Anda di halaman 1dari 25

Gangguan

Kecemasan
Menyeluruh
(F41.1)
Agustinus Katemba

Supervisor :
dr. Agus Japari, M.Kes., Sp.KJ

Pembimbing :
dr. Frinidya
Identitas Pasien
Nama : Ny.H

Usia : 31 tahun (09 - 09 - 1991)

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Cerai

Agama : Kristen Protestan

Alamat / No. Telepon : Sudiang/085397983899


Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke poli psikiatri RSWS Makassar untuk kontrol ke-5 kalinya terkait keluhan yang dirasakan.
Keluhan utama pasien adalah gangguan cemas yang timbul kembali sejak tanggal 03 Juni 2023 yang dirasakan
hampir setiap hari dikarenakan pasien tidak rutin mengonsumsi obatnya. Pasien terakhir mengonsumsi obat pada
tanggal 28 Mei 2023 karena merasa keadaannya sudah membaik. Namun keluhan timbul kembali sehingga pasien
meminumnya lagi, tetapi keluhan tidak mereda sehingga pasien memutuskan untuk datang ke poli. Gangguan cemas
disertai jantung berdebar-debar, keringat dingin, sesak, nyeri ulu hati, nyeri dan tegang pada kepala bagian belakang
manjalar kebahu, dan pikiran takut akan kematian.
Keluhan awalnya dirasakan pada tahun 2015, pasien mengatakan kecemasan timbul tanpa sebab yang
dirasakan hampir setiap hari. Saat itu pasien tiba-tiba takut keluar rumah, selalu khawatir apabila mendengar kabar
duka dari tetangga atau keluarga, cemas setiap kali mendengar suara ambulans, kadang menangis saat sendiri di
rumah, dan selalu memikirkan bahwa dirinya menderita penyakit yang berat. Akibatnya pasien memiliki pola hidup
yang tidak teratur. Pasien tidak bisa mengontrol pola makan sehingga berat badan naik dari 50  80 kg, sulit tidur
saat malam dan kadang tidak tidur hingga pagi hari.
Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien mengatakan awal pengobatan dikarenakan nyeri ulu hati yang dirasakan terus-
menerus dan mengganggu pekerjaan serta aktivitas sehari-hari yang dirasakan sejak tahun
2015 sampai saat ini. Sehingga pada bulan Maret 2023 pasien memutuskan mengambil
cuti dari pekerjaan. Semenjak berobat di Makassar, pasien memiliki riwayat rawat inap 2x
di RSWS dengan keluhan utama nyeri ulu hati. Hasil pemeriksaan USG dan laboratorium
dikatakan bahwa semuanya dalam batas normal. Namun dari pemeriksaan tersebut pasien
merasa tidak puas dan masih merasa cemas sehingga dikonsul ke bagian psikiatri. Pasien
pertama kali berobat di poli psikiatri pada Desember 2022.
Riwayat Gangguan Sekarang

01 02 03

Hendaya Stressor Penyakit


- Masalah kondisi - Fisik(-)
Infeksi
Sosial (+) -
ksehatan Trauma (-)
Pekerjaan (+) -
- Masalah dalam Kejang (-)
Waktu Senggang (+) - Alkohol (-)
keluarga
- Merokok (-)
Riwayat Gangguan Gangguan Psikiatri
Sebelumnya Keluhan awalnya dirasakan pada tahun 2015,
pasien mengatakan kecemasan timbul tanpa
sebab. Saat itu pasien tiba-tiba takut keluar
Penyakit Fisik rumah, selalu khawatir apabila mendengar kabar
Pasien memiliki keluhan nyeri ulu duka dari tetangga atau keluarga, cemas setiap
hati.
kali mendengar suara ambulans, kadang
Pasien memiliki riwayat operasi
pengangkatan tumor jinak pada menangis saat sendiri di rumah, dan selalu
bulan April 2023. memikirkan bahwa dirinya menderita penyakit
yang berat. Akibatnya pasien memiliki pola hidup
NAPZA yang tidak teratur. Pasien sulit tidur saat malam
● Alkohol (-) dan kadang tidak tidur hingga pagi hari. Namun
● Merokok (-)
keluhan yang dirasakan pasien bisa membaik
dengan sendirinya tanpa pengobatan dari dokter.
Riwayat Kehidupan Pribadi
Prenatal
Lahir normal di Kanak Awal
rumah dibantu Tumbuh
dukun beranak, kembang sesuai
cukup bulan, usia
tidak cacat. ASI
hingga 2 tahun

Kanak Kanak Akhir -


Pertengahan Remaja
Banyak memiliki Melanjutkan
teman dan pandai pendidikannya hingga
bergaul serta jenjang D3
mendapatkan kasih
sayang darin kedua
orang tua
Riwayat Kehidupan Pribadi
Dewasa
• Pasien anak ke 3 dari 5
bersaudara
• Bekerja sebagai bidan
• Pasien bercerai karena
alasan yang tidak disebutkan
• Pasien tinggal bersama Ibu,
anaknya dan adek
perempuannya
• Hubungan dengan keluarga
inti baik
• Riwayat keluhan sama : tidak
ada
Agama
• Memeluk agama Kristen dan
taat beribadah
Persepsi Pasien
tentang
Situasi Sekarang
Kehidupannya

Pasien saat ini tinggal bersama Pasien berharap bahwa dirinya dapat
anak, adik perempuan, dan segera sembuh dan dapat mengelola
mamanya di Makassar. Ia adalah pikirannya dengan baik agar dapat
seorang bidan di Papua dan menjalani hidup yang lebih nyaman.
sedang membesarkan anaknya Pasien sadar akan penyakitnya dan
yang sementara duduk di memerlukan bantuan medis untuk
bangku SD membantu mengatasi keluhan pasien
(Tilikan 5)
Pemeriksaan Fisis dan Neurologis

Status Status
Internus Neurologi

KU : Sakit ringan Kaku Kuduk : Negatif


Status Gizi : Overweight Kernig’s Sign : Negatif
Kesadaran : Compos Mentis Pupil : Bulat, Isokor, Reflex
TD : 140/100 mmHg Patologis : Negatif
N : 82x/menit Fungsi sensorik dan motorik
P : 20x / menit dalam batas normal
S : 36,7 C
Pemfis dalam batas normal
Status Mental
Deskripsi Umum
• Tampak seorang wanita berumur 31 tahun, wajah sesuai umur. Perawakan
sedang, perawatan diri baik, memakai baju kaos putih dan celana jeans,
serta memakai masker. Kontak mata ada, verbal ada.
• Compos mentis (GCS 15), Kualitas kesadaran baik
• Psikomotor : Tenang saat wawancara
• Verbalisasi : Spontan, lancar, intonasi biasa

Kondisi Afek dan Empati


• Mood : Disforik
• Afek : Cemas
• Keserasian : Serasi
• Empati : Dapat dirabarasakan
Status Mental
Fungsi Proses Berpikir
Kognitif
• Taraf pendidikan sesuai yaitu D3
ARUS PIKIR
• Konsentrasi : Baik • Produktivitas : Cukup
• Orientasi terhadap waktu, tempat dan • Kontinuitas : Relevan &
orang baik Koheren
• Daya ingat jangka Panjang, pendek, dan • Hendaya bahasa : Tidak ada
segera baik ISI PIKIR
• Pikiran abstrak : Baik • Preokupasi : Memikirkan
• Bakat kreatif : Tidak ada kondisi kesehatannya
• Kemampuan menolong diri sendiri : Baik • Gg. Isi Pikir : Tidak ada

Gangguan Persepsi Pengendalian


• Halusinasi : Tidak ada Impuls
Baik
• Ilusi : Tidak ada
• Depersonalisasi : Tidak ada
• Derealisasi : Tidak ada
Status Mental
Daya Nilai
• Norma Sosial : Baik
• Uji Daya Nilai : Baik
• Nilai Realitas : Baik

Tilikan
Pasien berharap bahwa dirinya dapat segera sembuh
dan dapat mengelola pikirannya dengan baik agar
dapat menjalani hidup yang lebih nyaman. Pasien
sadar akan penyakitnya dan memerlukan bantuan
medis untuk membantu mengatasi keluhan pasien
(Tilikan 5)

Taraf dapat
dipercaya
Dapat dipercaya
Ikhtisar yang Bermakna
• Pasien datang dengan keluhan cemas. Gangguan cemas timbul karena tidak rutin
mengkonsumsi obat. Pasien mengatakan gangguan cemasnya disertai jantung berdebar,
keringat dingin, nyeri ulu hati, nyeri dan tegang pada kepala bagian belakang menjalar ke bahu,
dan pikiran takut akan kematian
• Keluhan cemas ini sudah dirasakan sejak tahun 2015, pasien mengatakan kecemasannya
muncul tanpa sebab. Saat itu pasien tiba-tiba takut keluar rumah, selalu khawatir apabila
mendengar kabar duka dari tetangga atau keluarga, cemas setiap kali mendengar suara
ambulans, kadang menangis saat sendiri di rumah, dan selalu memikirkan bahwa dirinya
menderita penyakit yang berat. Pasien juga sulit tidur saat malam dan kadang tidak tidur hingga
pagi hari.
• Pasien mengatakan awal pengobatan karena nyeri ulu hati, namun setelah diperiksakan ke
beberapa dokter tidak ditemukan adanya kelianan. Karena merasa tidak puas dan masih
merasa cemas, pasien dikonsul ke bagian psikiatri
• Pada pemeriksaan status mental didapatkan wanita berumur 31 tahun, wajah sesuai umur,
perawakan sedang, perawatan diri baik, memakai baju kaos, celana jeans, dan masker, kontak
mata ada, verbal ada. Kesadaran baik dan kompos mentis. Mood disforik dan afek cemas.
Produktivitas baik, kontinuitas relevan, dan koheren. Isi pikiran preokupasi akan kondisi
kesehatannya.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pemeriksaan status mental tidak
DARI AUTOANAMNESIS DAN
didapatkan adanya hendaya berat dalam
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
menilai realita sehingga digolongkan dalam
Didapatkan gejala klinis yang bermakna, gangguan jiwa non psikotik.
distress pada diri sendiri serta disabilitas
Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan
(hendaya) merupakan tanda dari adanya
adanya kelainan sehingga dapat
gangguan jiwa
digolongkan sebagai gangguan jiwa non
psikotik non organic
FORMULASI DIAGNOSTIK
DARI AUTOANAMNESIS DAN

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Gejala berupa rasa cemas (khawatir akan


GANGGUAN ANXIETAS
Nasib buruk, sulit konsentrasi) yang muncul
tanpa adanya penyebab/free floating,
ketegangan motorik (gelisah, tegang dan
MENYELURUH
sakit kepala), overaktivitas otonomik
(jantung berdebar-debar, sesak napas, (F41.1)
adanya nyeri ulu hati, kepala pusing, keringat
dingin). Keluhan tersebut hampir dirasakan
Diagnostik Multiaksial
Gangguan Ciri kepribadian belum
Kecemasan 01 02 dapat digolongkan dalam
ciri kepribadian tertentu
Menyeluruh
(F41.1)

Nyeri ulu hati Memikirkan kondisi


03 04 kesehatannya dan
masalah keluarga

GAF Scale : 70-61


beberapa gejala ringan dan 05
menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara
umum masih baik.
Organobiologi
k
Gangguan
neurotransmitter

Psikologik
Daftar Masalah Ada hendaya di
kehidupan pasien

Sosiologik
Ada hendaya dalam
waktu sosial,
hubungan sosial, dan
pekerjaan
Rencana Terapi

01 02 03

Psikofarmakoterapi Psikoterapi Psikoterapi


Fluoxetine 20 mg/ 24 jam/ oral Suportif CBT
Lorazepam 2 mg/24 jam/oral
DISKUSI
DAN
PEMBAHASA
N
DEFINISI
Anxietas atau kecemasan merupakan suatu keadaan individu
yang mengalami persaan gelisah dan aktivitas sistem saraf otonom
dalam berespons terhadap ancaman yang tidak jelas dan
nonspesifik
Anxietas ditandai oleh gejala:
• ketegangan motorik
• hiperaktifitas otonomik
• kewaspadaan berlebih
Menurut PPDGJ III, secara umum anxietas terbagi 2 jenis yaitu
anxietas fobik dan anxietas lainnya.
Gangguan cemas menyeluruh merupakan kondisi gangguan yang ditandai
dengan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak rasional
bahkan tidak realistik terhadap berbagai peristiwa sehari-hari.
Gejala utama dari gangguan cemas menyeluruh adalah kecemasan,
ketegangan motorik, hiperaktivitas otonom dan kewaspadaan kognitif. Pada
pasien terdapat hiperaktivitas otonomik berupa dingin separuh badan kebawah,
serta ketegangan motorik yaitu sakit kepala, kaku pada leher dan punggung,
telapak tangan dan telapak kaki gemetaran. Gejala-gejala tersebut penderitaan
yang jelas dan gangguan yang bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan.
Pedoman Diagnostik
Kriteria Diagnostik Gangguan Kecemasan Menyeluruh menurut PPDGJ III
- Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir
setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya
menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau
mengambang).  
- Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut: kecemasan (khawatir
akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb), ketegangan
motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai), hiperaktivitas otonomi
(kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar debar, sesak napas, keluhan lambung,
pusing kepala, mulut kering, dsb). 

- Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan


(reassurance) serta keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol.
- Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya
depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan anxietas menyeluruh, selama hal
tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresi (F32), gangguan anxietas
fobik (F40), gangguan panik (F41.0), gangguan obsesif-kompulsif (F42).
TATALAKSANA

01 02 03

Anti Depresan Anti Anxietas Psikoterapi


(SSRI) - Benzodiazepine:
Lorazepam
Fluoxetine Clobazam
Alprazolam
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai