Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS:

NON HEMORRHAGIC
STROKE
Supervisor Pembimbing: KELOMPOK 8:
dr. Lilian Triana Limoa, M.Kes, Sp.S(K) C014222092 Nathania C. Pong Masak
C014222055 Karen Kurnia
Residen Pembimbing: C014222080 Bill Elbert Pinarto
dr. Agustini Pratiwi Kadir C014222039 Megan Janice Nawing
IDENTITAS PASIEN

NAMA Tn. B

NOMOR RM 406916

JENIS KELAMIN Laki-laki

TANGGAL LAHIR 17 Oktober 1956 (67 tahun 2 bulan)

Dokter DPJP dr. Mimi Lotisna, SpS


Anamnesis
Keluhan utama: lemah separuh badan
Anamnesis terpimpin:
Pasien laki-laki usia 67 tahun masuk ke iGD dengan keluhan lemah separuh badan kanan yang terjadi
secara tiba-tiba sejak 3 hari SMRS pada saat sedang beraktivitas (berkebun). Awalnya pasien merasa
pusing secara tiba-tiba disertai kram pada tubuh sebelah kanan. Keluhan disertai dengan adanya
bicara pelo. Sebelum keluhan muncul, tidak ada nyeri kepala ataupun mual dan muntah. BAK dan BAB
kesan normal. Tidak ada penurunan kesadaran
○ Riwayat Hipertensi ada sejak 5 tahun lalu, tidak rutin minum obat
○ Riwayat DM disangkal
○ Riwayat kolesterol disangkal
○ Riwayat trauma disangkal
○ Riwayat demam tidak ada
○ Riwayat stroke disangkal
○ Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal
○ Riwayat batuk dan pengobatan 6 bulan disangkal
○ Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum THORAKS
Inspeksi: Simetris kedua sisi, normochest
Kesan: Sakit sedang Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, vokal fremitus
Kesadaran: Compos mentis simetris kiri dan kanan
Gizi: Gizi Baik PARU-PARU
Perkusi: Sonor kedua hemithorax
Tensi: 170/100 mmHg Auskultasi: Vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Nadi: 78 kali/menit JANTUNG
Suhu: 36.7°C Perkusi: Pekak, batas jantung kesan normal
Pernapasan: 20 kali/menit Auskultasi: BJ I/II murni reguler, bising jantung
Skala Nyeri: (-)
4-5 NPRS ABDOMEN
Anemis: Tidak ada Inspeksi: Datar, ikut gerak napas
Ikterus: Tidak ada Palpasi/Perkusi:
Sianose: Tidak ada - Lemas
- Hepar dan lien tidak teraba
Pemeriksaan Fisik
Status Neurologis
N.III, IV, VI
Celah kelopak mata
GCS: E4M6V5 (Compos mentis) Ptosis: Tidak ada
KEPALA Exophthalmos: Tidak ada
Posisi: Normal Ptosis bola mata: Tidak ada
Penonjolan: - Pupil
Bentuk/ukuran: Normocephal Ukuran/bentuk: ODS 2.5 mm, bulat
Auskultasi: - Isokor/anisokor: Isokor
RCL/RCTL: ODS +/+ (RCL), +/+ (RCTL)
NERVUS CRANIALIS Refleks akomodasi: Normal
N.I: Normal Gerakan bola mata
N.II: Parese ke arah: Tidak ada
Ketajaman penglihatan: Normal (ODS 6/6) Nistagmus: Tidak ada
Lapangan penglihatan: Normal ODS
Funduskopi: Tidak dinilai
Pemeriksaan Fisik
N.V:
N.IX/X
Sensibilitas: N.V1, N.V2, N.V3 Normal
Posisi arkus pharinks: Normal
Motorik:
Refleks menelan/muntah: Ada
Inspeksi/palpasi (istirahat/menggigit): Tidak
Pengecap 1/3 lidah posterior: Tidak dinilai
dinilai
Suara: Normal
Refleks dagu/masetter: Tidak dinilai
Takikardi/bradikardi: Tidak ada
Refleks kornea: Ada
N.XI
N.VII:
Memalingkan kepala dengan/tanpa
Motorik
tahanan:
- M. Frontalis : Normal
Normal
- M. Orbicularis oculi : Normal
Angkat bahu: Normal
- M. Orbicularis oris : sulcus nasolabialis
N.XII
dextra dangkal
Deviasi lidah: deviasi ke arah dextra
Pengecapan 2/3 anterior lidah : Sulit
Fasciculasi: tidak ada
dievaluasi
Atrofi: tidak ada
N.VIII
Tremor: tidak ada
Pendengaran: Normal
Ataxia: tidak ada
Tes rinne/weber: Tidak dinilai
Fungsi vestibularis: Tidak dinilai
Pemeriksaan Fisik
LEHER
Tanda rangsang selaput otak: Kaku kuduk (-), Kernig’s sign (-)
Kelenjar lymphe: Tidak ada pembesaran
Arteri karotis
- Palpasi: Normal, tidak ada thrill
- Auskultasi: Normal, tidak ada bruit
Kelenjar gondok: Tidak ada pembesaran
ABDOMEN
Refleks kulit dinding perut: Ada
KOLUMNA VERTEBRALIS
- Inspeksi: Normal
- Pergerakan: Normal
- Palpasi: Normal
- Perkusi: Normal
Pemeriksaan Fisik
SUPERIOR INFERIOR
MOTORIK
KANAN KIRI KANAN KIRI

Pergerakan menurun normal menurun normal

Kekuatan 3 5 3 5

Tonus menurun normal menurun normal

Bentuk otot normal normal normal normal


Pemeriksaan Fisik
SUPERIOR INFERIOR
REFLEKS REFLEKS
FISIOLOGIS KANAN KIRI FISIOLOGIS KANAN KIRI

Biceps +1 +2 KPR +1 +2

Triceps +1 +2 APR +1 +2

Radius +1 +2 Klonus:
- Lutut: tidak ada
Ulna +1 +2 - kaki : tidak ada
SKOR HASANUDDIN
SKOR: 7,5

Interpretasi
<15 : NHS
≥15 : HS

Hasil:
Non-Hemorrhagic Stroke
Pemeriksaan Fisik
SUPERIOR INFERIOR
REFLEKS REFLEKS
PATOLOGIS KANAN KIRI PATOLOGIS KANAN KIRI

Hoffman-Tro - - Babinski + -
mner
Chaddock - -

SENSIBILITAS Gordon - -
Eksteroseptif: Normal
Proprioseptif: Tidak dinilai Schaefer - -
Fungsi kortikal: Tidak dinilai
Pergerakan abnormal yang spontan: Tidak ada
Gangguan koordinasi: Tidak dinilai
Oppenheim - -
Gangguan keseimbangan: Tidak dinilai
Gait: Tidak dinilai
Pemeriksaan Penunjang Darah Rutin (29/12/23)
Parameter Hasil Nilai Rujukan Parameter Hasil Nilai Rujukan

WBC 8.99 5.07-11.10 10x3/uL PDW 9.5 9.0-17.0 fL

RBC 5.39 4.74-6.32 10x6/uL MPV 9.2 9.0-13.0 fL

HGB 13.9 13.40-17.30 g/dL P-LCR 19.10 13.0-43.0 %

HCT 40.3 34.0-45.10% PCT 0.17 0.17-0.35 %

MCV 74.8 80-96.1 fL NEUT 82.61 37-72 %

MCH 25.8 24.20-31.20 og LYMPH 12.72 20.0-50.0 %

PLT 188 185-398 10x3/uL MONO 4.30 0.0-14.0 %

RDW-SD 35.02 34.70-44.50 % EO 0.10 0-6.0 %

RDW CV 12.90 11.30-14.60 % BASO 0.30 0-1 %


Pemeriksaan Penunjang Kimia Darah (29/12/23)

Parameter Hasil Nilai Rujukan

Glukosa sewaktu 131 <200 mg/dl


Pemeriksaan Radiologi (29/12/23)
CT Scan kepala tanpa kontras iodium injeksi, potongan axial
reformat coronal dengan hasil sebagai berikut :

- Lesi hipodens kecil pada pons dan crus posterior capsula interna
sinister
- Gyrus frontalis bilateral prominen
- Cerebellum baik
- Sella, suprasella dan parasella baik
- Cerebello pontin angle baik, tidak tampak sol
- Tidak tampak midline shift atau mass effect
- Sistem ventrikel baik, simetris, tidak tampak lesi patologik
- Sinus paranasalis tidak berselubung
- Air cells mastoid baik
- Tulang- tulang intak dan soft tissue baik

Kesan :

○ Infarc lacunar pada pons dan capsula interna sinister

○ Brain Atrophy
Resume
Pasien laki-laki datang dengan keluhan hemiparese dextra yang terjadi secara
tiba-tiba sejak 3 hari SMRS pada saat sedang beraktivitas (berkebun). Awalnya
pasien tiba-tiba merasa pusing disertai parestesia dextra. Disartria ada. Riwayat
Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, tidak rutin minum obat. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan GCS E4M6V5, TD 170/100 mmHg, tampak slight parese N.VII sentral
dextra, parese N.XII dextra, Kekuatan eks. superior et inferior dextra ⅗, ditemukan
refleks babinski positif pada sisi dextra. Pada pemeriksaan penunjang CT-Scan
ditemukan infark lacunar pada pons dan capsula interna sinister dan brain atrophy
DIAGNOSIS
- Klinis: Hemiparese dextra
- Topis: Pons dan capsula interna sinistra
- Etiologis: Non-hemoragik stroke
Terapi Prognosis
- IVFD NaCl 90% 20 tpm Quo ad vitam : Dubia
1. Mecobalamin 500 mg/24 jam/IV Quo ad Functionam : Dubia
2. Citicoline 500 mg/12 Quo ad Sanationam : Dubia
jam/intravena (bila TDS >110 mmhg)
3. Ranitidine 1 amp/12 jam/intravena
4. Aspilet 80 mg/24 jam/ oral
PEMBAHASAN
DEFINISI ETIOLOGI
Stroke Iskemik
Kode ICD 10: 160, 167.9

Kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan - Large-artery atherosclerosis


fungsi otak akut, baik fokal maupun global, yang - Stroke kardioemboli
mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau - Obstruksi pembuluh darah kecil
hilangnya aliran darah pada parenkim otak, retina atau - Stroke dengan penyebab lain yg diketahui
medulla spinalis, yang dapat disebabkan oleh - Stroke dengan penyebab yang belum diketahui
penyumbatan pembuluh darah arteri maupun vena,
yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging
dan/atau patologi.

Pedoman Praktik Klinis Neurologi 2023


PATOGENESIS
DIAGNOSIS
Anamnesis
- Onset gejala stroke
- Defisit neurologis global (penurunan kesadaran) - Faktor resiko vaskular (riwayat stroke iskemik atau
dan defisit neurologis fokal : hemoragik, hipertensi, dislipidemia, diabetes,
1. Kelumpuhan sesisi/kedua sisi, satu ekstremitas, sindrom metabolik, penyakit jantung)
otot pergerakan mata, bicara, dan sebagainya - Pengobatan rutin: antihipertensi, antidiabetes,
2. Nyeri kepala pengencer darah, dan respon kontrol
3. Muntah pengobatannya
4. Gangguan fungsi keseimbangan - Penggunaan zat: rokok, alkohol
5. Gangguan fungsi penglihatan - Indikasi dan kontraindikasi trombolisis
6. Gangguan fungsi pendengaran
7. Gangguan fungsi Sensorik somatis
8. Gangguan gerak
9. Gangguan fungsi menelan
10. Gangguan neurobehavior
SKOR HASANUDDIN
NATIONAL INSTITUTES OF
HEALTH STROKE SCALE
(NIHSS)
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
○ Survey primer (airway, breathing, circulation) ○ Pemeriksaan fisik neurologi terfokus:
dan tanda vital (tekanan darah, nadi,
pernapasan, saturasi oksigen, suhu tubuh) - GCS
- Pupil dan/atau kelumpuhan saraf kranial
○ Pemeriksaan fisik umum - Kelemahan motorik
- Gangguan fungsi menelan
- Defisit sensorik
- Gangguan otonom
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan gula
Lab. Darah
darah
MRI
Pemeriksaan
Elektrokardiografi
elektrolit
CTA
Pemeriksaan CT-Scan non
faktor pembekuan kontras
Pedoman Praktik Klinis Neurologi 2023
TATALAKSANA
○ Stabilisasi jalan napas dan pernapasan

○ Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)

○ Pengendalian tekanan intrakranial (manitol jika diperlukan)

○ Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)

○ Analgetik dan antipiretik, jika diperlukan

○ Gastroprotector, jika diperlukan

○ Manajemen nutrisi

○ Pencegahan DVT dan emboli paru: heparin

Pedoman Praktik Klinis Neurologi 2023


TATALAKSANA
○ Trombolisis intravena : alteplase dosis 0.6-0.9 mg/kgBB, pada stroke iskemik onset <6 jam

○ Terapi endovascular : trombektomi mekanik, pada stroke iskemik dengan oklusi karotis
interna atau pembuluh darah intrakranial, onset <8 jam

○ Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor, Calcium Antagonist, Beta blocker,


Diuretik)

○ Manajemen gula darah (insulin, antidiabetes oral)

○ Pencegahan stroke sekunder (antiplatelet: aspirin, clopidogrel, cilostazol atau antikoagulan :


warfarin, dabigatran, rivaroxaban)

○ Neuroprotektor (citicoline, piracetam, pentoxifylline)

○ Neurorestorasi / Neurorehabilitasi

Pedoman Praktik Klinis Neurologi 2023


TATALAKSANA
KONTROL TEKANAN DARAH

Target sebelum terapi reperfusi TD <185/110 mmHg

Jika tidak tercapai:

○ Labetalol 10-20 mg/IV (dapat diulang dalam 1 menit)

○ Nicardipine 5mg/jam/IV, titrasi 2,5 mg/jam setiap 5-15 menit (max 15 mg/jam)

Target saat & setelah terapi reperfusi TD <180/105 mmHg

Monitor TD

○ Setiap 15 menit (dalam 2 jam setelah pemberian alteplase)

○ Setiap 30 menit (dalam 6 jam)

○ Setiap 1 jam (dalam 16 jam)


EDUKASI
○ Mengontrol tekanan darah mengonsumsi buah dan sayuran

○ Mempertahankan berat badan ideal

○ Membatasi konsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh

○ Rajin berolahraga dan mengelola stress

○ Fisioterapi dan latihan rehabilitasi untuk memperkuat otot dan meningkatkan mobilitas.

○ Terapi bicara dan kognitif untuk mengatasi masalah berbicara, berpikir, dan memori.

Pedoman Praktik Klinis Neurologi 2023


KOMPLIKASI PROGNOSIS
- Infeksi saluran kemih Ad vitam : dubia ad bonam
- Pneumonia Ad sanationam : dubia ad bonam
- Deep vein thrombosis Ad functionam : dubia ad bonam
- Kejang
- Gangguan vesika urinaria (inkontinensia urin,
retensi urin)
- Gangguan pencernaan (konstipasi, stress ulcer)

Pedoman Praktik Klinis Neurologi 2023


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai