Anda di halaman 1dari 38

Refka Parkinson

DISUSUN OLEH : Bagian ilmu


ERINA THURSINA RUSYDI, S.KED RSU

PEMBIMBING :
BAB I
Pendahuluan
 Penyakit Parkinson adalah salah satu penyakit
neurodegeneratif yang paling banyak dialami pada
umur lanjut dan jarang dibawah umur 30 tahun.
Biasanya mulai timbul pada usia 40-70 tahun dan
mencapai puncak pada dekade keenam.
Penyakit Parkinson merupakan penyakit yang didiagnosis
berdasarkan klinis dari pasien, walaupun merupakan penyakit
neurodegeneratif yang umum, penyakit ini dapat sulit
didiagnosis secara klinis, terutama jika muncul pada usia yang
lebih muda, dan umumnya lima hingga sepuluh persen pasien
dengan penyakit Parkinson mengalami kesalahan dalam
diagnosis.
Penyakit Parkinson atau Parkinson disease (PD) adalah
gangguan neurodegeneratif yang bersifat progesif yang
mengenai gerakan atau kontrol terhadap gerakan termasuk
bicara dan memiliki onset yang bersifat insidious (tidak diketahui
dengan pasti kapan mulai sakit). Penyakit Parkinson terjadi
pada sekitar 1% individu berusia 60 tahun dan sekitar 4% pada
orang yang berusia 80tahun. Karena harapan hidup secara
keseluruhan meningkat, jumlah orang dengan penyakit
parkinson akan meningkat di masa depan.
Penyakit Parkinson merupakan gangguan fungsi otak yang
disebabkan oleh proses degenerasi ganglia basalis pada sel
substansia nigra pars compacta (SNc) dan ditandai dengan
karakteristik seperti tremor saat istirahat, kekakuan otot dan
sendi (rigidity), kelambanan gerak dan bicara (bradikinesia)
serta instabilitas posisi tegak (postural instability).
BAB II
BENIGN PAROXYSMAL POSITIONAL
VERTIGO (BPPV)
 DEFINISI

Penyakit Parkinson merupakan gangguan fungsi otak yang


disebabkan oleh proses degenerasi ganglia basalis pada sel
substansia nigra pars compacta (SNc) dan ditandai dengan
karakteristik seperti tremor saat istirahat, kekakuan otot dan
sendi (rigidity), kelambanan gerak dan bicara (bradikinesia)
serta instabilitas posisi tegak (postural instability).
 EPIDEMIOLOGI

Penyakit parkinson merupakan salah satu penyakit


neurodegeneratif yang paling banyak ditemukan pada usia
lanjut dan jarang terjadi dibawah usia 30 tahun. Prevalensi
penyakit parkinson sekitar 160 per 100.000 populasi. Penyakit ini
banyak ditemukan pada laki-laki jika dibandingkan dengan
perempuan dengan rasio 3:2.
 ETIOLOGI

Etiologi dari penyakit parkinson belum diketahui secara pasti,


namun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa etiologi penyakit ini berhubungan dengan
faktor genetik, faktor lingkungan, umur, ras, cedera
kranioserebral dan stress emosional.
 PATOFISIOLOGI

Penyakit Parkinson terjadi karena penurunan kadar


dopamin yang masif akibat kematian neuron di substansia nigra
pars kompakta. Respon motorik yang abnormal disebabkan
oleh karena penurunan yang sifatnya progesif dari
neuritransmiter dopamin. Dopamin berfungsi sebagai pengantar
antara 2 wilayah otak, yakni antara substantia nigra dan korpus
striatum dan berfungsi untuk menghasikan gerakan halus dan
motorik.
Sebagian besar penyakit Parkinson disebabkan hilangnya sel
yang memproduksi dopamine di substantia nigra. Ketika kadar
dopamine terlalu rendah, komunikasi antar 2 wilayah tadi
menjadi tidak efektif, terjadi gangguan pada gerakan.
Semakin banyak dopamin yang hilang, maka akan semakin
buruk gejala gangguan gerakan.
 MANIFESTASI KLINIS

Gejala motorik klasik :

• bradikinesia

• rigiditas

• tremor
 DIAGNOSIS

a. Hughes

 Possible

 Probable

 Definite

b. Hoehn dan Yahr

 Stadium 1

 Stadium 2

 Stadium 3

 Stadium 4
 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
- Tremor Essensial
 PENATALAKSANAAN

Farmakologi

• Levodopa

• Monoamine oxidase (MAO)-B inhibitor

• Agonis dopamine

• Antikolinergik

• Amantadine
 PROGNOSIS

 Quo ad vitam : Bonam

 Quo ad functionam : Dubia at bonam

 Quo ad sanationam : Dubia at malam


LAPORAN KASUS
 IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Z

Umur : 61 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Palu

Tanggal Pemeriksaan : 15 Januari 2020


Keluhan Utama : Tangan Bergetar

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien laki-laki usia 61 tahun MRS dengan keluhan tangan bergetar yang
dirasakan ± 1 bulan yang lalu. Paien mengatakan bergetar saat menulis,
membuka lembaran kertas atau saat focus memasukkan obat ke dalam
botol, namun saat istirahat getaran pada tangan pasien tidak selalu terjadi
hanya pada pagi hari saat pasien bangun tidur. Keluhan disertai dengan
tulisan pasein yang makin hari mengecil. Kekakuan otot (+) pada daerah
tangan terjadi pada saat pagi hari dan menghilang saat menjelang siang.
Cara berjalan melambat.
 PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum: sakit sedang

• Gizi: baik

• Kesadaran: Compos mentis

• Tanda-tanda vital:

 Tekanan darah: 140/90 mmHg

 Nadi: 93 x/menit

 Suhu: 36,6 ˚C

 Pernapasan: 21 x/menit
 PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
o GCS: E4M5V6
1. Kepala:
 Posisi : central
 Penonjolan: tidak ada
 Bentuk/ukuran : normo cwbephal
2. N. cranialis:
 N. Olfactorius (I): Normosmia
 N.Optikus (II):
 Ketajaman penglihatan: 6/6 6/6
 Lapangan penglihatan: normal normal
 N. (III),(IV),(VI):
 Celah kelopak mata: tidak didapatkan
 Ptosis: tidak ada
 Exopthalmus: tidak ada
 Pupil:
 ukuran: 2,5 mm/ bulat 2,5 mm/bulat
 Isokor/anisokor: isokor isokor
 Reflex cahaya langsung/ tidak langsung: +/+ +/+
 Reflex akomodasi: baik baik

 Gerakan bola mata:


 Parese kearah - -
 Nistagmus - -

 N. V (trigeminus):
• Sensibilitas:
 N.V1: baik baik
 N.V2: baik baik
 N.V3: baik baik
• Motorik: Inspeksi: istirahat
 Refleks dagu/masseter : Tidak dapat dinilai
 Refleks cornea : Tidak dapat dinilai

 N. VII (Facialis)
 Motorik : M. Frontalis M. orbik.okuli M. orbik. Oris
 Istirahat : simetris simetris simetris
 Gerakan mimic : simetris simetris simetris
 Pengecap 2/3 lidah bagian depan: tidak dilakukan pemeriksaan

 N. VIII (Vestibulotroklearis):
 Pendengaran: Normal
 Tes rinne/weber: tidak dilakukan pemeriksaan
 Fungsi vestibularis: tidak dilakukan pemeriksaan
 N. IX/X: (Glossopharingeus/vagus):

 Posisi arkus pharinks: Dalam batas normal

 Reflex telan/muntah: tidak dilakukan pemeriksaan

 Pengecap 1/3 lidah bagian belakang: tidak dilakukan pemeriksaan

 Fonasi: tidak dilakukan pemeriksaan

 Takikardi/bradikardi: Dalam batas normal

 N. XI (Accesorius):

 Memalingkan kepala dengan/tanpa tahanan: Normal

 Angkat bahu: Dalam batas normal


 N.XII (Hipoglossus):

 Deviasi lidah : tidak ada

 Fasciculasi : tidak ada

 Atrofi : tidak ada

 Tremor : tidak ada

 Ataxia : tidak ada


3. Leher:
 Tanda-tanda perangsangan selaput otak
 Kaku kuduk : Tidak didapatkan
 Kernig’s sign : Tidak didapatkan
 Kelenjar lympe : pembesaran (-)
 Arteri karotis :
 Palpasi : berdenyut
 Auskultasi : tidak ada bruit
 Kelenjar gondok : dalam batas normal

4. Abdomen:
 Reflex kulit dinding perut: tidak dapat diperiksa
5. Kolumna vertebralis:

 Inspeksi : Normal

 Palpasi : nyeri tekan (-)

 Perkusi : nyeri ketuk (-)

 Pergerakan : bebas
6. Ekstremitas:
 Superior Inferior
D S D S
 Motorik:
Pergerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
 Kekuatan : 5 5 5 5
 Tonus otot : Norma Normal Normal Normal
 Bentuk otot : Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
 Otot yang terganggu : tidak ada
 Reflex fisiologi
 Biceps N N
 Triceps N N
 Patella N N
 Achiles N N
 Klonus : Lutut: -/-
 Kaki : -/-
 Reflex patologis
 Hoffman : -/-
 Tromner : -/-
 Babinski : -/-
 Chadd˚Ck : -/-
 Gordon : -/-
 Schaefer : -/-
 Oppenheim : -/-
 Sensibilitas:
 Ekstroseptif
 Nyeri : Normal Normal
 Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Rasa raba halus : Normal Normal
 Propioseptif
 Rasa sikap : Normal
 Rasa nyeri dalam : Normal Normal
 Fungsi Kortikal Luhur :
 Rasa diskriminasi : Normal
 Stereognosis : Normal
7. Pergerakan abnormal yang spontan : Tremor (+)
8. Gangguan koordinasi : Dalam batas normal
9. Gangguan keseimbangan :
 Tes Romberg :-
 Tes Tandom Gait :-
10. Pemeriksaan fungsi luhur :
 Reaksi emosi : baik
 Fungsi bicara : baik
 Intelegensia : baik
 Fungsi Psikosensorik (gnosis) : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Fungsi Psikomotorik (praksia) : Tidak dilakukan pemeriksaan
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Tidak dilakukan pemeriksaan
 RESUME

Pasien laki-laki usia 61 keluhan tangan bergetar yang dirasakan ± 1


bulan yang lalu. Pasien bergetar saat menulis, membuka lembaran
kertas atau saat focus memasukkan obat ke dalam botol, namun
saat istirahat getaran pada tangan pasien tidak selalu terjadi hanya
pada pagi hari saat pasien bangun tidur. Keluhan disertai dengan
tulisan pasein yang makin hari mengecil. Kekakuan otot (+) pada
daerah tangan terjadi pada saat pagi hari dan menghilang saat
menjelang siang. Cara berjalan melambat. Riwayat hipertensi,
Kolesterol (+). Riwayat rawat dengan penyakit jantung (+). TD :
140/90 mmHg, Nadi :93x/m, Suhu: 36, 6, Pernapasan 21x/menit
 DIAGNOSIS

 Diagnosis klinis : Tremor + Rigiditas

 Diagnosis topis : Substansia nigra

 Diagnosis etiologi : Parkinson Disease


 TERAPI

1. Farmakologi
 Levadopa 2x1
 Antikolinergik 1x 2 mg
 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
 Tremor Essensial

 PROGNOSA

 Qua ad vitam : dubia ad bonam

 Qua ad sanationem : dubia

 ANJURAN
 Pola hidup yang sehat
 Banyak minum air putih
BAB IV
PEMBAHASAN
Pasien laki-laki usia 61 keluhan tangan bergetar yang
dirasakan ± 1 bulan yang lalu. Pasien bergetar saat menulis,
membuka lembaran kertas atau saat focus memasukkan obat ke
dalam botol, namun saat istirahat getaran pada tangan pasien tidak
selalu terjadi hanya pada pagi hari saat pasien bangun tidur. Keluhan
disertai dengan tulisan pasein yang makin hari mengecil. Kekakuan
otot (+) pada daerah tangan terjadi pada saat pagi hari dan
menghilang saat menjelang siang. Cara berjalan melambat.
Dari hasil anamnesis yang didapatkan pada pasien, menunjukkan
adanya gejala klinis dari Parkinson yaitu dimana pasien merasa
menunjukan tremor, rigiditas, tulisan pasien makin hari tulisan makin
kecil, cara berjalan melambat dan terdapat kekakuan otot .

Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD: 140/60 mmHg, Nadi 93


x/menit, Suhu : 36,6˚C, Pernapasan : 21x/menit. Kesadaran kompos
mentis dengan GCS E4M6V5. Pada pemeriksaan neurologis, tidak
terdapat deficit neurologis, nervus kranialis dalam batas normal; reflex
fisiologis dalam batas normal.
Penatalaksanaan farmakologik pada Parkinson dapat diberikan obat
Penatalaksanaan dengan farmakologi untuk Parkinson yaitu,
Levodopa merupakan terapi gold standard dalam mengobati
penyakit parkinson. Levodopa merupakan precursor dopamin yang
dapat menembus Blood Brain Barrier.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai