Anda di halaman 1dari 31

Oleh :

Muhamad arief
REFLEKSI KASUS Pembimbing :

"VERTIGO" dr. Magdalena Sumenap, Sp.S

PROGRAM STUDI PROFESI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
STATUS NEUROLOGIS
Nama : Ny. N
Umur : 66 Tahun
Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamt : jln. sigma
Tanggal Pemeriksaan : 05-2-2020
Masuk RS tanggal : 04-2-2020
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pusing berputar
Anamnese terpimpin :
Pasien mrs dengan keluhan pusing berputar yang bertambah parah
sejak 2 hari smrs. Keluhan pasien muncul pertama kali sekitar 2 minggu yang
lalu yaitu, pusing berputar yang muncul secara tiba-tiba , terutama saat pasien
bangun dari tempat tidur. Keluhan dirasakan hilang timbul, setiap serangan
hilang sendiri setelah 10-15 detik detik dan yang berputar adalah ruangan sekita
pasien. Keluhan dirasakan lebih parah dengan perubahan posisi terutama saat
bangun tidur, tidur menyamping dan membungkuk saat solat. Keluhan
berkurang saat istirahat dan tidur. Nyeri kepala (-), Pingsan (-), Mual (+),
Muntah (+) sebanyak 3 kali sekita 1 gelas aqua setiap kali muntah dan berisi
makanan. Pasien juga mengeluhkan rasa berdenging pada telinga kiri pasien
dirasakan hilang timbul sejak 1 bulan. Pasien tidak memiliki gangguan
pendengaran.
ANAMNESIS
Informasi riwayat penyakit terdahulu (penyakit yang mungkin mendasari
KU dan penyakit – penyakit yang pernah diderita)
 Pasien tidak pernah memiliki keluhan yang sama dan penyakit telinga

Anamnese tentang pekerjaan/keluarga/hobbi dan sebagainya


 Pasien merupakan seorang pensiunan pns yang sekarang bekerja sebagai
ibu rumah tangga
 Tidak ada keluarga yang mengeluhkan keluhan yang sama
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan umum
Kesan : sakit sedang - Tensi : 120/80 mmHg
Kesadaran : komposmentis - Nadi : 72x/m
Gizi : baik - Suhu : 36,5°C
- Pernapasan : 20x/m
-Anemia : -/-
-Ikterus : -/-
-Sianosis : -
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks:
Paru-paru
Inspeksi : simetris bilateral
Palpasi : VF kiri dan kanan, tidak ada masa
Perkusi : sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-

Jantung
Perkusi : jantung dalam batas nornal
Auskultasi : BJ 1 dan BJ 2 murni reguler
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : tampak datar, kesan normal
Palpasi/Perkusi : Lemas/Tegang : lemas
Hepar : tidak ada pembesaran
Lien : tidak ada pembesaran

Pemeriksaan Psikiatri
Emosi dan afek : Baik - Penyerapan : Baik
Proses berfikir : Baik - Kemauan : Baik
Kecerdasan : Baik - Psikomotor : Baik
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis : G C S = E 4 V5 M6
Kepala :
- Posisi : Central
- Penonjolan :-
- Bentuk/Ukuran : Normocephali
STATUS NEUROLOGIS
1. Nervus Olfaktorius
Dextra Sinistra

Daya pembau Normosmia Normosmia

2. Nervus Optikus

Dextra Sinistra
Tajam Penglihatan Normal Normal
Lapang Pandang Normal Normal
STATUS NEUROLOGIS
Nervus III, IV, VI Orbitalis Dekstra Orbitalis Sinistra

- Celah Kelopak Mata


 Ptosis - -
 Exoftalmus - -

- Posisi Bola Mata Sentral Sentral

- Pupil
 Ukuran/Bentuk 2,5 mm/Bulat 2,5 mmBulat
 Isokor/Anisokor Isokor Isokor
 Refleks Cahaya +/+ +/+
Langsung/ Tak Langsung
 Reflkes Akomodasi TDP TDP

- Gerakan Bola Mata


 Parese Kearah - -
 Nistagmus - -
STATUS NEUROLOGIS
Nervus V (Trigeminus)

N.V1 : +/+
Sensibilitas
N.V2 : +/+
N.V3 : +/+

Motorik Inspeksi (Istirahat/Menggigit) : Normal

Refleks Dagu/Masseter +
 Refleks Cornea TDP

Nervus VII (Fascialis)

Motorik M. Frontalis M. Orbik. Okuli M. Orbik. Oris


 Istirahat Simetris Simetris Simetris
 Gerakan Mimik Simetris Simetris Simetris

Pengecapan 2/3 Lidah Bagian


TDP
Depan
STATUS NEUROLOGIS
Nervus VIII (Verstibulocochlearis)

• Pendengaran Normal
• Tes Rinne/ Weber Normal

Nervus IX/X (Glossopharyngeus/Vagus)

• Posisi arkus pharinks Simetris


(istirahat/AAH)
• Refleks telan/muntah +
• Pengecapan1/3 lidah TDP
bagian belakang
• Fonasi Normal
• Takikardi/bradikardi Normal 72x/M
STATUS NEUROLOGIS
Nervus XI (Assceorius)

• Memalingkan kepala Normal


dengan/tanpa tahanan
• Angkat Bahu Normal

Nervus XII (Hypoglossus)

• Deviasi Lidah -
• Fasciculasi -
• Atrofi -
• Tremor -
• Ataxia -
STATUS NEUROLOGIS
Extremitas : Superior Inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
- Motorik
 Pergerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
 Kekuatan 5 5 5 5
 Tonus otot Normal Normal Normal Normal
 Bentuk otot Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
- Refleks fisiologis :
 Biceps ++ ++ KPR ++ ++
 Triceps ++ ++ APR ++ ++
STATUS NEUROLOGIS
Superior Inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Refleks Patologis
Hoffman - -
Tromner - -
Babinski - -
Chaddock - -
Scefer - -
Oppenheim - -
Laseque - -
Patrick - -
STATUS NEUROLOGIS
Gangguan Keseimbangan
- Romberg : Saat menutup mata pasien seakan ingin jatuh
- Tendem Gait : Menyimpang dari garis lurus
Gangguan Koordinasi
- Tes jari hidung : Baik
- Tes Disdiadokinesia : Baik
- Tes Jari –jari : Baik
- Tes Tumit Lutut : Baik
Pemeriksaan Fungsi Luhur
- Reaksi Emosi : Baik
- Fungsi Bicara : Baik
- Intelegensia : Baik
RESUME
Pasien mrs dengan keluhan pusing berputar yang bertambah parah sejak 2 hari smrs.
Keluhan pasien muncul pertama kali sekitar 2 minggu yang lalu yaitu, pusing berputar
yang muncul secara tiba-tiba , terutama saat pasien bangun dari tempat tidur. Keluhan
dirasakan hilang timbul, setiap serangan hilang sendiri setelah 10-15 detik dan yang
berputar adalah ruangan sekita pasien. Keluhan dirasakan lebih parah dengan perubahan
posisi terutama saat bangun tidur, tidur menyamping dan membungkuk saat solat.
Keluhan berkurang saat istirahat dan tidur. Nausea (+), Vomitus (+) sebanyak 3 kali
sekita 1 gelas aqua setiap kali muntah dan berisi makanan. Pasien juga mengeluhkan
Tinnitus pada telinga kiri pasien dirasakan hilang timbul sejak 1 bulan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tes romberg didapatkan hasil gangguan proprioseptik dan
tes tendem gait menunjukkan lesi vestibular
DIAGNOSIS
• Diagnosa Klinis : Vertigo perifer
• Diagnosa Topis : Sistem Vestibular
• Diagnosa Etiologi : BBPV

Diagnosa Banding
- Meniere disease
TERAPI
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ondansentron 3 x 4 mg/iv
- Inj. Ranitidin 2 x 50 mg/iv
- Vastigo 3 x 8 mg
PROGNOSIS
QUA AD VITAM : dubia ad bonam
QUA AD SANATIONAM : dubia ad malam
TEORI
Vertigo adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian
dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing atau ruang di
sekelilingnya menjadi serasa 'berputar' ataupun melayang.

Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan
sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa:

a. Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada gangguan


vestibular.

b. Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang, mengambang yang


timbul pada gangguan sistem proprioseptif atau sistem visual
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
 Anamnesis
a. Bentuk serangan vertigo
b. Sifat serangan vertigo
c. Faktor pencetus atau situasi pencetus dapat berupa:
 Perubahan gerakan kepala atau posisi.
 Situasi: keramaian dan emosional
 Suara
d. Gejala otonom yang menyertai keluhan vertigo
e. Ada atau tidaknya gejala gangguan pendegaran seperti
f. Obat-obatan yang menimbulkan gejala vertigo seperti: streptomisin,
Gentamisin, kemoterapi.
g. Tindakan tertentu: temporal bone surgery, transtympanal treatment.
h. Penyakit yang diderita pasien: Hipertensi, kelainan jantung
DIAGNOSIS
 Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan umum
• Pemeriksaan system kardiovaskuler yang meliputi pemeriksaan tekanan darah
pada saat baring, duduk dan berdiri dengan perbedaan lebih dari 30 mmHg.

 Pemeriksaan neurologis
1. Kesadaran : kesadaran baik untuk vertigo vestibuler perifer dan vertigo
non vestibuler, namun dapat menurun pada vertigo vestibuler sentral.
2. Nervus kranialis : pada vertigo vestibularis sentral dapat mengalami
gangguan pada nervus kranialis III, IV, VI, V sensorik, VII, VIII, IX, X,
XI, XII.
3. Motorik : kelumpuhan satu sisi (hemiparesis).
4. Sensorik : gangguan sensorik pada satu sisi (hemihipestesi).
DIAGNOSIS
5. Keseimbangan (pemeriksaan khusus neuro-otologi)
• Tes nistagmus
• Tes Rhomberg
• Tes rhomberg dipertajam (Sharpen Rhomberg)
• Tes jalan tandem
• Tes Fukuda
• Tes past pointing
DIAGNOSIS
 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan etiologi. Dapat dipertimbangkan
pemeriksaan sbb
• Pemeriksaan darah rutin seperti elektrolit, kadar gula darah
direkomendasikan bila ada indikasi tertentu dari hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisis.
• CT Scan atau MRI Brain
TERAPI
1. Antihistamin (dimenhidrinat, difenhidramin, meksilin, siklisin)
• Dimenhidrinat lama kerja obat ini ialah 4 – 6 jam. Obat dapat diberi per oral
atau parenteral (suntikan intramuskular dan intravena), dengan dosis 25 mg
– 50 mg (1 tablet), 4 kali sehari.
• Difenhidramin HCl. Lama aktivitas obat ini ialah 4 – 6 jam, diberikan
dengan dosis 25 mg (1 kapsul) – 50 mg, 4 kali sehari per oral.
• Senyawa Betahistin (suatu analog histamin):
a) Betahistin Mesylate dengan dosis 12 mg, 3 kali sehari per oral.
b) Betahistin HCl dengan dosis 8-24 mg, 3 kali sehari. Maksimum 6 tablet
dibagi dalam beberapa dosis.
2. Kalsium Antagonis
Cinnarizine, mempunyai khasiat menekan fungsi vestibular dan dapat
mengurangi respons terhadap akselerasi angular dan linier. Dosis biasanya
ialah 15-30 mg, 3 kali sehari atau 1x75 mg sehari.
BPPV
• Onsetnya lebih seriang terjadi pada usia rata-rata 51 tahun.
• Disebabkan oleh pergerakan otolit dalan kanalis semisirkularis pada telinga
dalam.
• Otolit mengandung Kristal-kristal kecil kalsium karbonat yang berasal dari
utrikulus telinga dalam . Pergerakan dari otolit distimulasi oleh perubahan posisi
dan menimbulkan manifestasi klinik vertigo dan nistagmus.
• Biasanya idiopatik tapi dapat juga diikuti trauma kepala, infeksi kronik
telinga, operasi dan neuritis vestibular sebelumnya
MENIERE DISEASE
• Ditandai dengan vertigo yang intermiten diikuti dengan keluhan pendengaran
. Gangguan pendengaran berupa tinnitus (nada rendah), dan tuli sensoris pada
fluktuasi frekuensi yang rendah, dan sensasi penuh pada telinga.
• Merupakan akibat dari hipertensi endolimfatik. Hal ini terjadi karena dilatasi
dari membrane labirin bersamaan dengan kanalis semisirularis telinga dalam
dengan peningkatan volume endolimfe.
• Dapat terjadi idiopatik atau sekunder akibat infeksi virus atau bakteri telinga
atau gangguan metabolik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai