Anda di halaman 1dari 36

MIOMA GEBURT

Pembimbing Klinik
dr. Syahrir Abdulrasyid, Sp.OG
PENDAHULUAN
 Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid ataupun
leiomioma, merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat yang menumpanginya.

 Sering ditemukan pada wanita usia reproduksi (20-25%), dan kejadiannya


meningkat 40% pada wanita dengan usia lebih dari 35 tahun.

 Berdasarkan letaknya mioma dapat digolongkan atas mioma intramural,


subserosa dan submukosa.
Definisi
 Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul,
yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebut
fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid.

 Mioma geburt adalah mioma submukosa bertangkai yang dilahirkan.Mioma


tersebut dapat muncul di serviks, dan dapat terjadi perputaran tangkainya.
Etiologi
. Tidak diketahui

Faktor estrogen
dan progesteron
ETIOLOGI
Genetik

GH
Faktor Resiko
Usia

Paritas

Riwayat
keluarga

Fungsi ovarium
KLASIFIKASI
1. Mioma uteri intramural

2. Mioma uteri submukosa

3. Mioma uteri subserosa

4. Mioma intraligamenter
Patofisiologi
Hormonal

Sel imatur
proliferasi

Tumor
fibromatosa

Mioma Mioma Mioma


submukosa intramural subserosa
- Dilahirkan
melalui serviks
(mioma geburt)
Tanda dan Gejala

Perdarahan
abnormal

Nyeri
Tanda gejala
Retensi urin

Obstipasi
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik penunjang
Penatalaksanaan
Konservatif - Observasi3-6bulan
- Hb < 8gr/dl
(transfusi PRC)
- Pemberian zat
besi

Operatif - Miomektomi
- histerektomi
Laporan Kasus

Identitas pasien :

Nama : Ny. H
Umur : 46 tahun
Alamat : Ds. Malino Kec. Balaesang
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Pendidikan : D3
• Keluhan Utama : Perdarahan dari jalan lahir

• Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien masuk ke Pav. Matahari Rumah


Sakit Umum Daerah Undata Palu dengan keluhan perdarahan dari jalan
lahir dialami sejak 1 minggu yang lalu, darah yang keluar merah segar,
banyak dan kadang bergumpal. Keluhan seperti ini sudah dialami sejak ±1
tahun yang lalu namun hanya sedikit-sedikit. Memberat sejak 1 minggu
yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus belakang
(+) terutama jika duduk. Demam (-), Pusing (+), sakit kepala (-), mual (+),
muntah (-), BAK biasa dan BAB lancar.
 Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien pernah masuk RS dengan keluhan yang sama sekitar 3 bulan


yang lalu.

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM

 Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


Tidak ada
 Riwayat Obstetri :

Anak Tahun Umur Jenis Hidup /


No JK Penolong
ke Persalinan Kehamilan Persalinan Mati
1. I 1992 P Aterm Spontan Bidan Hidup
2,5 kg
2. II 1996 L Aterm Spontan Bidan Hidup
3 kg
3. III 2000 L Aterm Spontan Bidan Hidup2,
5 kg
4. IV 2003 L Aterm Spontan Bidan Hidup
2,6 kg
• Riwayat Obstetri :

Menstruasi pertama saat usia 11 tahun, siklus teratur tiap bulan,


lama 7 hari, sehari ganti pembalut biasanya 2-4 kali

• Riwayat Pernikahan

Pasien menikah 1 (satu) kali dengan suami sekarang pada usia 19


tahun.
Status generalisata
• PEMERIKSAAN FISIK
 KU : Sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis

• Tanda-Tanda Vital
 TD : 130/90 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Respirasi : 20 x/menit
 Suhu : 36,7 oC
• Kepala – Leher :
 Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), pembesaran KGB (-), pembesaran
kelenjar tiroid (-).

• Thorax :
 I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)
 P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
 P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung, batas jantung Dalam
batas normal
 A :Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-. Bunyi jantung I/II
murni Regular
• Abdomen
 Inspeksi : Tampak cembung (+)
 Perkusi : Timpani
 Palpasi :Nyeri tekan (-), massa teraba (-)
 Auskultasi :Peristaltik (+) kesan normal

• Pemeriksaan genitalia:
 Inspeculo :
 Tampak massa bulat sebesar telur ayam keluar dari serviks uteri
 Tampak perdarahan keluar dari kanalis servikalis
 Dinding vagina tidak terdapat kelainan
 Vaginal Toucher :
 Teraba massa bertangkai (pedunculated) sebesar telur ayam, perabaan kenyal, permukaan
rata, bergerak bersamaan saat fundus uteri digerakan,
• Anggota gerak:

Ekstremitas atas : Akral hangat tanpa edema

Ekstremitas bawah : Akral hangat tanpa edema


Pemeriksaan penunjang
WBC 6,35 103/L (4,8 – 10,8)

RBC 4,59 1012/L (4,7 – 6,1)

HGB 9,0 g/dl (12 – 16)

PLT 260 109/L (150 – 450)

HCT 30,0 % (37 – 52)


PEMERIKSAAN USG
Resume
• Pasien wanita usia 46 tahun masuk ke Pav. matahari RSUD Undata dengan
keluhan perdarahan pervaginam, dialami sejak 1 minggu lalu, darah yang
keluar merah segar, banyak dan kadang bergumpal. Keluhan dirasakan sejak ±1
tahun yang lalu namun perdarahan masih sedikit-sedikit. Pasien juga
mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus belakang (+) terutama jika duduk.
Pasien merasa pusing. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
DM.
• Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum baik, composmentis.Tanda
vital; TD 130/90 mmHg, N 80 x/menit, R 20 x/menit, S 36,7oC. Konjungtiva;
anemis +/+.
• Pemeriksaan dalam dengan in speculo didapatkan tampak massa bulat sebesar
telur ayam keluar dari serviks uteri,tampak perdarahan keluar dari kanalis
servikalis, dinding vagina tidak terdapat kelainan. Pemeriksaan vaginal toucher
teraba massa bertangkai (pedunculated) sebesar telur ayam, perabaan kenyal,
permukaan rata, bergerak bersamaan saat fundus uteri digerakan.
• Pemeriksaan laboratorium; leukosit 6,35 x103/μL, eritrosit 4,59 x106/μL,
hemoglobin 9,0 g/dL, platelet 260 x103/μL, dan hematokrit 30,0 %.
Diagnosis
 Mioma Geburt
• PENATALAKSANAAN
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12jam/iv
 Drips. Metronidazole0,5 gr/8jam
 Sf 1x1

Transfusi PRC 1 kantong


Tanggal S O A P

(23 September Nyeri perut Ku : sedang Susp mioma IVFD RL 20 tpm


Kesadaran : komposmentis geburt + anemia Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam iv
2019) bagian bawah (-),
perdarahan TD: 110/70 mmHg Drips. Metronidazole 0,5
N: 84 x/m gr/8jam
pervaginam (+), P: 20 x/m Sf 1x1
bergumpal (-), S: 36,5 °C
sakit kepala (-), Konjungtiva anemis +/+
pusing (+), mual
(-), muntah (-),
BAK biasa, BAB
lancar
Tanggal S O A P

(24 september 2019) Nyeri perut bagian Ku : sedang Susp. Mioma IVFD RL 20 tpm
bawah (+), Kesadaran : komposmentis Geburt + Asam mefenamat 3 x 500 mg
perdarahan TD: 130/90 mmHg anemia SF 1 x 1
pervaginam (+), N: 80 x/m Lanjut tranfusi labu ke II
bergumpal (-), nyeri P: 20 x/m Rencana USG hari ini
dada (+), sakit kepala S : 36,6 °C
(-), pusing (+), mual (- Konjungtiva anemis +/+
), muntah (-), BAK
biasa, BAB (-)
Tanggal S O A P

(25 September Nyeri perut bagian Ku : sedang Mioma Geburt + IVFD RL 20 tpm
2019)) bawah (+), Kesadaran : komposmentis anemia Inj. Ranitidine 50 mg/8jam/IV
perdarahan TD: 120/80 mmHg Antasida 3x1 cth
pervaginam (+), N: 80 x/m Cek lab darah lengkap.
bergumpal (-), sakit P: 20 x/m Rencana Pro ekstirpasi +
kepala (-), pusing (+), S : 36,6 °C kuretase mioma jika Hb normal
mual (+), muntah (-), Konjungtiva anemis -/-
BAK lancar, BAB (+)
Tanggal S O A P

(26 September 2019) Nyeri perut bagian Ku : sedang Mioma Geburt + Konsul jantung
anemia Konsul anestesi
bawah (-), IVFD RL 20 tpm
Kesadaran : komposmentis HGB: 10,6 gr/dL
perdarahan WBC: 5,82 103/mm3 Inj. Ranitidine 50 mg/8jam/IV
TD: 120/80 mmHg Antasida 3x1 cth
pervaginam (+), N: 80 x/m Pro ekstirpasi + kuretase mioma besok
bergumpal (-), sakit
kepala (-), pusing P: 20 x/m
(+), mual (+), S : 36,5 °C
muntah (-), BAK
lancar, BAB (+) 2 Konjungtiva anemis -/-
kali.
(27 september 2019) Nyeri perut bagian Ku : sedang Mioma Geburt + Ekstirpasi + kuretase mioma
bawah (-), perdarahan Kesadaran : komposmentis anemia geburt
pervaginam (+), TD: 130/90mmHg
bergumpal (-), sakit N: 82 x/m
kepala (-), pusing (-), P: 20 x/m
mual (-), muntah (-), S : 36,7 °C
BAK lancar, BAB (-).
Pembahasan
 Pada kasus ini, diagnosis mioma geburt ditegakkan berdasarkan dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Mioma geburt
atau sering disebut mioma submukosa, dapat dijumpai 6,1% dari seluruh
kasus mioma. Mioma jenis lain meskipun besar mungkin belum
memberikan keluhan perdarahan, tetapi mioma submukosa, walaupun kecil
sering memberikan keluhan gangguan perdarahan. Hal ini sesuai dengan
keluhan utama dari pasien dimana pasien pertama kali datang berobat
dengan mengeluhkan pendarahan dari jalan lahir.
 Pada Mioma Geburt gejala yang menonjol berupa perdarahan per vaginam
di antara siklus haid yang bervariasi mulai dari perdarahan bercak hingga
perdarahan masif. Darah yang keluar berupa darah segar dan kadang
disertai nyeri sehingga dapat diduga sebagai haid yang memanjang. Selain
itu, mioma submukosa juga dapat menyebabkan perdarahan
intermenstrual, perdarahan post coital, perdarahan vaginal terus-menerus
atau dismenore.
 Dari hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium pada pasien
didapatkan konjungtiva anemis (+/+) dengan kadar hemoglobin sebesar 9
g/dl. Hal ini dapat disebabkan oleh keadaan perdarahan pervaginam yang
banyak pada pasien yang dialami sudah sejak 1 minggu yang lalu. Pada
pemeriksaan dalam dengan in speculo, didapatkan tampak massa bulat
sebesar telur ayam keluar dari serviks uteri dan tampak perdarahan yang
keluar dari kanalis servikalis. Sedangkan pada pemeriksaan vaginal
toucher teraba massa bertangkai (pedunculated) sebesar telur ayam,
perabaan kenyal, permukaan rata, bergerak bersamaan saat fundus uteri
digerakan.
 Penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien pada kasus ini terdiri dari
tindakan konservatif dan tindakan operatif. Tindakan konservatif yang
dilakukan pada kasus ini meliputi pemberian tablet zat besi, antibiiotik,
antiperdarahan dan transfusi PRC. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
gejala yang terjadi pada pasien dan meningkatkan kadar hemoglobin darah
pasien untuk persiapan dilakukan tindakan operatif.
 Terapi operatif yang dilakukan pada pasien ini adalah miomektomi dengan
cara ekstirpasi lewat vagina. Hal ini sudah sesuai dengan teori dimana
tindakan ini dilakukan berdasarkan keadaan dari pasien yang menderita
mioma submukosa yang bertangkai
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai