PENURUNAN KESADARAN
Nama : Tn. H
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : bugis
Alamat : Barru
Tanggal Pemeriksaan : 05/02/2020
Anamnesis
Keluhan Utama : Pasien mengalami penurunan kesadaran
Keadaan umum
Kesan : Sakit berat
Kesadaran : Coma
Gizi : Baik
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Suhu : 39 °C
Pernafasan : 40 x / menit
PEMERIKSAAN FISIK
Toraks
Inspeksi : Simetris bilateral
Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan (tdp)
Paru-paru
Perkusi : Sonor (+)
Auskultasi : Bronkovesikuler (+/+), Rhonki (-)/(-),
Wheezing (-)/(-)
Jantung
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bj I/II murni, reguler
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar
perkusi : Tympani,
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan organomegali
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Pemeriksaan Kesadaran GCS : E1 V1 M1
Kepala
Posisi : Central
Penonjolan : (-)
Bentuk/ Ukuran : Normocephali
Leher
Kaku Kuduk : (-)
Kernig Sign : (-)
Kelenjar Lymp : Tidak ada pembesaran
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Nervus Cranialis
a. N I:
Penghidu : Tidak dilakukan pemeriksaan
b. N II:
Ketajaman Penglihatan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lapangan penglihatan : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. N III, IV, VI:
Ptosis : (-)/(-)
Posisi bola mata : Central
Nystagmus : (-)/(-)
Pupil
Lebarnya : ± 2,5 mm, bulat / ± 2,5 mm,bulat
Isokor / anisokor : Isokor
Refleks cahaya langsung : (+)/(+) normal/menurun
Refleks cahaya tak langsung : (+)/(+)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
d. N V
Sensibilitas
NV1 : Tidak dilakukan pemeriksaan
NV2 : Tidak dilakukan pemeriksaan
NV3 : Tidak dilakukan pemeriksaan
Motorik : Tidak dilakukan pemeriksaan
Reflex Cornea : Tidak dilakukan pemeriksaan
Reflex Masseter : Tidak dilakukan pemeriksaan
e. N VII
Motorik
Dahi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tutup Mata : Tidak dilakukan pemeriksaan
Bibir : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sensorik
2/3 lidah bagian depan : Tidak dilakukan pemeriksaan
f. N VIII
Pendengaran : Tidak dilakukan pemeriksaan
Fungsi vestibularis : Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
f. N IX / X
Inpeksi posisi arcus pharynx : Simetris
Reflex telan : (-)
Reflex muntah : tdp
Sensorik 1/3 lidah bagian depat : tdp
g. XI
Memalingkan kepala dengan tahanan : +/+ normal
Angkat Bahu : +/+ simetris
h. N XII
Lidah Deviasi : (-)
Fassikulasi : (-)
Atropi : (-)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Superior Inferior
Motorik
- Pergerakan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Kekuatan 0 0 0 0
- Tonus Otot N N N N
- Bentuk Otot Eutrofi eutrofi eutrofi Eutrofi
Refleks fisiologis
- Biceps - - KPR: - KPR: -
- Triceps - - APR: - APR: -
- Radius - -
- Ulna - -
Ekstroseptif
Nyeri (-) (-) (-) (-)
Suhu tdp tdp tdp tdp
Rasa raba halus tdp tdp tdp tdp
Proprioseptif
Rasa sikap tdp tdp tdp tdp
Rasa nyeri dalam tdp tdp tdp Tdp
Fungsi Kortikal
Rasa diskriminasi tdp tdp tdp tdp
Stereognosis tdp tdp tdp tdp
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kimia Darah
Gula Darah Sewaktu 99 mg/dL
Creatinine : 1.66 mg/dl
Urea : 50.7 mg/dl
RESUME
Pasien sedang dalam perawatan di RS selama 5 hari, kemudian
pasien tiba-tiba mengalami penurunan kesadaran. Beberapa jam
sebelum mengalami penurunan kesadaran, pasien mengeluhkan
demam tinggi, menggigil, dan pusing. Setelah ± 4 jam mengalami
penurunan kesadaran, pasien mengalami muntah sebanyak 4 kali
dan sesak napas.
Tanda vital, GCS: E1V1M1, TD 150/100mmHg, Nadi
92x/menit, suhu 39 °C, pernapasan 40x/menit. Pada pemeriksaan
sensibilitas nyeri (-), pemeriksaan motorik, pergerakan (-),
kekuatan otot (0). Pemeriksaan refleks fisiologi (-)
Diagnosis
Kalau dapat ditetapkan :
Diagnosa klinis : penurunan kesadaran e.c suspek NHS
Diagnosa topis : batang otak
Diagnosa etiologi : suspek NHS
Terapi
O2 nasal 3 lpm
Piracetam 3 gr/8 jam/IV
Paracetamol drips 1000 mg/8 jam
Kalmeco 1 ampul/IM/24 jam
Citicolin 250 mg/12 jam/IV
Mannitol 1 x 200 cc, selanjutnya 6 x 100 cc
Pemasangan NGT
Prognosa
- Qua ad vitam : dubia ad malam
- Qua ad sanationem :dubia ad malam
TERIMA KASIH