1. Bagaimana penilaian skor gajah mada untuk menentukan stroke?
Jawab: Algoritma stroke Gadjah Mada (ASGM), suatu strategi klinik untuk membedakan stroke perdarahan intraserebral dengan stroke iskemik akut atau infark pada stroke fase akut. Pada Algoritma stroke Gadjah Mada, mempunyai validitas eksternal yang tinggi sebagai suatu strategi klinik untuk membedakan stroke perdarahan intraserebral dengan stroke iskemik akut atau stroke infark. Algoritma Stroke Gadjah Mada merupakan suatu strategi klinik untuk membedakan stroke perdarahan intraserebral dengan stroke iskemik pada fase akut yang pada dasarnya bahwa Algoritma Stroke Gadjah Mada menilai 3 variabel. Ketiga variable yang dinilai adalah: Tingkat kesadaran, nyeri kepala dan refleks babinski.
Gambar 1. Algoritma Stroke Gadjah mada
Perdarahan intraserebri jika :
Terdapat 2 atau 3 dari variable yang dinilai. Penurunan kesadaran (+), nyeri kepala dan refleks babinski (-) Penurunan kesadaran dan refleks babinski (-), nyeri kepala (+)
Infark serebri jika :
Penurunan kesadaran dan nyeri kepala (-), refleks babinski (+)
Penurunan kesadaran, nyeri kepala dan refleks babinski (-) 2. Bagaimana penatalaksanaan kasus stroke hemorragik dan stroke non hemorragik? Jawab: Terapi umum : Antihipertensi (indikasi = AH tahap 1 untuk HT ringan, sedang, berat; terpilih untuk HT dengan DM, dislipidemia, nefropati DM) ACE inhibitor : captopril 25-100 mg per hari 2x1 Piracetam (vasodilatasi dengan cara memodulasi neurotransmisi serebral; antiiskemik dan dapat mengembalikan perfusi yang abnormal pada kasus stroke dan demensia; menurunkan kerusakan sel yang diinduksi oleh suatu jejas iskemik lokal; meningkatkan efektifitas dari fungsi telensefalon otak melalui peningkatan fungsi neurotransmiter kolinergik) Asetylsalisilat acid (NSAID) (hambat sintesis tromboksan A-2 (TXA-2; menginaktivasi enzim pada trombosit tersebut secara permanen, penghambatan inilah yang merupakan cara kerja aspirin dalam pencegahan stroke dan TIA; pada endotel pemb. darah menghambat pembentukan prostasiklin yg berguna untuk mengurangi agregasi trombosit pada pemb. darah yg rusak). Oral 1300 mg/h dibagi 2 atau 4 kali pemberian Sebagai anti trobosit dosis 325 mg/h cukup efektif dan efek samping sedikit. Citicoline (meningkatkan aktivitas pembentukan dari retikular dalam otak khususnya pada aktivasi sistem retikuler ascending yg erat kaitannya dengan proses kesadaran, meningkatkan aktivitas dari sistem piramidal dan memperbaiki paralisis motorik dan meningkatkan aliran oksigen dan metabolisme serebral). Dosis 100 mg sampai 500 mg, 1-2 kali IV Neurodex (pencegahan dan penyembuhan def. Vitamin, neurotropik, gangguan pada sistem saraf seperti neuralgia, neuritis perifer, polineuritis, parestesia).
Tatalaksana SPESIFIK (STROKE ISKEMIK)
Tatalaksana HT (sebagian besar 70-90% pasien stroke mengalami peningkatan TD sistolik 140/90 mmHg; maka harus diturunkan 15-20% Tatalaksana pengaturan gula darah (hindari kadara gula darah > 150 mg/dL; hindari pemberian larutan glukosa dlm 24 jam pertama setelah stroke; pemberian insulin drip IV kontinyu selama 2-3 hr pertama) Trombolitik (rTPA; dosis 0.9 mg/kg to a 90 mg max; 10% bolus direkomendasikan untuk pasien dgn presentasi stroke antara 3-4,5 jam) Antitrombosit (aspirin; dosis 325 mg dalam 24-48 jam setelah awitan stroke; pada pasien alergi aspirin dapat diganti klopidogrel 75 mg/hr) Neuroprotektor (citikolin; dosis awal 2x1000 mg IV selama 3 hari dilanjutkan 2x1000 mg PO selama 3 minggu)
Tatalaksana spesifik (STROKE HEMORRAGIC)
Tatalaksana medik perdarahan intrakranial (penggantian faktor koagulasi dan trombosit jika pasien mengalami defisiensi; jika ada gang. Koagulasi berikan Vit. K 10 mg IV atau fresh frozen plasma 2-6 unit; heparin subkutan dapat diberikan jika perdarahan telah berhenti sbg pencegahan tromboemboli vena) Kontrol TD dan gula darah Pemberian anti epileptik bila kejang (diazepam 5-20 mg bolus lambat IV, diikuti fenitoin 15-20 mg/kg bolus dg kecepatan max 50 mg/mnt ) Rawat ICU jika vol. Hematom > 30 ml Perdarahan intraventrikuler dengan hirosephalus Keadaan klinis yg cenderung memburuk