Hernia Nukleus
Pulposus
Dhesty Fadhilah Faatin (H1A015017)
Pembimbing : dr. Ilsa Hunaifi, Sp.S
PENDAHULUAN
Hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan suatu keadaan patologis dimana terjadi
protusi dari anulus fibrosus beserta nukleus pulposus ke dalam lumen kanalis vertebralis.
kejadian HNP di beberapa negara berkembang adalah sekitar 15-20% dari total populasi.
I am Jane Doe
Penyakit ini terutama menyerang orang dewasa di usia 30-50 tahun dan mencapai
puncaknya pada usia 40-45 th
Rasio HNP antara pria dan wanita adalah 2:1
HNP paling sering ditemukan di vertebra lumbar, dan hanya sebagian kecil ditemukan di
daerah servical dan toraks
pengobatan yang dapat diberikan untuk HNP dapat konservatif dan dapat
dipertimbangkan invasif dengan indikasi tertentu
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. R
• Umur : 58 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Peternak Ayam
• Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
• Alamat : Montong Carik,
Lombok Timur
• MRS : 12 Desember 2019
• Pemeriksaan : 13 Desember 2019
• Nomor RM : 055616
• Diagnosa masuk : Suspek HNP
• Diagnosa akhir : Suspek HNP
ANAMNESIS
Keluhan Utama RPS
• Nyeri pinggang • keluhan nyeri pinggang kanan;
• Keluhan tersebut dirasakan sejak 4 bulan yang lalu dan
memberat 2 bulan terakhir;
• nyeri dirasakan seperti digigit semut dan sensasi kesemutan
yang menjalar hingga ke tungkai bawah dan telapak kaki;
• Pasien mengaku keluhan tersebut muncul hilang timbul;
• biasanya akan muncul kembali dan memberat apabila pasien
bergerak melalukan aktivitas fisik, berdiri, duduk dan akan
semakin berat apabila pasien batuk;
• pasien mengaku apabila pasien berbaring keluhannya akan
membaik;
• Selain dengan mengubah posisi keluhan nyeri pasien akan
berkurang saat pasien mengkonsumsi obat
ANAMNESIS
RPD RPK
Keluhan serupa (-), Riw. HTN (-), DM (-), Asma (-), Keluhan serupa (-), Riw. HTN (-), DM
penyakit jantung (-) (-), Asma (-), penyakit jantung (-)
h. N. XI (Accecorius)
• Memalingkan Kepala dengan/tanpa Tahanan : Normal
• Mengangkat Bahu : Normal
i. N. XII (Hypoglosus)
• Deviasi lidah :-
• Fasikulasi :-
• Atrofi :-
• Tremor :-
• Ataksia :-
Superior Inferior
Motorik
e. Motorik Dextra Sinistra Dextra Sinistra
• Otot yang Pergerakan aktif aktif aktif aktif
Terganggu : (-)
Kekuatan 5 5 4 5
• Klonus
Lutut : (-) Tonus Otot Normal Normal Normal Normal
Kaki : (-) Bentuk Otot Eutrofia Eutrofia Eutrofia Eutrofia
f. Sensorik g. Refleks
• Eksteroseptif Refleks Fisiologis
Nyeri : Normal • Biceps : +2/+2
Suhu : Tidak dievaluasi • Triceps : +2/+2
Raba Halus : Normal • Patella : +2/+2
• Proprioseptif • Achilles : +2/+2
Rasa Sikap : Normal Kesimpulan : Refleks fisiologis dalam batas normal
Nyeri Dalam : Tidak dievaluasi Refleks Patologis
• Fungsi Kortikal • Hoffman : -/-
Diskriminasi : Normal • Trommer : -/-
Stereognosis : Normal • Babinsky : -/-
• Chadock : -/-
• Gordon : -/-
• Schaefer : -/-
• Oppenheim : -/-
• Gonda : -/-
Kesimpulan : Refleks patologis (-)
h. Cerebellum
Gangguan Koordinasi
• Tes Jari Hidung : Normal i. Kolumna Vertebralis
• Tes Pronasi-Supinasi : Normal • Inspeksi : Alignment dbn, tidak ada tanda radang
• Tes Tumit : Tidak dievaluasi • Pergerakan : Pergerakan menurun
• Tes Pegang Jari : Normal • Palpasi : massa (-), penonjolan vertebra normal
Gangguan Keseimbangan • Perkusi : nyeri ketok (+)
• Tes Romberg : Tidak dievaluasi
j. Pemeriksaan lain-lain
• Pemeriksaan Laseque : (+) / (-)
• Pemeriksaan Patrick : (+) / (-)
RESUME
• Perempuan 48 tahun dengan keluhan nyeri pinggang kanan sejak 4
bulan yang lalu dan memberat 2 bulan terakhir, keluhan menjalar dari
pinggang kanan hingga ke tungkai bawah dan telapak kaki, rasa nyeri
seperti digigit semut dan sensasi kesemutan. Keluhan memberat saat
pasien beraktivitas, duduk, berdiri, dan batuk.
Sebelumnya pasien rutin memberi makan ternaknya dengan membungkuk
setiap hari. Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan
lain-lain disangkal.
• Pemeriksaan fisik TD 120/80, HR 86x/menit, RR 18x/menit, T 37,2°C,
jejas pada pipi dextra, rangsang meningeal (-), GCS E4V5M6,
Pupil uk. 3mm/3mm, RCL +/+, RCTL +/+, refleks fisiologis dbn, refleks
patologis negative, kekuatan otot ekstremitas kanan bawah menurun,
pemeriksaan laseque dan patrick positif.
• DIAGNOSA
Klinis : Ischialgia dextra, penurunan motorik ekstremitas bawah
dextra
Topis : Lumbal 4 - Lumbal 5
Etiologis : Suspek Hernia Nukleus Pulposus
Sekunder : -
• PLANNING
DIAGNOSTIK :
Rontgen Lumbosakral
MRI L4-L5
Pemeriksaan darah lengkap
TERAPI
Nonfarmakologi
Bedrest total
Fisioterapi bila nyeri telah hilang
FARMAKOLOGI
EDUKASI
Edukasi kepada pasien dan keluarga untuk bedrest dan tidak melalukan aktivitas
berat
Saat nyeri telah hilang dikemudian hari, pasien kembali dilatih untuk bergerak agar
bisa kembali fungsional.
Pembahasan
PEMBAHASAN
• Wanita, usia 58 tahun risiko HNP
• keluhan nyeri pinggang kanan, keluhan menjalar dari pinggang kanan hingga ke
tungkai bawah dan telapak kaki, rasa nyeri seperti digigit semut dan sensasi
kesemutan.
• Keluhan memberat saat pasien beraktivitas, duduk, berdiri, terutama saat batuk.
Sebelumnya pasien rutin memberi makan ternaknya dengan membungkuk setiap hari.
• Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan lainnya disangkal.
• Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik menemukan hasil yang mendukung diagnosis
HNP pada pasien yaitu hasil pemeriksaan laseque dan Patrick positif, nyeri tekan pada
vertebra L4-L5. Kemudian dari hasil pemeriksaan rontgen lumbosacral, pada pasien
ini terdapat penyempitan dari diskus intervertebralis pada bagian vertebra L4 dan L5
• Ketorolak : golongan NSAID yang digunakan untuk meredakan nyeri.
• Gabapentin : terapi antikonvulsan dan juga analgetik,dimana gabapentin digunakan pada
neuropathy pain dan sciatica menunjukkan hasil yang signifikan meredakan nyeri, dan
gabapentin bekerja mencegah sensitisasi di sentral.
• Tramadol juga berguna sebagai analgesik
• Valisanbe (diazepam) sebagai pelemas otot
• Mecobalamin merupakan vitamin B12 yang membantu dalam metabolism sel saraf dan
menjaga fungsi sel saraf.
PENUTUP
• Hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan suatu keadaan patologis
dimana terjadi protusi dari anulus fibrosus beserta nukleus pulposus ke
dalam lumen kanalis vertebralis.
• HNP dapat terjadi pada semua segmen vertebra, tetapi yg paling sering
terjadi di segmen lumbal. Penyebab dari HNP biasanya berhubungan
dengan meningkatnya usia, gaya hidup atau pun adanya trauma sedang
yang berulang.
• Pengobatan HNP dapat dilakukan dengan pemberikan pengobatan
konservatif dan dipertimbangkan pengobatan invasif jika defisit
neurologis, seperti kelemahan otot atau masalah refleks, terlalu parah
atau memburuk.
TERIMA KASIH