A. Identitas Pasien
Nama : Ny. IRK
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
No. RM : 56 33 90
B. Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri Pinggang
1
2
Riwayat kebiasaan : Rokok (-), alkohol (-), kopi (-), riwayat duduk lama
(+)
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umum
Kesan : Sakit sedang Tensi : 120/80 Anemis: (-)
Pemeriksaan toraks
Jantung
Inspeksi : IC tidak teraba
Palpasi : Batas jantung kanan: ICS IV linea parasternalis D
Perkusi : Batas jantung kiri: ICS V linea axilaris anterior S
Auskultasi BJ I/II murni reguler, murmur (-)
Thoraks
Inspeksi : Simetris ki=ka, tidak tampak tahanan bernapas
Palpasi Perkusi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-), vokal fremitus
simetris kesan normal
Auskultasi : Sonor, batas paru-hepar ICS V
: Bunyi pernapasan : Vesikular +/+,
Bunyi tambahan: Rh -/-, wh -/-
Status neurologis
GCS : E4M6V5
1. Kepala
Posisi : Ditengah Bentuk/ukuran : Bulat/normocephal
3. Saraf Cranialis
N.I
Penghidu : Normal
4
N.V
Sensibilitas : N.V1 : Normal
N.V2 : Normal
N.V3 : Normal
N.VII
Motorik M.Frontalis M. Orbicularis oculi M. Orbicularis oris
Istirahat Normal normal normal
Mimik normal normal normal
N.VIII
Pendengaran : Normal
N.IX
N.XI
Memalingkan kepala dengan/ : Normal
tanpa tahanan
Angkat bahu : DBN
N.XII
Deviasi lidah : DBN
Fasikulasi : DBN
Atrofi : (-)
Tremor : (-)
Ataxia : (-)
4. Leher
Rangsang menings
: (-)
6
Kernig’s sign
5. Abdomen
- N -
- N -
6. Kolumna vertebralis
Inspeksi : Normal
7. Ekstremitas
Superior Inferior
Kekuatan 5 5 5 5
Refleks fisiologis
Dextra Sinistra
Biceps N N
Triceps N N
Radius N N
Ulna N N
KPR N N
APR N N
Klonus
Lutut : DBN
Kaki : DBN
Refleks patologis
Sensibilitas
Ekstroseptif : -Nyeri : Normal
- Suhu : Normal
- Rasa raba halus : Normal
Propriodeptif : - Rasa sikap : Normal
8
Gangguan koordinasi
D. Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah rutin
Tidak Dilakukan Pemeriksaan
2. Kimia Darah
Tidak Dilakukan Pemeriksaan
3. Pemeriksaan Radiologi
Tidak Dilakukan Pemeriksaan
E. Diagnosis
1. Klinis : Low Back Pain
2. Topis : Radiks saraf
3. Etiologis : Acute Mechanical Low Back Pain
F. Penatalaksanaan
Non-farmakologi Farmakologi
9
1. Fisioterapi Medikamentosa :
2. Bed Rest • Cairan Kristaloid: NaCl 0,9% 20 tpm
3. Atur posisi tidur • NSAID : Ketorolac 1 amp/24J/IV
yang nyaman • Ibuprofen 2 x 200 mg
• Neurodial 2 x 1
• (Methampyrone 500 mg & diazepam 2 mg)
G. PROGNOSA
Qua ad vitam : Dubia ad bonam
Qua ad functionam : Dubia adbonam
Qua ad sanationam : Dubia ad bonam
H. ANJURAN
Fisioterapi
Konsul Orthopedi
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Low back pain
I. Pendahuluan
Menurut the international association for the study of pain (IASP),
yang termasuk dalam low back pain terdiri dari:1
1. Lumbar spinal pain, nyeri di daerah yang dibatasi superior oleh garis
transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus dari vertebra
torakal terakhir, inferior oleh garis transversal imajiner yang melalui
ujung prosesus spinosus dari vertebra sakralis pertama dan lateral oleh
garis vertikal tangensial terhadap batas lateral spina lumbalis.
2. Sacral spinal pain, nyeri di daerah yang dibatasi superior oleh garis
transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus vertebra
sakralis pertama, inferior oleh garis transversal imajiner yang melalui
sendi sakrokoksigeal posterior dan lateral oleh garis imajiner melalui
spina iliaka superior posterior dan inferior.
3. Lumbosacral pain, nyeri di daerah 1/3 bawah daerah lumbar spinal pain
dan 1/3 atas aerah sacral spinal pain.
II. Etiologi
Penyebab nyeri punggung bawah ada berbagai macam, dibedakan dalam
kelompok dibawah ini3
1. Nyeri punggung bawah mekanis, yaitu timbul tanpa kelainan struktur
anatomis seperti otot atau ligamen, atau timbul akibat trauma, deformitas,
atau perubahan degeratif pada suatu struktu rmisalnya diskus
intervertebralis.
2. Penyakit sistemik seperti spondilitis inflamasi, infeksi, keganasan tulang,
dan penyakit paget pada tulang bisa menyebabkan nyeri di area
lumbosakral.
3. Skiatika (sciatica) adalah nyeri yang menjalar dari bokong ke tungkai
kemudian ke kaki, sering disertai parastesia dengan distribusi yang sama
ke kaki. Gejala ini timbul akibat penekanan nervus iskiadikus, biasanya
akibat penonjolan diskus intervertebralis ke lateral.
Pada dasarnya, timbulnya rasa nyeri pada LBP diakibatkan oleh
terjadinya tekanan pada susunan saraf tepi yang terjepit pada area
tersebut. Secara umum kondisi ini seringkali terkait dengan trauma
mekanik akut, namun dapat juga sebagai akumulasi dari beberapa trauma
dalam kurun waktu tertentu. Akumulasi trauma dalam jangka panjang
seringkali ditemukan pada tempat kerja. Kebanyakan kasus LBP terjadi
dengan adanya pemicu seperti kerja berlebihan, penggunaan kekuatan
otot berlebihan, ketegangan otot,cedera otot, ligamen, maupun diskus
yang menyokong tulang belakang. Namun, keadaan ini dapat juga
disebabkan oleh keadaan non-mekanik seperti peradangan pada
ankilosing spondilitis dan infeksi, neoplasma, dan osteoporosis.3,4
12
3. Tes Naffziger
20
BAB III
RESUME DAN ANALISIS KASUS
A. Resume
Ny. IRK, 29 thn, datang dengan keluhan nyeri pinggang. Nyeri
pinggang di rasakan sejak ±1 hari yang lalu namun semakin memberat, nyeri
DAFTAR PUSTAKA
1. Ballantyne JC. 2010. Low Back Pain. USA : International Association for
Study of Pain (IASP). Vol. 18 No. 6
2. Jensen S. 2004. Back Pain-Clinical Assessment. Australia : Journal of
Australian Family Physician Vol. 33 No. 6.
3. Arya RK. 2014. Low back pain- signs, symptomps, and management. New
Delhi : Journal, Indian academy of clinical medicine. Vol.15 no. 1.
4. Hayashi Y. 2004. Classification, Diagnosis and Treatment of Low Back Pain.
Tokyo: Journal of The Japan Medical Association. Vol 128. No. 12.
5. Snell RS. 2002. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Hal : 695-715
6. Andini F. 2015. Risk Factor of Low Back Pain in Workers. Lampung : Journal
Majority. Vol 4 No 1.
7. Panduan Praktis Klinis Neurologi. 2016. Jakarta : Perhimpunan Dokter
Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).. Hal : 90-94
8. Ehrlich GE. 2013. Low Back Pain. USA : Bulletin of The World Health
Organization.Vol. 81 No. 9