Oleh:
Ali Subekti
Pembimbing:
dr. Nidia Suriani, Sp. S.M.Biomed
PENDAHULUAN
Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar
dan goyang. Vertigo merupakan subtipe dari “diz-ziness” yang
secara definitif merupakan ilusi gerakan.
Yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar
terhadap lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan
berputar.
Vertigo termasuk kedalam gangguan keseimbangan
yang dinyatakan sebagai pusing, pening, sempoyangan,
rasa seperti melayang atau dunia seperti berjungkir
balik.
Nama : NY. H
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bangko
Tanggal masuk : 8 Maret 2020
Tanggal Pemeriksaan : 8 Maret 2020
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Agama : Islam
No CM : 096528
Anamnesis
Keluhan Utama: Pusing berputar sejak 1 jam SMRS
Keluhan Tambahan : Mual dan muntah
RPS:
Pasien dibawa ke IGD Rumah Sakit Raden Mattaher oleh
keluarganya dengan keluhan pusing berputar sejak 1 jam sebelum
masuk rumah sakit. Pasien merasa lingkungan disekitarnya berputar.
Pusing berputar yang terjadi secara tiba-tiba saat pasien sedang duduk
dan mengobrol dengan suaminya, pusing berputar timbul sangat kuat
pada awalnya dan menghilang setelah beberapa saat. Saat ini, Pasien
mengaku jika memiringkan posisi kepalanya kekiri dan kekanan maka
pusing menjadi bertambah berat dan berkurang apabila pasien
memejamkan matanya.
Lanjutan:
Rasa pusing ini juga disertai rasa mual dan muntah, muntah sebanyak
± 3 kali,muntah berisi makanan yang dimakan sebelumnya. Pasien
juga mengeluhan telinga berdengung dan terasa penuh . Keluhan
pandangan ganda, kabur atau gelap serta melihat cahaya seperti
pelangi disangkal. Keluhan kesemutan di sekitar mulut disangkal,
Kedua tangan dan kaki terasa baal disangkal. Keluhan jantung
berdebar dan sakit dada di sangkal. BAB dan BAK dalam batas
normal.
RPD:
- Vertigo (+)
- Hipertensi (-)
- DM (-)
- Asma (-)
- Alergi (-)
RPO:
Obat-obat diuretik (-)
Pemakaian Insulin (-)
Pemakaian obat-obat asma/ bronkodilator (-)
• RPK:
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang
sama.
RKS:
Pasien seorang pedagang rumah makan.
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Kesadaran Compos Mentis
TD 130/80 mmHg
Frekuensi 88 x/menit, reguler, isi
N cukup, kuat angkat
RR 19 X/menit, abdominalthoracal
T 37,0⁰C
SpO2 99%
Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat
(-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Mulut : tidak ada kelainan
Leher : TVJ R-2 cmH2O, pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Depan Kanan Kiri
I Simetris, retraksi dinding dada (-), bentuk dada normal
P Fremitus N Fremitus N
P Sonor Sonor
A Vesikuler Normal Vesikuler Normal
Ronchi (-) wheezing (-) Ronchi (-) wheezing (-)
KEKUATAN OTOT:
5555 5555
5555 5555
Pemeriksaan Fisik
Status Neurologis
A. G C S : E4 M6 V5
Pupil : Isokor (3 mm/3 mm)
Reflek Cahaya Langsung : (+/+)
Reflek Cahaya Tidak Langsung : (+/+)
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : (-)
Laseque : (-)
Kernig : (-)
Brudzinski I : (-)
2. Bentuk pupil
3 mm 3 mm
3. Refleks cahaya langsung bulat bulat
+ +
+ +
4. Refleks cahaya tidak langsung - -
- -
5. Nistagmus - -
- -
6. Strabismus
7. Eksoftalmus
8. Melihat kembar
Nervus III, IV, VI (gerakan
Kanan Kiri
Pemeriksaan Fisik
Nervus Kranialis
Kelompok Motorik
Nervus V (fungsi motorik)
Membuka mulut Dalam batas normal
Menggigit dan mengunyah Dalam batas normal
Nervus VII (fungsi motorik) Kanan Kiri
Rujukan
Na 143,73 135-148
K 3,82 3,5-5,3
Cl 108,70 98-110
Ca 1,12 1,19-1,23
Ureum 20
Kreatini 0,6
Diagnosa Kerja
Vertigo Perifer ec Maniere Disease
Diagnosa Banding
: Vertigo Perifer ec Maniere Disease
Vertigo Perifer ec BPPV
Vertigo Perifer ec Vestibular Neuritis
Penatalaksanaan
Farmakologis :
O2 Nasal Canul 2L/menit
Non-farmakologis:
Istirahat
Olahraga yang menggerakan kepala (gerakan rotasi, fleksi, ekstensi, gerak miring )
Prognosis
Kelainan sirkulasi
Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena
Herpes zoster
Epilepsy
Infeksi propioseptif
Neoplas
ma
Tumor pada
daerah
serebelopontin
Iskemia
atau Infark
Proses
demielinisasi
VERTIGO
PATOFISIOLOGI
Rasa pusing atau Vertigo disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh
mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi tubuh yang sebenarnya dengan
apa yang dipersepsi oleh susunan saraf pusat.
Teori
Teori
Otonomik
Otonomik
Teori
Teori Teori
Teori Konflik
Konflik
Neurohumora
Neurohumora sensori
sensori
ll
Teori
Teori Patofisio
Patofisio
Sinap logi
Teori
Teori Neural
Neural
Missmatch
Missmatch
Teori
Teori
Overstimulasi
Overstimulasi
VERTIGO
PATOFISIOLOGI
Teori Overstimulasi :
Rangsang yang berlebihan hiperemi kanalis semisirkularis fungsinya
terganggu vertigo, nistagmus, mual dan muntah.
Teori Neural Mismatch :
Pengembangan teori konflik sensorik.
Otak mempunyai memori/ ingatan tentang pola gerakan tertentu;
Jika pada suatu saat dirasakan gerakan yang aneh/ tidak sesuai dengan pola
gerakan yang telah tersimpan, timbul reaksi dari susunan saraf otonom.
Tapi lama kelamaan akan terbiasa.
Jika pola tersebut dilakukan berulang-ulang akan terjadi mekanisme adaptasi
sehingga berangsur-angsur tidak lagi timbul gejala
VERTIGO
PATOFISIOLOGI
Teori Konflik Sensori :
Terjadi ketidakcocokan masukan sensorik yang berasal dari berbagai
reseptor sensorik perifer yaitu antara mata/visus, vestibulum dan
proprioseptik, atau ketidakseimbangan/asimetri masukan sensorik dari sisi
kiri dan kanan→kebingungan sensorik di sentral→nistagmus (usaha koreksi
bola mata), ataksia atau sulit berjalan (gangguan vestibuler, serebelum),
berputar (berasal dari sensasi kortikal)
VERTIGO
Perbedaan Klinis Vertigo Vestibular dan Non Vestibular
Vertigo Vastibuler Vertigo Non-vastibuler
Sifat vertigo Rasa berputar(True vertigo) Rasa melayang, sempoyongan
Sifat serangan Episodik Kontinyu
Mual muntah + -
Gangguan pendengaran +/- -
Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan obyek visual
Tidak ada
Gejala neurologis lainnya Sering disertai defisit saraf kranial serta
tanda-tanda serebelar dan piramidal
VERTIGO
Penegakan Diagnosis
ANAMNESIS :
1. Bentuk vertigo (melayang, goyang, berputar, tujuh keliling, rasa naik
perahu, dsb.
2. Keadaan yang memprovokasi timbulnya vertigo. (perubahan posisi kepala
dan tubuh, keletihan, ketegangan)
3. Profil waktu (timbulnya akut, perlahan-lahan, hilang timbul, kronik,
progresif/membaik).
4. Keluhan lain (keluhan pada telinga, pandangan kabur, mual muntah,dsb).
VERTIGO
Penegakan Diagnosis
PEMERIKSAAN FISIK :
Umum
kemungkinan kelainan sistemik yang dicurigai mendasari timbulnya
vertigo seperti hipotensi ortostatik.
Neurologi
untuk mengevaluasi apakah kelainannya di sentral atau perifer.
PEMERIKSAAN FISIK
Uji Tandem
Romberg gait
Past-ponting test
Uji (Uji Tunjuk
unterberger Barany)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Neuroimaging: CT-
Laboratori scan, arteriografi,
Magnetic Resonance
um darah Imaging (MRI)
Neurofisiologi
Elektronistagm
Elektroensefalog
rafi (EEG)
ografi (ENG)
VERTIGO
Penatalaksanaan
TERAPI
Golongan Ca-Blocker:
Flunarisin: dosis 5-10 mg (1x1)
Sinarisin: dosis 25 mg (3x1)
Golongan Antihistamin
Prometasin: dosis 25-50 mg (3x1)
Dimenhidrinat: dosis 50 mg (3x1)
Golongan Antikolinergik
Skopolamin: dosis 0,6 mg (3x1)
Atropin: dosis 0,4 mg (3x1)
Golongan Menoaminergik
Amfetamin: dosis 5-10 mg (3x1)
Efedrin: 25 mg (3x1)
Tatalaksana
Golongan Phenotiazine
Proklorperasin: dosis 3 mg (3x1)
Klorpromasin: dosis 25 mg (3x1)
Golongan Benzodiazepin
Diazepam: dosis 2-5 mg (3x1)
Golongan Butirofenon
Haloperidol: dosis 0,5-2 mg (3x1)
Golongan Histaminik
Betahistik: dosis 8 mg (3x1)
Golongan Antiepilepsi
Karbamazepin: dosis 200 mg (3x1)
Fenitoin: dosis 100 mg (3x1)
VERTIGO
Pencegahan
Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggi
Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita berdiri
dari tempat tidur
Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil suatu
benda dari ketinggian
Gerakkan kepala secara hati-hati jika kepala kita dalam posisi datar
(horisontal) atau bila leher dalam posisi mendongak.
Makan secara teratur, tidak berlebihan atau kekurangan dan mengandung
gizi yang lengkap
Mengurangi beban pikiran (stress psikis) & Istirahat yang cukup (tidur
pulas)
ANALISA KASUS
Kasus Analisa kasus
-Pasien datang dengan keluhan kepala pusing -Timbul karena terdapat gangguan alat
berputar, sempoyongan, dan pandangan buram keseimbangan tubuh yang mengakibatkan
hilang timbul sejak beberapa bulan terakhir ketidakcocokan antara posisi tubuh (informasi
aferen) yang sebenarnya dengan apa yang
dipersepsi oleh susunan saraf pusat (pusat
kesadaran). Respon penyesuaian otot menjadi
tidak adekuat sehingga muncul gerakan
abnormal yang dapat berupa nistagmus,
unsteadiness, ataksia saat berdiri/ berjalan dan
gejala lainnya.
-Pada pemeriksaan laboratorium pasien dalam -Pada pasien vertigo, biasanya tidak ditemukan
batas normal kelainan dari hasil pemeriksaan penunjang
kecuali jika disertai dengan keadaan lain.
Penegakkan diagnosis vertigo dapat dilakukan
dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Sekitar 20-40% pasien dapat didiagnosis segera
setelah anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Kasus Analisa kasus
-Dari hasil pemeriksaan fisik: romberg test (+), -Hasil pemeriksaan tersebut sesuai dengan
tandem gait (-), unterberger (-), past pointing kriteria pemeriksaan neurologis berdasarkan
(-), dan stepping test (-) Joesoef dan Wahyudi yang menunjukkan
bahwa pasien menderita gangguan vestibuler.
Terapi yang dapat diberikan berupa IVFD Nacl bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cairan
0,9% 20 tpm + Keterolac drip 30mg dan di tambahkan keterolac untuk mengurangi
rasa nyeri
Inj. Ranitidin 2x50 mg merupakan golongan antagonis H2 yang
bertujuan untuk menurunkan produksi asam
lambung.
merupakan golongan benzodiazepin yang
PO: Alprazolam 0,5 mg bertujuan untuk mengurangi kecemasan.