Disusun oleh:
Cynthia Chandra
00000012210
Dibimbing oleh:
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN:
o Nama : Ny. C
o Umur : 27 tahun
o Jenis Kelamin : Perempuan
o Nomor Medical Record : SHLV 4563**
o Agama : Katolik
o Tanggal Masuk RS : 20 Desember 2018
B. ANAMNESIS
o Riwayat Penyakit Sekarang:
Nyonya C datang ke Siloam Hospital Lippo Village pada tanggal 20 Desember
2018 dengan keluhan utama sakit kepala sejak 2 bulan yang lalu sebelum masuk
rumah sakit. Sakit kepala yang dirasakan seperti berdenyut atau menekan dengan
skala 4/10 dan semakin lama semakin memberat. Pasien juga mengeluh adanya
kejang berulang selama 4 kali dengan durasi kurang lebih 5 menit. Kejang diawali
kebas – kebas di anggota gerak kiri dan wajah. Selain itu pasien juga mengeluh
tangan kirinya lemah dan ada muntah. Pasien menyangkal adanya pandangan
double dan tidak ada demam.
o Riwayat Keluarga
Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit jantung di keluarga
pasien.
Pasien sehari-hari tinggal bersama orang tua. Pasien tidak memiliki kebiasaan
merokok dan minum alkohol.
o Riwayat Alergi
o Riwayat Pengobatan
C. Pemeriksaan Fisik
o GCS : (E4, M6, V5)
o Keadaan umum : Tampak sakit sedang
o Kesadaran : compos mentis
o Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80mmHg
Frekuensi nadi : 68x/min
Frekuensi nafas : 18x/min
Suhu tubuh : 36°C
Saturasi O2 : 98%
o Status Gizi:
Berat Badan : 51 kg
Tinggi Badan : 159 cm
Status gizi : Normal
o Kulit
Sianosis(-), Ikterik(-), lesi(-), bersisik(-)
Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat secret
Bibir
Mukosa bibir basah, tidak ada sianosis
Mulut
Faring hiperemis(-), tonsil membesar(-), detritus(-), lesi(-)
Telinga
Bentuk telinga simetris, secret(-)
Leher
Tidak ada bruit karotid
o Toraks
Inspeksi
Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris, tidak ada luka
operasi, retraksi(-)
Palpasi
Pengembangan dada simetris kiri dan kanan, taktil fokal fremitus
baik kiri dan kanan.
Perkusi
Tidak ada pembesaran jantung, suara paru sonor, batas paru-hepar
normal
Auskultasi
Bunyi Jantung S1/S2, Suara nafas vesikuler
o Abdomen
Inspeksi
Bentuk perut datar, tidak terdapat bekas luka, tidak terdapat massa,
Auskultasi
Bising usus terdengar dalam batas normal
Perkusi
Timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan, shifting dullness(-), hepar tidak teraba
2 jari dibawah arkus costa dan lien tidak teraba pada pemeriksaan
schuffner.
o Ekstremitas
Tremor(-), sianosis(-), jaundice(-), anemik(+), deformitas(-), ulkus(-),
edema(-)
o Status Neurologis
Tanda rangsang meningeal:
Kaku kuduk :-
Tanda Lasegue : > 70º / > 70º
Tanda Kerniq : > 135º / > 135º
Brudzinski I :-
Brudzinski II :-
Nervus II
Visus 6/6 6/6
Lapang pandang sama dengan pemeriksa sama dengan pemeriksa
Warna normal normal
Nervus VIII
Nervus cochlearis
Normal
Suara gesekan jari Normal
Normal Normal
Nervus vestibularis
Nervus IX,X
Disfoni - -
- -
Disfagi
Normal Normal
Reflex faring
Nervus XI
Deviasi -
-
Atrofi -
-
Tremor -
-
Normal
Menjulurkan lidah Normal
Normal Normal
Kekuatan
Motorik
Inspeksi :
Tonus otot :
Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
Kekuatan motorik :
5555 3333
5555 5555
Refleks fisiologis :
Kanan Kiri
Biceps +2 +2
Triceps +2 +2
KPR +2 +2
APR +2 +2
Reflex pathologis :
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Hoffman Schaffer - -
Gordon - -
Schaffer - -
Sensorik
Kanan Kiri
Ekstremitas atas
-Raba (+) (+)
-Nyeri (+) (+)
-Posisi sendi (+) (+)
-Getar (+) (+)
Ekstremitas bawah
-Raba (+) (+)
-Nyeri (+) (+)
-Posisi sendi (+) (+)
-Getar (+) (+)
Koordinasi
Miksi : normal
Defekasi : normal
o Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Unit Nilai Normal
MR Cerebral Angiografi
MR Venography:
Kesan :
Kesan:
Thrombosis sinus sagitalis superior.
Cerebral Sinus lainnya dalam batas normal dengan filling dan flow
kontras baik.
Sistem arteri carotis, arteri intracranial dan vertebrobasilar dalam
batas normal. Tidak tampak stenosis, aneurysma atau malformasi
vascular.
D. Resume
E. Diagnosis Kerja
Cerebral Venous Thrombosis
F. Diagnosis Banding
Brain tumor
G. Prognosis
o Ad Vitam : Dubia ad bonam
o Ad functionam : Dubia ad bonam
o Ad Sanationam : Dubia ad bonam
H. Tata Laksana
o Tata Laksana Farmakologis
Heparin 20.000 IU
Diazepam 10 mg IV
Bab II
Analisis Kasus
Pembahasan Kasus
Gejala klinis cerebral venous thrombosis paling sering muncul adalah sakit
kepala, kejang, motor, sensory or language deficits, gangguan status mental,
penurunan kesadaran, diplopia, dan kehilangan penglihatan. Penegakkan diagnosis
cerebral venous thrombosis tidak bisa hanya dari gejala klinis karena gejala seperti
ini juga terdapat pada brain tumor. Oleh karena itu pemeriksaan penunjang seperti
MRI, MR Venography dan DSA dibutuhkan untuk menyingkirkan diagnosis
lainnya.
(A) T2-weighted flair images menujukkan temporal hemorrhagic infarct. (B) T1-
weighted MRI menunjukkan sinyal hiperintense pada sinus lateral kanan dan vena
jugular sesuai thrombus.
(A) (B)
Gambar (A) dan (B) menunjukkan Tampak trombosis pada sinus sagitalis superior
( panah merah), sinus straight( panah biru) dan sigmoid dan sinus transversus (
panah kuning).
Diagnosis Banding
4. Bousser M-G, Ferro JM. Cerebral venous thrombosis: an update. The Lancet
Neurology. 2007;6(2):162–70.