Anda di halaman 1dari 38

GANGGUAN FUNGSIONAL DAN

PSIKOLOGIS PADA LANSIA


Oleh:
Ns, Hanim Nur Faizah,M.Kep.
7 Tanda Penuaan dalam Al Qur’an
NO. DALIL TANDA-TANDA
1 QS Hud ayat 15-16 Semakin bertambah usia semakin lemah tangan
menggenggam
2 QS-Al Isra 72 Pandangan mata semakin kabur
3 QS Al Lukman 22 Perasaan jika sudah tua semakin sensitif
4 QS Al Imron 145 Semakin tua gigi kita semakin berkurang, berguguran silih
berganti, memungkinkan ompong
5 QS An-nisa 78 Nikmat kekuatan tulang dan sendi pun berubah, muncul
rematik, asam urat dan mudah lelah
6 QS Al Imron 185 Rambut berubah warna dari hitam ke putih
7 QS Al An'am 32 Hati semakin sepi karena kesendirian
Masa Lansia
Usia Suatu proses menghilang secara
Lanjut perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk mempertahankan struktur dan
fungsi normalnya

Proses Menua
Proses menua (aging) adalah
proses alami yang disertai adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis
maupun sosial yang saling
berinteraksi satu sama lain
POPULASI LANSIA
– Populasi dunia semakin menua secara
cepat. Antara tahun 2015 dan 2050,
populasi lansia dunia akan berlipat
ganda, dari 12% ke 22%
– Di Indonesia, pada tahun 2000 terdapat
14,6 juta jiwa lansia dan diperkirakan
tahun 2020 akan terdapat 25,5 juta
populasi lansia
– Pada tahun 2025, estimasi populasi>60
tahun di negara Asia Tenggara akan
berlipat ganda dari jumlahnya tahun
2000
PERUBAHAN PADA LANSIA
Fisik Psikologis
• Pancaindera • Paranoid
• Otak • Gangguan tingkah laku
• Gastrointestinal • Keluyuran (wandering
• Saluran kemih • Sun downing
• Otot dan tulang • Depresi
• Kardiovaskular • Demensia
• Endokrin, dan lain-lain • Sindrom pascakekuasaan
(postpower syndrome), dan
lain-lain
PANCA INDERA
1. Mata
2. Telinga
3. Perabaan
4. Pengecapan
5. Penciuman
Gangguan pada Mata
Respons terhadap sinar
menurun

Akomodasi menurun
Adaptasi terhadap
gelap menurun
katarak atau gangguan
penglihatan lainnya
Lapang pandang
menurun
NEXT.... PADA MATA
• Lansia mulai tdk jelas
penglihatannya
• sering menjadi curiga
dengan sosok bayangan
yang datang atau
berada di rumahnya
• Cucunya dianggap
pencuri dsb.
Gangguan pada Pendengaran
 Respons perilaku lansia
menjadi lebih pencuriga,
 Anggota keluarga yang tinggal
serumah sering menjadi
sasaran kecurigaan lansia
 Berbicara keras dianggap
marah
 Berbicara pelan dianggap
ngerasani atau
menggunjingkan lansia.
Gangguan pengecapan
Pada usia lanjut
terjadi penurunan
kemampuan lidah
untuk merasakan rasa
asam, asin, manis,
gurih, pedas, dan
semua rasa lezat 
nafsu makan
menurun.
Gangguan Perabaan
Kemampuan jari untuk meraba
atau menggenggam menjadi
menurun (clumsy)

tidak mampu memegang


sesuatu yang berat, misalnya
makan dengan piring
Otak
 Terjadi penurunan kemampuan
berpikir, daya ingat, dan
konsentrasi.
 Penurunan kemampuan berpikir
terutama untuk memikirkan hal baru
(new learning), kalaupun bisa terjadi
secara lambat (slow learning).
 Sering lansia tidak bisa menerima
pemikiran anak muda, karena
menganggap bahwa apa yang lansia
pikirkan itulah kebenaran. Lansia
menjadi skeptis dengan pola
pikirnya, sehingga sulit menerima
sesuatu yang baru.
Gangguan Pernafasan

Kekuatan otot pernapasan


menurun

Tindakan yang paling tepat


untuk mengatasi hal ini
adalah jalan mars setiap
hari selama 20 menit di
udara terbuka
Gastrointestinal
Otot dan tulang
Tindakan yang
sesuai adalah
senam taichi atau
jalan mars.
Perkemihan
Endokrin
Perubahan psikologis
Perubahan Psikologis

Perubahan psikologis lansia


sering terjadi karena
perubahan fisik, dan
mengakibatkan berbagai
masalah kesehatan jiwa di
usia lanjut.
Berbagai perubahan psikologis
• Paranoid
• Gangguan tingkah laku
• Gangguan tidur
• Keluyuran
• Sundowing
• Depresi
• Demensia
• Post power syndrome
Paranoid
• Curiga/
• Agresif/
• Menarik diri
Tindakan
• Jangan mendebat Tdk sempat
– Dianggap memikirkan apa yg
menentang membuat paranoid

• Jangan mengiyakan
– Dianggap Berikan aktivitas
berteman sesuai
kemampuan
Gangguan tingkah laku
1. Merasa kehilangan
harga diri
2. kehilangan peran
3. merasa tidak berguna
4. tidak berdaya
Tindakan
Berikan kepercayaan untuk
melaksanakan hobi lama sesuai
kemampuan

Harga diri meningkat dan merasa tetap


berguna dalam masyarakat
Gangguan tidur
Tdk pernah mecapai total bed sleep

kebutuhan tidur lansia tidak terganggu

hanya pola tidur yang berubah


Tindakan
1. Membuat lansia tidak tidur
siang (schedulling)

2. Batasi konsumsi makanan


yang membuat mengantuk

3. cegah nonton TV yang


menakutkan atau
menegangkan
Keluyuran (Wandering)
• Lansia keluar rumah Sebenarnya ini tidak
dan tidak dapat dikehendaki
pulang
• Hilang
• Berkelana/
menggelandang.
terjadi karena lansia
tidak betah di rumah,
tetapi saat keluar tidak
tahu jalan untuk pulang.
Tindakan
1. beri tanda pengenal, cantumkan nama, nama
keluarga, dan nomor telepon
2. Tingkatkan aktivitas harian
3. Untuk penyegaran, dampingi saat keluar
rumah (Sejalur)
4. Pagar di kunci apabila ditinggal oleh
pendamping
Sun downing
• kecemasan meningkat saat menjelang malam
(di rumah)
• Terus mengeluh
• Gelisah
• Teriak ketakutan
Tindakan
Orientasi realitas

Penerangan yang cukup

Aktivitas menjelang
maghrib
Depresi
wanita  menopause

Pria  sindrom
pascakekuasaan (postpower
syndrom).
Tanda gejala yang sering muncul

• Sleep tidur meningkat


• Interest  ketertarikan menurun
• Guilty  rasa bersalah meningkat
• Energy energi menurun,
• Concentration  konsentrasi
menurun
• Appetite  nafsu makan menurun
• Psycomotor  psikomotor menurun
• Suicide  bunuh diri
Tindakan
Sesuaikan dengan penyebab yang ditemukan.

tingkatkan harga diri tetap bermanfaat bagi


lansia masyarakat

yakinkan bahwa lansia masih tetap


dihargai dalam keluarga
Demensia
Suatu sindrom gejala
gangguan fungsi luhur
kortikal yang multipel,
seperti :
daya ingat, daya pikir,
daya tangkap, orientasi,
berhitung, berbahasa, dan
fungsi nilai sebagai akibat
dari gangguan fungsi otak
Tindakan
 Tindakan yang dapat
dilakukan adalah
berikan aktivitas
sesuai kemampuan

 Kolaborasi
pengobatan dengan
farmakologis
Sekumpulan gejala yang timbul setelah
lansia tidak punya:
• POST POWER SYNDROME
– Kekuasaan/ kedudukan
– Penghasilan
– Pasangan
– Pekerjaan
Tindakan
1. Upayakan lingkungan tetap kondusif, seperti keluarga dan
anak tetap menghargai.
2. Usahakan kebiasaan di rumah masih tetap dilakukan,
misalnya makan bersama, mengobrol bersama,
3. Usahakan tetap ada kedudukan di masyarakat, seperti
menjadi ketua yayasan sosial, koperasi, atau takmir masjid

Dengan demikian, lansia masih akan tetap merasa dihormati dan


berguna bagi masyarakat
Terimakasih

Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai