Anda di halaman 1dari 16

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

JIWA GERONTIK
Wulida Litaqia
Magister Keperawatan 9
Lanjut usia
World Health Organization (WHO) memberikan
klasifikasi usia lanjut sebagai berikut.
• Usia pertengahan (middle age) : 45–59 tahun
• Lanjut usia (elderly) : 60–74 tahun
• Lanjut usia tua (old) : 75–90 tahun
• Usia sangat tua (very old) : di atas 90 tahun

ADD A FOOTER 2
Teori proses menua
Teori biologi Teori social
• Teori genetik dan mutasi • Teori interaksi sosial
• Teori nongenetik (Teori rantai silang • Teori penarikan diri
(cross link), teori fisiologis, pemakaian
dan rusak, reaksi dari kekebalan sendiri • Teori aktivitas
(autoimmune theory), teori immunology • Teori kesinambungan
slow virus, teori stress, teori radikal • Teori perkembangan
bebas, teori program)

ADD A FOOTER 3
Teori proses menua
Teori psikologis
• Teori hierarki kebutuhan dasar manusia
Maslow (Maslow’s hierarchy of human
needs)
• Teori individualisme Jung (Jung’s theory
of individualism)
• Teori delapan tingkat perkembangan
Erikson (Erikson’s eigth stages of life)
• Optimalisasi selektif dengan kompensasi
(selective optimisation with
compensation)

ADD A FOOTER 4
Fisik Psikologis
Perubahan pada  Pancaindera  Paranoid
lansia  Otak  Gangguan tingkah laku

 Gastrointestinal  Keluyuran (wondering)

 Saluran kemih  Sun downing


Perubahan yang terjadi pada lanjut  Otot dan tulang  Depresi
usia meliputi perubahan fisik,
psikologis, dan sosial. Diawali  Kardiovaskuler  Dimensia
dengan perubahan fisik, kemudian
mengakibatkan perubahan  Endokrin, dan lain-lain  Sindrom pascakekuasaan
psikologis dan social dan (postpower syndrome), dan lain-
berkembang dalam bentuk lain.
gangguan perilaku.
5
Perubahan fisik
Mata Telinga Perabaan
• Respons terhadap sinar menurun,
adaptasi terhadap gelap menurun, • Membran timpani atrofi sehingga • Kemampuan jari untuk
akomodasi menurun, lapang terjadi gangguan pendengaran,
pandang menurun, dan terjadi yaitu menjadi sangat peka atau meraba atau menggenggam
katarak atau gangguan berkurang pendengarannya. menjadi menurun (clumsy),
Respons perilaku lansia menjadi akibatnya tidak mampu
pengelihatan lainnya. Lansia yang lebih pencuriga, apalagi jika
mulai tidak jelas pengelihatannya, pengelihatan tidak jelas dan memegang sesuatu yang
sehingga sering menjadi curiga pendengaran berkurang. Anggota berat, misalnya makan
dengan sosok bayangan yang keluarga yang tinggal serumah dengan piring, mudah jatuh
datang atau berada di rumahnya. sering menjadi sasaran kecurigaan
Cucunya dianggap pencuri dan lansia, berbicara keras dianggap dan pecah atau minum
sebagainya, sehingga semakin
marah, serta berbicara pelan dengan gelas, mudah jatuh
dianggap ngerasani atau dan pecah.
tidak jelas pengelihatannya, maka menggunjingkan lansia.
semakin menjadi pencuriga.

ADD A FOOTER 6
Perubahan fisik
Penciuman Pengecapan Otak
• Kemampuan hidung untuk
membau harum, gurih, dan lezat • Pada usia lanjut terjadi penurunan • Terjadi penurunan
sudah menurun, yang akibatnya kemampuan lidah untuk merasakan kemampuan berpikir, daya
nafsu makan menjadi menurun. rasa asam, asin, manis, gurih,
pedas, dan semua rasa lezat, yang ingat, dan konsentrasi.
akibatnya nafsu makan menurun. Penurunan kemampuan
Terkadang lansia masih berpikir terutama untuk
menambahkan gula pada makanan memikirkan hal baru (new
yang sudah manis atau learning), kalaupun bisa
menambahkan garam pada terjadi secara lambat (slow
makanan yang sudah asin. Hal akan
menjadi berbahaya apabila lansia learning).
memiliki penyakit diabetes atau
tekanan darah tinggi.

ADD A FOOTER 7
Perubahan fisik
Paru Gastro Perkemihan
• Kekuatan otot pernapasan
menurun dan kaku, elastisitas • Pada sistem ini esofagus melebar, • Kondisi ginjal mengecil, aliran
paru menurun, kapasitas residu asam lambung menurun, lapar darah ke ginjal menurun,
meningkat sehingga menarik menurun, dan peristaltik menurun penyaringan di glomerulus
napas lebih berat, alveoli sehingga terjadilah penumpukan menurun, dan fungsi tubulus
makanan. Apabila daya absorbsi menurun sehingga kemampuan
melebar dan jumlahnya mengonsentrasikan urine ikut
menurun, kemampuan batuk masih baik, maka racun akan ikut menurun. Plastisitas buli-buli
menurun, serta terjadi terabsorbsi, sehingga terjadi menurun, sehingga menjadi
penyempitan pada bronkus. konstipasi. Ukuran lambung sering kencing. Kemampuan
Akibatnya, lansia selalu mengecil serta fungsi organ asesori sfinkter uri menurun, sehingga
menurun sehingga menyebabkan lansia menjadi ngompol. Respons
mengeluh dada sesak, serta berkurangnya produksi hormon dan perilaku berupa lansia sering
bernapas cepat dan enzim pencernaan. Lansia menjadi mengeluh tidak bisa tidur, sering
terengahtengah (breath holding sangat banyak keluhan terkait terbangun untuk kencil, ngompol,
spell dan hyperventilation). gastrointestinal. beser, dan sebagainya.

ADD A FOOTER 8
Perubahan fisik
Otot dan tulang Kardio Endokrin
• Cairan tulang menurun sehingga
mudah rapuh (osteoporosis), • Katub jantung menebal dan kaku, • Kemampuan tubuh untuk
bungkuk (kifosis), persendian kemampuan memompa darah meregulasi endokrin menurun,
membesar dan menjadi kaku menurun (menurunnya kontraksi sehingga mudah terjadi asam
(atrofi otot), kram, tremor, tendon dan volume), elastisitas pembuluh urat, kolesterol, diabetes, dan
mengerut, serta mengalami sebagainya
sklerosis. darah menurun, serta
meningkatnya resistansi
pembuluh darah perifer sehingga
tekanan darah meningkat. Risiko
terjadi infark, stroke, dan
sebagainya.

ADD A FOOTER 9
Perubahan psikologis

Paranoid
Gangguan tingkah laku
Gangguan tidur
Keluyuran (wandering)
Sun downing
Dimensia
Paska kekuasaan
ADD A FOOTER 10
11
ADD A FOOTER 12
Data subjektif (wawancara)
• Ny. S (67 tahun) mengatakan memiliki riwayat gangguan jiwa halusinasi pendengaran (auditori) tetapi skrg sudah
tidak pernah
• Ny. S mengatakan pernah memecahkan kaca dan mengamuk saat marah
• Ny. S mengatakan sekolah kelas 3 SD saja
• Ny. S mengatakan tidak memiliki suami
• Ny. S mengatakan punya anak karunia Allah karena ia tidak memiliki suami
• Ny. S mengatakan suaminya pergi jauh dan lupa
• Ny. S mengatakan lupa nama-nama keluarganya
• Ny. S mengatakan memiliki darah tinggi dan masih mengkonsumsi obat darah tinggi
• Ny. S mengatakan tidak memiliki teman dekat
• Ny. S mengatakan perasaannya biasa-biasa saja
• Ny. S mengatakan ia hanya menurut disini dan pasrah

ADD A FOOTER 13
Identifikasi gangguan
• Ny. S mengalami gangguan tingkah laku yang ditandai dengan sifat buruk pada lansia bertambah seiring perubahan
fungsi fisik. Lansia merasa kehilangan harga diri, kehilangan peran, merasa tidak berguna, tidak berdaya, sepi,
pelupa, kurang percaya diri, dan sebagainya. Akibatnya bertambah sangat banyak sifat buruk setiap adanya
penurunan fungsi fisik. Tindakan untuk mengatasi hal ini adalah berikan kepercayaan kepada lansia untuk
melaksanakan hobi lama sesuai kemampuannya, sehingga harga diri lansia meningkat dan merasa tetap berguna
dalam masyarakat.
• Terapi yang dapat diterapkan pada Ny. S ialah terapi life riview, terapi untuk merefleksikan kehidupan dan
menyelesaikannya, menata kembali dan mengintegrasi ulang masalah atau area yang pernah mengganggu dan
terapi milleu yaitu terapi dengan kreasi seni yang dapat dijadikan alternatif untuk menurunkan kesepian lansia
karena dengan metode kreasi seni lansia dapat menyalurkan kreativitasnya, menghasilkan suatu karya, mengisi
waktu luang, dapat bekerja sama satu sama lain dan dapat menstimulasi secara kognitif, afektif, psikomotor, sosio-
emosional, dan harga diri.

ADD A FOOTER 14
Dokumentasi

15
THANK YOU!

Email
Wulida.litaqia@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai