Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 1

Perubahan Fisiologi pada Lansia


DENTY RIZKY FAZRIANY
KHGC18014
FITRIA MELIANI
KHGC18021
INDAH WULAN PURNAMASARI
KHGC18026
MAUDI AZIZAH
KHGC18086
Definisi Lansia

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun


keatas. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang
terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan
proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua
merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga
tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua (Nugroho, 2006).
Batasan Usia Lansia
WHO (1999) menjelaskan batasan lansia adalah sebagai
berikut :
1. Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun,
2. Usia tua (old) antara usia 75-90 tahun, dan
3. Usia sangat tua (very old) antara usia > 90 tahun.

Depkes RI (2005) menjelaskan bahwa batasan lansia dibagi


menjadi tiga katagori, yaitu:
1. Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun,
2. Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas,
3. Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia 60
tahun ke atas dengan masalah kesehatan.
Ciri-Ciri Lansia
 Lansia merupakan periode kemunduran.
Misalnya lansia yang memiliki motivasi yang rendah
dalam melakukan kegiatan, maka akan mempercepat proses
kemunduran fisik, akan tetapi ada juga lansia yang memiliki
motivasi yang tinggi, maka kemunduran fisik pada lansia
akan lebih lama terjadi.
 Lansia memiliki status kelompok minoritas.
Kondisi ini sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak
menyenangkan terhadap lansia dan diperkuat oleh
pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang lebih
senang mempertahankan pendapatnya maka sikap sosial di
masyarakat menjadi negatif.
Ciri-Ciri Lansia
 Penyesuaian yang buruk pada lansia.
Contoh : lansia yang tinggal bersama keluarga sering tidak dilibatkan
untuk pengambilan keputusan karena dianggap pola pikirnya kuno,
kondisi inilah yang menyebabkan lansia menarik diri dari lingkungan,
cepat tersinggung dan bahkan memiliki harga diri yang rendah.

 Menua membutuhkan perubahan peran.


Misalnya lansia menduduki jabatan sosial di
masyarakat sebagai Ketua RW, sebaiknya masyarakat
tidak memberhentikan lansia sebagai ketua RW karena
usianya.
Perubahan Fisiologis Pada Lansia
01. Sistem Indra 02. Sistem Integumen
Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur,
Bunyi suara atau nada-nada yang tinggi,
tidak elastis kering dan berkerut. Kulit akan
suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-
kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan
kata, 50% terjadi pada usia diatas 60 tahun.
berbercak.

03. Sistem Kardiovaskuler 04. Sistem Respirasi


Perubahan pada sistem kardiovaskuler pada Perubahan pada otot, kartilago dan sendi
lansia adalah massa jantung bertambah, torak mengakibatkan gerakan pernapasan
ventrikel kiri mengalami hipertropi sehingga terganggu dan kemampuan peregangan toraks
peregangan jantung berkurang berkurang.
Perubahan Fisiologis Pada Lansia
Sistem Perkemihan Sistem Saraf Sistem Reproduksi

Banyak fungsi yang Sistem susunan saraf Ditandai dengan menciutnya


mengalami kemunduran, mengalami perubahan anatomi ovary dan uterus. Terjadi
contohnya laju filtrasi, dan atropi yang progresif pada atropi payudara. Pada laki-
ekskresi, dan reabsorpsi oleh serabut saraf lansia. Lansia laki testis masih dapat
ginjal. mengalami penurunan memproduksi spermatozoa,
koordinasi dan kemampuan meskipun adanya penurunan
dalam melakukan aktifitas secara berangsur-angsur.
sehari-hari
Perubahan Fisiologis Pada Lansia
Sistem Muskuloskeletal
 Kartilago -> kemampuan untuk regenerasi Sistem Pencernaan dan
berkurang dan degenerasi yang terjadi cenderung Metabolisme
kearah progresif, sehingga persendiaan menjadi Penurunan produksi sebagai
rentan terhadap gesekan kemunduran fungsi yang
nyata karena kehilangan gigi,
 Tulang-> berkurangnya kepadatan tulang
indra pengecap menurun,
sehingga akan mengakibatkan osteoporosis dan
rasa lapar menurun
lebih lanjut akan mengakibatkan nyeri, deformitas
(kepekaan rasa lapar
dan fraktur
menurun), liver (hati) makin
 Otot->perubahan struktur otot , penurunan mengecil dan menurunnya
jumlah dan ukuran serabut otot, sehingga jaringan tempat penyimpanan, dan
ikat sekitar sendi seperti tendon, ligament dan berkurangnya aliran darah.
fasia mengalami penuaan elastisitas.
Kesimpulan
Menurut Nugroho (2000) Perubahan Fisik pada lansia adalah Sel Jumlahnya menjadi
sedikit, ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan intra seluler, menurunnya proporsi protein di
otak, otot, ginjal, dan hati, jumlah sel otak menurun, terganggunya mekanisme perbaikan sel.
Sistem Persyarafan Respon menjadi lambat dan hubungan antara persyarafan menurun, berat
otak menurun 10-20%, mengecilnya syaraf panca indra sehingga mengakibatkan berkurangnya
respon penglihatan dan pendengaran, mengecilnya syaraf penciuman dan perasa, lebih sensitive
terhadap suhu, ketahanan tubuh terhadap dingin rendah, kurang sensitive terhadap sentuhan.
Sistem Penglihatan, Menurun lapang pandang dan daya akomodasi mata, lensa lebih suram
(kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, pupil timbul sklerosis, daya membedakan warna
menurun.
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua bukanlah suatu
penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan
kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan
dari dalam dan luar tubuh.
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai