Anda di halaman 1dari 28

Masalah Kesehatan

/Penyakit yang Sering


Terjadi pada lansia
Aan Nurhasanah, SKM MKM.
Departemen Komunitas
2020
Pengantar
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan
kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya angka
harapan hidup sehingga populasi lanjut usia ( lansia )
juga meningkat.
Lansia  bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat
dihindari dan akan dialami oleh setiap mahluk hidup
menjadi lansia yang sehat merupakan suatu rahmat,
dan keinginan / dambaan setiap manusia
Pengantar
Proses menua  Proses alamiah yang tak terhindarkan,

Lansia akan mengalami kondisi immunosenescence, yakni menurunnya

kekebalan tubuh pada seseorang sehingga respon imun tubuh terhadap

pertahanan infeksi kuman dan virus menurun.

penurunan aspek kondisi fisik, saling


Penurunan aspek psikologis berinteraksi
Penurunan aspek sosial satu sama lain.
Masalah Kesehatan /Penyakit Pada Lansia makin banyak saat kita bertambah tua?
k/ penyakit dan usia saling berhubungan.
Semakin usia bertambah, fungsi tubuh semakin
menurun dampak proses penuaan.
Penuaan mengakibatkan daya tahan tubuh
menurun,  lansia jadi lebih rentan mengalami
penyakit menular maupun tidak menular.
Masalah Kesehatan /Penyakit Pada Lansia
1. Masalah yang berkait dengan

pencapaian kesejahteraan lansia


 a. Ketidak berdayaan fisik 
ketergantungan
 b. Ketidak pastian ekonomi 
perubahan dalam pola hidup
Masalah Kesehatan /Penyakit Pada Lansia
Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada

lansia berbeda dari orang dewasa, disebut dengan


sindroma geriatri yaitu kumpulan gejala-gejala
mengenai kesehatan yang sering dikeluhkan oleh para
lansia dan atau keluarganya
Ciri-ciri Pasien Lansia
Memiliki beberapa Penyakit bersifat
kronis/menahun,
 gejala penyakitnya tidak khas,
fungsi organ yang menurun,
tingkat kemandirian berkurang,
masalah nutrisi,

Ada 14 macam gangguan yang sering terjadi pada


lansia dikenal dengan istilah 14 I, yaitu :
14 Macam “ I “ Pada Lansia
1. Immobility (kurang bergerak)
2. Instability (mudah jatuh)
3. Incontinence (beser BAB/BAK)
4. Intellectual impairment (gangguan intelektual/ demensia)
5. Infection (infeksi)
6. Impairement of hearing, vision and smell (gangguan pendengaran, penglihatan dan
penciuman)
7. Isolation (Depression)
8. Inanition (malnutrisi)
9. Impecunity (kemiskinan)
10. Iatrogenic (menderita penyakit pengaruh obat-obatan)
11. Insomnia(sulit tidur)
12. Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)
13. Impotence(Gangguan seksual)
14. Impaction (sulit buang air besar)
Penyakit yang paling banyak menyerang
lansia di Indonesia.
1. Hipertensi
2. Artritis (radang sendi)
3. Stroke
4. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
5. Diabetes mellitus
Diskusi
Buat kelas menjadi 5 kelompok
Setiap Kelompok buat struktur organisasinya
Diskusikan masalah kesehatan dan penyakit yang
sering terjadi pada lansia dengan menggunakan
system 5W+1 H
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan
selesai kegiatan dikumpulkan
Waktu total diskusi 30 menit dan presentasi setiap
kelompok 15 menit
Masalah Kesehatan /Penyakit Pada Lansia
A. PENURUNAN MASALAH FISIK DAN FUNGSI TUBUH  Dari tingkat sel s/d semua
sistem organ tubuh,
1. Sistem pernafasan pada lansia
a.Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara inspirasi berkurang,
sehingga pernafasan cepat dan dangkal.
b.    Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi
penumpukan sekret.
c.    Penurunan aktivitas paru ( mengembang & mengempisnya ) sehingga jumlah udara
pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang tenang
kira kira 500 ml.
d.    Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang ( luas permukaan normal 50m²),
menyebabkan terganggunya prose difusi.
e.    Penurunan oksigen (O2) Arteri menjadi 75 mmHg menggangu prose oksigenasi dari
hemoglobin, sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan. Normal 95-100 mmHg
f.     CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga menurun yang
lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri.
g.     kemampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaran sekret & corpus alium dari saluran
nafas berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi.
Sistem pendengaran,

a. Presbiakusis (gangguan pada pendengaran) :


b.  Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga
dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada
nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti
kata - kata, 50 % terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
c. Membran timpani menjadi atropi menyebabkan
otosklerosis.
d. Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras
karena meningkatnya kreatin.
Sistem Penglihatan
a. Kornea lebih berbentuk sferis (bola)
b.    Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon
terhadap sinar.
c.    Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
d.    Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya
adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah
melihat dalam cahaya gelap.
e.    Hilangnya daya akomodasi.
f.    Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas
pandang.
g.    Menurunnya daya membedakan warna biru atau
warna hijau
St.Pengecapan.

a. Menurunnya kemampuan pengecap.


b.    Menurunnya kemampuan penghidu sehingga
mengakibatkan selera makan berkurang.
Sistim Peraba.

a. Kemunduran dalam merasakan sakit.


b. Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas
dan dingin.
St. Cardiovaskuler
1.    Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
2.    Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % pertahun
sesudah berumur 20 tahun. Hal ini  menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
3.    Kehilangan elastisitas pembuluh darah.
4.    Kurangnya efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi, perubahan posisi dari tidur keduduk ( duduk ke
berdiri ) bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65
mmHg ( mengakibatkan pusing mendadak ).
5.    Tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi
pembuluh darah perifer (normal ± 170/95 mmHg ).
St. Genitourinaria

1.    Ginjal, Mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal
menurun sampai 50 %, penyaringan diglomerulo menurun sampai 50
%,
fungsi tubulus berkurang akibatnya kurangnya
kemampuan     mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun
proteinuria ( biasanya + 1 ) .
2.    Vesika urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah,
kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau  menyebabkan frekwensi
BAK meningkat,
vesika urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut Usiasehingga
meningkatnya retensi urin.
3.    Pembesaran prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun.
4.    Atropi vulva.
5.    Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga
permukaan menjadi halus, sekresimenjadi berkurang, reaksi sifatnya
lebih alkali terhadap perubahan warna.
6.   Daya sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi
kapasitas untuk melakukan danmenikmati berjalan terus.
St Endokrin
1. Produksi hampir semua hormon menurun.
2.   Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan
hanya ada di pembuluh darah dan berkurangnya produksi
dari ACTH, TSH, FSH dan LH.
3.    Menurunnya aktivitas tiroid
4.    Menurunnya produksi aldosteron.
5.    Menurunnya sekresi hormon: progesteron, estrogen,
testosteron.
6.    Defisiensi hormonal dapat menyebabkan hipotirodism,
depresi dari sumsum tulang serta kurang mampu dalam
mengatasi tekanan jiwa (stess).
St Pencernaan

Perubahan sistem pencernaan pada usia lanjut.


1.    Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang
biasa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi
kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
2.    Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput
lendir, atropi indera pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari
syaraf pengecap dilidah terutama rasa manis, asin, asam & pahit.
3.    Esofagus melebar.
4.    Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun ), asam
lambung menurun, waktu mengosongkan menurun.
5.    Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi.
6.    Fungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi terganggu ).
7.    Liver ( hati ), Makin mengecil & menurunnya tempat
penyimpanan, berkurangnya aliran darah.
Sistem muskuloskeletal
1.    Tulang rapuh.
2.    Resiko terjadi fraktur.
3.    Kyphosis.
4.    Persendian besar & menjadi kaku.
5.    Pada wanita lansia > resiko fraktur.
6.    Pinggang, lutut & jari pergelangan tangan
terbatas.
7.    Pada diskus intervertebralis menipis dan menjadi
pendek ( tinggi badan berkurang ).
St Muskuluskeletal lanjutan

Perubahan sistem kulit & jaringan ikat.


1.    Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
2.    Kulit kering & kurang elastis karena menurunnya
cairan dan hilangnya jaringan adiposa
3.    Kelenjar kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan
baik, sehingga tidak begitu tahan terhadap panas
dengan temperatur yang tinggi.
4.    Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat
menurunnya aliran darah dan menurunnya sel sel yang
      meproduksi pigmen.
5.    Menurunnya aliran darah dalam kulit juga
menyebabkan penyembuhan luka luka kurang baik.
St. Muskuluskeletal lanjutan

6.    Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan
rapuh.
7.    Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan
botak serta warna rambut kelabu.
8.    Pada wanita > 60 tahun rambut wajah meningkat
kadang kadang menurun.
9.    Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan
metabolisme yang menurun.
10.  Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat
memproduksi panas yang banyak rendahnya akitfitasotot.
Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan
sexual
Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan sexual.
1.    Perubahan sistem reprduksi.
a.    Selaput lendir vagina menurun/kering.
b.    Menciutnya ovarium dan uterus.
c.    Atropi payudara.
d.    Testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara
berangsur berangsur.
e.    Dorongan sex menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.

2.    Kegiatan sexual.
Sexualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang berhubungan
dengan alat reproduksi.
Sexualitas pada lansia sebenarnya tergantung dari caranya, yaitu dengan cara yang lain dari
sebelumnya, membuat pihak lain mengetahui bahwa ia sangat berarti untuk anda. Juga
sebagai pihak yang lebih tua tampa harus berhubungan badan, msih banyak cara lain unutk
dapat bermesraan dengan pasangan anda. Pernyataan pernyataan lain yang menyatakan rasa
tertarik dan cinta lebih banyak mengambil alih fungsi hubungan sexualitas dalam
pengalaman sex.
Penyakit-penyakit yang lazim Terjadi pada
Lansia

1.Kencing manis (Diabetes Melitus)
a.    Tipe I : IDDM (Insulin dependent Diabetes melitus)
Cirinya :
-    Banyak menyerang orang muda
-    Disebabkan penghacuran total sel-sel beta pankreas
-    Sangat mutlak tergantung pada terapi insulin
b.    Tipe II : NIDDM (Non insulin dependent diabetes melitus)
Cirinya:
-    Paling banyak menyerang orang tua
-    Sel beta pankreas tidak dirusak tidak cukup memproduksi insulin
-    Sehingga hati, otot serta sel lemak tidak beraksi secara wajar
Gejala DM adalah: polipagia, poliuria, polidipsia diikuti tubuh yang cepat
lelah, kurang tenaga,badan kurus, gatal-gatal, kesemutan dan luka yang sukar
sembuh.
Penyakit-penyakit lanjutan …
Osteoporosis
Pada wanita, kekurangan hormon estrogen dapat
menyebabkan khilangan masa tulang dampak
terhadap metabolisme kalsium akhirnya membuat
tulang patah.
Pada pria, karena defisiensi testosteron, alkohol,
penggunaan kortikosteroid, dan faktor penuaan.
Penyakit-penyakit lanjutan…

Dementia type Alzheimer
Dipengaruhi oleh hormon juga, pada wanita estrogen dapat meningkatkan
produksi zat dan aktifitas neorotransmeter, penurunan testoteron pada laki-
laki akan berpengaruh penurunan fungsi memori dan fungsi kognitif.
Kondisi yang sangat berat akan menyebabkan terjadinya penimbunan
protein amiloid di darah otak sehingga terjadi sindroma alzeimer.
Gejala-gejala Demensia Alzheimer sendiri meliputi gejala yang ringan
sampai berat. Sepuluh tanda-tanda adanya Demensia Alzheimer adalah :
•    Gangguan memori yang memengaruhi keterampilan pekerjaan, seperti;
lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, lupa nomor telepon
atau kardus obat yang biasa dimakan, lupa mencampurkan gula dalam
minuman, garam dalam masakan atau cara-cara mengaduk air.
•    Kesulitan melakukan tugas yang biasa dilakukan, seperti; tidak mampu
melakukan perkara asas seperti menguruskan diri sendiri.
 
Dementia lanjutan…
Kesulitan bicara dan berbahasa
•    Disorientasi waktu, tempat dan orang, seperti;
keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak tahu
membeli barang ke kedai, tidak mengenali rekan-
rekan atau anggota keluarga terdekat.
•    Kesulitan mengambil keputusan yang tepat
•    Kesulitan berpikir abstrak, seperti; orang yang sakit
juga mendengar suara atau bisikan halus dan melihat
bayangan menakutkan.
•    Salah meletakkan barang
Perubahan-Perubahan Yan g Terjadi
 Perubahan mood dan perilaku, seperti; menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau

hobi yang pernah diminatinya.

Perubahan kepribadian, seperti; seperti menjerit, terpekik dan mengikut perawat ke mana saja walaupun ke WC.

•    Hilangnya minat dan inisiatif


Kesulitan bicara dan berbahasa

•    Disorientasi waktu, tempat dan orang, seperti; keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak tahu membeli barang ke
 kedai, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat.

•    Kesulitan mengambil keputusan yang tepat

•    Kesulitan berpikir abstrak, seperti; orang yang sakit juga mendengar suara atau bisikan halus dan melihat bayangan
 menakutkan.

•    Salah meletakkan barang

Anda mungkin juga menyukai