Email: puskesmas.banjar3@gmail.com
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga Profil Puskesmas Banjar III Tahun
2017 ini dapat diselesaikan. Profil ini disusun berdasarkan hasil kegiatan pelayanan di dalam dan
diluar gedung yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam menyusun program di tahun-tahun
berikutnya.
Penyusunan laporan profil Puskesmas Banjar II ini tentu masih banyak kekurangan
sehingga kami mengharapkan bimbingan dan masukkan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar dan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada seluruh staf Puskesmas atas kerjasamanya.
Semoga Laporan Profil Puskesmas Banjar III ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui derajat kesehatan dan pencapaian upaya pelayanan kesehatan di wilayan kerja
Puskesmas Banjar 3 tahun 2016
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan data,
pengolahan,analisis serta pengemasan informasi;
b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sistem
pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan;
c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi dalam menyusun
alokasi dana/anggaran program kesehatan;
d. Tersedianya data untuk penyusunan profil kesehatan tingkat propinsi dan nasional.
Tabel 2.1 Jarak Antar Ibu Kota Kecamatan Di Wilayah Kota Banjar Tahun 2016 (Km)
Kecamatan Pataruman Purwaharja Langensari
Banjar 5,90 5,65 15,30
Tabel 2.2 Jumlah hari hujan dan curah hujan di kota Banjar tahun 2014-2016
Intensitas curah hujan yang berlangsung sepanjang tahun, membantu usaha sektor pertanian
yang mengandalkan ketersediaan air yang cukup untuk menanam padi dan palawija, serta tanaman
hortikultura (sayuran dan buah-buahan).
Produksi usaha pertanian di Kota Banjar selama periode 2013-2016 mengalami
pertumbuhan yang melambat, hal ini menunjukkan bahwa faktor intensitas hujan yang tidak merata
belum mampu menyelamatkan lahan pertanian dari kekeringan dan menjadi lahan yang tidur.
Sebagai daerah perlintasan arus barang dan manusia antar provinsi di selatan Pulau Jawa, wilayah
geografis Kota Banjar memiliki peran strategis bagi kelancaran pasokan barang dari dan ke
berbagai daerah di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, setiap hari jalan-jalan di Kota Banjar
senantiasa dilintasi oleh kendaraan pengangkut komoditas barang dan jasa, sekaligus pula arus
mobilitas manusia antar wilayah.
Sehingga perlu dijaga dan diupayakan secara terus-menerus agar Kota Banjar senantiasa
menjadi wilayah yang nyaman dan aman bagi semua penduduk yang melintas maupun berniat
singgah di Kota Banjar.
2.1.3 Kependudukan
Berdasarkan data dari profil Kelurahan Banjar, jumlah penduduk di wilayan kerja
Puskesmas Banjar III pada tahun 2016 adalah 33.553 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak
16.741 jiwa, dan jumlah perempuan sebanyak 16.812.
Tabel 2.3Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Puskesmas Banjar III
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PKM BANJAR III
Kota Banjar Tahun 2016
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kelompok umur 10 tahun keatas yang
terbanyak adalah yang memiliki ijazah SD/MI yaitu 8.862 jiwa (29.78%) dengan jumlah laki-laki
sebanyak 3.738 jiwa dan perempuan sebanyak 4.823 jiwa. Sedangkan urutan kedua terbanyak
adalah penduduk yang memiliki ijazah SMA/MA sebanyak 7.560 jiwa (26.30%), dengan jumlah
laki-laki sebanyak 4.020 jiwa dan perempuan sebanyak 3.540 jiwa.
Tabel 2.5 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Kecamatan dan Puskesmas Banjar III
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS BANJAR III
Kota Banjar Tahun 2016
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KELURAHAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 178 1 179 168 0 168 346 1 347
2 MEKARSARI 194 3 197 156 0 156 350 3 353
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
Berdasarkan tabel di atas, perkembangan sex ratio penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Banjar III menunjukkan bahwa pertambahan penduduk laki-laki yang tercatat dalam administrasi
kependudukan lebih dominan dibandingkan dengan penduduk perempuan dilihat dari sisi kelahiran.
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk yang Lahir and Mati di Kecamatan Banjar tahun 2016
Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif, Usia Produktif, dan
Angka Beban Ketergantungan
2.1.4 Pendidikan
Salah satu peran sentral pendidikan adalah menghasilkan kualitas sumber daya manusia
yang unggul dan kompeten yang berlandaskan iman dan takwa. Oleh karena itu, perkembangan
kualitas pendidikan tidak hanya dilihat dari sarana dan prasarana yang tersedia tetapi juga dilihat
pada implementasi outputnya di lingkungan masyarakat.
Salah satu upaya penting meletakkan pondasi kuat bagi kemajuan kualitas SDM adalah
digalakkannya program pendidikan anak usia dini (PAUD). Kota Banjar merupakan salah satu
daerah yang dianggap berhasil melembagakan PAUD hingga mencapai tingkat dusun/lingkungan.
Menurut data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, jumlah lembaga PAUD
tahun 2016 mencapai 167 buah yang tersebar diberbagai dusun/lingkungan di tiap kecamatan di
Kota Banjar.
Yang membanggakan, jumlah anak belajar di lembaga PAUD relatif cukup besar, yaitu
mencapai sebanyak 6.766 orang atau hampir separuh anak usia balita di Kota Banjar memasuki
lembaga PAUD. Sedangkan jumlah tutor PAUD mencapai sebanyak 662 orang yang berlatar
pendidikan beragam, dari mulai SD hingga perguruan tinggi ikut terlibat membesarkan PAUD di
Kota Banjar.
Gambar 2.2 Jumlah Lembaga PAUD dan Dusun di Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.10 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Taman Kanak-kanan Negeri dan Swasta
di Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.11 Rasio Murid Terhadap Sekolah dan Guru Taman Kanak-kanak (TK)
Negeri dan Swasta di Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.12 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta si
Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.13 Rasio Murid Terhadap Sekolah dan Guru Sekolah Dasar (SD) Negeri
di Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.14 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Mengenah Pertama (SPM)
Negeri dan Swasta di Kecamatan banjar Tahun 2016
Tabel 2.15 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan
Swasta di Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.16 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan
Swasta di Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.17 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Madrasah Diniyah (MD) Swasta di Kecamatan
Banjar Tahun 2016
Tabel 2.18 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri dan Swasta di
Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.19 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri
dan Swasta di Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.20 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Madrasah Aliyah (MA) Negeri dan
Swasta di Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.21 Banyaknya Perguruan Tinggi, Mahasiswa, dan Dosen di Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.22 Jumlah Murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Menurut Usia
di Kecamatan Banjar Tahun 2016
2.1.5 Kesehatan
Salah satu prioritas utama pelaksanaan pembangunan di Kota Banjar, adalah bidang
kesehatan. Sejak tahun 2005, Walikota Banjar mengambil inisiatif prakarsa untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada lanjut usia dengan membebaskan pembayaran pengobatan,
pemeriksaan lanjut usia di Puskesmas dan Rumah Sakit pemerintah. Program ini mendapat
apresiasi positif dari Gubernur Jawa Barat dengan memberikan piagam penghargaan pada Walikota
Banjar di tahun yang sama.
Gambar 2.3 Sarana Kesehatan di Kota Banjar tahun 2016
Sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia di Kota Banjar tahun 2016, berupa jumlah
puskesmas mencapai 19 buah yang tersebar di 4 kecamatan, dimana 9 diantaranya adalah
puskesmas pembantu. Disamping itu, terdapat pula puskesmas keliling sebanyak 10 buah,
poskesdes terdapat sebanyak 38 buah, 8 klinik utama, 14 klinik pratama dan posyandu tercatat
sebanyak 199 buah. Semakin tersebarnya fasilitas layanan kesehatan diharapkan akan
memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan tersebut secara memadai.
Jumlah balita yang mendapatkan imunisasi, menunjukkan hasil yang memuaskan. Selama 3
tahun terakhir (kurun waktu 2014-2016) cakupan imunisasi DPT 3 terus meningkat, dari 3.536
balita di tahun 2014 meningkat menjadi sebanyak 3.580 balita dibandingkan tahun 2015 dan 3.351
balita di tahun 2016.
Tabel 2.23 Banyaknya tenaga dan Sarana Kesehatan di Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.24 Banyaknya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di Kecamatan Banjar
Tahun 2016
Tabel 2.25 Banyaknya Bayi yang Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Kecamatan Banjar
Tahun 2016
2.2 Puskesmas Banjar III
2.2.1 Gambaran Umum Puskesmas Banjar III
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) aalah fasilitas palayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskemas sebagai salah satu jenis fasilitas [elayanan kesehatan tingkat perrtama memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,Puskesmas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan UKM, Puskesmas berwenang untuk:
a. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis
kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan;
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis
masyarakat;
f. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
Pelayanan Kesehatan; dan
i. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Dalam menyelenggarakan UKP, Puskesmas berwengan untuk:
a. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan
bermutu;
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat;
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan
pasien, petugas dan pengunjung;
e. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter
dan antar profesi;
f. melaksanakan rekam medis;
g. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan
Kesehatan;
h. melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
i. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama di wilayah kerjanya; dan
j. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.
Puskesmas Banjar III merupakan salah satu Puskesmas yang berada di wilayah perkotaan
yaitu di Kecamatan Banjar Kota Banjar.
Puskesmas Banjar III terletak di Kelurahan Mekarsari Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
dengan luas wilayah 770,43 Ha. Secara administratif, wilayan kerja Puskesmas Banjar III terdiri
dari dua kelurahan yaitu, kelurahan Banjar dan kelurahan Mekarsari.
Kelurahan Mekarsari terdiri dari lima dusun diantaranya: Cimenyan 1, Cimenyan 2,
Sumanding Wetan, Sumanding Kulon, dan Sukarame.
Kelurahan Banjar terdiri dari lima dusun yaitu: Banjar, Cibulan, Parung Lesang, Banjar
Kolot, dan Pintu Singa.
Batas wilayah kerja Puskesmas Banjar III adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Barat : Kecamatan banjar
2. Sebelah Timur : Desa Hegarrsari, Kecamatan Pataruman
3. Sebelah Utara : Desa Raharja, Kelurahan Purwaharja
4. Sebelah Selatan : Desa Binagun
Secara operasional Puskesmas Banjar III melaksanakan pelayanan kepada masyarakat
terhitung tanggal 1 Februari 2009. Untuk menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil, maka
dibantu oleh Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Mekarsari dan Pintu Singa.
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat
digunakan, seperti kondisi morbiditas, mortalitas dan status Gizi. Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh multi faktor. Faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan
sarana dan prasarana kesehatan sangat menentukan derajat kesehatan masyarakat. Faktor lain
diluar kesehatan yang tak kalah penting berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat
adalah keadaan sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan social, keturunan dan faktor lainnya
(Depkes, 2010). Berikut adalah derajat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Banjar III yang
digambarkan melui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka
Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberpa penyakit di wilayah kerja Puskesmas Banjar III
3.1 Mortalitas
Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu dikenal dengan
mortalitas (Depkes, 2010). Mortalitas selain dapat menggambarkan keadaan dan derajat kesehatan
masyarakat suatu wilayah dapat juga digunakan sebagai dasar perencanaan di bidang kesehatan.
Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan erat dengan tingkat kesakitan. Sebab-sebab
kematian ada yang dapat diketahui secara langsung dan tidak langsung. Beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat mortalitas dan morbiditas adalah sosial ekonomi, pendapatan perkapita,
pendidikan, perilaku hidup sehat, lingkungan, upaya kesehatan dan fertilitas.
Tabel 3.1 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas Banjar III Kota banjar Tahun 2016
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI ANAK BALITA BALITA NEONATAL BAYI BALITA
BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BANJAR BANJAR III 1 2 2 0 0 1 1 0 1 3 3 0
2 MEKARSARI 3 2 0 0 0 2 0 0 3 4 0 0
JUMLAH (Puskesmas) 4 4 2 0 0 3 1 0 4 7 3 0
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 11 11 5 0 0 9 3 0 6 10 4 0
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah kerja
Puskesmas Banjar III terdapat 2 kematian yang terjadi di kecamatan Banjar dan 2 kematian di
kecamatan Mekarsari yang disebabkan oleh ileus dan diare. AKB tidak terlepas dari pemerataan
pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya, dekatnya masyarakat terhadap akses layanan kesehatan,
meningkatnya pendapatan masyarakat serta perbaikan gizi yang dapat meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap serangan penyakit.
Angka Kematian Bayi wilayah kerja Puskesmas Banjar III sudah dibawah target dan ini
menunjukan bahwa pelayanan kesehatan bagi bayi di wilayah Puskesmas Banjar III sudah baik
karena petugas dan sarana kesehatan sudah menjangkau seluruh wilayah desa/kelurahan yang ada
di wilayah Puskesmas Banjar III.
AKABA (Anga Kematia Balita) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu
dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun dan dinyatakan per 1000 kelahiran hidup. Angka
kematian balita dihitung dengan menjumlahkan kematian bayi dengan kematian balita. Berdasarkan
pedoman MDGs disebutkan bahwa nilai normatif >140 tinggi, 71-140 tinggi, 20-40 sedang dan <20
rendah.
Secara Nasional ditetapkan AKABA sebesar 40/1000 KH. Pada tahun 2016 tidak terdapat
kematian balita di wilayah kerja Puskesmas Banjar III, maka ini sudah lebih rendah dari target
nasional. Rendahnya angka kematian balita (AKABA) di wilayah kerja Banjar III disebabkan
karena baiknya gizi balita, rendahnya faktor risiko yang mengakibatkan kematian bagi balita,
perilaku orang tua dalam pemberian gizi anak cukup baik
serta peranan dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak-anak dan faktor-faktor lain
yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan
kecelakaan.
KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BANJAR BANJAR III 0 0 0 0 0 0 0
N I H I L
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 0
JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU BTA+ KASUS TB ANAK
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Tabel Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA + Menurut Jenis Kelamin,
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
Kecamatan, dan Puskesmas Banjar III tahun 2016
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 23 28 51 2 3 5 8.70 10.71 9.80
2 MEKARSARI 42 40 82 10 1 11 23.81 2.50 13.41
Tabel Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB paru BTA + serta Keberhasilan
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Banjar III Tahun 2016 KOTA BANJAR
TAHUN 2016
JUMLAH (Puskesmas) 12 4 16 6 50.00 3 75.00 9 56.25 0 0.00 0 0.00 0 0.00 50.00 75.00 56.25 0 0 0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0
a. Pneumonia
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang
menyerang pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli. Penyakit ISPA yang menjadi
masalah dan masuk dalam program penanggulangan penyakit adalah pneumonia karena
merupakan salah satu penyebab kematian anak. Pneumonia adalah infeksi akut yang
menyerang jaringan paru (alveoli). Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau
kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi rentan yang terserang
pneumonia adalah anak umur < 2 tahun. Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu
kegiatan program penanggulangan.
JUMLAH (PUSKESMAS) 990 984 1,974 98 99 197 41 41.8 67 67.9 108 54.7
Tabel Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
di Puskesmas Banjar
PUSKESMAS BANJAR IIIIIII Tahun 2016
TAHUN 2016
2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 3 1 4 80.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 30 - 39 TAHUN 1 0 1 20.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 40 - 49 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (PUSKESMAS) 16,741 16,812 33,553 668 819 1,487 199 29.8 357 43.6 556 37.4
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Gejala diare yang terkesan ringan dan dapat diobati sendiri oleh penderitanya
menyebabkan penderita enggan mendatangi sarana pelayanan kesehatan. Penanggulangan
diare dititikberatkan pada penanganan penderita untuk mencegah kematian dan promosi
kesehatan tentang hiegyne sanitasi dan makanan untuk mencegah Kejadian Luar Biasa
(KLB). Upaya yang dilakukan oleh jajaran kesehatan baik oleh Puskesmas maupun dinas
kesehatan adalah meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, kaporitisasi air
minum dan peningkatan sanitasi lingkungan.
d. Kusta
Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium leprae.
Bila penyakit kusta tidak ditangani maka dapat menjadi progresif menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, mata dan anggota gerak. Strategi global WHO menetapkan
indicator eliminasi kusta adalah angka penemuan penderita/ new case detection rate
(NCDR).
N I H I L
N I H I L
JUMLAH (Puskesmas) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
N I H I L
JUMLAH (Puskesmas) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0
a. Difteri
Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber
dari Corynebacterium diphtheriae (C. diphtheriae). Penyakit ini menyerang bagian atas
mukosa saluran pernapasan dan kulit yang terluka. Infeksi biasanya terdapat pada faring,
laring,hidung dan kadang pada kulit, konjungtiva, genitalia dan telinga.Infeksi ini
menyebabkan gejala-gejala lokal dan sistemik, efek sistemik terutama karena
eksotoksinyang dikeluarkan oleh mikroorganisme pada tempat infeksi.Difteri didapat
melalui kontak dengan karier atau seseorang yang sedang menderita difteri.
Bakteri dapat disebarkan melalui tetesan air liur akibat batuk, bersin atau
berbicara.Beberapa laporan menduga bahwa infeksi difteri pada kulit merupakan
predisposisi kolonisasi pada saluran nafas. Difteri merupakan infeksi bakteri yang serius
karena dapat mengakibatkan kematian bila tidak diatasi dengan cepat dan tepat. Serangan
difteri yang sering terjadi, mendukung konsep bahwa penyakit ini terjadi di kalangan
penduduk miskin ynag tinggal di tempat berdesakan dan memperoleh fasilitas pelayanan
kesehatan terbatas.Kematian umumnya terjadi pada individu yang belum mendapatkan
imunisasi.
Pada tahun 2016 tidak ditemukan adanya penduduk yang terkena difteri di wilayah
kerja Puskesmas Banjar III. Meskipun begitu, tetap harus dilakukan program pencegahan
dengan imunisasi. Tindakan pencegahan yang paling efektif terhadap difteri adalah imunisasi
aktif.Agen yang lebih disukai untuk anak-anak berusia kurang dari 6 tahun adalah toksoid difteri,
yang diberikan kombinasi dengan tetanus toksoid dan antigen pertusis (DPT).Imunisasi DPT
biasanya diberikan pada usia 2,4,6, dan 18 bulan, dan 4-6 tahun.
Imunisasi primer pada anak-anak berusia lebih dari 6 tahun dapat dilakukan dengan
mempergunakan vaksin difteri tipe dewasa dan toksoid-serap tetanus (Td).
Pemberian toksoid-serap (Td) tidak diikuti insiden reaksi yang tinggi yang berhubungan
dengan penggunaan DTP atau DT pediatrik.Oleh karena itu, Td dapat diberikan dengan
aman tanpa didahului tes kulit.Dosis booster selanjut nya yang diberikan dalam selang
waktu 10 tahun dapat mempertahankan kadar antibodi pada banyak orang.
b. Pertusis
Pertusis yang berat terjadi pada bayi muda yang belum pernah diberi imunisasi.
Setelah masa inkubasi 7-10 hari, anak timbul demam, biasanya disertai batuk dan keluar
cairan hidung yang secara klinik sulit dibedakan dari batuk dan pilek biasa. Pada minggu
ke-2, timbul batuk paroksismal yang dapat dikenali sebagai pertusis. Batuk dapat berlanjut
sampai 3 bulan atau lebih. Anak infeksius selama 2 minggu sampai 3 bulan setelah
terjadinya penyakit.
Pada tahun 2016 tidak ditemukan penduduk yang tekena pertusis di wilayah kerja
Puskesmas Banjar III. Vaksinasi pertusis adalah cara terbaik untuk mencegah batuk rejan.
Biasanya pemberian vaksin pertusis bersamaan dengan vaksin difteri, tetanus, polio
(vaksin DPT) dan Hib.)
c. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke
tubuh melalui luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru lahir apabila pemotongan tali
pusat tidak dilakukan dengan steril. Pada tahun 2016 tidak ditemukan kejadian tetanus
neonatorum.
d. Campak
Penyakit campak adalah penyakit akut yang mudah menular baik pada balita, anak-
anak maupun orang dewasa yang disebabkan oleh virus campak. Penularan campak dapat
terjadi melalui udara yang terkontaminasi dan secret orang yang terinfeksi. Pada tahun 2016
tidak ditemukan adanya penyakit campak. Keberhasilan menekan kasus campak tidak
terlepas dari pelaksanaan imunisasi campak secara rutin baik di tingkat Puskesmas dan
sarana kesehatan lainnya, penyediaan sarana vaksin yang sudah memadai, tenaga yang
mencukupi serta kesadaran masyarakat untuk mendapatkan imunisasi campak bagi
bayi/balitanya.
e. Polio
Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan
menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan
kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian. Sejak
awal tahun 2014, WHO (World Health Organization) telah menyatakan Indonesia sebagai
salah satu negara yang bebas dari penyakit ini berkat program vaksinasi polio yang luas.
Hal ini sejalan dengan tidak ditemukannya kasus polio pada tahun 2016 di wilayah
kerja Puskesmas Banjar III. Polio dapat dicegah dengan vaksinasi yang bisa memberikan
kekebalan terhadap penyakit polio seumur hidup, terutama pada anak-anak. Anak-anak
harus diberikan empat dosis vaksin polio tidak aktif, yaitu pada saat mereka berusia 2 bulan,
4 bulan, 6 bulan, dan antara 1.5-2 tahun.
f. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi serius pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B
(HBV). Hepatitis B bisa menyebabkan kondisi akut dan kronis pada pasien. Jika sudah
memasuki level kronis, penyakit ini bisa membahayakan nyawa penderitanya. Jika tidak
segera ditangani, pendertia hepatitis B kronis berisiko terkena sirosis, kanker hati, atau
gagal hati. Di Indonesia sendiri, hasil riset Kesehatan Dasar pada yang dirilis pada 2015
menunjukkan bahwa penderita hepatitis di Indonesia diperkirakan mencapai 28 juta orang,
dimana setengah di antaranya berpotensi untuk menjadi kronis, dan 10 persen dari risiko
kronis tersebut akan mengalami sirosis atau bahkan kanker hati.
Pada tahun 2016 tidah ditemukan adanya penderita hepatitis B di wilayah kerja
Puskesmas Banjar III. Langkah efektif dalam pencegahan hepatitis B adalah dengan
melakukan vaksin. Di Indonesia sendiri, vaksin hepatitis B termasuk vaksin wajib dalam
imunisasi. Proses pemberian vaksin dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu saat anak lahir, saat
anak berusia 1 bulan, dan pada saat anak berusia 3-6 bulan. Meskipun begitu, orang dewasa
dari segala usia pun dianjurkan untuk menerima vaksin hepatitis B
Tabel Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin
di Puskesmas Banjar III tahun 2016
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 57 54 111 1 1 2 1.8 1.9 1.8
Tiga hal penting dalam upaya pemberantasan DBD adalah 1) Peningkatan surveilans
penyakit dan surveilans vektor, 2) diagnosis dini dan pengobatan dini, 3) peningkatan upaya
pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor yang
dilaksanakan di Kecamatan Banjar adalah melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
melalui 3M plus (Menguras,menutup dan mengubur) plus menabur larvasida. Indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan PSN adalah angka
bebas jentik (ABJ). Tingginya kasus DBD di Kecamatan Banjar disebabkan oleh
lingkungan dengan tingkat sanitasi yang kurang memadai, tingkat kepadatan penduduk serta
tingkat kepadatan populasi nyamuk aedes aegypty yang tinggi, serta masih rendahnya peran
serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk.
Berbagai upaya telah diambil Pemerintah Kota Banjar untuk menanggulangi
penyakit Demam Berdarah di masyarakat, diantaranya adalah melalui Fogging massal
maupun fokus, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui program 3 M plus,
penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta peningkatan sanitasi lingkungan, dan
jumantik. Berbagai upaya yang telah dilakukan diharapkan dapat menurunkan kasus DBD
dan kejadian luar biasa yang lebih besar dapat dicegah.
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
Salah satu langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
adalah upaya pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan secara tepat
diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.
Pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan di Puskesmas Banjar III adalah:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Masyarakat adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional dan global serta yg mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Program tersebut terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial
Upaya Promosi Kesehatan.
Upaya Kesehatan Lingkungan.
Upaya KIA dan KB
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
Upaya Pencegahan Pengendalian Penyakit ( P2)
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Kesehatan Lansia
Kesehatan Olah raga
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
Upaya Kesehatan Kerja
2. Upaya Kesehatan Perorangan dan Penunjang (Farmasi dan Laboratorium)
Upaya Kesehatan Perorangan dan Penunjang adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di pasien yang berkunjung ke puskesmas, antara lain:
a. Rawat Jalan
Poli umum
Poli lansia
Poli gigi
Ruang tindakan
Laboratorium
Ruang KIA
Ruang KB
Ruang imunisasi
konsultasi Ruang konsultasi
Ruang TB
JUMLAH (Puskesmas) 2 3 0 6 0 0 1 0
4.1.1.3.1 Posyandu
STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 BANJAR BANJAR III 0 #N/A 0 #N/A 11 #N/A 8 42.11 19 19 100
2 MEKARSARI 0 #N/A 0 #N/A 18 72.00 7 36.84 25 25 100
4.1.1.3.2 Posbindu
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) merupakan kegiatan deteksi dini dan
pemantauan faktor risiko PTM utama dan menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang
ditemukan melalui konseling kesehatan serta segera merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar. Yang dimaksud dengan PTM (Penyakit Tidak Menular) Utama: Diabetes,
kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJK-PD), penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK) dan gangguan akibat kecelakaan & tindak kekerasan.
a. Tujuan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor
risiko PTM.
b. Sasaran Kegiatan
Seluruh masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM yang berusia mulai dari 18
tahun.
c. Wadah Kegiatan
Posbindu PTM dapat dilakukan terintegrasi dengan upaya kesehatan bersumber
masyarakat yang sudah ada, di tempat kerja, di lembaga pendidikan, tempat lain di mana
masyarakat dalam jumlah tertentu secara rutin berada, misalnya di mesjid, pertemuan
organisasi politik maupun kemasyarakatan. Pengintegrasian yang dimaksud adalah
memadukan pelaksanaan Posbindu PTM dengan kegiatan yang sudah dilakukan
meliputi kesesuaian waktu dan tempat, serta memanfaatkan sarana dan tenaga yang ada.
d. Pelaku Kegiatan
e. Kriteria Kader Posbindu PTM antara lain berpendidikan minimal SLTA, mau dan
mampu melakukan kegiatan berkaitan dengan Posbindu PTM.
4.1.1.3.3 RW Siaga
JUMLAH RW SIAGA MENURUT KELURAHAN
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
RW SIAGA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BANJAR BANJAR III 19 12 7 19 100
2 MEKARSARI 25 24 1 25 100
RUMAH TANGGA
NO KELURAHAN PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
JUMLAH DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BANJAR BANJAR III 4,119 4,119 100 3,688 89.54
2 MEKARSARI 4,038 4,038 100 3,220 79.74
2016 2016
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH RUMAH DIBINA
(RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KELURAHAN PUSKESMAS SELURUH
BELUM
RUMAH
JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 BANJAR BANJAR III 3944 3,307 83.85 637 26 4.08 23 88.46 3,307 83.85
2 MEKARSARI BANJAR III 4010 3,391 84.56 619 - 0.00 #DIV/0! 3,391 84.56
JUMLAH (Puskesmas) 7,954 6,698 84.21 1,256 26 2.07 23 88.46 6,698 84.21
4.1.1.5 Usaha Kesehataan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Tujuan program UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik dengan meningkatkan PHBS serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan
lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis
dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan yang dilaksanakan berpedoman pada Trias UKS :
a. Pendataan murid baru ( kelas 1 )
b. Pertemuan ( Sosialisasi dengan orang tua siswa baru )
c. Penjaringan terintegrasi dengan program Promkes, Kes mata, THT, Kusta, Kesling,Gizi.
d. Pelaksanaan BIAS pada bulan Nopember + September
e. Penyuluhan Kesehatan (PHBS)
f. Pembinaan dokter kecil.
g. Pembinaan KSPAN dan PKPR di SMP dan SMA
h. Pembinaan warung sekolah dan lingkungan sekolah.
i. Pemeriksaan jentik berkala di lingkungan sekolah
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan
untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan
yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kura f bagi individu (peserta
didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Upaya Kesehatan Masyarakat pada UKGS berupa kegiatan yang terencana, terarah dan
berkesinambungan.
a. Intervensi perilaku yaitu:
Penggerakan guru, dokter kecil, orang tua murid melalui lokakarya/pelatihan.
Pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sikat gigi bersama dengan menggunakan
pasta gigi berfluor, penilaian kebersihan mulut oleh guru/dokter kecil.
Pembinaan oleh tenaga kesehatan.
b. Intervensi lingkungan
Fluoridasi air minum (bila diperlukan)
Pembinaan kerjasama lintas program/lintas sektor melalui TP UKS.
Tujuan UKGS antara lain:
Tujuan Umum:
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal.
Tujuan khusus :
1. Meningkatnya pengetahuan,sikap dan tindakan peserta didik dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut.
2. Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya promotif dan
preventif.
3. Medik gigi dan mulut bagi peserta didik yang memerlukan.
Sasaran pelaksanaan dan pembinaan UKGS melipu :
1. Sasaran primer: peserta didik (murid sekolah) TK–SD-SMP-SMA dan sederajat
2. Sasaran sekunder: guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan, orang tua murid serta
TP UKS dise ap jenjang.
3. Sasaran tertier:
Lembaga pendidikan mulai dari ngkat pra sekolah sampai pada sekolah lanjutan
ngkat atas, termasuk perguruan agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya.
Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
4. Lingkungan, yang meliputi
• Lingkungan sekolah
• Lingkungan keluarga
• Lingkungan masyarakat
Ruang lingkup program UKGS sesuai dengan Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan
Sekolah (TRIAS UKS) yang meliputi ; pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat, maka ruang lingkup UKGS yaitu:
1. Penyelenggaraan Pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang melipu :
a. Pemberian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
b. Latihan atau demonstrasi cara memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.
c. Penanaman kebiasaan pola hidup sehat dan bersih agar dapat di implementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk:
a. Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut peserta didik;
b. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan;
c. Pencegahan/pelindungan terhadap penyakit gigi dan mulut;
d. Perawatan kesehatan gigi dan mulut;
e. Rujukan kesehatan gigi dan mulut.
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara masyarakat sekolah (guru,
murid, pegawai sekolah, orang tua murid, dan masyarakat).
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
%
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 BANJAR BANJAR III 14,965 1,739 6956 1569 6,276 320 1,280 320 1,280 0 - 0 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1860 7440 1860 7440 14,996 100.21
2 MEKARSARI BANJAR III 15,552 1,651 6604 1438 5,752 927 3,708 908 3,632 0 - 0 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1360 5440 1360 5440 14,824 95.32
JUMLAH (Puskesmas) 30,517 3,390 13,560 3,007 12,028 1,247 4,988 1,228 4,912 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,220 12,880 3,220 12,880 29,820 97.72
TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
BINTANG
BINTANG
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
UMUM
SLTP
SLTA
NON
SD
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BANJAR BANJAR 8 4 7 2 1 1 23 8 100 4 100 7 100 2 100 - - - - 21 91.3
2 MEKARSARI MEKARSARI 4 2 4 1 1 - 12 4 100 2 100 4 100 1 100 - - - - 11 91.7
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 BANJAR BANJAR III 34 1 6 9 18 27 79.41 0 0 0 0 0 0.00
2 MEKARSARI BANJAR III 23 0 3 3 17 9 39.13 0 0 0 0 0 0.00
PERSENTASE TPM
PERSENTASE TPM
MEMENUHI SYARAT
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK
HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/
RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM
DIUJI PETIK
MINUM (DAM)
MINUM (DAM)
JASA BOGA
JASA BOGA
RESTORAN
RESTORAN
DEPOT AIR
DEPOT AIR
MAKANAN
MAKANAN
DIBINA
JAJANAN
JAJANAN
TOTAL
TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 BANJAR BANJAR III 0 1 6 9 18 34 79.41 27 0 0 0 0 0 0.00
2 MEKARSARI BANJAR III 0 0 3 3 17 23 39.13 9 0 0 0 0 0 0.00
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 BANJAR BANJAR III 14,965 3,871 15,097 3,754 15,016 100.3 15,016 100.34
2 MEKARSARI BANJAR III 15,552 - - - - 0 3,916 15,664 3,760 15,040 96.71 - - - - - - - - - - 15,040 96.71
JUMLAH (Puskesmas) 30,517 - - - - 0 7,787 30,761 7,514 30,056 97.71 - - - - 0 - - - - 0 30,056 98.5
KETERANGAN
Penduduk dengan akses santasi layak bukan merupakan penjumlahan dari pengguna sarana sanitasi yang memenuhi syarat
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
4.1.3 Upaya Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Keluarga Berencana (KB)
PEMERIKSAAN KLINIS
PEREMPUAN PEMERIKSAAN IVA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PAYUDARA (CBE)
USIA 30-49 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BANJAR BANJAR III 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
N I H I L
Berdasarkan table diatas cakupan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode iva test
dan kanker payudara dengan peneriksaan klinis(CBE) menurut kecamatan di wilayah UPTD
PUSKESMAS BANJAR III Tahun 2016 tidak ditemukan kasus.
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
PUSKESMAS 812 773 95.2 727 89.5 754 697 92.4 697 92.4 697 92.44
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa cakupan kunjungan ibu hamil K1 sebanyak 773 orang(95.2%)
dengan hasil tercapai dari target 90%,kunjungan ibu hamil K4 sebanyak 727 orang(89.5%) dengan hasil tidak tercapai
dari target 90%,persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 697 orang(92.4%) dengan hasil tercapai dari target
85%,pelayanan kesehatan ibu nifas sebanyak 697 orang(92.4%) dengan hasil tercapai dari target 85%,ibu nifas
mendapat vitamin A sebanyak 697 orang(92.4%) dengan hasi l tercapai dari target 85% .Dengan demikian berdasarkan
tabel diatas cakupan yang belum memenuhi target adalah kunjungan ibu hamil K4 sebanyak 727 orang(89,5%) dari
cakupan 90%(730orang) kurang 0,5% atau
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
1 BANJAR BANJAR III 393 248 63.1 227 57.8 81 20.6 24 6.1 12 3.1 344 87.5
2 MEKARSARI 394 215 54.6 196 49.7 11 2.8 46 11.7 24 6.1 277 70.3
JUMLAH (Puskesmas) 787 463 58.8 423 53.7 92 11.7 70 8.9 36 4.6 621 78.9
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
N I H I L
JUMLAH (Puskesmas)
PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH NEONATAL
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 BANJAR BANJAR III 393 78 69 88.5 187 178 365 24 29 53 10 41.7 15 51.7 25 47.2
2 MEKARSARI 419 84 146 173.8 207 171 378 27 30 57 6 22.2 9 30.0 15 26.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 812 162 215 132.4 394 349 743 51 59 110 16 31.4 24 40.7 40 36.4
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penanganan komplikasi kebidanan
Tahun 2016 sebanyak 215 orang(132.4%) dari target 132 orang,jumlah penanganan komplikasi
neonatal sebanyak 40 orang(36.4%) dari target 110 orang.Dengan demikian berdasarkan tabel
diatas masih ada kesenjangan sebanyak 70 orang(63.6%) penanganan komplikasi neonatal.
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
JUMLAH (PUSKESMAS) 353 344 697 262 74.2 266 77.3 528 75.8 4 1.5 3 1.1 7 1.3
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah bayi baru lahir ditimbang
berdasarkan jenis kelamin sebanyak 528 orang(75.8%) tidak tercapai dari target 697 orang dan
jumlah BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) berdasarkan jenis kelamin sebanyak 7
orang(1,3%).Dengan demikian berdasarkan tabel diatas masih ada kesenjangan sebanyak 169
orang(24.2%) untuk bayi baru lahir ditimbang dan masih banyaknya angka BBLR.
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 733 370 50.5 324 44.2 694 94.7 368 50.2 324 44.2 692 94.4
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa cakupan kunjungan neonatal 1 kali(KN1)
berdasarkan jenis kelamin sebanyak 694 orang(94.7%) dan kunjungan neonatal 3 kali (KN lengkap)
sebanyak 692orang(94.4%).Dengan demikian berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
semua kunjungan neonatus mencapai target ,dari target 90%.
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
JUMLAH (KAB/KOTA) 352 344 696 179 50.9 197 57.3 376 54.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa cakupan pelayanan kesehatan bayi
meenurut jenis kelamin sebanyak 458 orang(62.5%) dengan hasil tidak tercapai dari target 90% ,
dengan demikian masih ada kesenjangan sebanyak 275 orang(37.5%).
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
BAYI DIIMUNISASI
DO RATE (%)
JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BANJAR BANJAR III 355 164 46.2 157 44.2 321 90.4 186 52.4 157 44.2 343 96.6 160 45.1 136 38.3 296 83.4 2.44 13.38 7.79
2 MEKARSARI 378 168 44.4 168 44.4 336 88.9 168 44.4 182 48.1 350 92.6 183 48.4 184 48.7 367 97.1 -8.93 -9.52 -9.23
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 733 332 45.3 325 44.3 657 89.6 354 48.3 339 46.2 693 94.5 343 46.8 320 43.7 663 90.5 -3.31 1.54 -0.91
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KELURAHAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 BANJAR BANJAR III 355 162 45.6 143 40.3 305 85.92 168 47.32 157 44.2 325 91.55 296 83.38
2 MEKARSARI 378 181 47.9 164 43.4 345 91.27 168 44.44 182 48.1 350 92.59 367 97.09
JUMLAH (Puskesmas) 0 0 733 343 46.8 307 41.9 650 88.68 336 45.84 339 46.2 675 92.09 663 90.45
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KELUARAHAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 BANJAR BANJAR III 57 54 111 57 100 54 100 111 100 451 469 920 451 100 469 100 920 100 508 523 1,031 508 100.00 523 100 1,031 100
MEKARSARI 48 50 98 48 100 50 100 98 100 549 515 1,064 549 100 515 100 1,064 100 597 565 1,162 597 100.00 565 100 1,162 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 105 104 209 105 100 104 100 209 100 1000 984 1,984 1,000 100 984 100 1,984 100 1,105 1,088 2,193 1,105 100 1,088 100 2,193 100
1 BANJAR BANJAR III 214 222 436 210 217 427 98.1 98 97.9 0.0 0.0 0 0.0
2 MEKARSARI 236 234 470 236 234 470 100 100 100 0.0 0.0 0 0.0
JUMLAH (PUSKESMAS) 450 456 906 446 451 897 99.1 99 99.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
JUMLAH (PUSKESMAS) 1,000 984 1,984 991 99.1 967 98.3 1,958 98.7
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa cakupan pelayanan anak balita menurut
jenis kelamin sebanyak 1958 orang (98,7%) dengan hasil tercapai dari target 85%.
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BANJAR BANJAR III 451 469 920 438 442 880 97.1 94.2 95.7 2 0.46 3 0.68 5 0.57
2 MEKARSARI 539 515 1,054 539 515 1,054 100.0 100 100.0 1 0.19 4 0.78 5 0.47
JUMLAH (PUSKESMAS) 990 984 1,974 977 957 1,934 98.7 97 97.97 3 0.31 7 0.7 10 0.52
N I H I L
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
1 BANJAR BANJAR III 266 248 514 262 98.5 244 98.4 506 98.4 8 8 16
JUMLAH (Puskesmas) 370 334 704 365 98.6 330 98.8 695 98.7 12 12 24
PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS % MKJP +
IM KON SUNTI OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % % % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
PLAN DOM K VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BANJAR BANJAR III 371 15.4 94 3.9 166 6.9 118 4.9 749 31.1 77 3.2 1,113 46.1 473 19.6 0 0.0 0 0.0 1,663 68.9 2,412 100.0
2 MEKARSARI 425 17.4 104 4.3 156 6.4 157 6.4 842 34.5 118 4.8 959 39.2 525 21.5 0 0.0 0 0.0 1,602 65.5 2,444 100.0
JUMLAH (Puskesmas) 796 #N/A 198 #N/A 322 #N/A 275 #N/A 1,591 #N/A 195 #N/A 2,072 #N/A 998 #N/A 0 #N/A 0 0.0 3,265 67.2 4,856 #N/A
PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BANJAR BANJAR III 61 25.7 0 0.0 9 3.8 15 6.3 85 35.9 6 2.5 113 47.7 33 13.9 0 0.0 0 0.0 152 64.1 237 100.0
2 MEKARSARI 55 32.4 1 0.6 11 6.5 18 10.6 85 50.0 5 2.9 60 35.3 20 11.8 0 0.0 0 0.0 85 50.0 170 100.0
JUMLAH (Puskesmas) 116 #N/A 1 #N/A 20 #N/A 33 8.1 170 #N/A 11 #N/A 173 #N/A 53 #N/A 0 0.0 0 0.0 237 #N/A 407 #N/A
USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 13 119 132 7 53.85 43 36.13 50 37.88
2 MEKARSARI 33 279 312 11 33.33 60 21.51 71 22.76
#### PEKERJA PENERIMA UPAH/PNS 331 544 875 37.83 62.17 100
#### PESERTA BUKAN PEKERJA/jamkesmas 2,226 2,772 4,998 44.54 55.46 100
KETERANGAN :
JAMKESDA : Iuran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah daerah dibayar oleh Pemerintah Daerah (orang miskin dan
- Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta Pekerja Penerima Upah (PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat Negara, Pegawai pemerintah non pegawai
- Pekerja Bukan Penerima Upah (pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri) dan Peserta bukan Pekerja (investor, perusahaan, penerima
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Gambaran mengenai sumber daya kesehatan dikelompokkan dalam sajian data dan informasi
mengenai sarana kesehatan dan tenaga kesehatan.
STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 BANJAR BANJAR III 0 #N/A 0 #N/A 11 #N/A 8 42.11 19 19 100
2 MEKARSARI 0 #N/A 0 #N/A 18 72.00 7 36.84 25 25 100
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
JUMLAH (Puskesmas) 2 3 0 6 0 0 1 0
DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
SPESIALIS GIGI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BANJAR III - 2 2 - 2 2 1 1 - 1 - 1
2 - - - - - - - - - -
3 - - - - - - - - - -
4 - - - - - - - - - -
5 - - - - - - - - - -
6 - - - - - - - - - -
7 - - - - - - - - - -
8 - - - - - - - - - -
9 - - - - - - - - - -
10 - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 2 2 - 2 2 1 - 1 - - - 1 - 1
1 RSUD KOTA BANJAR - - - - - - - - - -
2 RS.MITRA IDAMAN - - - - - - - - - -
3 RS.BANJAR PATROMAN - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - 2 2 - 2 2 1 - 1 - - - 1 - 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0 5.96 5.96 2.98 0 2.98
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 BANJAR III - - 1 1 - 1 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 1 1 - 1 1
1 RSUD KOTA BANJAR - - - - -
2 RS.MITRA IDAMAN - - - - -
3 RS.BANJAR PATROMAN - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - 1 1 - 1 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.98
KETERANGAN :
Nutrisionis: seseorang yang melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan, dan dietetik
Dietisien: seseorang yang memiliki pendidikan gizi khususnya dietetik, yang bekerja untuk menerapkan prinsip gizi dalam
pemberian makan kepada individu atau kelompok, merencanakan menu, dan diet khusus serta mengawasi penyelenggaraan dan
penyajian makanan
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
1 BANJAR III - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
2
3
4
5
8
9
10
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.98
1 BANJAR III 1 3 4 1 1 - - - - - 2 3 5
2
10
2 RS.MITRA IDAMAN - - - - - - - - - -
3 RS.BANJAR PATROMAN - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 3 4 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 2 3 5
Data dan Informasi adalah bagian dari Sistem Informasi Kesehatan yang merupakan sumber
daya vital dan urgen yang harus dimiliki oleh penyelenggara pembangunan kesehatan, maka
penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan.
Namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, belum adanya sistem informasi
kesehatan yang terintegrasi menambah semakin sulitnya menyediakan data yang akurat dan
obyektif. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang
disajikan dalam Profil Puskesmas Banjar III yang diterbitkan saat ini belum sesuai dengan harapan.
Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan, diharapkan seluruh
staf Puskesmas Banjar III lebih memahami program yang menjadi tanggung jawabnya sehingga
kegiatan program bisa dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Dinas Kesehatan Kota Banjar juga
diharapkan terus memberikan bimnbingan teknis dan monitoring laporan pemegang program
sehingga dapat meningkatkan pencapaian program. Selain itu juga perlu dicari terobosan dalam
mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk mengisi kekosongan data agar
dapat tersedia data dan informasi
Walaupun demikian diharapkan Profil Kesehatan Puskesmas Banjar III Tahun 2016 ini
dapat memberi gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan
kesehatan masyarakat yang telah dicapai pada tahun 2016 ini.