Anda di halaman 1dari 73

PROFIL

PUSKESMAS BANJAR III


KECAMATAN BANJAR
TAHUN 2017

Jalan Kapten Jamhur No. 103 A Telp. (0265) 7549037


Kota Banjar Jawa Barat 46317

Email: puskesmas.banjar3@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga Profil Puskesmas Banjar III Tahun
2017 ini dapat diselesaikan. Profil ini disusun berdasarkan hasil kegiatan pelayanan di dalam dan
diluar gedung yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam menyusun program di tahun-tahun
berikutnya.
Penyusunan laporan profil Puskesmas Banjar II ini tentu masih banyak kekurangan
sehingga kami mengharapkan bimbingan dan masukkan dari Dinas Kesehatan Kota Banjar dan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada seluruh staf Puskesmas atas kerjasamanya.
Semoga Laporan Profil Puskesmas Banjar III ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banjar, Januari 2017


Kepala Puskesmas Banjar III

Wiwik Nursanti, dr., M.Kes


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan kebutuhan fundamental bagi setiap masyarakat. Berbagai upaya telah
dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah
satu upaya tersebut adalah dengan membangun Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas di
setiap kecamatan. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya di wilayah kerjanya (Permenkes No.
75 Tahun 2014).
Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Program prioritas Pembangunan Kesehatan pada periode 2015 – 2019
dilaksanakan melalui Program Indonesia Sehat dengan mewujudkan paradigma sehat, penguatan
pelayanan kesehatan, dan jaminan kesehatan nasional. Upaya mewujudkan paradigma sehat ini
dilakukan melalui pendekatan keluarga dan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh pendekatan,
kebijakan, dan strategi program yang tepat serta sasaran yang jelas. Agar sumber daya yang
ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, maka upaya-upaya pembangunan kesehatan
diselenggarakan secara terintegrasi sejak dari perencanaan sampai ke pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasinya. Sasarannya pun difokuskan kepada keluarga, dengan dihidupkannya kembali
“Pendekatan Keluarga”. Dukungan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat
sangat menentukan dalam pengambilan keputusan menuju arah kebijakan dan strategi
pembangunan kesehatan yang tepat.
Profil kesehatan merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan yang sangat penting
artinya dalam mengevaluasi keberhasilan pembangunan bidang kesehatan. Selain itu profil
kesehatan juga diarahkan sebagai sarana penyedia data dan informasi untuk perencanaan,
pengambilan keputusan dan managemen kesehatan.
Profil kesehatan Puskesmas Banjar 3 adalah gambaran situasi kesehatan dan pelayanan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Banjar 3 yang menyajikan data/informasi mengenai
kesehatan dan data pendukung yang berpengaruh terhadap bidang kersehatan beserta hasil dari
upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2016 yang dianalisis secara
sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta, dan grafik.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui derajat kesehatan dan pencapaian upaya pelayanan kesehatan di wilayan kerja
Puskesmas Banjar 3 tahun 2016
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan data,
pengolahan,analisis serta pengemasan informasi;
b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sistem
pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan;
c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi dalam menyusun
alokasi dana/anggaran program kesehatan;
d. Tersedianya data untuk penyusunan profil kesehatan tingkat propinsi dan nasional.

1.3 Isi Ringkasan Profil


Profil kesehatan Puskesmas Banjar III Kota Banjar berisi narasi dan gambaran analisis
situasi umum dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan, situasi sumber daya, situasi upaya
kesehatan, situasi derajat kesehatan dan pembiayaan kesehatan. Disamping narasi juga berisi tabel,
grafik dan diagram untuk sajian distribusi frekuensi menggambarkan perkembangan atau
perbandingan pencapaian program.

1.4 Sistematika Penulisan Profil Kesehatan Puskesmas Banjar III


Sistematika penulisan Profil Kesehatan Puskesmas Banjar III adalah sebagai berikut:
a. Pada Bab I : Pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud, tujuan dan
sistematika penulisan profil kesehatan Puskesmas Banjar III
b. Pada Bab II : Gambaran umum menyajikan gambaran geografis dan kependudukan Wilayah
Kerja Puskesmas Puskesmas Banjar III berupa peta demografis, jumlah penduduk, mata
pencaharian, jumlah laki perempuan, anak anak, keadaan penduduk, keadaan pendidikan,
lingkungan dan perilaku masyarakat.
c. Pada Bab III : Situasi derajat kesehatan membahas Mortalitas (angka kematian bayi (AKB),
angka kematian balita (AKABA), angka kematian ibu (AKI)), morbiditas (penyakit menular
dan tidak menular) di Puskesmas Banjar III
d. Pada Bab IV : Situasi upaya kesehatan menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan
kefarmasian, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar termasuk indikator kinerja
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Puskesmas Banjar III
e. Pada Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan menguraikan tentang tenaga kesehatan,
sarana kesehatan dan pembiayaan kesehatan di Puskesmas Banjar III
f. Pada Bab VI : Kesimpulan diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dan juga saran untuk kedepannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Umum


2.1.1 Geografi
Secara wilayah, Kota Banjar merupakan daerah dataran dengan luas wilayah mencapai
131,97 km2 dan berada pada ketinggian antara 20 sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut
(mdpl) serta ber iklim tropis. Sebagian besar wilayah Kota Banjar berada pada ketinggian kurang
dari 100 mdpl yaitu mencapai 87,10 persen dan sisanya sebesar 12,90 persen berada di ketinggian
100-500 mdpl.

Gambar 2.1 Peta Wilayan Kota Banjar

Tabel 2.1 Jarak Antar Ibu Kota Kecamatan Di Wilayah Kota Banjar Tahun 2016 (Km)
Kecamatan Pataruman Purwaharja Langensari
Banjar 5,90 5,65 15,30

2.1.2 Topografi dan Iklim


Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjar, pada tahun 2016 tercatat rata-
rata curah hujan dalam setahun mencapai 336,13 milimeter. Curah hujan pada tahun 2016 secara
umum menunjukkan percepatan bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2015, yang mencapai
ratarata 190,96 mm. Intensitas curah hujan di Kota Banjar sepanjang tahun 2016, tertinggi terjadi
pada bulan Oktober, sementara curah hujan hujan terendah terjadi pada bulan Pebruari 2016 sebesar
66,5 milimeter.

Tabel 2.2 Jumlah hari hujan dan curah hujan di kota Banjar tahun 2014-2016

Intensitas curah hujan yang berlangsung sepanjang tahun, membantu usaha sektor pertanian
yang mengandalkan ketersediaan air yang cukup untuk menanam padi dan palawija, serta tanaman
hortikultura (sayuran dan buah-buahan).
Produksi usaha pertanian di Kota Banjar selama periode 2013-2016 mengalami
pertumbuhan yang melambat, hal ini menunjukkan bahwa faktor intensitas hujan yang tidak merata
belum mampu menyelamatkan lahan pertanian dari kekeringan dan menjadi lahan yang tidur.
Sebagai daerah perlintasan arus barang dan manusia antar provinsi di selatan Pulau Jawa, wilayah
geografis Kota Banjar memiliki peran strategis bagi kelancaran pasokan barang dari dan ke
berbagai daerah di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, setiap hari jalan-jalan di Kota Banjar
senantiasa dilintasi oleh kendaraan pengangkut komoditas barang dan jasa, sekaligus pula arus
mobilitas manusia antar wilayah.
Sehingga perlu dijaga dan diupayakan secara terus-menerus agar Kota Banjar senantiasa
menjadi wilayah yang nyaman dan aman bagi semua penduduk yang melintas maupun berniat
singgah di Kota Banjar.

2.1.3 Kependudukan
Berdasarkan data dari profil Kelurahan Banjar, jumlah penduduk di wilayan kerja
Puskesmas Banjar III pada tahun 2016 adalah 33.553 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak
16.741 jiwa, dan jumlah perempuan sebanyak 16.812.

Tabel 2.3Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Puskesmas Banjar III
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PKM BANJAR III
Kota Banjar Tahun 2016
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 1073 1017 2,090 105.51


2 5-9 1439 1275 2,714 112.86
3 10 - 14 1479 1342 2,821 110.21
4 15 - 19 1515 1446 2,961 104.77
5 20 - 24 1417 1430 2,847 99.09
6 25 - 29 1268 1340 2,608 94.63
7 30 - 34 1321 1283 2,604 102.96
8 35 - 39 1246 1272 2,518 97.96
9 40 - 44 1182 1141 2,323 103.59
10 45 - 49 1055 1181 2,236 89.33
11 50 - 54 1028 1107 2,135 92.86
12 55 - 59 895 928 1,823 96.44
13 60 - 64 712 731 1,443 97.40
14 65 - 69 431 498 929 86.55
15 70 - 74 342 390 732 87.69
16 75+ 338 431 769 78.42

JUMLAH 16,741 16,812 33,553 99.58


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 43

Sumber: - Kantor Kelurahan


Tabel 2.4Penduduk Berumur PENDUDUK
10 tahunBERUMUR
ke atas yangKEmelek
10 TAHUN huruf
ATAS YANG dan
MELEK ijazah tertinggi yang diperoleh
HURUF
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN DI WIl.KERJA PKM BANJAR III
menurut jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas
KOTA BANJAR
TAHUN 2016
Banjar III Kota Banjar Tahun 2016
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 14,229 14,520 28,749
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 0 #N/A 0.00 #N/A
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 116 50 166 1.35 0.34 0.58
b. SD/MI 3,739 4,823 8,562 51.03 33.22 29.78
c. SMP/ MTs 3,710 3,617 7,327 49.07 24.91 25.49
d. SMA/ MA 4,020 3,540 7,560 28.25 24.38 26.30
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0 0 0.00 0.00 0.00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 77 130 207 0.54 0.90 0.72
g. AKADEMI/DIPLOMA III 143 138 281 1.00 0.95 0.98
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 800 804 1,604 5.62 5.54 5.58
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 100 53 153 0.70 0.37 0.53

Sumber: Data Kelurahan

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kelompok umur 10 tahun keatas yang
terbanyak adalah yang memiliki ijazah SD/MI yaitu 8.862 jiwa (29.78%) dengan jumlah laki-laki
sebanyak 3.738 jiwa dan perempuan sebanyak 4.823 jiwa. Sedangkan urutan kedua terbanyak
adalah penduduk yang memiliki ijazah SMA/MA sebanyak 7.560 jiwa (26.30%), dengan jumlah
laki-laki sebanyak 4.020 jiwa dan perempuan sebanyak 3.540 jiwa.

Tabel 2.5 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Kecamatan dan Puskesmas Banjar III
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS BANJAR III
Kota Banjar Tahun 2016
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KELURAHAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 178 1 179 168 0 168 346 1 347
2 MEKARSARI 194 3 197 156 0 156 350 3 353

JUMLAH (KAB/KOTA) 372 4 376 324 0 324 696 4 700


ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 10.6 0.0 5.7

Sumber: Laporan Prog.KIA Pkm Bjr III

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
Berdasarkan tabel di atas, perkembangan sex ratio penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Banjar III menunjukkan bahwa pertambahan penduduk laki-laki yang tercatat dalam administrasi
kependudukan lebih dominan dibandingkan dengan penduduk perempuan dilihat dari sisi kelahiran.

Tabel 2.6 Luas Wilayah, Jumlah


LUAS WILAYAH, JUMLAHDesa/Kelurahan, Jumlah
DESA/KELURAHAN, JUMLAH Penduduk,
PENDUDUK, umlah
JUMLAH RUMAH Rumah tangga, dan
TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT WILAYAH KERJA PKM BANJAR III
Kepadatan Penduduk Menurut Wilayah Kerja Puskesmas Banjar III Kota Banjar Tahun 2016
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO PUSKEMAS WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK 2
(ha ) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 PKM BANJAR III 626.0 0 2 2 33,553 9,978 3.36 53.60

JUMLAH (PKM BANJAR III) 626.0 0 2 2 33,553 9,978 3.36

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota


- Kelurahan

Tabel 2.7 Jumlah Keluarga, Penduduk dan Rata-rata Anggota Keluarga


di Kecamatan Banjar tahun 2016

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk yang Lahir and Mati di Kecamatan Banjar tahun 2016

Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif, Usia Produktif, dan
Angka Beban Ketergantungan
2.1.4 Pendidikan
Salah satu peran sentral pendidikan adalah menghasilkan kualitas sumber daya manusia
yang unggul dan kompeten yang berlandaskan iman dan takwa. Oleh karena itu, perkembangan
kualitas pendidikan tidak hanya dilihat dari sarana dan prasarana yang tersedia tetapi juga dilihat
pada implementasi outputnya di lingkungan masyarakat.
Salah satu upaya penting meletakkan pondasi kuat bagi kemajuan kualitas SDM adalah
digalakkannya program pendidikan anak usia dini (PAUD). Kota Banjar merupakan salah satu
daerah yang dianggap berhasil melembagakan PAUD hingga mencapai tingkat dusun/lingkungan.
Menurut data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, jumlah lembaga PAUD
tahun 2016 mencapai 167 buah yang tersebar diberbagai dusun/lingkungan di tiap kecamatan di
Kota Banjar.
Yang membanggakan, jumlah anak belajar di lembaga PAUD relatif cukup besar, yaitu
mencapai sebanyak 6.766 orang atau hampir separuh anak usia balita di Kota Banjar memasuki
lembaga PAUD. Sedangkan jumlah tutor PAUD mencapai sebanyak 662 orang yang berlatar
pendidikan beragam, dari mulai SD hingga perguruan tinggi ikut terlibat membesarkan PAUD di
Kota Banjar.

Gambar 2.2 Jumlah Lembaga PAUD dan Dusun di Kecamatan Banjar Tahun 2016

Tabel 2.10 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Taman Kanak-kanan Negeri dan Swasta
di Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.11 Rasio Murid Terhadap Sekolah dan Guru Taman Kanak-kanak (TK)
Negeri dan Swasta di Kecamatan Banjar Tahun 2016

Tabel 2.12 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta si
Kecamatan Banjar Tahun 2016

Tabel 2.13 Rasio Murid Terhadap Sekolah dan Guru Sekolah Dasar (SD) Negeri
di Kecamatan Banjar Tahun 2016

Tabel 2.14 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Mengenah Pertama (SPM)
Negeri dan Swasta di Kecamatan banjar Tahun 2016
Tabel 2.15 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan
Swasta di Kecamatan Banjar Tahun 2016

Tabel 2.16 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan
Swasta di Kecamatan Banjar Tahun 2016

Tabel 2.17 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Madrasah Diniyah (MD) Swasta di Kecamatan
Banjar Tahun 2016

Tabel 2.18 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri dan Swasta di
Kecamatan Banjar Tahun 2016
Tabel 2.19 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri
dan Swasta di Kecamatan Banjar Tahun 2016

Tabel 2.20 Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru Madrasah Aliyah (MA) Negeri dan
Swasta di Kecamatan Banjar Tahun 2016

Tabel 2.21 Banyaknya Perguruan Tinggi, Mahasiswa, dan Dosen di Kecamatan Banjar Tahun 2016

Tabel 2.22 Jumlah Murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Menurut Usia
di Kecamatan Banjar Tahun 2016
2.1.5 Kesehatan
Salah satu prioritas utama pelaksanaan pembangunan di Kota Banjar, adalah bidang
kesehatan. Sejak tahun 2005, Walikota Banjar mengambil inisiatif prakarsa untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada lanjut usia dengan membebaskan pembayaran pengobatan,
pemeriksaan lanjut usia di Puskesmas dan Rumah Sakit pemerintah. Program ini mendapat
apresiasi positif dari Gubernur Jawa Barat dengan memberikan piagam penghargaan pada Walikota
Banjar di tahun yang sama.
Gambar 2.3 Sarana Kesehatan di Kota Banjar tahun 2016

Sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia di Kota Banjar tahun 2016, berupa jumlah
puskesmas mencapai 19 buah yang tersebar di 4 kecamatan, dimana 9 diantaranya adalah
puskesmas pembantu. Disamping itu, terdapat pula puskesmas keliling sebanyak 10 buah,
poskesdes terdapat sebanyak 38 buah, 8 klinik utama, 14 klinik pratama dan posyandu tercatat
sebanyak 199 buah. Semakin tersebarnya fasilitas layanan kesehatan diharapkan akan
memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan tersebut secara memadai.
Jumlah balita yang mendapatkan imunisasi, menunjukkan hasil yang memuaskan. Selama 3
tahun terakhir (kurun waktu 2014-2016) cakupan imunisasi DPT 3 terus meningkat, dari 3.536
balita di tahun 2014 meningkat menjadi sebanyak 3.580 balita dibandingkan tahun 2015 dan 3.351
balita di tahun 2016.
Tabel 2.23 Banyaknya tenaga dan Sarana Kesehatan di Kecamatan Banjar Tahun 2016

Tabel 2.24 Banyaknya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di Kecamatan Banjar
Tahun 2016

Tabel 2.25 Banyaknya Bayi yang Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Kecamatan Banjar
Tahun 2016
2.2 Puskesmas Banjar III
2.2.1 Gambaran Umum Puskesmas Banjar III
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) aalah fasilitas palayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskemas sebagai salah satu jenis fasilitas [elayanan kesehatan tingkat perrtama memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,Puskesmas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan UKM, Puskesmas berwenang untuk:
a. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis
kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan;
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis
masyarakat;
f. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
Pelayanan Kesehatan; dan
i. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Dalam menyelenggarakan UKP, Puskesmas berwengan untuk:
a. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan
bermutu;
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat;
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan
pasien, petugas dan pengunjung;
e. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter
dan antar profesi;
f. melaksanakan rekam medis;
g. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan
Kesehatan;
h. melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
i. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama di wilayah kerjanya; dan
j. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.
Puskesmas Banjar III merupakan salah satu Puskesmas yang berada di wilayah perkotaan
yaitu di Kecamatan Banjar Kota Banjar.
Puskesmas Banjar III terletak di Kelurahan Mekarsari Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
dengan luas wilayah 770,43 Ha. Secara administratif, wilayan kerja Puskesmas Banjar III terdiri
dari dua kelurahan yaitu, kelurahan Banjar dan kelurahan Mekarsari.
Kelurahan Mekarsari terdiri dari lima dusun diantaranya: Cimenyan 1, Cimenyan 2,
Sumanding Wetan, Sumanding Kulon, dan Sukarame.
Kelurahan Banjar terdiri dari lima dusun yaitu: Banjar, Cibulan, Parung Lesang, Banjar
Kolot, dan Pintu Singa.
Batas wilayah kerja Puskesmas Banjar III adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Barat : Kecamatan banjar
2. Sebelah Timur : Desa Hegarrsari, Kecamatan Pataruman
3. Sebelah Utara : Desa Raharja, Kelurahan Purwaharja
4. Sebelah Selatan : Desa Binagun
Secara operasional Puskesmas Banjar III melaksanakan pelayanan kepada masyarakat
terhitung tanggal 1 Februari 2009. Untuk menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil, maka
dibantu oleh Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Mekarsari dan Pintu Singa.

2.2.2 Fungsi Puskesmas Banjar III


Puskesmas Banjar III mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan; dengan cara berupaya
menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan
pembangunan yang berwawasan kesehatan; aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya;
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan dan pemulihan;
2. Pusat pemberdayaan masyarakat; dengan cara berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga & masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama; dengan cara menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan berupa
Pelayanan kesehatan perorangan dan Pelayanan kesehatan masyarakat.

2.2.3 Visi Puskesmas Banjar III


Visi Puskemas Banjar III adalah:
Menjadikan Puskesmas Banjar III “BERSAHAJA” sebagai mitra masyarakat dalam
mencapai kemandirian hidup sehat.
 BER= BERSIH
Bersih hati & Lingkungan
 SA = SANTUN
Sopan & Ramah dalam Melakukan Pelayanan terhadap masyarakat maupun dengan
sesama staff.
 HA = HANDAL
Pelayanan profesional yang Berkualitas dan bertanggung jawab
 JA = TERJANGKAU
Letak, Biaya, dan Pelayanan Kesehatan di dalam maupun di luar gedung terjangkau

2.2.4 Misi Puskesmas Banjar III


Puskesmas Banjar II mempunyai misi sebagai berikut:
1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima (sesuai dengan standar yang telah ditetapkan).
3. Memberdayakan serta mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat dengan
mengupayakan agar berperilaku hidup bersih dan sehat serta berperilaku sadar gizi.
4. Menciptakan kerjasama dengan lintas sektoral yang baik.

2.2.5 Motto Puskesmas Banjar III


Motto Puskesmas Banjar III adalah:
Puskesmas “ NYANTRI ” (Nyaman, Aman, Tentram, Ramah dan Indah)

2.2.6 Strategi Puskesmas Banjar III


Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan, Puskemas Banjar III menjalankan strategi
kesehatan sebagai berikut:
1. Pendekatan kepada para pelaku pembangunan agar dalam melaksanakan pembangunan
selalu mempertimbangkan dampak kesehatan yang dapat timbul.
2. Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor yang terkait.
3. Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan
pembinaan dan pemeliharan kesehatan masyarakat meliputi promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan
keluarga termasuk KB dan pengobatan dasar serta upaya kesehatan masyarakat lainnya
sesuai kebutuhan.
4. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan petugas dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat.
5. Berupaya melengkapi dan meningkatkan sarana prasarana pelayanan melalui perencanaan
yang mantap
6. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
7. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan, Surveilans, dan Monitoring Kesehatan

2.2.7 Kebijakan Puskesmas Banjar III


Kebijakan yang berlaku di Puskesmas Banjar III antara lain:
1. Tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan: profesioanal sesuai dengan
pendidikannya, unggul dalam prestasi serta sopan dan santun dalam memberikan
pelayanan.
2. Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan dokter
gigi memakai jas dokter pada saat melayani pasien.
3. Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister
4. Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh simpati dibantu
sepenuhnya keperluannya datang ke Puskesmas.
5. Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan keinginan pelanggan
6. Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika dan semangat/motivasi
yang tinggi untuk melaksanakan pelayanan prima di Puskesmas
7. Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, sehingga memberi kenyamanan pada
pasien dan tenaga kesehatan yang melayaninya
8. Ruang tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai sarana hiburan yang sesuai
dengan harapan pasien Kamar mandi dan WC bersih, tidak bau dan cukup air, serta
dibersihkan setiap hari
9. Lingkungan Puskesmas dibuat taman yang membuat suasana asri dan segar lingkungan
Puskesmas
10. Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti dengan
pertemuan pemecahan masalah di Dinas Kesehatan
11. Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta ditindaklanjuti
dengan perbaikan pelayanan kesehatan
12. Manajemen Puskesmas Idaman berpedoman pada SK Menkes RI No:
128/MENKES/SK/II/2004 tentang: Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.

2.2.8 Prinsip Manajemen Puskesmas


Prinsip manajemen meliputi merencanakan, mengatur, menggerakkan dan menilai
seluruh hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan khususnya di Puskesmas.
Tiga Prinsip (3P) tersebut kami uraikan kembali dalam pola pengalaman pelayanan
pengabdian :
1. PERENCANAAN : P1
 Rencana Usulan Kegiatan (R.U.K) :
RUK sama dengan plan of action (POA) atau rencana kerja yang biasanya disusun
menjelang pergantian tahun anggaran kegiatan baru .
 Rencana Kerja dan Anggaran (RKA):
RKA, merupakan pengembangan dari RUK setelah ada perbaikan tata cara pembuatan
anggaran kegiatan dalam setiap unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
 Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) :
Setelah disusun rencana kegiatan itu kemudian dibuatkan strategi pelaksanaan secara
terpadu
 Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) :
DPA merupakan kelanjutan dari RKA yang telah disetujui sebagai pedoman pelaksanaan
penggunaan anggaran kegiatan
2. PENGATURAN : P2
 Penggerakan : Mini Lokakarya Lintas Program
 Mini Lokakarya (MinLok) ini dilaksanakan puskesmas setiap sebulan sekali, untuk
mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan
 Pelaksanaan : Mini Lokakarya Lintas Sektoral
 Minlok ini dilaksanakan puskesmas setiap tiga bulan sekali/lebih dengan melibatkan
instansi terkait seperti dinkes, diknas, kecamatan, kelurahan, dan lainnya, sesuai porsi
kegiatan puskesmas.
3. PENILAIAN : P3
 Pengawasan : Monitoring
Kegiatan pelayanan harus terus diawasi pelaksanaannya agar mencapai target yang telah
ditetapkan
 Pengendalian : Controlling
Pelayanan yang sudah optimal tetap perlu dikendalikan arahnya agar tidak menyimpang dari
tujuan kegitan
 Penilaian : Evaluation
Setiap hasil kegiatan harus dievaluasi sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi terhadap
publik dan pemerintah daerah.

2.2.9 Jenis Pelayanan Puskesmas


Jenis Pelayanan Puskesmas Banjar III didalam gedung (rawat jalan), yaitu:
1. Ruangan Kartu/Loket/Pendaftaran
Terbagi Dalam 3 kelompok pasien :
a. Kelompok Lansia b. Kelompok Balita c. Kelompok pasien Umum
2. Poli Umum
3. Poli Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Poli KIA-KB
5. Poli Gizi
6. Ruangan Tindakan / Pelayanan Keshehatan Dasar
7. Apotek
8. Gudang Obat
9. Gudang Inventaris/Barang
10. Ruang Sterilisasi
11. Ruangan Tata Usaha
12. Ruangan Imunisasi
13. Ruangan Laboratorium Sederhana
14. Ruangan Kepala Puskesmas
15. Ruangan Konseling

Jenis Pelayanan Puskesmas Banjar III di luar gedung :


1. Posyandu Balita : pendaftaran, penimbangan, imunisasi, pengobatan
2. Posyandu Lansia : penyuluhan, pemeriksaan kesehatan sederhana
3. Penyuluhan Kesehatan : penyuluhan individu dan kelompok
4. Pelacakan Kasus : sweeping kasus berpotensi menular/wabah
5. Survey PHBS : penelitian rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat
6. Rapat Koordinasi : evaluasi kerjasama lintas sektoral didalam dan diluar wilayah kerja
puskesmas
7. Bhakti Sosial : tim medis P3K dalam momen khusus seperti saat HUT Kota , Hari
Kesehatan Nasional, ,Manunggal TNI KB Kesehatan dll.
8. Kunjungan Rumah : melakukan kunjungan langsung ke lokasi tempat tinggal pasien
yang mengalami masalah kesehatan
9. Puskesmas Keliling : melaksanakan pelayanan kesehatan secara massal pada acara
tertentu. (disesuaikan)

2.2.10 Standar Ketenagaan Puskesmas


Berikut adalah jumlah ketenaagaan yang ada di Puskesmas Banjar III:
Tabel 2.26 Jumlah ketenagaan Puskesmas Banjar III
Jenis Kelamnin Jumlah
No. Jenis Tenaga Jumlah Keterangan
Laki-laki Perempuan Minimal
1 Dokter Umum 1 - 1 1
2 Dokter Gigi 1 1 - 1
3 Perawat 8 2 6 5 +3
4 Bidan 8 - 8 4 +4
5 Tenaga Kesehatan
2
Masyarakat
6 Tenaga Kesehatan
1
Lingkungan
7 Ahli teknologi
1 - 1 1
Laboratorium Medik
8 Tenaga gizi 1
9 Tenaga kefarmasian 1 - 1 1
10 Tenaga administrasi 3
11 Pekarya 2
Jumlah

Tabel 2.26 Data Ketenagaan Puskesmas Banjar III


No. Nama NIP Pangkat/ Pendidikan Pelaksana
Gol terakhir Program
1 Wiwik Nursanti, dr.,
M.Kes
2 Sari Wiharso, dr.
3 Panji Aria Ditta,
drg., MM.
4 Siti Suparmi
5 Tarsim S. S.Kep
6 Robby Senda,
AMKL
7 Hanny Mahdaniar
8 Dena Nurdenawati,
Am.Keb.
9 Nurhayati
10 Kusmana
11 Yanti Suryati
12 Sinta Sa’adillah
Am.Kep.
13 Leti Tina Am.Keb
14 Dedeh Kurniasih
Am.Ak
15 Eka Yulia, Amf
16 Darman Am.K
17 Kokom K
18 Dedeh Hamidah
19 Mia Sonia S.Kep
20 Eti Rohaeti S.Kep
21 Hani Sri Am.Keb
22 Rita
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

2.2.11 Azas Penyelenggaraan


Azas penyelenggaraan pelayanan kesehatan Puskesmas Banajr III antara lain:
1. Azas pertanggungawaban wilayah, artinya Puskesmas Idaman bertanggung
jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya.
2. Azas pemberdayaan masyararakat, artinya Puskesmas wajib
memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam
penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas.
3. Azas keterpaduan, artinya penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas
harus diselenggarakan secara terpadu baik keterpaduan lintas program aupun lintas
sektor.
4. Azas rujukan, artinya untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan di
Puskesmas yang mempunyai kemampuan terbatas, perlu ditopang oleh azas rujukan,
baik rujukan upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat.

2.2.12 Upaya Peningkatan Mutu


Upaya Peningkatan Mutu Puskesmas Banjar III antara lain:
1. Fokus utama peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas terletak pada dua
aspek: (1) Peningkatan wawasan dan ketrampilan tenaga kesehatan, serta
(2) Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
2. Memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan yang fokus pada pelanggan, artinya
perbaikan manajemen ditujukan untuk memberikan kepuasan pada pelanggan
3. Kepuasan pelanggan dapat diperoleh jika pelayanan kesehatan dapat mengatasi hal-hal
yang tidak disukai pelanggan Pelanggan yang puas akan menjadi loyal yang juga
berakibat pada peningkatan kunjungan
. Pembiayaan
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang menjadi tanggungjawab Puskesmas Banajr III, perlu ditunjang
dengan tersedianya pembiayaan yang cukup.
1. Sumber Biaya
a. APBD
Dana APBD merupakan dana utama pelaksanaan Puskesmas Banjar 3 di Kota
Banjar
b. Sumber lain
Sumber pembiayaan lain yang dapat diharapkan untuk membantu pelaksanaan
Puskesmas Banjar 3 adalah BPJS, dan BOK
2. Pemanfaatan Biaya
Penggunaan pendapatan Puskesmas Banjar 3 dipertanggung-jawabkan sesuai
aturan perundangan yang berlaku

2.2.13 Program Pokok Puskesmas


Program wajib yang telah standar dilakukan antara lain:
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
 Sosialisasi Program Kesehatan
 Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :
 Surveilens Epidemiologi
 Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA, Diare, hiv aids
3. Program Pengobatan :
 Rawat Jalan Poli Umum
 Rawat Jalan Poli Gigi
 Puskesmas Keliling (Puskel)/massal pd hari – hari tertentu”
4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
 ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana),
 Persalinan, Rujukan Bumil Resti, Kemitraan Dukun
 Kegiatan Posyandu
No. Lokasi Posyandu Jumlah Kelurahan
1. Posyandu Cimenyan 1 5 pos Mekarsari
2. Posyandu Cimenyan II 5 pos Mekarsari
3. Posyandu Sukarame 4 pos Mekarsari
4. Posyandu Sumanding 11 pos Mekarsari
5. Posyandu Banjar 3 pos Banjar
6. Posyandu Banjarkolot 6 pos Banjar
7. Posyandu Pintusinga 3 pos Banjar
8. Posyandu Parunglesang 4 pos Banjar
9. Posyandu Cibulan 3 pos Banjar

5. Upaya Peningkatan Gizi


 Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi
6. Kesehatan Lingkungan :
 Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-
jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum), Institusi pemerintah
 Survey Jentik Nyamuk (PE)
 Kinik Sanitasi
7. Pencatatan dan Pelaporan :
 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

2.2.14 Program Tambahan/Penunjang Puskesmas


Program penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan, sesuai
kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas dalam melakukan pelayanan :
1. Kesehatan Mata : pengobatan dasar, rujukan
2. Kesehatan Jiwa : pendataan kasus, rujukan kasus
3. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : penyuluhan, pemeriksaan, penjaringan
4. Kesehatan Sekolah : pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter kecil
5. Kesehatan Olahraga : senam kesegaran jasmani kegiatan : Setiap Pagi Hari jum’at
bertempat di Puskesmas.
6. UKK (Upaya Kesehatan Kerja) : Penyuluhan, pengobatan dan rujukan
7. Kesehatan HIV/AIDS
8. Kesehatan Narkoba.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat
digunakan, seperti kondisi morbiditas, mortalitas dan status Gizi. Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh multi faktor. Faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan
sarana dan prasarana kesehatan sangat menentukan derajat kesehatan masyarakat. Faktor lain
diluar kesehatan yang tak kalah penting berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat
adalah keadaan sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan social, keturunan dan faktor lainnya
(Depkes, 2010). Berikut adalah derajat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Banjar III yang
digambarkan melui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka
Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberpa penyakit di wilayah kerja Puskesmas Banjar III

3.1 Mortalitas
Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu dikenal dengan
mortalitas (Depkes, 2010). Mortalitas selain dapat menggambarkan keadaan dan derajat kesehatan
masyarakat suatu wilayah dapat juga digunakan sebagai dasar perencanaan di bidang kesehatan.
Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan erat dengan tingkat kesakitan. Sebab-sebab
kematian ada yang dapat diketahui secara langsung dan tidak langsung. Beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat mortalitas dan morbiditas adalah sosial ekonomi, pendapatan perkapita,
pendidikan, perilaku hidup sehat, lingkungan, upaya kesehatan dan fertilitas.

3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita (AKABA)


Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup
pada tahun tertentu disuatu daerah disebut Angka Kematian Bayi (AKB). AKB merupakan
indikator yang sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan anak khususnya bayi dan dapat
mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum, status kesehatan
penduduk secara keseluruhan serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah tingkat kesakitan dan
status gizi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses penanganan persalinan. Gangguan perinatal
merupakan salah satu dari sekian faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil
yang mempengaruhi perkembangan fungsi dan organ janin.

Tabel 3.1 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas Banjar III Kota banjar Tahun 2016
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI ANAK BALITA BALITA NEONATAL BAYI BALITA
BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BANJAR BANJAR III 1 2 2 0 0 1 1 0 1 3 3 0
2 MEKARSARI 3 2 0 0 0 2 0 0 3 4 0 0

JUMLAH (Puskesmas) 4 4 2 0 0 3 1 0 4 7 3 0
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 11 11 5 0 0 9 3 0 6 10 4 0

Sumber: Laporan Program KIA

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah kerja
Puskesmas Banjar III terdapat 2 kematian yang terjadi di kecamatan Banjar dan 2 kematian di
kecamatan Mekarsari yang disebabkan oleh ileus dan diare. AKB tidak terlepas dari pemerataan
pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya, dekatnya masyarakat terhadap akses layanan kesehatan,
meningkatnya pendapatan masyarakat serta perbaikan gizi yang dapat meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap serangan penyakit.
Angka Kematian Bayi wilayah kerja Puskesmas Banjar III sudah dibawah target dan ini
menunjukan bahwa pelayanan kesehatan bagi bayi di wilayah Puskesmas Banjar III sudah baik
karena petugas dan sarana kesehatan sudah menjangkau seluruh wilayah desa/kelurahan yang ada
di wilayah Puskesmas Banjar III.
AKABA (Anga Kematia Balita) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu
dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun dan dinyatakan per 1000 kelahiran hidup. Angka
kematian balita dihitung dengan menjumlahkan kematian bayi dengan kematian balita. Berdasarkan
pedoman MDGs disebutkan bahwa nilai normatif >140 tinggi, 71-140 tinggi, 20-40 sedang dan <20
rendah.
Secara Nasional ditetapkan AKABA sebesar 40/1000 KH. Pada tahun 2016 tidak terdapat
kematian balita di wilayah kerja Puskesmas Banjar III, maka ini sudah lebih rendah dari target
nasional. Rendahnya angka kematian balita (AKABA) di wilayah kerja Banjar III disebabkan
karena baiknya gizi balita, rendahnya faktor risiko yang mengakibatkan kematian bagi balita,
perilaku orang tua dalam pemberian gizi anak cukup baik
serta peranan dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak-anak dan faktor-faktor lain
yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan
kecelakaan.

3.1.2 Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada tahun tertentu
dengan penyabab kematian yang terkait gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini
secara langsung digunakan untuk memonitor kematian terkait kehamilan.
Angka Kematian Ibu Maternal berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku
hidup sehat, status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan
terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas.Keberhasilan pembangunan sektor
kesehatan senantiasa menggunakan indikator AKB dan AKI sebagai indikator utamanya.
Tabel Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, dan Puskesmas Banjar
III Kota Banjar Tahun 2016
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BANJAR BANJAR III 0 0 0 0 0 0 0

N I H I L

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 0

Sumber: Laporan Prog. KIA Pkm Bjr III


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
Berdasarkan tabel di atas, tidak ada kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Banajr III.
Angka kematian ibu di Kecamatan Banjar tahun 2016 sudah jauh lebih jendah dari target Renstra
Dinas Kesehatan Kota Banjar tahun 2016. Ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan
pada ibu hamil di kecamatan Banjar sudah baik. Selain itu, akses terhadap sarana pelayanan sangant
mudah karena lokasi yang strategis dan mudah dijangkau, serta penyebaran pelayanan hampir
merata di wilayah kerja Puskesmas Banjar III.

3.2 Morbiditas (Angka Kesakitan)


Angka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit disebut morbiditas.
Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu dan
berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.

3.2.1 Penyakit Menular


Penyakit menular yang disajikan dalam profil kesehatan Puskesmas Banjar III antara lain
sebagai berikut:
a. TB Paru
Penyakit TB Paru merupakan penyakit re emerging masih terus ditemukan di
Provinsi Jawa Barat. Secara nasional TB Paru merupakan penyakit tropis yang sangat erat
kaitannya dengan kemiskinan. TB Paru merupakan penyakit yang masih tinggi angka
kejadiannya bahkan merupakan yang tertinggi ketiga di dunia. MDGs menetapkan penyakit
TB Paru sebagai salah satu target penyakit yang harus diturunkan selain HIV AIDS dan
Malaria. Hasil pengobatan penderita TB Paru dipakai indikator succses rate, dimana
indikator ini dapat dievaluasi setahun kemudian setelah penderita ditemukan dan diobati.
Sukses rate akan meningkat bila pasien TB Paru dapat menyelesaikan pengobatan dengan
baik tanpa atau dengan pemeriksaan dahak.
Tabel Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus TB pada Anak,
dan Case Notification Rate (CNR) per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin,
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
Kecamatan, dan Puskesmas Banjar III tahun 2016
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU BTA+ KASUS TB ANAK
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BANJAR BANJAR III 16,741 16,812 33,553 2 10 6 30 20 14 70 6 30 20 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 16,741 16,812 33,553 2 10 6 30 20 14 70 6 30 20 0 0


CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK #N/A #N/A #N/A
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK #N/A #N/A #N/A

Sumber: Laporan Program TB PKM

Tabel Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA + Menurut Jenis Kelamin,
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
Kecamatan, dan Puskesmas Banjar III tahun 2016
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 23 28 51 2 3 5 8.70 10.71 9.80
2 MEKARSARI 42 40 82 10 1 11 23.81 2.50 13.41

JUMLAH (Puskesmas) 65 68 133 12 4 16 18.46 5.88 12.03

Sumber: Laporan Program TB PKM

Tabel Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB paru BTA + serta Keberhasilan
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Banjar III Tahun 2016 KOTA BANJAR
TAHUN 2016

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA KEBERHASILAN
(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN
BTA (+) DIOBATI PENGOBATAN
NO KELURAHAN PUSKESMAS SELAMA PENGOBATAN
L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 BANJAR BANJAR III 12 4 16 6 50.00 3 75.00 9 56.25 0.00 0.00 0 0.00 50.00 75.00 56.25 0

JUMLAH (Puskesmas) 12 4 16 6 50.00 3 75.00 9 56.25 0 0.00 0 0.00 0 0.00 50.00 75.00 56.25 0 0 0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 0.0

Sumber: Laporan Program TB PKM

Berdasarkan tabel di atas, …………………..


Upaya untuk menurunkan Case Rate dan meningkatkan Success Rate terus harus
dilakukan dengan cara meningkatkan sosialisasi penanggulangan TB Paru sesuai
manajemen DOTS melalui jejaring internal maupun eksternal rumah sakit serta sektor
terkait lainnya. Disamping meningkatkan jangkauan pelayanan, upaya yang tidak kalah
penting dan perlu dilakukan dalam rangka penanggulangan penyakit TB Paru adalah
meningkatkan kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.
Kasus TB Paru sangat dipengaruhi oleh kepadatan penduduk dan kemiskinan, karena
penularan TB Paru adalah melalui kontak langsung dengan penderita. Status gizi juga
mempengaruhi kasus TB Paru terutama angka kesembuhannya, dengan status gizi yang baik
penderita TB Paru akan lebih cepat pulih.

a. Pneumonia
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang
menyerang pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli. Penyakit ISPA yang menjadi
masalah dan masuk dalam program penanggulangan penyakit adalah pneumonia karena
merupakan salah satu penyebab kematian anak. Pneumonia adalah infeksi akut yang
menyerang jaringan paru (alveoli). Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau
kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi rentan yang terserang
pneumonia adalah anak umur < 2 tahun. Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu
kegiatan program penanggulangan.

Tabel Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,


PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
dan Puskesmas Banjar III Tahun 2016
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BANJAR BANJAR III 451 469 920 46 46 92 19 41.3 31 67.4 50 54.3
2 MEKARSARI 539 515 1,054 52 53 105 22 42.3 36 68.3 58 55.0

JUMLAH (PUSKESMAS) 990 984 1,974 98 99 197 41 41.8 67 67.9 108 54.7

Sumber: Laporan Program ISPA


Upaya penemuan penderita penemonia terutama pada Balita perlu terus diingkatkan
sehingga segera dapat cepat ditangani. Pneumonia pada balita lebih banyak disebabkan
karena faktor seperti kurang gizi, status imunisasi yang tidak lengkap, kurang diberikan
ASI, riwayat penyakit kronis pada orang tua bayi atau balita, sanitasi lingkungan tempat
tinggal yang kurang memenuhi syarat kesehatan, orang tua perokok dan lain sebagainya.
Upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi kasus pneumonia pada bayi atau
balita adalah menghilangkan faktor penyebab itu sendiri melalui peningkatan status gizi
bayi/balita, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), peningkatan sanitasi
lingkungan tempat tinggal serta peningkatan status imunisasi bayi atau balita.

b. Human Immunideficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome


(AIDS)
HIV/AIDs merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang system kekebalan tubuh penderitanya sehingga
penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi berbagai
macam penyakit yang lain.Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu
dinyatakan sebagai HIV positif. HIV positif dapat diketahui dengan 3 cara yaitu VCT, dan
zero survey.

Tabel Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
di Puskesmas Banjar
PUSKESMAS BANJAR IIIIIII Tahun 2016
TAHUN 2016

HIV AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS


NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 < 1 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 20 - 29 TAHUN 3 1 4 80.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 30 - 39 TAHUN 1 0 1 20.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 40 - 49 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN 80.00 20.00 0 0 0 0 0.00 0.00

Sumber: Laporan Prg. HIV Pkm Bjr III


c. Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air besar berair lebih dari tiga kali
namun tidak berdarah dalam 24 jam, bila disertai dengan darah disebut disentri. CFR diare
secara nasional adalah 2,48% . Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan di Kota
Banjar, karena IR nya cukup tinggi. Penyakit gastroenteritis lain seperti diare berdarah dan
tifus perut klinis juga termasuk ke dalam sepuluh besar penyakit di Puskesmas. Meskipun
jumlah kasus diare cukup tinggi, namun angka kematiannya relative rendah. Serangan
penyakit yang bersifat akut mendorong penderitanya untuk segera mencari pengobatan ke
pelayanan kesehatan

Tabel Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,


Dan Puskesmas Banjar III tahun 2016
DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAAN DIARE DITANGANI
NO KELURAHAN PUSKESMAS KASUS L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BANJAR BANJAR III 8,134 8,273 16,407 315 394 709 102 32.38 170 43 272 38.36
2 MEKARSARI 8,607 8,539 17,146 353 425 778 97 27.48 187 44 284 36.50

JUMLAH (PUSKESMAS) 16,741 16,812 33,553 668 819 1,487 199 29.8 357 43.6 556 37.4
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: Laporan Program DIARE

Gejala diare yang terkesan ringan dan dapat diobati sendiri oleh penderitanya
menyebabkan penderita enggan mendatangi sarana pelayanan kesehatan. Penanggulangan
diare dititikberatkan pada penanganan penderita untuk mencegah kematian dan promosi
kesehatan tentang hiegyne sanitasi dan makanan untuk mencegah Kejadian Luar Biasa
(KLB). Upaya yang dilakukan oleh jajaran kesehatan baik oleh Puskesmas maupun dinas
kesehatan adalah meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, kaporitisasi air
minum dan peningkatan sanitasi lingkungan.

d. Kusta
Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium leprae.
Bila penyakit kusta tidak ditangani maka dapat menjadi progresif menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, mata dan anggota gerak. Strategi global WHO menetapkan
indicator eliminasi kusta adalah angka penemuan penderita/ new case detection rate
(NCDR).

Tabel Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,


dan Puskesmas Banjar III Tahun 2016
KASUS BARU
NO KELURAHAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 MEKARSARI

N I H I L

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!


ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00

Sumber: Laporan Program Kusta PKM

Dengan NCDR 0 per 10.000 penduduk berarti Kecamatan Banjar dapat


dikategorikan sebagai daerah rendah kusta dengan mengacu pada indikator pusat bahwa
daerah dengan NCDR 0.50 per 10.000 penduduk sudah dapat dikatakan sebagai daerah
rendah kusta.
Indikator yang dipakai dalam menilai keberhasilan program kusta adalah angka
proporsi cacat tingkat II (cacat yang dapat dilihat oleh mata). Angka ini dapat dipakai untuk
menilai kinerja petugas, bila angka proporsi kecacatan tingkat II tinggi berarti terjadi
keterlambatan penemuan penderita akibat rendahnya kinerja petugas dan rendahnya
pengetahuan masyarakat tentang tanda/gejala penyakit kusta. Di Kecamatan Banjar cacat
tingkat II tidak diketemukan, ini berarti kinerja petugas sudah baik.
Indikator lain yang dipakai menilai keberhasilan program adalah adanya penderita
anak diantara kasus baru, yang mengindikasikan bahwa masih terjadi penularan kasus di
masyarakat. Proporsi kasus anak di Kecamatan Banjar sebesar 0%.

3.2.2 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)


Untuk mencegah supaya tidak terjadi kasus penyakit ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan. Salah satunya adalah dengan imunisasi. Berapa penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi antara lain: difteri, pertusis, tetanus (non neonatorum), tetanus (neonatorum), campak,
polio, hepatitis B
Tabel Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Banjar III Tahun 2016
JUMLAH KASUS PD3I
DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BANJAR BANJAR III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 MEKARSARI

N I H I L

JUMLAH (Puskesmas) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Laporan Prg.Imunisasi Pkm

JUMLAH KASUS PD3I

NO KELURAHAN PUSKESMAS CAMPAK


POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 BANJAR BANJAR III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 MEKARSARI

N I H I L

JUMLAH (Puskesmas) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber: Laporan Prg.Imunisasi Pkm

a. Difteri
Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber
dari Corynebacterium diphtheriae (C. diphtheriae). Penyakit ini menyerang bagian atas
mukosa saluran pernapasan dan kulit yang terluka. Infeksi biasanya terdapat pada faring,
laring,hidung dan kadang pada kulit, konjungtiva, genitalia dan telinga.Infeksi ini
menyebabkan gejala-gejala lokal dan sistemik, efek sistemik terutama karena
eksotoksinyang dikeluarkan oleh mikroorganisme pada tempat infeksi.Difteri didapat
melalui kontak dengan karier atau seseorang yang sedang menderita difteri.
Bakteri dapat disebarkan melalui tetesan air liur akibat batuk, bersin atau
berbicara.Beberapa laporan menduga bahwa infeksi difteri pada kulit merupakan
predisposisi kolonisasi pada saluran nafas. Difteri merupakan infeksi bakteri yang serius
karena dapat mengakibatkan kematian bila tidak diatasi dengan cepat dan tepat. Serangan
difteri yang sering terjadi, mendukung konsep bahwa penyakit ini terjadi di kalangan
penduduk miskin ynag tinggal di tempat berdesakan dan memperoleh fasilitas pelayanan
kesehatan terbatas.Kematian umumnya terjadi pada individu yang belum mendapatkan
imunisasi.
Pada tahun 2016 tidak ditemukan adanya penduduk yang terkena difteri di wilayah
kerja Puskesmas Banjar III. Meskipun begitu, tetap harus dilakukan program pencegahan
dengan imunisasi. Tindakan pencegahan yang paling efektif terhadap difteri adalah imunisasi
aktif.Agen yang lebih disukai untuk anak-anak berusia kurang dari 6 tahun adalah toksoid difteri,
yang diberikan kombinasi dengan tetanus toksoid dan antigen pertusis (DPT).Imunisasi DPT
biasanya diberikan pada usia 2,4,6, dan 18 bulan, dan 4-6 tahun.
Imunisasi primer pada anak-anak berusia lebih dari 6 tahun dapat dilakukan dengan
mempergunakan vaksin difteri tipe dewasa dan toksoid-serap tetanus (Td).
Pemberian toksoid-serap (Td) tidak diikuti insiden reaksi yang tinggi yang berhubungan
dengan penggunaan DTP atau DT pediatrik.Oleh karena itu, Td dapat diberikan dengan
aman tanpa didahului tes kulit.Dosis booster selanjut nya yang diberikan dalam selang
waktu 10 tahun dapat mempertahankan kadar antibodi pada banyak orang.
b. Pertusis
Pertusis yang berat terjadi pada bayi muda yang belum pernah diberi imunisasi.
Setelah masa inkubasi 7-10 hari, anak timbul demam, biasanya disertai batuk dan keluar
cairan hidung yang secara klinik sulit dibedakan dari batuk dan pilek biasa. Pada minggu
ke-2, timbul batuk paroksismal yang dapat dikenali sebagai pertusis. Batuk dapat berlanjut
sampai 3 bulan atau lebih. Anak infeksius selama 2 minggu sampai 3 bulan setelah
terjadinya penyakit.
Pada tahun 2016 tidak ditemukan penduduk yang tekena pertusis di wilayah kerja
Puskesmas Banjar III. Vaksinasi pertusis adalah cara terbaik untuk mencegah batuk rejan.
Biasanya pemberian vaksin pertusis bersamaan dengan vaksin difteri, tetanus, polio
(vaksin DPT) dan Hib.)

c. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke
tubuh melalui luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru lahir apabila pemotongan tali
pusat tidak dilakukan dengan steril. Pada tahun 2016 tidak ditemukan kejadian tetanus
neonatorum.
d. Campak
Penyakit campak adalah penyakit akut yang mudah menular baik pada balita, anak-
anak maupun orang dewasa yang disebabkan oleh virus campak. Penularan campak dapat
terjadi melalui udara yang terkontaminasi dan secret orang yang terinfeksi. Pada tahun 2016
tidak ditemukan adanya penyakit campak. Keberhasilan menekan kasus campak tidak
terlepas dari pelaksanaan imunisasi campak secara rutin baik di tingkat Puskesmas dan
sarana kesehatan lainnya, penyediaan sarana vaksin yang sudah memadai, tenaga yang
mencukupi serta kesadaran masyarakat untuk mendapatkan imunisasi campak bagi
bayi/balitanya.
e. Polio
Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan
menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan
kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian. Sejak
awal tahun 2014, WHO (World Health Organization) telah menyatakan Indonesia sebagai
salah satu negara yang bebas dari penyakit ini berkat program vaksinasi polio yang luas.
Hal ini sejalan dengan tidak ditemukannya kasus polio pada tahun 2016 di wilayah
kerja Puskesmas Banjar III. Polio dapat dicegah dengan vaksinasi yang bisa memberikan
kekebalan terhadap penyakit polio seumur hidup, terutama pada anak-anak. Anak-anak
harus diberikan empat dosis vaksin polio tidak aktif, yaitu pada saat mereka berusia 2 bulan,
4 bulan, 6 bulan, dan antara 1.5-2 tahun.
f. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi serius pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B
(HBV). Hepatitis B bisa menyebabkan kondisi akut dan kronis pada pasien. Jika sudah
memasuki level kronis, penyakit ini bisa membahayakan nyawa penderitanya. Jika tidak
segera ditangani, pendertia hepatitis B kronis berisiko terkena sirosis, kanker hati, atau
gagal hati. Di Indonesia sendiri, hasil riset Kesehatan Dasar pada yang dirilis pada 2015
menunjukkan bahwa penderita hepatitis di Indonesia diperkirakan mencapai 28 juta orang,
dimana setengah di antaranya berpotensi untuk menjadi kronis, dan 10 persen dari risiko
kronis tersebut akan mengalami sirosis atau bahkan kanker hati.
Pada tahun 2016 tidah ditemukan adanya penderita hepatitis B di wilayah kerja
Puskesmas Banjar III. Langkah efektif dalam pencegahan hepatitis B adalah dengan
melakukan vaksin. Di Indonesia sendiri, vaksin hepatitis B termasuk vaksin wajib dalam
imunisasi. Proses pemberian vaksin dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu saat anak lahir, saat
anak berusia 1 bulan, dan pada saat anak berusia 3-6 bulan. Meskipun begitu, orang dewasa
dari segala usia pun dianjurkan untuk menerima vaksin hepatitis B

3.2.3 Penyakit Berpotensi KLB/Wabah


a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan
ditularkan oleh vector nyamuk aedes aegypty. Indonesia merupakan negara tropis yang
secara umum mempunyai risiko terjangkit penyakit DBD, karena vektor penyebabnya yaitu
nyamuk Aedes aegypti tersebar luas di kawasan pemukiman maupun tempat-tempat umum,
kecuali wilayah yang terletak pada ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.
Serangan penyakit DBD berimplikasi luas terhadap kerugian material dan moral
berupa biaya rumah sakit dan pengobatan pasien, kehilangan produktivitas kerja dan yang
paling fatal adalah kehilangan nyawa. Perjalanan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
cepat dan dapat mengakibatkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan
penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia.

Tabel Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin
di Puskesmas Banjar III tahun 2016
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 57 54 111 1 1 2 1.8 1.9 1.8

JUMLAH (Puskesmas) 57 54 111 1 1 2 1.8 1.9 1.8


INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 169.9 160.9 330.8

Sumber: Laporan Prog. DBD Pkm Bjr III

Tiga hal penting dalam upaya pemberantasan DBD adalah 1) Peningkatan surveilans
penyakit dan surveilans vektor, 2) diagnosis dini dan pengobatan dini, 3) peningkatan upaya
pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor yang
dilaksanakan di Kecamatan Banjar adalah melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
melalui 3M plus (Menguras,menutup dan mengubur) plus menabur larvasida. Indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan PSN adalah angka
bebas jentik (ABJ). Tingginya kasus DBD di Kecamatan Banjar disebabkan oleh
lingkungan dengan tingkat sanitasi yang kurang memadai, tingkat kepadatan penduduk serta
tingkat kepadatan populasi nyamuk aedes aegypty yang tinggi, serta masih rendahnya peran
serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk.
Berbagai upaya telah diambil Pemerintah Kota Banjar untuk menanggulangi
penyakit Demam Berdarah di masyarakat, diantaranya adalah melalui Fogging massal
maupun fokus, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui program 3 M plus,
penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta peningkatan sanitasi lingkungan, dan
jumantik. Berbagai upaya yang telah dilakukan diharapkan dapat menurunkan kasus DBD
dan kejadian luar biasa yang lebih besar dapat dicegah.
BAB IV
UPAYA KESEHATAN

Salah satu langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
adalah upaya pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan secara tepat
diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.
Pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan di Puskesmas Banjar III adalah:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Masyarakat adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional dan global serta yg mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Program tersebut terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial
 Upaya Promosi Kesehatan.
 Upaya Kesehatan Lingkungan.
 Upaya KIA dan KB
 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
 Upaya Pencegahan Pengendalian Penyakit ( P2)
 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
 Kesehatan Lansia
 Kesehatan Olah raga
 Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
 Upaya Kesehatan Kerja
2. Upaya Kesehatan Perorangan dan Penunjang (Farmasi dan Laboratorium)
Upaya Kesehatan Perorangan dan Penunjang adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di pasien yang berkunjung ke puskesmas, antara lain:
a. Rawat Jalan
 Poli umum
 Poli lansia
 Poli gigi
 Ruang tindakan
 Laboratorium
 Ruang KIA
 Ruang KB
 Ruang imunisasi
 konsultasi Ruang konsultasi
 Ruang TB

4.1 Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial


4.1.1 Upaya Promosi Kesehatan
Kegiatan yang dilakukan :
1. Merencanakan penyuluhan dan membuat jadwal integrasi lintas program
2. Pelaksanaan Penyuluhan dalam gedung dan luar gedung
3. Penyuluhan pada keluarga/ pasien risiko tinggi berintegrasi dengan Perkesmas
4. Melaksanakan PHBS di Puskesmas dan wilayah kerjanya ( Sekolah, rumah tangga,
tempat umum)
5. Sosialisasi dan pembinaan kepada Jumantik, kader posyandu, UKS, UKGS
6. Pembinaan RW Siaga

4.1.1.1 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat


Kegiatan promosi Kesehatan harus ditingkatkan dengan cara melengkapi materi penyuluhan
untuk pasien, masyarakat dan Kader. Materi penyuluhan dengan berbagai topik kesehatan bisa
berupa leaflet, lembar balik, film, Power Point dan poster.Penyuluhan dapat dilakukan didalam
gedung dan diluar gedung.
Penyuluhan Dan Konseling Didalam Gedung dapat dilaksanakan di poli umum, poli gigi,
ruang KIA, ruang konsultasi, dan diruang tunggu melalui leaflet, lembar balik, DVD/VCD (media
elektronik), poster di dinding di tempat yang mudah dibaca.
Penyuluhan di luar gedung dilaksanakan di Posyandu, Sekolah, Pertemuan / rapat di
kelurahan/kecamatan, dan rapat lintas sektor.

4.1.1.2 Peran Serta Masyarakat


Peran Serta Masyarakat (PSM) adalah mengembangkan kemampuan untuk berkontribusi
dalam pembangunan kesehatan sehingga individu/keluarga tumbuh menjadi perintis pembangunan
yang dilandasi semangat gotong royong.

4.1.1.3 UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat)


Salah satu contoh partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan dalam bentuk Upaya
Kesehatan Berbasis Kesehatan (UKBM) salah satunya adalah Posyandu.
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA POS UKK POSKESTREN
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13
1 BANJAR BANJAR III 2 3 0 6 0 - 1

JUMLAH (Puskesmas) 2 3 0 6 0 0 1 0

Sumber: Data Umum Pkm

4.1.1.3.1 Posyandu

Tabel Jumlah Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Banjar III


No. Lokasi Posyandu Jumlah Kelurahan
1. Posyandu Cimenyan 1 5 pos Mekarsari
2. Posyandu Cimenyan II 5 pos Mekarsari
3. Posyandu Sukarame 4 pos Mekarsari
4. Posyandu Sumanding 11 pos Mekarsari
5. Posyandu Banjar 3 pos Banjar
6. Posyandu Banjarkolot 6 pos Banjar
7. Posyandu Pintusinga 3 pos Banjar
8. Posyandu Parunglesang 4 pos Banjar
9. Posyandu Cibulan 3 pos Banjar
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 BANJAR BANJAR III 0 #N/A 0 #N/A 11 #N/A 8 42.11 19 19 100
2 MEKARSARI 0 #N/A 0 #N/A 18 72.00 7 36.84 25 25 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 #N/A 0 #N/A 29 #N/A 15 34.09 44 44 100


RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 2

Sumber: Laporan Prg.Promkes Pkm Bjr III

4.1.1.3.2 Posbindu
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) merupakan kegiatan deteksi dini dan
pemantauan faktor risiko PTM utama dan menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang
ditemukan melalui konseling kesehatan serta segera merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar. Yang dimaksud dengan PTM (Penyakit Tidak Menular) Utama: Diabetes,
kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJK-PD), penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK) dan gangguan akibat kecelakaan & tindak kekerasan.
a. Tujuan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor
risiko PTM.
b. Sasaran Kegiatan
Seluruh masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM yang berusia mulai dari 18
tahun.
c. Wadah Kegiatan
Posbindu PTM dapat dilakukan terintegrasi dengan upaya kesehatan bersumber
masyarakat yang sudah ada, di tempat kerja, di lembaga pendidikan, tempat lain di mana
masyarakat dalam jumlah tertentu secara rutin berada, misalnya di mesjid, pertemuan
organisasi politik maupun kemasyarakatan. Pengintegrasian yang dimaksud adalah
memadukan pelaksanaan Posbindu PTM dengan kegiatan yang sudah dilakukan
meliputi kesesuaian waktu dan tempat, serta memanfaatkan sarana dan tenaga yang ada.
d. Pelaku Kegiatan
e. Kriteria Kader Posbindu PTM antara lain berpendidikan minimal SLTA, mau dan
mampu melakukan kegiatan berkaitan dengan Posbindu PTM.

4.1.1.3.3 RW Siaga
JUMLAH RW SIAGA MENURUT KELURAHAN
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

RW SIAGA

NO KELURAHAN PUSKESMAS JUMLAH RW


PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BANJAR BANJAR III 19 12 7 19 100
2 MEKARSARI 25 24 1 25 100

JUMLAH (Puskesmas) 44 0 36 8 0 44 100

Sumber: Laporan Prg.Promkes Pkm Bjr III

4.1.1.4 PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)


PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) Di PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

RUMAH TANGGA
NO KELURAHAN PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
JUMLAH DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BANJAR BANJAR III 4,119 4,119 100 3,688 89.54
2 MEKARSARI 4,038 4,038 100 3,220 79.74

JUMLAH (KAB/KOTA) 8,157 8,157 100 6,908 84.69

Sumber : Laporan Prog. Promkes Pkm Bjr III


PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

2016 2016
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH RUMAH DIBINA
(RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KELURAHAN PUSKESMAS SELURUH
BELUM
RUMAH
JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 BANJAR BANJAR III 3944 3,307 83.85 637 26 4.08 23 88.46 3,307 83.85
2 MEKARSARI BANJAR III 4010 3,391 84.56 619 - 0.00 #DIV/0! 3,391 84.56

JUMLAH (Puskesmas) 7,954 6,698 84.21 1,256 26 2.07 23 88.46 6,698 84.21

Sumber: Laporan Kesling Pkm Bjr III

4.1.1.5 Usaha Kesehataan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Tujuan program UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik dengan meningkatkan PHBS serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan
lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis
dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan yang dilaksanakan berpedoman pada Trias UKS :
a. Pendataan murid baru ( kelas 1 )
b. Pertemuan ( Sosialisasi dengan orang tua siswa baru )
c. Penjaringan terintegrasi dengan program Promkes, Kes mata, THT, Kusta, Kesling,Gizi.
d. Pelaksanaan BIAS pada bulan Nopember + September
e. Penyuluhan Kesehatan (PHBS)
f. Pembinaan dokter kecil.
g. Pembinaan KSPAN dan PKPR di SMP dan SMA
h. Pembinaan warung sekolah dan lingkungan sekolah.
i. Pemeriksaan jentik berkala di lingkungan sekolah
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan
untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan
yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kura􀆟 f bagi individu (peserta
didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Upaya Kesehatan Masyarakat pada UKGS berupa kegiatan yang terencana, terarah dan
berkesinambungan.
a. Intervensi perilaku yaitu:
 Penggerakan guru, dokter kecil, orang tua murid melalui lokakarya/pelatihan.
 Pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sikat gigi bersama dengan menggunakan
pasta gigi berfluor, penilaian kebersihan mulut oleh guru/dokter kecil.
 Pembinaan oleh tenaga kesehatan.
b. Intervensi lingkungan
 Fluoridasi air minum (bila diperlukan)
 Pembinaan kerjasama lintas program/lintas sektor melalui TP UKS.
Tujuan UKGS antara lain:
Tujuan Umum:
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal.
Tujuan khusus :
1. Meningkatnya pengetahuan,sikap dan tindakan peserta didik dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut.
2. Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya promotif dan
preventif.
3. Medik gigi dan mulut bagi peserta didik yang memerlukan.
Sasaran pelaksanaan dan pembinaan UKGS melipu :
1. Sasaran primer: peserta didik (murid sekolah) TK–SD-SMP-SMA dan sederajat
2. Sasaran sekunder: guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan, orang tua murid serta
TP UKS dise􀆟 ap jenjang.
3. Sasaran tertier:
 Lembaga pendidikan mulai dari 􀆟 ngkat pra sekolah sampai pada sekolah lanjutan 􀆟
ngkat atas, termasuk perguruan agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya.
 Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
4. Lingkungan, yang meliputi
• Lingkungan sekolah
• Lingkungan keluarga
• Lingkungan masyarakat
Ruang lingkup program UKGS sesuai dengan Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan
Sekolah (TRIAS UKS) yang meliputi ; pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat, maka ruang lingkup UKGS yaitu:
1. Penyelenggaraan Pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang melipu􀆟 :
a. Pemberian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
b. Latihan atau demonstrasi cara memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.
c. Penanaman kebiasaan pola hidup sehat dan bersih agar dapat di implementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk:
a. Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut peserta didik;
b. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan;
c. Pencegahan/pelindungan terhadap penyakit gigi dan mulut;
d. Perawatan kesehatan gigi dan mulut;
e. Rujukan kesehatan gigi dan mulut.
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara masyarakat sekolah (guru,
murid, pegawai sekolah, orang tua murid, dan masyarakat).

4.1.2 Upaya Kesehatan Lingkungan’


4.1.2.1 Pengawasan Kualitas Air
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PENDUDUK YANG


PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) MEMILIKI AKSES
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN AIR MINUM

MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI


JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

%
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 BANJAR BANJAR III 14,965 1,739 6956 1569 6,276 320 1,280 320 1,280 0 - 0 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1860 7440 1860 7440 14,996 100.21
2 MEKARSARI BANJAR III 15,552 1,651 6604 1438 5,752 927 3,708 908 3,632 0 - 0 0 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1360 5440 1360 5440 14,824 95.32

JUMLAH (Puskesmas) 30,517 3,390 13,560 3,007 12,028 1,247 4,988 1,228 4,912 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,220 12,880 3,220 12,880 29,820 97.72

Sumber: Laporan Kesling Pkm Bjr III


PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PUSKESMAS BANJAR III
TAHUN 2016

JUMLAH MEMENUHI SYARAT


JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
AIR MINUM JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BANJAR BANJAR III 9 9 100 9 100
2 MEKARSARI BANJAR III 3 3 100 3 100

JUMLAH (Puskesmas) 11 11 100.00 11 100

Sumber: Laporan Kesling Pkm Bjr III

4.1.2.2 Penyehatan Lingkungan Pemukiman

4.1.2.3 Pengawasan Tempat-tempat Umum


PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA TEMPAT-TEMPAT
SARANA PENDIDIKAN HOTEL
KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM
JUMLAH TTU

NO KECAMATAN PUSKESMAS SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG


UMUM
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS

BINTANG

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
UMUM
SLTP

SLTA

NON
SD

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BANJAR BANJAR 8 4 7 2 1 1 23 8 100 4 100 7 100 2 100 - - - - 21 91.3
2 MEKARSARI MEKARSARI 4 2 4 1 1 - 12 4 100 2 100 4 100 1 100 - - - - 11 91.7

JUMLAH (Puskesmas) 12 6 11 3 2 0 1 35 12 100 6 100 11 100 3 100 - - 0 - 0 - 32 91.4

Sumber: Laporan Kesling Pkm Bjr III

4.1.2.4 Pengawasan Tempat Pengelolaaan Makanan/Minuman (TPM)


TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 BANJAR BANJAR III 34 1 6 9 18 27 79.41 0 0 0 0 0 0.00
2 MEKARSARI BANJAR III 23 0 3 3 17 9 39.13 0 0 0 0 0 0.00

JUMLAH (Puskesmas) 57 1 9 12 35 36 63.16 0 0 0 0 0 0.00

Sumber: Laporan Kesling Pkm Bjr III


TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

PERSENTASE TPM

PERSENTASE TPM
MEMENUHI SYARAT

MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK

HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM

DIUJI PETIK
MINUM (DAM)

MINUM (DAM)
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
DEPOT AIR

DEPOT AIR
MAKANAN

MAKANAN
DIBINA
JAJANAN

JAJANAN
TOTAL

TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 BANJAR BANJAR III 0 1 6 9 18 34 79.41 27 0 0 0 0 0 0.00
2 MEKARSARI BANJAR III 0 0 3 3 17 23 39.13 9 0 0 0 0 0 0.00

JUMLAH (Puskesmas) 0 1 9 12 35 57 63.16 36 0 0 0 0 0 0.00

Sumber: Laporan Kesling Pkm Bjr III

4.1.2.5 Pembuangan Samapah sementara (TPS)

4.1.2.6 Klinik Sanitasi


PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

JENIS SARANA JAMBAN


PENDUDUK
KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
PENDUDUK

MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT


JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 BANJAR BANJAR III 14,965 3,871 15,097 3,754 15,016 100.3 15,016 100.34
2 MEKARSARI BANJAR III 15,552 - - - - 0 3,916 15,664 3,760 15,040 96.71 - - - - - - - - - - 15,040 96.71

JUMLAH (Puskesmas) 30,517 - - - - 0 7,787 30,761 7,514 30,056 97.71 - - - - 0 - - - - 0 30,056 98.5

Sumber: ………………… (sebutkan)

KETERANGAN
Penduduk dengan akses santasi layak bukan merupakan penjumlahan dari pengguna sarana sanitasi yang memenuhi syarat
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS


DESA STBM
STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 BANJAR BANJAR III 1 1 100 0 0 0 0
2 MEKARSARI BANJAR III 1 1 100 0 0 0 0

JUMLAH (Puskesmas) 2 2 100.0 0.00 0 0.00

Sumber: Laporan Kesling Pkm Bjr III

4.1.3 Upaya Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Keluarga Berencana (KB)

4.1.3.1 Upaya Kesehatan Ibu


CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

PEMERIKSAAN KLINIS
PEREMPUAN PEMERIKSAAN IVA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PAYUDARA (CBE)
USIA 30-49 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BANJAR BANJAR III 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

N I H I L

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: Laporan SP3


Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination

Berdasarkan table diatas cakupan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode iva test
dan kanker payudara dengan peneriksaan klinis(CBE) menurut kecamatan di wilayah UPTD
PUSKESMAS BANJAR III Tahun 2016 tidak ditemukan kasus.
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN MENDAPAT IBU NIFAS
NO KELURAHAN PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 BANJAR BANJAR III 393 373 94.9 352 89.6 365 347 95.1 347 95.1 347 95.07
2 MEKARSARI 419 400 95.5 375 89.5 389 350 90.0 350 90.0 350 89.97

PUSKESMAS 812 773 95.2 727 89.5 754 697 92.4 697 92.4 697 92.44

Sumber: Laporan Prg.KIA Pkm

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa cakupan kunjungan ibu hamil K1 sebanyak 773 orang(95.2%)
dengan hasil tercapai dari target 90%,kunjungan ibu hamil K4 sebanyak 727 orang(89.5%) dengan hasil tidak tercapai
dari target 90%,persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 697 orang(92.4%) dengan hasil tercapai dari target
85%,pelayanan kesehatan ibu nifas sebanyak 697 orang(92.4%) dengan hasil tercapai dari target 85%,ibu nifas
mendapat vitamin A sebanyak 697 orang(92.4%) dengan hasi l tercapai dari target 85% .Dengan demikian berdasarkan
tabel diatas cakupan yang belum memenuhi target adalah kunjungan ibu hamil K4 sebanyak 727 orang(89,5%) dari
cakupan 90%(730orang) kurang 0,5% atau
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
IBU HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 BANJAR BANJAR III 393 248 63.1 227 57.8 81 20.6 24 6.1 12 3.1 344 87.5
2 MEKARSARI 394 215 54.6 196 49.7 11 2.8 46 11.7 24 6.1 277 70.3

JUMLAH (Puskesmas) 787 463 58.8 423 53.7 92 11.7 70 8.9 36 4.6 621 78.9

Sumber: Laporan Prg.Imunisasi Pkm

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH WUS IBU HAMIL YANG SDH STATUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
(15-39 TAHUN) TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 BANJAR BANJAR III
2 MEKARSARI

N I H I L

JUMLAH (Puskesmas)

Sumber: Laporan Prg.Imunisasi Pkm


JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH NEONATAL
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 BANJAR BANJAR III 393 78 69 88.5 187 178 365 24 29 53 10 41.7 15 51.7 25 47.2
2 MEKARSARI 419 84 146 173.8 207 171 378 27 30 57 6 22.2 9 30.0 15 26.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 812 162 215 132.4 394 349 743 51 59 110 16 31.4 24 40.7 40 36.4

Sumber: Laporan Program KIA Pkm Bjr III

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penanganan komplikasi kebidanan
Tahun 2016 sebanyak 215 orang(132.4%) dari target 132 orang,jumlah penanganan komplikasi
neonatal sebanyak 40 orang(36.4%) dari target 110 orang.Dengan demikian berdasarkan tabel
diatas masih ada kesenjangan sebanyak 70 orang(63.6%) penanganan komplikasi neonatal.
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BANJAR BANJAR III 393 373 94.91 352 89.57
2 MEKARSARI 419 400 95.47 375 89.50

JUMLAH (Puskesmas) 812 773 95.20 727 89.53

Sumber: Laporan Prog. KIA Pkm Bjr III

4.1.3.2 Program Kesehatan Anak


Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap
lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, maka masa
balita disebut sebagai masa “masa keemasan” (golden period), “jendela kesempatan” (window of
opportunity) dan “masa kritis” (critical period). Sehingga perlu mendapat perhatian serius yaitu
mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan
berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. Selain hal-hal
tersebut berbagai faktor lingkungan yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak juga perlu
dieliminasi.
Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang
diselenggarakan melalui kegiatan SDIDTK (Stimulasi Deteksi Intervensi Dini penyimpangan
Tumbuh Kembang) balita.
a. Melakukan Stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita sehingga
perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada
balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak.
b. Melakukan Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining
atau mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk
menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya.
c. Melakukan Intervensi Dini penyimpangan tumbuh kembang balita artinya melakukan
tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki
penyimpangan tumbuh kembang pada seorang anak agar tumbuh kembangnya kembali
normal atau penyimpanggannya tidak semakin berat. Apabila balita perlu dirujuk, maka
rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
Sasaran Program Kesehatan anak antara lain:
1. Sasaran langsung: SDIDTK adalah semua anak umur 0 sampai dengan 5 tahun yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Banjar III
2. Sasaran tidak langsung:
• Tenaga kesehatan yang bekerja di lini terdepan (dokter, bidan, perawat, ahli gizi,
penyuluh kesehatan masyarakat, dan sebagainya).
• Tenaga pendidik, petugas lapangan Keluarga Berencana, petugas Sosial yang terkait
dengan pembinaan tumbuh kembang anak dan
• Petugas sektor swasta dan profesi lainnya.
Tujuan Program Kesehatan anak antara lain:
Tujuan umum:
Agar semua balita umur 0-5 tahun dan anak prasekolah umur 5-6 tahun tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan
bangsa serta mampu bersaing di era global .
Tujuan khusus:
a. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan anak
prasekolah di wilayah kerja Puskesmas.
b. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada semua
balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas.
c. Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak prasekolah dengan
penyimpangan tumbuh kembang.
d. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di Puskesmas.
Cakupan anak balita ( 12- 59 bln ) yg mendapat pelayanan sesuai standar.
Pelayanan untuk anak balita antara lain:
a. Pemantauan pertumbuhan minimal 8x/th.
b. Stimulasi Deteksi Inisiasi Dini dan Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2x/th.
Dengan pemantauan perkembangan motorik kasar, halus, bahasa, sosialisasi dan
kemandirian.
c. Pemberian Vit A dosis tinggi (2000.000 IU), 2 x/th.
d. Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA
e. Pelayanan anak balita sakit dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah
cakupan anak balita ( 12- 59 bl ) yang berobat ke Puskesmas dan mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar (MTBS). Jumlah anak balita didapat dari kunjungan balita sakit
yang datang ke Puskesmas (register rawat jalan) dan yang datang berobat ke posyandu.
Jumlah anak balita sakit yang mendapat pelayanan standar di dapat di format pencatatan
dan pelaporan MTBS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BANJAR BANJAR III 171 176 347 128 74.9 126 71.6 254 73.2 0 0.0 3 2.4 3 1.2
2 MEKARSARI 182 168 350 134 73.6 140 83.3 274 78.3 4 3.0 0 0.0 4 1.5

JUMLAH (PUSKESMAS) 353 344 697 262 74.2 266 77.3 528 75.8 4 1.5 3 1.1 7 1.3

Sumber: Laporan Gizi Pkm Bjr III

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah bayi baru lahir ditimbang
berdasarkan jenis kelamin sebanyak 528 orang(75.8%) tidak tercapai dari target 697 orang dan
jumlah BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) berdasarkan jenis kelamin sebanyak 7
orang(1,3%).Dengan demikian berdasarkan tabel diatas masih ada kesenjangan sebanyak 169
orang(24.2%) untuk bayi baru lahir ditimbang dan masih banyaknya angka BBLR.

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III


KOTA BANJAR
TAHUN 2016

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BANJAR BANJAR III 355 178 50.1 168 47.3 346 97.5 177 49.9 168 47.3 345 97.2
2 MEKARSARI 378 192 50.8 156 41.3 348 92.1 191 50.5 156 41.3 347 91.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 733 370 50.5 324 44.2 694 94.7 368 50.2 324 44.2 692 94.4

Sumber: Laporan KIA Pkm Bjr III

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa cakupan kunjungan neonatal 1 kali(KN1)
berdasarkan jenis kelamin sebanyak 694 orang(94.7%) dan kunjungan neonatal 3 kali (KN lengkap)
sebanyak 692orang(94.4%).Dengan demikian berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
semua kunjungan neonatus mencapai target ,dari target 90%.
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI USIA 0-6 BULAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 170 176 346 90 52.9 98 55.7 188 54.3
2 MEKARSARI 182 168 350 89 48.9 99 58.9 188 53.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 352 344 696 179 50.9 197 57.3 376 54.0

Sumber: Laporan GIZI Pkm Banjar III


CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 355 140 39.4 99 27.9 239 67.3
2 MEKARSARI 378 118 31.2 101 26.7 219 57.9

JUMLAH (Puskesmas) 0 0 733 258 35.2 200 27.3 458 62.5

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa cakupan pelayanan kesehatan bayi
meenurut jenis kelamin sebanyak 458 orang(62.5%) dengan hasil tidak tercapai dari target 90% ,
dengan demikian masih ada kesenjangan sebanyak 275 orang(37.5%).
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASI
DO RATE (%)
JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 BANJAR BANJAR III 355 164 46.2 157 44.2 321 90.4 186 52.4 157 44.2 343 96.6 160 45.1 136 38.3 296 83.4 2.44 13.38 7.79

2 MEKARSARI 378 168 44.4 168 44.4 336 88.9 168 44.4 182 48.1 350 92.6 183 48.4 184 48.7 367 97.1 -8.93 -9.52 -9.23

JUMLAH (KAB/KOTA) - - 733 332 45.3 325 44.3 657 89.6 354 48.3 339 46.2 693 94.5 343 46.8 320 43.7 663 90.5 -3.31 1.54 -0.91

Sumber: Laporan Imunisasi Pkm Bjr III

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KELURAHAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 BANJAR BANJAR III 355 162 45.6 143 40.3 305 85.92 168 47.32 157 44.2 325 91.55 296 83.38

2 MEKARSARI 378 181 47.9 164 43.4 345 91.27 168 44.44 182 48.1 350 92.59 367 97.09

JUMLAH (Puskesmas) 0 0 733 343 46.8 307 41.9 650 88.68 336 45.84 339 46.2 675 92.09 663 90.45

Sumber: Laporan imunisasi Pkm Bjr III

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KELUARAHAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 BANJAR BANJAR III 57 54 111 57 100 54 100 111 100 451 469 920 451 100 469 100 920 100 508 523 1,031 508 100.00 523 100 1,031 100

MEKARSARI 48 50 98 48 100 50 100 98 100 549 515 1,064 549 100 515 100 1,064 100 597 565 1,162 597 100.00 565 100 1,162 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 105 104 209 105 100 104 100 209 100 1000 984 1,984 1,000 100 984 100 1,984 100 1,105 1,088 2,193 1,105 100 1,088 100 2,193 100

Sumber: Laporan Gizi Pkm Bjr III


JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM
NO KELURAHAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BANJAR BANJAR III 214 222 436 210 217 427 98.1 98 97.9 0.0 0.0 0 0.0

2 MEKARSARI 236 234 470 236 234 470 100 100 100 0.0 0.0 0 0.0

JUMLAH (PUSKESMAS) 450 456 906 446 451 897 99.1 99 99.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

Sumber: Laporan Program Gizi

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 451 469 920 442 98.0 452 96.4 894 97.2
2 MEKARSARI 549 515 1,064 549 100 515 100 1,064 100

JUMLAH (PUSKESMAS) 1,000 984 1,984 991 99.1 967 98.3 1,958 98.7

Sumber: Laporan Program KIA

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa cakupan pelayanan anak balita menurut
jenis kelamin sebanyak 1958 orang (98,7%) dengan hasil tercapai dari target 85%.
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 BANJAR BANJAR III 451 469 920 438 442 880 97.1 94.2 95.7 2 0.46 3 0.68 5 0.57
2 MEKARSARI 539 515 1,054 539 515 1,054 100.0 100 100.0 1 0.19 4 0.78 5 0.47

JUMLAH (PUSKESMAS) 990 984 1,974 977 957 1,934 98.7 97 97.97 3 0.31 7 0.7 10 0.52

Sumber : Laporan Program Gizi


CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III - - - - 0.0 0.0 - 0.0

N I H I L

JUMLAH (Puskesmas) - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

Sumber: Laporan Program Gizi

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KELURAHAN PUSKESMAS L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BANJAR BANJAR III 266 248 514 262 98.5 244 98.4 506 98.4 8 8 16

2 MEKARSARI 104 86 190 103 99.0 86 100.0 189 99.5 4 4 8

JUMLAH (Puskesmas) 370 334 704 365 98.6 330 98.8 695 98.7 12 12 24

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 98.6 98.8 98.7

Sumber: Laporan Program UKS PKM

4.1.3.3 Kesehatan Remaja


Masa Remaja di bedakan dalam :
1. Remaja awal : 10-13 tahun (SD Kelas IV,V,VI)
2. Remaja tengah : 14-16 Tahun (SMP)
3. Remaja Akhir : 17-19 Tahun (SMA)
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dengan tujuan agar remaja yang bermasalah bisa
mendapat pelayanan dan penanganan yang cepat dan tepat. Kader sebaya yang telah di bentuk
mampu memberikan konseling dan merujuk sesuai standar pelayanan PKPR.
Jenis pelayanan yang di berikan di Klinik Remaja mencakup 4 (empat) aspek yaitu promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative yang dilaksanakan di dalam maupun luar gedung. Untuk
pelayanan luar gedung lebih mengarah ke aspek promotif dan preventif.
Kegiatan pelayanan:
1. Konseling bagi remaja yang datang sendiri ke Puskesmas Banjar III maupun remaja
yang dirujuk dari poli umum, poli gigi ataupun KIA.
2. Pelayanan Klinis Medis (termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukan).
3. Pelatihan konselor sebaya.
Dan kegiatan luar gedung yang dilaksanakan Pusksemas Banjar III antara lain :
1. Screening siswa kelas 7 (tujuh) dan kelas 10 (sepuluh) setiap awal tahun ajaran baru.
2. Pemberian informasi dan edukasi (Penyuluhan).

4.1.3.4 Keluarga Berencana


Program keluarga berencana memiliki makna yang sangat strategis, komprehensif dan
fundamental dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sehat dan sejahtera. UU Nomor 52 Tahun
2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga menyebutkan bahwa
keluarga berencana adalah upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas..
Terdapat tiga indikator tambahan yang berkaitan dengan KB dalam Millenium Development
Goals (MDGs) 2015 target 5b (Akses Universal terhadap Kesehatan Reproduksi) yang diharapkan
akan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan kesehatan ibu. Indikator tersebut adalah
Contraceptive Prevalence Rate (CPR), Age Specific Fertility Rate (ASFR), dan unmet need. Target
nasional indikator tersebut pada tahun 2015 adalah CPR sebesar 65%, ASFR usia 15-19 tahun
sebesar 30/1000 perempuan usia 15-19 tahun dan unmet need 5%
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS % MKJP +
IM KON SUNTI OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % % % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
PLAN DOM K VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BANJAR BANJAR III 371 15.4 94 3.9 166 6.9 118 4.9 749 31.1 77 3.2 1,113 46.1 473 19.6 0 0.0 0 0.0 1,663 68.9 2,412 100.0

2 MEKARSARI 425 17.4 104 4.3 156 6.4 157 6.4 842 34.5 118 4.8 959 39.2 525 21.5 0 0.0 0 0.0 1,602 65.5 2,444 100.0

JUMLAH (Puskesmas) 796 #N/A 198 #N/A 322 #N/A 275 #N/A 1,591 #N/A 195 #N/A 2,072 #N/A 998 #N/A 0 #N/A 0 0.0 3,265 67.2 4,856 #N/A

Sumber: Laporan Program KIA Pkm Bjr III


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 BANJAR BANJAR III 61 25.7 0 0.0 9 3.8 15 6.3 85 35.9 6 2.5 113 47.7 33 13.9 0 0.0 0 0.0 152 64.1 237 100.0
2 MEKARSARI 55 32.4 1 0.6 11 6.5 18 10.6 85 50.0 5 2.9 60 35.3 20 11.8 0 0.0 0 0.0 85 50.0 170 100.0

JUMLAH (Puskesmas) 116 #N/A 1 #N/A 20 #N/A 33 8.1 170 #N/A 11 #N/A 173 #N/A 53 #N/A 0 0.0 0 0.0 237 #N/A 407 #N/A

Sumber: Laporan Program KIA Pkm Bjr III


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT DI PUSKESMAS BANJAR III


KOTA BANJAR
TAHUN 2016

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BANJAR BANJAR III 3,170 237 7.5 2,444 77.1
2 MEKARSARI 2,996 170 5.7 2,412 80.5

JUMLAH (Puskesmas) 6,166 407 6.6 4,856 78.8

Sumber: laporan KIA Pkm Bjr III


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa cakupan peserta KB baru sebanyak 407 orang (6,6%) dan
peserta KB aktif sebanyak 4856 orang(78.8%) dengan hasil tercapai dari target 70%.
4.1.4 Perawatan Kesehatan Msyarakat (Perkesmas)
4.2 Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
4.2.1 Upaya Kesehatan Lansia
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BANJAR BANJAR III 13 119 132 7 53.85 43 36.13 50 37.88
2 MEKARSARI 33 279 312 11 33.33 60 21.51 71 22.76

JUMLAH (Puskesmas) 46 398 444 18 39.13 103 25.88 121 27.25

Sumber: Laporan Prg.Kesh.Lansia Pkm

4.2.2 Upaya Kesehatan Jiwa


JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANJAR III 9,271 11,770 21,041 0 0 0 16 19 35
2
3
4
5
6
SUB JUMLAH I 9,271 11,770 21,041 0 0 0 16 19 35
1 RSUD KOTA BANJAR 0 0 0
2 RS.MITRA IDAMAN 0 0 0
3 RS.BANJAR PATROMAN 0 0 0
SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (Puskesmas) 9,271 11,770 21,041 0 0 0 16 19 35
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 16,741 16,812 33,553 0 0 0
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 55.4 70.0 62.7 0.0 0.0 0.0

Sumber: laporan Pkm Bjr III


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

4.2.3 Upaya Kesehatan Kerja


CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
PUSKESMAS BANJAR III KOTA BANJAR
TAHUN 2016

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

#### PEKERJA PENERIMA UPAH/PNS 331 544 875 37.83 62.17 100

#### PESERTA BUKAN PEKERJA/jamkesmas 2,226 2,772 4,998 44.54 55.46 100

#### PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH 0 0 0

#### ASURANSI PERUSAHAAN/sostek 0 0 0

#### ASURANSI SWASTA/mandiri 341 523 864 39.47 60.53 100

#### JAMKESDA 987 1,323 2,310 42.73 57.27 100

JUMLAH (Puskesmas) 3,885 5,162 9,047 42.94 57.06 100

Sumber: Laporan Puskesmas

KETERANGAN :
JAMKESDA : Iuran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah daerah dibayar oleh Pemerintah Daerah (orang miskin dan
- Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta Pekerja Penerima Upah (PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat Negara, Pegawai pemerintah non pegawai
- Pekerja Bukan Penerima Upah (pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri) dan Peserta bukan Pekerja (investor, perusahaan, penerima
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN

Gambaran mengenai sumber daya kesehatan dikelompokkan dalam sajian data dan informasi
mengenai sarana kesehatan dan tenaga kesehatan.

5.1 Sarana Kesehatan


Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana pelayanan kesehatan diantaranya puskesmas
pembantu (pustu), polindes, posyandu dan sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) lainnya.
5.1.1 Puskesmas Pembantu
5.1.2 Posyandu
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 BANJAR BANJAR III 0 #N/A 0 #N/A 11 #N/A 8 42.11 19 19 100
2 MEKARSARI 0 #N/A 0 #N/A 18 72.00 7 36.84 25 25 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 #N/A 0 #N/A 29 #N/A 15 34.09 44 44 100


RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 2

Sumber: Laporan Prg.Promkes Pkm Bjr III

5.1.2 Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA POS UKK POSKESTREN
1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13
1 BANJAR BANJAR III 2 3 0 6 0 - 1

JUMLAH (Puskesmas) 2 3 0 6 0 0 1 0

Sumber: Data Umum Pkm


5.2 Tenaga Kesehatan
JUMLAH TENAGA MEDIS DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
SPESIALIS GIGI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BANJAR III - 2 2 - 2 2 1 1 - 1 - 1
2 - - - - - - - - - -
3 - - - - - - - - - -
4 - - - - - - - - - -
5 - - - - - - - - - -
6 - - - - - - - - - -
7 - - - - - - - - - -
8 - - - - - - - - - -
9 - - - - - - - - - -
10 - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 2 2 - 2 2 1 - 1 - - - 1 - 1
1 RSUD KOTA BANJAR - - - - - - - - - -
2 RS.MITRA IDAMAN - - - - - - - - - -
3 RS.BANJAR PATROMAN - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - 2 2 - 2 2 1 - 1 - - - 1 - 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0 5.96 5.96 2.98 0 2.98

Sumber: ……………… (sebutkan)


a
Keterangan : termasuk S3

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI PUSKESMAS BANJAR III


KOTA BANJAR
TAHUN 2016

PERAWAT PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 BANJAR III 8 3 5 8 2 2
2
3
4
5
6
7
8
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 8 3 5 8 0 2 2
1 RSUD KOTA BANJAR 0 0
2 RS.MITRA IDAMAN 0 0
3 RS.BANJAR PATROMAN 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 0 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 3 5 8 0 2 2
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 47.59 23.84 5.96

Sumber: Data Kepegawaian Pkm Bjr III


Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 BANJAR III - - 1 1 - 1 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 1 1 - 1 1
1 RSUD KOTA BANJAR - - - - -
2 RS.MITRA IDAMAN - - - - -
3 RS.BANJAR PATROMAN - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - 1 1 - 1 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.98

Sumber: Data Kepegawaian Pkm


Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BANJAR III 2 2 1 1
2 0.00 - -
3 0.00 - -
4 0.00 - -
5 0.00 - -
6 0.00 - -
7 0.00 - -
8 0.00 - -
9 0.00
10 0.00 - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 2 2 - 1 1
1 RSUD KOTA BANJAR - -
2 RS.MITRA IDAMAN - -
3 RS.BANJAR PATROMAN - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (Puskesmas) - 2 2 - 1 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5.96 2.98

Sumber: Data Kepegawain Pkm Bjr III

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA BANJAR
TAHUN 2016

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANJAR III 1 1 - - 1 1
2 0.00 - - - - -
3 0.00 - - - - -
4 0.00 - - - - -
5 0.00 - - - - -
6 0.00 - - - - -
7 0.00 - - - - -
8 0.00 - - - - -
9 0.00 - - - - -
10 0.00 - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 - - - - 1 1
1 RSUD KOTA BANJAR - - - - -
2 RS.MITRA IDAMAN - - - - -
3 RS.BANJAR PATROMAN - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - 1 1 - - - - 1 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.98 0 2.98

Sumber: Data Kepegawain PKM


JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO UNIT KERJA TOTAL
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 BANJAR III - - - - - - -
2 0.00 - - - - - - -
3 0.00 - - - - - - -
4 0.00 - - - - - - -
5 NIHIL - - - - - - -
6 0.00 - - - - - - -
7 0.00 - - - - - - -
8 0.00 - - - - - - -
9 0.00 - - - - - - -
10 0.00 - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD KOTA BANJAR - - - - - - -
2 RS.MITRA IDAMAN - - - - - - -
3 RS.BANJAR PATROMAN - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (Puskesmas) - - - - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0 0 0 0 0

Sumber: Data Kepegawaian Pkm Bjr III

KETERANGAN :
Nutrisionis: seseorang yang melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan, dan dietetik
Dietisien: seseorang yang memiliki pendidikan gizi khususnya dietetik, yang bekerja untuk menerapkan prinsip gizi dalam
pemberian makan kepada individu atau kelompok, merencanakan menu, dan diet khusus serta mengawasi penyelenggaraan dan
penyajian makanan
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

TENAGA TEKNISI MEDIS

NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN


TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI ORTETIK PROSTETIK INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 BANJAR III - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
2

3
4
5

8
9
10

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1


1 RSUD KOTA BANJAR - - - - - - - - - - - - -
2 RS.MITRA IDAMAN - - - - - - - - - - - - -
3 RS.BANJAR PATROMAN - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.98

Sumber: Data Kepegawaian Pkm Bjr III


Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI PUSKESMAS BANJAR III
KOTA BANJAR
TAHUN 2016

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


PENGELOLA PROGRAM TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 BANJAR III 3 5 8 - 3 5 8
2
3
4
5
6
7
8
9
10
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 5 8 - - - 3 5 8
1 RSUD KOTA BANJAR - - - - -
2 RS.MITRA IDAMAN - - - - -
3 RS.BANJAR PATROMAN - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 5 8 - - - 3 5 8

Sumber: Data Kepegawaian Pkm Bjr III

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI PUSKESMAS BANJAR III


KOTA BANJAR
TAHUN 2016

TENAGA NON KESEHATAN


PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 BANJAR III 1 3 4 1 1 - - - - - 2 3 5
2

10

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 3 4 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 2 3 5

1 RSUD KOTA BANJAR - - - - - - - - - -

2 RS.MITRA IDAMAN - - - - - - - - - -

3 RS.BANJAR PATROMAN - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -


INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 3 4 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 2 3 5

Sumber: Data Kepegawaian Pkm Bjr III


BAB VI
PENUTUP

Data dan Informasi adalah bagian dari Sistem Informasi Kesehatan yang merupakan sumber
daya vital dan urgen yang harus dimiliki oleh penyelenggara pembangunan kesehatan, maka
penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan.
Namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, belum adanya sistem informasi
kesehatan yang terintegrasi menambah semakin sulitnya menyediakan data yang akurat dan
obyektif. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang
disajikan dalam Profil Puskesmas Banjar III yang diterbitkan saat ini belum sesuai dengan harapan.
Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan, diharapkan seluruh
staf Puskesmas Banjar III lebih memahami program yang menjadi tanggung jawabnya sehingga
kegiatan program bisa dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Dinas Kesehatan Kota Banjar juga
diharapkan terus memberikan bimnbingan teknis dan monitoring laporan pemegang program
sehingga dapat meningkatkan pencapaian program. Selain itu juga perlu dicari terobosan dalam
mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk mengisi kekosongan data agar
dapat tersedia data dan informasi
Walaupun demikian diharapkan Profil Kesehatan Puskesmas Banjar III Tahun 2016 ini
dapat memberi gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan
kesehatan masyarakat yang telah dicapai pada tahun 2016 ini.

Anda mungkin juga menyukai