Anda di halaman 1dari 65

Laporan Kegiatan Harian Minggu Ke-5

Nama Peserta : Ajeng Sri Mulyani A.Md.KG

Instansi : UPT Puskesmas Riung Bandung

Hari/Tanggal : Senin, 10 Juni 2019

A. Membudayakan kebiasaan cuci tangan.


1. Tujuan Kegiatan
Tercapainya kebiasaan dan membudayakan mencuci tangan
sesuai ketentuan yang berlaku dengan 6 langkah, sebagai upaya
pencegahan infeksi di Poli Gigi dan Mulut UPT Puskesmas Riung
Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Melakukan cuci tangan secara rutin (five moment):

1) Sebelum kontak dengan pasien.

2) Sebelum tindakan aseptik.

3) Setelah terkena cairan tubuh pasien.

4) Setelah kontak dengan pasien.

5) Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien.

b. Mencuci Tangan dengan Sabun (Handwash) dilakukan selama


40-60 detik, dengan tahapan:

1) Membasuh seluruh pergelangan tangan, punggung tangan


sampai ujung jari setinggi pertengahan lengan dengan air
mengalir.
2) Ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan
secara lembut.

3) Menggosok-gosok kedua telapak tangan.

4) Menggosok punggung tangan kanan dan tangan kiri secara


bergantian.

5) Menggosok sela-sela jari tangan kanan dan tangan kiri secara


bergantian

6) Membersihkan ujung jari dengan mengatupkan kedua ujung


jari tangan kanan dan kiri secara bergantian.

7) Menggosok ibu jari dengan cara ibu jari kanan berputar dalam
genggaman tangan kiri dan sebaliknya secara bergantian.

8) Meletakkan ujung jari tangan kanan ke telapak tangan kiri


kemudian gosok perlahan secara memutar dan sebaliknya
secara bergantian.

9) Membilas kedua tangan dengan air mengalir sampai bersih.

10)Mengeringkan kedua tangan dengan handuk bersih dan


kering atau tissue.

c. Mencuci Tangan dengan Cairan Antiseptik (Handrub) dilakukan


selama 20-30 detik, dengan tahapan:

1) Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap


dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah
memutar.

2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara


bergantian.

3) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.


4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling
mengunci.

5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.Letakkan


ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.

3. Hasil dan Pembahasan

Terlaksananya kegiatan cuci tangan dengan sabun dan


cairan antiseptik secara rutin yang dilakukan 1 dokter gigi dan 1
perawat gigi sebelum dan sesudah pelayanan.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Kegiatan membudayakan mencuci tangan merupakan upaya
pencegahan infeksi sebagai bentuk pertanggung jawaban
terhadap etika profesi.
b. Nasionalisme
Dalam melakukan kegiatan cuci tangan dapat menumbuhkan
rasa nasionalisme yang terkandung dalam pancasila , sila ke 2
yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Mengandung arti
adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai moral
dalam hidup Bersama. Kesadaran yang dimaksud adalah
kesadaran dalam melakukan kegiatan cuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan untuk meminimalisir terjadinya infeksi silang.
c. Etika publik
Pada saat dilakukannya kegiatan mencuci tangan sebelum kontak
dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terkena cairan
tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah menyentuh
lingkungan sekitar pasien merupakan bentuk etika publik dengan
menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Komitmen mutu
Pada saat dilakukan kegiatan mencuci tangan sesuai prosedur,
petugas dapat melakukan secara efektif dan efisien sebagai
bentuk komitmen terhadap kualitas pelayanan.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Pelayanan publik
Pada saat dilakukannya kegiatan mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan kepada pasien sebagai bentuk pelayanan yang
terbaik.
b. Manajemen ASN
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas melaksanakan dengan
tanggung jawab.sesuai dengan kode etik ASN.
6. Kesimpulan

Terlaksananya kegiatan mencuci tangan dengan 6 langkah


pada 5 waktu, sebagai upaya pencegahan infeksi di poli Gigi.

7. Dokumentasi Kegiatan

Gambar kegiatan mencuci tangan dengan sabun


B. Membuat checklist cuci tangan.

1. Tujuan Kegiatan

Tercapainya pembuatan format checklist cuci tangan sebagai


bahan evaluasi dan disiplin petugas dalam upaya pencegahan
infeksi silang di poli Gigi dan Mulut.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Membuat format checklist cuci tangan.

b. Mensosialisasikan kepada petugas di Klinik Gigi dan Mulut.

c. Mengisi checklist dengan jujur.

d. Evaluasi hasil checklist.

3. Hasil dan Pembahasan

Terlaksanakannya pembuatan dan mengisi checklist cuci tangan


pada 1 dokter gigi dan 2 perawat gigi. Dengan hasil evaluasi :

a. drg. Adrian Handwash 10 poin, Handrub 6 poin

b. prg. Ajeng Handwash 10 poin, Handrub 6 poin

c. prg. Ertih Handwash 10 poin, Handrub 6 poin

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Pada saat dilakukannya kegiatan checklist cuci tangan petugas
dapat melakukan secara konsisten.
b. Nasionalisme
Dalam melaksanakan checklist kegiatan cuci tangan dapat
membantu anggota klinik lain dalam mengingat tanggung jawab
masing – masing akan kewajiban mencuci tangan.
c. Komitmen mutu
Dalam melaksanakan kegiatan pengisian checklist cuci tangan
dapat terjalin kerjasama yang baik untuk meningkatkan kualitas
pelayanan merupakan salah satu bentuk etika berorganisasi serta
menghargai toleransi dengan tim.
d. Anti korupsi
Pada saat dilakukan kegiatan checklist cuci tangan petugas
melakukan dengan Jujur.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. WoG
Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat membentuk koordinasi
dengan petugas di Poli Gigi dan Mulut dengan baik.
b. Manajemen ASN
Dalam melaksanakan kegiatan pembuatan checklist cuci tangan
petugas melaksanakan dengan cermat dan disiplin, sesuai
dengan kode etik ASN.
6. Kesimpulan
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas dapat
mengetahui tahapan dalam cuci tangan mana saja yang sering
terlupakan. Selain itu dapat terjalin kerjasama yang baik dengan
cara memberi evaluasi dan motivasi pada petugas di Poli Gigi dan
Mulut.

7. Dokumentasi
Gambar kegiatan mengisi checklist cuci tangan

C. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Klinik Gigi.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya sikap disiplin untuk menggunakan Alat


Pelindung Diri (APD) di Poli Gigi dan Mulut sesuai ketentuan yang
berlaku dalam upaya pencegahan infeksi silang.

2. Pelaksanaan Kegiatan
Menggunaan APD sesuai ketentuan yang berlaku yaitu
memakai masker, memakai sarung tangan disposible (sekali pakai
buang), Baju pelindung, dan Kaca mata pelindung (goglees).

3. Hasil dan Pembahasan


Penggunaan APD di lakukan oleh dokter gigi dan perawat
gigi sebelum melakukan pelayanan. Selain itu APD juga dipakai
pada saat melakukan sterilisasi dan desinfeksi. APD yang di pakai
pada hari ini yaitu masker, sarung tangan, baju pelindung, dan
googles.

4. Nilai Dasar ANEKA


a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan penggunaan alat pelindung diri
sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap etika profesi.
petugas lebih bertanggung jawab untuk diri sendiri dan pasien
guna mengurangi resiko kemungkinan terjadi infeksi saat
tindakan maupun setelah tindakan.
b. Etika publik
Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat menumbuhkan
kepercayaan masyarakat akan pelayanan yang diberikan,
selain itu sebagai bentuk sopan santun terhadap pasien.
c. Komitmen mutu
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas melakukan prosedur
pemakaian dengan teliti sebagai bentuk komitmen pelayanan
terbaik kepada pasien.
d. Anti Korupsi
Dalam melaksanakan kegiatan pemakaian alat pelindung diri
dalam pemakaiannya sesuai dengan peruntukannya.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
a. WOG
Dalam melaksanakannya petugas dapat menjalin kerjasama dan
koordinasi dengan anggota poli gigi untuk disiplin menggunakan
alat pelindung diri.

b. Pelayanan publik
Pada saat dilakukannya persiapkan alat pelindung diri sebelum
memulai pelayanan akan menjaga mutu pelayanan kesehatan
dan meningkatkan kualitas pelayanan.

6. Kesimpulan
Dalam melaksanakan kegiatan ini Petugas di Poli Gigi yaitu
dokter gigi dan perawat gigi paham akan pentingnya penggunaan
APD.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan penggunaan APD

D. Persiapan sarana dan peralatan sterilisasi alat

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya persiapan sarana dan peralatan sterilisasi alat


dalam upaya pencegahan infeksi silang di Poli Gigi dan Mulut
Puskesmas Riung Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Menyiapkan sarana pelayanan meliputi ruangan Poli Gigi.

b. Menyiapkan alat dan bahan untuk pelayanan di Poli Gigi.

c. Menyiapkan APD

d. Menyiapkan baskom biru dan sikat biru lalu membuat larutan


chlorine 5%.

e. Menyiapkan baskom merah dan sikat merah lalu membuat


larutan sabun.

f. Menyiapkan handuk bersih.

g. Tempat penyimpanan alat (baki instrument).

h. Korentang dan nampan.


i. Menyiapkan alat sterilisasi

3. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan ini dilakukan pada pukul 07.26 setelah absen datang


dan sebelum memulai pelayanan. Memastikan ruangan bersih
sudah disapu dan di pel oleh CS, memastikan ketersediaan bahan
cukup, mengecek alat, menyusun alat diagnostik set pada
nampan, mempersiapkan bahan dan peralatan untuk sterilisasi alat.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Pada saat dilakukannya kegiatan penyiapan alat dan bahan untuk
sterilisasi alat petugas bertanggung jawab terhadap pasien dan
merupakan bentuk dari etika profesi.
b. Etika publik
Dalam melaksanakan kegiatan penyiapan alat dan bahan untuk
sterilisasi alat sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan
pasien.
c. Komitmen mutu
Pada saat dilakukannya penyiapan alat dan bahan sebelum
melakukan sterilisasi alat petugas dapat melakukan dengan teliti
dan hati-hati sesuai prosedur.
d. Anti korupsi
Dalam melaksanakannya petugas jujur tidak berbohong.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
a. Manajemen ASN
Dalam melaksanakan kegiatan persiapan sarana dan peralatan
sterilisasi alat yang dilakukan sesuai dengan kode etik ASN
sebagai aparatur negara yang melaksanakan tugas dengan
cermat dan disiplin.
b. Pelayanan publik
Pada saat dilakukannya penyiapan sarana dan peralatan
sterilisasi alat sebelum memulai pelayanan akan menjaga mutu
pelayanan kesehatan selain itu juga sebagai bentuk pelayanan
yang baik terhadap masyarakat.
6. Kesimpulan

Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat membentuk sikap


tanggung jawab pada petugas. Selain itu petugas dapat bekerja
secara efektif dan efisien tidak hanya bertujuan untuk menghemat
energi, waktu, dan pikiran tetapi bekerja secara efektif dan efisien
akan menghasilkan kualitas pelayanan yang lebih baik kepada
pasien.

7. Dokumentasi

Gambar kegiatan persiapan sarana dan peralatan sterilisasi alat

E. Melakukan sterilisasi alat.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya sterilisasi alat dalam upaya pencegahan


infeksi silang di Poli Gigi dan Mulut Puskesmas Riung Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Menggunakan APD
b. Alat-alat direndam dalam baskom biru yang berisi larutan klorin
0,5 % selama 5-10 menit kemudian sikat.

c. Masukan alat kedalam baskom merah yang berisi cairan sabun


lalu disikat sampai bersih.

d. Bilas di bawah air mengalir dan keringkan.

e. Masukkan alat dalam boiling selama 15-30 menit (dihitung


setelah air mendidih). Setelah selesai dimatikan.

f. Alat diambil dengan Korentang, dan letakkan di nampan yang


dilapisi handuk, keringkan, kemudian simpan dalam bak
istrument.

3. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan ini dilakukan saat dan setelah pelayanan.


Banyaknya diagnostik set yang terpakai yaitu 8 set sesuai dengan
jumlah pasien hari ini. Alat kedokteran gigi yang sudah terkena
cairan tubuh pasien baik darah maupun saliva harus segera di
rendam jangan sampai mengering, hal ini merupakan tahapan
dekontaminasi yaitu perendaman dengan larutan chlorine 5%.
Setelah tahapan dekontaminasi dilanjutkan dengan sterilisasi
dengan boiling.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Petugas dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan
sterilisasi dengan benar agar upaya pencegahan infeksi dari alat
kedokteran gigi dapat tercapai.
b. Etika publik
Dalam melaksanakan sterilisasi alat secara jujur dan cermat
sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan di Poli Gigi dan
Mulut.
c. Komitmen mutu
Dalam melaksanakan sterilisasi alat petugas melakukan secara
teliti dan akurat.
d. Anti korupsi
Pada saat dilaksanakannya kegiatan sterilisasi alat petugas
melaksanakan dengan jujur sesuai dengan standar dan
prosedur.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat


a. Manajemen ASN
Pada saat dilakukannya kegiatan sterilisasi alat menjadikan
petugas klinik gigi lebih profesional dan bertanggung jawab
terhadap pasien maupun operator (dokter gigi dan perawat gigi).
b. WOG
Dalam melaksanakan kegiatan sterilisasi alat dapat menjalin
kerja sama dan kolaborasi dengan perawat gigi lain.
6. Kesimpulan
Kegiatan sterilisasi alat merupakan hal penting dan wajib
dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan infeksi silang. Pada
saat dilakukannya kegiatan sterilisasi alat petugas dapat
melaksanakan dengan baik dan teliti sesuai prosedur.

7. Dokumentasi

Gambar kegiatan melakukan sterilisasi alat


F. Persiapan sarana dan peralatan desinfeksi dental unit.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya persiapan sarana dan peralatan desinfeksi


dental unit dalam upaya pencegahan infeksi silang di Poli Gigi.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Menyiapkan APD

b. Menyiapkan sarana meliputi dental unit

c. Menyiapkan peralatan dan bahan Ember, kain lap, sikat, larutan


desinfekan, sabun cair, kapas, alcohol, pelumas handpiece.

3. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan ini dilakukan pada pukul 07.26 setelah absen datang


dan sebelum memulai pelayanan. Memastikan dental unit
berfungsi, memastikan kelengkapan dental unit, memastiakan obat
obatan kedokteran gigi tersedia dan cukup.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Pada saat dilakukannya kegiatan penyiapan alat dan bahan
untuk desinfeksi dental unit sebagai bentuk tanggung jawab
terhadap pasien dan merupakan bentuk dari etika profesi.
b. Etika publik
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut sebagai bentuk
komitmen terhadap pelayanan pasien.
c. Komitmen mutu
Pada saat dilakukannya penyiapan alat dan bahan sebelum
melakukan desinfeksi dental unit petugas melakukan dengan
teliti dan hati-hati sesuai prosedur.
d. Anti korupsi
Dalam melaksanakannya petugas jujur tidak berbohong sesuai
dengan standar dan prosedur.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Pelayanan publik
Pada saat dilakukannya kegiatan persiapkan sarana dan
peralatan sebelum kegiatan desinfeksi dental unit dimulai akan
menjaga mutu pelayanan kesehatan.
b. Manajemen ASN
Dalam melaksanakan persiapkan sarana dan peralatan sebelum
kegiatan desinfeksi dental unit menjadikan petugas klinik gigi
lebih profesional dan bertanggung jawab.
6. Kesimpulan

Pada saat dilakukannya kegiatan persiapkan sarana dan


peralatan sebelum desinfeksi dental unit petugas mengetahui akan
pentingnya melalukan kegiatan ini dan dapat membentuk sikap
tanggung jawab.

7. Dokumentasi

Gambar kegiatan persiapan sarana dan peralatan desinfeksi dental unit


G. Melakukan desinfeksi dental unit.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya desinfeksi dental unit dalam upaya


pencegahan infeksi silang di Poli Gigi dan Mulut Puskesmas Riung
Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Memilah bagian dental unit mana yang paling terkontaminasi.

b. Sputum: sputum disiram pakai air, tuangkan sabun cair, sikat


sampai bersih, bilas, ambil lysol lalu sikat dan bilas.

c. Contra angle: flushing, lap pakai kapas beralkohol mulai dari


kepala lalu diberi pelumas handpiece.

d. Body dental unit: bersihkan permukaan dengan membasahi lap


dengan larutan pembersih/ air sabun dan lap permukaan
dengan baik.

e. Desinfeksi permukaan yang telah dilap. Semprotkan larutan


desinfektan pada seluruh permukaan dan gunakan lap di
belakangnya untuk mengurangi penyemprotan yang berlebihan.
Biarkan permukaan tetap basah kurang lebih 10 menit. Lalu
keringkan dengan lap kering.

3. Hasil dan Pembahasan

Tercapainya kegiatan desinfeksi dental unit dengan baik,


demi menjaga kebersihan, kenyamanan, dan menjaga dental unit
agar tidak mudah rusak.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit dengan benar
petugas dapat bertanggung jawab sebagai upaya pencegahan
infeksi dari sarana pelayanan di poli gigi dapat diminimalisir.
b. Etika publik
Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit dengan jujur dan
cermat sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan di Poli
Gigi dan Mulut.
c. Komitmen mutu
Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit petugas melakukan
dengan teliti dan akurat.
d. Anti korupsi
Dalam melaksanakannya petugas jujur tidak berbohong sesuai
dengan standar dan prosedur.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Manajemen ASN
Dalam melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit
menjadikan petugas klinik gigi lebih professional, disiplin dan
bertanggung jawab.
b. WoG
Dalam melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit.dapat
menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan perawat gigi lain.
6. Kesimpulan

Kegiatan ini sebagai upaya pencegahan infeksi dari sarana


pelayanan. Dental unit digunakan sebagai tempat periksa pasien
yang telah dilengkapi beberapa peralatan medis, untuk itu cairan
tubuh pasien yang menempel pada dental unit harus dibersihkan
dengan baik dan sesuai prosedur.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan desinfeksi dental unit

H. Melakukan pemilahan sampah medis, non medis, dan benda tajam.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya pemilahan sampah medis, non medis dan


benda tajam untuk mengurangi penyebaran infeksi pada petugas
kesehatan dan masyarakat setempat.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Memastikan tersedianya tempat sampah medis, non medis dan


benda tajam di Poli Gigi dan Mulut.

b. Membuang sampah medis di tempat sampah berplastik kuning.

c. Membuang sampah non medis di tempat sampah berplastik


hitam.

d. Membuang sampah benda tajam atau jarum suntik bekas pakai


ke safety box.

e. Melakukan kolaborasi dengan CS untuk pembuangan sampah


setelah selesai perawatan. Sampah medis dan benda tajam
bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu madivest sebagai tempat
pembuangan sampah akhir. Sampah yg non medis diambil tiap
harinya oleh petugas kebesihan dari kecamatan.
3. Hasil dan Pembahasan

Tercapainya kegiatan pemilahan sampah medis, non medis,


dan benda tajam untuk mengurangi risiko penularan infeksi dari
sampah yang dihasilkan dari pelayanan di Poli Gigi dan Mulut.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan pemilahan sampah medis , non
medis dan benda tajam petugas dapat bertanggung jawab agar
upaya pencegahan infeksi dari sarana pelayanan poli gigi dapat
tercapai.
b. Etika publik
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non medis dan
benda tajam dengan baik sebagai bentuk komitmen pelayanan
terhadap pasien.
c. Komitmen mutu
Pada saat dilakukan kegiatan pemilahan sampah yang di
hasilkan dari kegiatan pelayanan di Poli Gigi dan Mulut secara
efektif.
d. Anti korupsi
Dalam melaksanakan pemilahan sampah dilakukan sesuai
dengan aturan dan secara rutin juga jujur.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Manajemen ASN
Pada saat dilakukannya pemilahan sampah medis, non medis
dan benda tajam menjadikan petugas klinik gigi lebih profesional
dan bertanggung jawab.
b. WoG
Dalam melaksanakannya petugas dapat berkoordinasi dengan
petugas lain seperti petugas kebersihan di Puskesmas Riung
Bandung yang bertugas membuang sampah dari klinik ke tempat
pembuangan sampah akhir.
6. Kesimpulan

Pemilahan sampah sesuai jenisnya merupakan kegiatan


yang sangat penting sebagai upaya pencegahan infeksi silang.
Petugas di Poli Gigi melakukan kegiatan ini dengan baik.

7. Dokumentasi

Gambar kegiatan pemilahan sampah medis, non medis, dan benda tajam

Bandung, 3 Juni 2019

Peserta

Ajeng Sri Mulyani A.Md.KG

Nosis. 201904073557
Laporan Kegiatan Harian Minggu Ke-5

Nama Peserta : Ajeng Sri Mulyani A.Md.KG

Instansi : UPT Puskesmas Riung Bandung

Hari/Tanggal : Selasa, 11 Juni 2019

A. Membudayakan kebiasaan cuci tangan.

1. Tujuan Kegiatan

Tercapainya kebiasaan dan membudayakan mencuci tangan


sesuai SOP dengan 6 langkah, sebagai upaya pencegahan infeksi
di Poli Gigi dan Mulut UPT Puskesmas Riung Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Melakukan cuci tangan secara rutin (five moment):

1) Sebelum kontak dengan pasien.

2) Sebelum tindakan aseptik.

3) Setelah terkena cairan tubuh pasien.

4) Setelah kontak dengan pasien.

5) Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien.

b. Mencuci Tangan dengan Sabun (Handwash) dilakukan selama


40-60 detik, dengan tahapan:

1) Membasuh seluruh pergelangan tangan, punggung tangan


sampai ujung jari setinggi pertengahan lengan dengan air
mengalir.
2) Ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan
secara lembut.

3) Menggosok-gosok kedua telapak tangan.

4) Menggosok punggung tangan kanan dan tangan kiri secara


bergantian.

5) Menggosok sela-sela jari tangan kanan dan tangan kiri secara


bergantian

6) Membersihkan ujung jari dengan mengatupkan kedua ujung


jari tangan kanan dan kiri secara bergantian.

7) Menggosok ibu jari dengan cara ibu jari kanan berputar dalam
genggaman tangan kiri dan sebaliknya secara bergantian.

8) Meletakkan ujung jari tangan kanan ke telapak tangan kiri


kemudian gosok perlahan secara memutar dan sebaliknya
secara bergantian.

9) Membilas kedua tangan dengan air mengalir sampai bersih.

10)Mengeringkan kedua tangan dengan handuk bersih dan


kering atau tissue.

c. Mencuci Tangan dengan Cairan Antiseptik (Handrub) dilakukan


selama 20-30 detik, dengan tahapan:

1) Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap


dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah
memutar.

2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara


bergantian.

3) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.


4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling
mengunci.

5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.Letakkan


ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.

3. Hasil dan Pembahasan

Terlaksananya kegiatan cuci tangan dengan sabun dan


cairan antiseptik secara rutin yang dilakukan 1 dokter gigi dan 2
perawat gigi sebelum dan sesudah pelayanan.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Kegiatan membudayakan mencuci tangan merupakan upaya
pencegahan infeksi sebagai bentuk pertanggung jawaban
terhadap etika profesi.
b. Nasionalisme
Dalam melakukan kegiatan cuci tangan dapat menumbuhkan
rasa nasionalisme yang terkandung dalam pancasila, sila ke 2
yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Mengandung arti
adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai moral
dalam hidup Bersama. Kesadaran yang dimaksud adalah
kesadaran dalam melakukan kegiatan cuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan untuk meminimalisir terjadinya infeksi silang.
c. Etika publik
Pada saat dilakukannya egiatan mencuci tangan sebelum kontak
dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terkena cairan
tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah menyentuh
lingkungan sekitar pasien merupakan bentuk etika publik dengan
menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Komitmen mutu
Pada saat dilakukan kegiatan mencuci tangan sesuai prosedur,
petugas dapat melakukan secara efektif dan efisien sebagai
bentuk komitmen terhadap kualitas pelayanan.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Pelayanan publik

Pada saat dilakukannya kegiatan mencuci tangan sebelum dan


sesudah tindakan kepada pasien sebagai bentuk pelayanan
yang terbaik.

b. Manajemen ASN

Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas melaksanakan


dengan tanggung jawab.sesuai dengan kode etik ASN.

6. Kesimpulan

Terlaksananya kegiatan mencuci tangan sesuai SOP


dengan 6 langkah pada 5 waktu, sebagai upaya pencegahan
infeksi di poli Gigi dan Mulut.

7. Dokumentasi

Gambar kegiatan mencuci tangan dengan sabun


B. Membuat checklist cuci tangan.

1. Tujuan Kegiatan

Tercapainya pembuatan format checklist cuci tangan sebagai


bahan evaluasi dan disiplin petugas dalam upaya pencegahan
infeksi silang di poli Gigi dan Mulut.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Membuat format checklist cuci tangan.

b. Mensosialisasikan kepada petugas di Klinik Gigi dan Mulut.

c. Mengisi checklist dengan jujur.

d. Evaluasi hasil checklist.

3. Hasil dan Pembahasan

Terlaksanakannya pembuatan dan mengisi checklist cuci tangan


pada 1 dokter gigi dan 2 perawat gigi. Dengan hasil evaluasi :

a. drg. Adrian Handwash 10 poin, Handrub 6 poin

b. prg. Ertih Handwash 10 poin, Handrub 6 poin

c. prg. Ajeng Handwash 10 poin, Handrub 6 poin

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Pada saat dilakukannya kegiatan checklist cuci tangan petugas


dapat melakukan secara konsisten.

b. Nasionalisme

Dalam melaksanakan checklist kegiatan cuci tangan dapat


membantu anggota klinik lain dalam mengingat tanggung jawab
masing – masing akan kewajiban mencuci tangan.
c. Komitmen mutu

Dalam melaksanakan kegiatan pengisian checklist cuci tangan


dapat terjalin kerjasama yang baik untuk meningkatkan kualitas
pelayanan merupakan salah satu bentuk etika berorganisasi
serta menghargai toleransi dengan tim.

d. Anti korupsi

Pada saat dilakukan kegiatan checklist cuci tangan petugas


melakukan dengan Jujur.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. WoG

Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat membentuk


koordinasi dengan petugas di Poli Gigi dan Mulut dengan baik.

b. Manajemen ASN

Dalam melaksanakan kegiatan pembuatan checklist cuci tangan


petugas melaksanakan dengan cermat dan disiplin, sesuai
dengan kode etik ASN.

6. Kesimpulan

Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas dapat


mengetahui tahapan dalam cuci tangan mana saja yang sering
terlupakan. Selain itu dapat terjalin kerjasama yang baik dengan
cara memberi evaluasi dan motivasi pada petugas di Poli Gigi dan
Mulut.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan mengisi checklist cuci tangan

C. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Klinik Gigi.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya sikap disiplin untuk menggunakan Alat Pelindung


Diri (APD) di Poli Gigi dan Mulut sesuai SOP dalam upaya
pencegahan infeksi silang.

2. Pelaksanaan Kegiatan

Melakukan sharing akan pentingnya penggunaan APD


sesuai SOP yaitu Memakai masker, Memakai sarung tangan
disposible (sekali pakai buang), Baju pelindung, dan Kaca mata
pelindung (goglees). Memakai sarung tangan dan masker sebelum
melakukan tindakan kepada pasien.

3. Hasil dan Pembahasan

Penggunaan APD di lakukan oleh dokter gigi dan perawat


gigi sebelum melakukan pelayanan. Selain itu APD juga dipakai
pada saat melakukan sterilisasi dan desinfeksi. APD yang di pakai
pada hari ini yaitu masker, sarung tangan, baju pelindung, googles.
4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Dalam melaksanakan kegiatan penggunaan alat pelindung diri


sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap etika profesi.
petugas lebih bertanggung jawab untuk diri sendiri dan pasien
guna mengurangi resiko kemungkinan terjadi infeksi saat
tindakan maupun setelah tindakan.

b. Etika publik

Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat menumbuhkan


kepercayaan masyarakat akan pelayanan yang diberikan, selain
itu sebagai bentuk sopan santun terhadap pasien.

c. Komitmen mutu

Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas melakukan prosedur


pemakaian dengan teliti sebagai bentuk komitmen pelayanan
terbaik kepada pasien.

d. Anti Korupsi

Dalam melaksanakan kegiatan pemakaian alat pelindung diri


dalam pemakaiannya sesuai dengan peruntukannya.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. WOG

Dalam melaksanakannya petugas dapat menjalin kerjasama dan


koordinasi dengan anggota poli gigi untuk disiplin menggunakan
alat pelindung diri.
b. Pelayanan publik

Pada saat dilakukannya persiapkan alat pelindung diri sebelum


memulai pelayanan akan menjaga mutu pelayanan kesehatan
dan meningkatkan kualitas pelayanan.

6. Kesimpulan

Dalam melaksanakan kegiatan ini Petugas di Poli Gigi yaitu


dokter gigi dan perawat gigi paham akan pentingnya penggunaan
APD.

7. Dokumentasi

Gambar kegiatan penggunaan APD

D. Persiapan sarana dan peralatan sterilisasi alat

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya persiapan sarana dan peralatan sterilisasi


alat dalam upaya pencegahan infeksi silang di Poli Gigi dan Mulut.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Menyiapkan sarana pelayanan meliputi ruangan Poli Gigi.

b. Menyiapkan alat dan bahan untuk pelayanan di Poli Gigi.

c. Menyiapkan APD
d. Menyiapkan baskom biru dan sikat biru lalu membuat larutan
chlorine 5%.

e. Menyiapkan baskom merah dan sikat merah lalu membuat larutan


sabun.

f. Menyiapkan handuk bersih.

g. Tempat penyimpanan alat (baki instrument).

h. Korentang dan nampan.

i. Menyiapkan alat sterilisasi

3. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan ini dilakukan pada pukul 06.58 setelah absen


datang dan sebelum memulai pelayanan. Memastikan ruangan
bersih sudah disapu dan di pel oleh CS, memastikan ketersediaan
bahan cukup, mengecek alat, menyusun alat diagnostik set pada
nampan, mempersiapkan bahan dan peralatan untuk sterilisasi alat.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Pada saat dilakukannya kegiatan penyiapan alat dan bahan


untuk sterilisasi alat sebagai bentuk tanggung jawab terhadap
pasien dan merupakan bentuk dari etika profesi.

b. Etika publik

Dalam melaksanakan kegiatan penyiapan alat dan bahan untuk


sterilisasi alat sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan
pasien.
c. Komitmen mutu

Pada saat dilakukannya penyiapan alat dan bahan sebelum


melakukan sterilisasi alat petugas dapat melakukan dengan teliti
dan hati-hati sesuai prosedur.

d. Anti korupsi

Dalam melaksanakannya petugas jujur tidak berbohong.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Manajemen ASN

Dalam melaksanakan kegiatan persiapan sarana dan peralatan


sterilisasi alat yang dilakukan sesuai dengan kode etik ASN
sebagai aparatur negara yang melaksanakan tugas dengan
cermat dan disiplin.

b. Pelayanan publik

Pada saat dilakukannya penyiapan sarana dan peralatan


sterilisasi alat sebelum memulai pelayanan akan menjaga mutu
pelayanan kesehatan selain itu juga sebagai bentuk pelayanan
yang baik terhadap masyarakat.

6. Kesimpulan

Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat membentuk sikap


tanggung jawab pada petugas. Selain itu petugas dapat bekerja
secara efektif dan efisien tidak hanya bertujuan untuk menghemat
energi, waktu, dan pikiran tetapi bekerja secara efektif dan efisien
akan menghasilkan kualitas pelayanan yang lebih baik kepada
pasien.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan persiapan sarana dan peralatan sterilisasi alat

E. Melakukan sterilisasi alat.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya sterilisasi alat dalam upaya pencegahan


infeksi silang di Poli Gigi dan Mulut Puskesmas Riung Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Menggunakan APD

b. Alat-alat direndam dalam baskom biru yang berisi larutan klorin


0,5 % selama 5-10 menit kemudian sikat.

c. Masukan alat kedalam baskom merah yang berisi cairan sabun


lalu disikat sampai bersih.

d. Bilas di bawah air mengalir dan keringkan.

e. Masukkan alat dalam boiling selama 15-30 menit (dihitung


setelah air mendidih). Setelah selesai dimatikan.

f. Alat diambil dengan Korentang, dan letakkan di nampan yang


dilapisi handuk, keringkan, kemudian simpan dalam bak
instrument.
3. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan ini dilakukan saat dan setelah pelayanan.


Banyaknya diagnostik set yang terpakai yaitu 3 set sesuai dengan
jumlah pasien hari ini. Alat kedokteran gigi yang sudah terkena
cairan tubuh pasien baik darah maupun saliva harus segera di
rendam jangan sampai mengering, hal ini merupakan tahapan
dekontaminasi yaitu perendaman dengan larutan chlorine 5%.
Setelah tahapan dekontaminasi dilanjutkan dengan sterilisasi
boiling.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Petugas dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan


sterilisasi dengan benar agar upaya pencegahan infeksi dari alat
kedokteran gigi dapat tercapai.

b. Etika publik

Dalam melaksanakan sterilisasi alat secara jujur dan cermat


sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan di Poli Gigi dan
Mulut.

c. Komitmen mutu

Dalam melaksanakan sterilisasi alat petugas melakukan secara


teliti dan akurat.

d. Anti korupsi

Pada saat dilaksanakannya kegiatan sterilisasi alat petugas


melaksanakan dengan jujur sesuai dengan standar dan
prosedur.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Manajemen ASN

Pada saat dilakukannya kegiatan sterilisasi alat menjadikan


petugas klinik gigi lebih profesional dan bertanggung jawab
terhadap pasien maupun operator (dokter gigi dan perawat gigi).

b. WOG

Dalam melaksanakan kegiatan sterilisasi alat dapat menjalin


kerja sama dan kolaborasi dengan perawat gigi lain.

6. Kesimpulan

Kegiatan sterilisasi alat merupakan hal penting dan wajib


dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan infeksi silang. Pada
saat dilakukannya kegiatan sterilisasi alat petugas dapat
melaksanakan dengan baik dan teliti sesuai prosedur.

7. Dokumentasi

Gambar kegiatan sterilisasi alat di Poli Gigi


F. Persiapan sarana dan peralatan desinfeksi dental unit.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya persiapan sarana dan peralatan desinfeksi


dental unit dalam upaya pencegahan infeksi silang di Poli Gigi dan
Mulut Puskesmas Riung Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Menyiapkan APD

b. Menyiapkan sarana meliputi dental unit

c. Menyiapkan peralatan dan bahan Ember, kain lap, sikat, larutan


desinfekan, sabun cair, kapas, alcohol, pelumas handpiece.

3. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan ini dilakukan pada pukul 06.58 setelah absen


datang dan sebelum memulai pelayanan. Memastikan dental unit
berfungsi, memastikan kelengkapan dental unit, memastiakan obat
obatan kedokteran gigi tersedia dan cukup.

4. Nilai Dasar ANEKA

1. Akuntabilitas

Pada saat dilakukannya kegiatan penyiapan alat dan bahan untuk


desinfeksi dental unit sebagai bentuk tanggung jawab terhadap
pasien dan merupakan bentuk dari etika profesi.

2. Etika publik

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen


terhadap pelayanan pasien.
3. Komitmen mutu

Pada saat dilakukannya penyiapan alat dan bahan sebelum


melakukan desinfeksi dental unit petugas melakukan dengan teliti
dan hati-hati sesuai prosedur.

4. Anti korupsi

Dalam melaksanakannya petugas jujur tidak berbohong sesuai


dengan standar dan prosedur.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

1. Pelayanan publik

Pada saat dilakukannya kegiatan persiapkan sarana dan


peralatan sebelum kegiatan desinfeksi dental unit dimulai akan
menjaga mutu pelayanan kesehatan.

2. Manajemen ASN

Dalam melaksanakan persiapkan sarana dan peralatan sebelum


kegiatan desinfeksi dental unit menjadikan petugas klinik gigi
lebih profesional dan bertanggung jawab.

6. Kesimpulan

Pada saat dilakukannya kegiatan persiapkan sarana dan


peralatan sebelum desinfeksi dental unit petugas mengetahui akan
pentingnya melalukan kegiatan ini dan dapat membentuk sikap
tanggung jawab.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan persiapan sarana dan peralatan desinfeksi dental unit

G. Melakukan desinfeksi dental unit.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya desinfeksi dental unit dalam upaya


pencegahan infeksi silang di Poli Gigi dan Mulut Puskesmas Riung
Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Memilah bagian dental unit mana yang paling terkontaminasi.

b. Sputum: sputum disiram pakai air, tuangkan sabun cair, sikat


sampai bersih, bilas, ambil lysol lalu sikat dan bilas.

c. Contra angle: flushing, lap pakai kapas beralkohol mulai dari


kepala lalu diberi pelumas handpiece.

d. Body dental unit: bersihkan permukaan dengan membasahi lap


dengan larutan pembersih/ air sabun dan lap permukaan
dengan baik.

e. Desinfeksi permukaan yang telah dilap. Semprotkan larutan


desinfektan pada seluruh permukaan dan gunakan lap di
belakangnya untuk mengurangi penyemprotan yang berlebihan.
Biarkan permukaan tetap basah kurang lebih 10 menit. Lalu
keringkan dengan lap kering.

3. Hasil dan Pembahasan

Tercapainya kegiatan desinfeksi dental unit dengan baik,


demi menjaga kebersihan, kenyamanan, dan menjaga dental unit
agar tidak mudah rusak.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit dengan benar


petugas dapat bertanggung jawab sebagai upaya pencegahan
infeksi dari sarana pelayanan di poli gigi dapat diminimalisir.

b. Etika publik

Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit dengan jujur dan


cermat sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan di Poli
Gigi dan Mulut.

c. Komitmen mutu

Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit petugas melakukan


dengan teliti dan akurat.

d. Anti korupsi

Dalam melaksanakannya petugas jujur tidak berbohong sesuai


dengan standar dan prosedur.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Manajemen ASN

Dalam melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit


menjadikan petugas klinik gigi lebih professional, disiplin dan
bertanggung jawab.
b. WoG

Dalam melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit.dapat


menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan perawat gigi lain.

6. Kesimpulan

Kegiatan ini sebagai upaya pencegahan infeksi dari sarana


pelayanan. Dental unit digunakan sebagai tempat periksa pasien
yang telah dilengkapi beberapa peralatan medis, untuk itu cairan
tubuh pasien yang menempel pada dental unit harus dibersihkan
dengan baik dan sesuai prosedur.

7. Dokumentasi

Gambar kegiatan desinfeksi dental unit

H. Melakukan pemilahan sampah medis, non medis, dan benda tajam.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya pemilahan sampah medis, non medis dan benda


tajam untuk mengurangi penyebaran infeksi pada petugas kesehatan
dan masyarakat setempat.
2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Memastikan tersedianya tempat sampah medis, non medis dan


benda tajam di Poli Gigi dan Mulut.

b. Membuang sampah medis di tempat sampah berplastik kuning.

c. Membuang sampah non medis di tempat sampah berplastik


hitam.

d. Membuang sampah benda tajam atau jarum suntik bekas pakai


ke safety box.

e. Melakukan kolaborasi dengan CS untuk pembuangan sampah


setelah selesai perawatan. Sampah medis dan benda tajam
bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu madivest sebagai tempat
pembuangan sampah akhir. Sampah yg non medis diambil tiap
harinya oleh petugas kebesihan dari kecamatan.

3. Hasil dan Pembahasan

Tercapainya kegiatan pemilahan sampah medis, non medis,


dan benda tajam untuk mengurangi risiko penularan infeksi dari
sampah yang dihasilkan dari pelayanan di Poli Gigi dan Mulut.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Dalam melaksanakan kegiatan pemilahan sampah medis , non


medis dan benda tajam petugas dapat bertanggung jawab agar
upaya pencegahan infeksi dari sarana pelayanan poli gigi dapat
tercapai.
b. Etika publik

Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non medis dan


benda tajam dengan baik sebagai bentuk komitmen pelayanan
terhadap pasien.

c. Komitmen mutu

Pada saat dilakukan kegiatan pemilahan sampah yang di


hasilkan dari kegiatan pelayanan di Poli Gigi dan Mulut secara
efektif.

d. Anti korupsi

Dalam melaksanakan pemilahan sampah dilakukan sesuai


dengan aturan dan secara rutin juga jujur.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Manajemen ASN

Pada saat dilakukannya pemilahan sampah medis, non medis


dan benda tajam menjadikan petugas klinik gigi lebih profesional
dan bertanggung jawab.

b. WoG

Dalam melaksanakannya petugas dapat berkoordinasi dengan


petugas lain seperti petugas kebersihan di Puskesmas Riung
Bandung yang bertugas membuang sampah dari klinik ke tempat
pembuangan sampah akhir.

6. Kesimpulan

Pemilahan sampah sesuai jenisnya merupakan kegiatan


yang sangat penting sebagai upaya pencegahan infeksi silang.
Petugas di Poli Gigi melakukan kegiatan ini dengan baik.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan pemilahan sampah medis, non medis, dan benda tajam.

I. Membuat poster cuci tangan dengan sabun

1. Tujuan Kegiatan

Kegiatan pembuatan poster ini bertujuan sebagai media


publikasi agar petugas dan masyarakat atau pasien yang datang ke
Poli Gigi dan Mulut bisa membacanya dan mengaplikasikan
kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebagai upaya
pencegahan infeksi.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Mencari bahan untuk pembuatan poster seperti gambar.


b. Membuat poster menggunakan aplikasi corel draw.
c. Mencetak poster dan memasangnya di Poli Gigi dan Mulut.
3. Hasil dan Pembahasan

Telaksananya kegiatan pembuatan poster cuci tangan dengan


sabun di Poli Gigi dan Mulut agar tercapainya perilaku hidup bersih
dan sehat pada petugas dan masyarakat.
4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Dalam melaksanakan kegiatan pembuatan poster petugas


melaksanakan dengan tanggung jawab.
b. Etika publik

Dalam melaksanakan kegiatan pembuatan poster cuci tangan


dengan sabun dapat membentuk komitmen pelayanan terhadap
pasien.
c. Anti korupsi

Dalam melaksanakan kegiatan pembuatan poster cuci tangan


dengan sabun petugas melakukan dengan jujur.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Manajemen ASN

Pada saat dilakukannya kegiatan pembuatan poster cuci tangan


dengan sabun menjadikan petugas klinik gigi lebih profesional
dan bertanggung jawab.

b. Pelayanan publik
Pada saat dilakukannya kegiatan pembuatan poster cuci tangan
dengan sabun akan menjaga mutu pelayanan kesehatan.
6. Kesimpulan

Pada saat dilakukannya kegiatan pembuatan poster cuci tangan


dengan sabun, petugas melakukan dengan baik dan benar. Pasien
yang datang ke Poli Gigi pun tertarik untuk membacanya.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan membuat poster cuci tangan dengan sabun

Bandung, 11 Juni 2019

Peserta

Ajeng Sri Mulyani A.Md.KG

Nosis. 201904073557
Laporan Kegiatan Harian Minggu Ke-5

Nama Peserta : Ajeng Sri Mulyani A.Md.KG

Instansi : UPT Puskesmas Riung Bandung

Hari/Tanggal : Rabu, 12 Juni 2019

A. Membudayakan kebiasaan cuci tangan.

1. Tujuan Kegiatan

Tercapainya kebiasaan dan membudayakan mencuci tangan


sesuai SOP dengan 6 langkah, sebagai upaya pencegahan infeksi
di Poli Gigi dan Mulut UPT Puskesmas Riung Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Melakukan cuci tangan secara rutin (five moment):

1) Sebelum kontak dengan pasien.

2) Sebelum tindakan aseptik.

3) Setelah terkena cairan tubuh pasien.

4) Setelah kontak dengan pasien.

5) Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien.

b. Mencuci Tangan dengan Sabun (Handwash) dilakukan selama


40-60 detik, dengan tahapan:

1) Membasuh seluruh pergelangan tangan, punggung tangan


sampai ujung jari setinggi pertengahan lengan dengan air
mengalir.
2) Ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan
secara lembut.

3) Menggosok-gosok kedua telapak tangan.

4) Menggosok punggung tangan kanan dan tangan kiri secara


bergantian.

5) Menggosok sela-sela jari tangan kanan dan tangan kiri secara


bergantian

6) Membersihkan ujung jari dengan mengatupkan kedua ujung


jari tangan kanan dan kiri secara bergantian.

7) Menggosok ibu jari dengan cara ibu jari kanan berputar dalam
genggaman tangan kiri dan sebaliknya secara bergantian.

8) Meletakkan ujung jari tangan kanan ke telapak tangan kiri


kemudian gosok perlahan secara memutar dan sebaliknya
secara bergantian.

9) Membilas kedua tangan dengan air mengalir sampai bersih.

10)Mengeringkan kedua tangan dengan handuk bersih dan


kering atau tissue.

c. Mencuci Tangan dengan Cairan Antiseptik (Handrub) dilakukan


selama 20-30 detik, dengan tahapan:

1) Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap


dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan
arah memutar.

2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara


bergantian.

3) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.


4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling
mengunci.

5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.Letakkan


ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.

3. Hasil dan Pembahasan

Terlaksananya kegiatan cuci tangan dengan sabun dan


cairan antiseptik secara rutin yang dilakukan 1 dokter gigi dan 2
perawat gigi sebelum dan sesudah pelayanan.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Kegiatan membudayakan mencuci tangan merupakan upaya
pencegahan infeksi sebagai bentuk pertanggung jawaban
terhadap etika profesi.
b. Nasionalisme
Dalam melakukan kegiatan cuci tangan dapat menumbuhkan
rasa nasionalisme yang terkandung dalam pancasila , sila ke 2
yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Mengandung arti
adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai moral
dalam hidup Bersama. Kesadaran yang dimaksud adalah
kesadaran dalam melakukan kegiatan cuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan untuk meminimalisir terjadinya infeksi silang.
c. Etika publik
Pada saat dilakukannya egiatan mencuci tangan sebelum kontak
dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terkena cairan
tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah menyentuh
lingkungan sekitar pasien merupakan bentuk etika publik dengan
menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Komitmen mutu
Pada saat dilakukannya kegiatan mencuci tangan sesuai
prosedur, petugas dapat melakukan secara efektif dan efisien
sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas pelayanan.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Pelayanan publik

Pada saat dilakukannya kegiatan mencuci tangan sebelum dan


sesudah tindakan kepada pasien sebagai bentuk pelayanan yang
terbaik.

b. Manajemen ASN

Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas melaksanakan dengan


tanggung jawab.sesuai dengan kode etik ASN.

6. Kesimpulan

Terlaksananya kegiatan mencuci tangan sesuai SOP


dengan 6 langkah pada 5 waktu, sebagai upaya pencegahan
infeksi di poli Gigi dan Mulut.

7. Dokumentasi

Gambar kegiatan mencuci tangan dengan handrub


B. Membuat checklist cuci tangan.

1. Tujuan Kegiatan

Tercapainya pembuatan format checklist cuci tangan


sebagai bahan evaluasi dan disiplin petugas dalam upaya
pencegahan infeksi silang di poli Gigi dan Mulut.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Membuat format checklist cuci tangan.

b. Mensosialisasikan kepada petugas di Klinik Gigi dan Mulut.

c. Mengisi checklist dengan jujur.

d. Evaluasi hasil checklist.

3. Hasil dan Pembahasan

Terlaksanakannya pembuatan dan mengisi checklist cuci


tangan pada 1 dokter gigi dan 1 perawat gigi. Dengan hasil
evaluasi :

a. drg. Adrian Handwash 10 poin, Handrub 6 poin

b. prg. Ajeng Handwash 10 poin, Handrub 6 poin

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Pada saat dilakukannya kegiatan checklist cuci tangan petugas


dapat melakukan secara konsisten.

b. Nasionalisme

Dalam melaksanakan checklist kegiatan cuci tangan dapat


membantu anggota klinik lain dalam mengingat tanggung jawab
masing – masing akan kewajiban mencuci tangan.
c. Komitmen mutu

Dalam melaksanakan kegiatan pengisian checklist cuci tangan


dapat terjalin kerjasama yang baik untuk meningkatkan kualitas
pelayanan merupakan salah satu bentuk etika berorganisasi
serta menghargai toleransi dengan tim.

d. Anti korupsi

Pada saat dilakukan kegiatan checklist cuci tangan petugas


melakukan dengan Jujur.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. WoG

Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat membentuk


koordinasi dengan petugas di Poli Gigi dan Mulut dengan baik.

b. Manajemen ASN

Dalam melaksanakan kegiatan pembuatan checklist cuci tangan


petugas melaksanakan dengan cermat dan disiplin, sesuai
dengan kode etik ASN.

6. Kesimpulan

Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas dapat


mengetahui tahapan dalam cuci tangan mana saja yang sering
terlupakan. Selain itu dapat terjalin kerjasama yang baik dengan
cara memberi evaluasi dan motivasi pada petugas di Poli Gigi dan
Mulut.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan mengisi checklist cuci tangan

C. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Klinik Gigi.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya sikap disiplin untuk menggunakan Alat


Pelindung Diri (APD) di Poli Gigi dan Mulut sesuai SOP dalam
upaya pencegahan infeksi silang.

2. Pelaksanaan Kegiatan

Melakukan sharing akan pentingnya penggunaan APD sesuai


SOP yaitu Memakai masker, Memakai sarung tangan disposible
(sekali pakai buang), Baju pelindung, dan Kaca mata pelindung
(goglees). Memakai sarung tangan dan masker sebelum melakukan
tindakan kepada pasien.

3. Hasil dan Pembahasan

Penggunaan APD di lakukan oleh dokter gigi dan perawat


gigi sebelum melakukan pelayanan. Selain itu APD juga dipakai
pada saat melakukan sterilisasi dan desinfeksi. APD yang di pakai
pada hari ini yaitu masker, sarung tangan, baju pelindung, googles.
4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan penggunaan alat pelindung diri
sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap etika profesi.
petugas lebih bertanggung jawab untuk diri sendiri dan pasien
guna mengurangi resiko kemungkinan terjadi infeksi saat
tindakan maupun setelah tindakan.
b. Etika publik
Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat menumbuhkan
kepercayaan masyarakat akan pelayanan yang diberikan, selain
itu sebagai bentuk sopan santun terhadap pasien.
c. Komitmen mutu
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas melakukan prosedur
pemakaian dengan teliti sebagai bentuk komitmen pelayanan
terbaik kepada pasien.
d. Anti Korupsi
Dalam melaksanakan kegiatan pemakaian alat pelindung diri
dalam pemakaiannya sesuai dengan peruntukannya.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
a. WOG
Dalam melaksanakannya petugas dapat menjalin kerjasama dan
koordinasi dengan anggota poli gigi untuk disiplin menggunakan
alat pelindung diri.
b. Pelayanan publik
Pada saat dilakukannya persiapkan alat pelindung diri sebelum
memulai pelayanan akan menjaga mutu pelayanan kesehatan
dan meningkatkan kualitas pelayanan.
6. Kesimpulan
Dalam melaksanakan kegiatan ini Petugas di Poli Gigi yaitu
dokter gigi dan perawat gigi paham akan pentingnya penggunaan
APD.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan penggunaan APD

D. Persiapan sarana dan peralatan sterilisasi alat

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya persiapan sarana dan peralatan sterilisasi


alat dalam upaya pencegahan infeksi silang di Poli Gigi dan Mulut
Puskesmas Riung Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Menyiapkan sarana pelayanan meliputi ruangan Poli Gigi.

b. Menyiapkan alat dan bahan untuk pelayanan di Poli Gigi.

c. Menyiapkan APD

d. Menyiapkan baskom biru dan sikat biru lalu membuat larutan


chlorine 5%.

e. Menyiapkan baskom merah dan sikat merah lalu membuat


larutan sabun.

f. Menyiapkan handuk bersih dan tempat penyimpanan alat.

h. Korentang dan nampan.

i. Menyiapkan alat sterilisasi


3. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan ini dilakukan pada pukul 07.30 setelah absen


datang dan sebelum memulai pelayanan. Memastikan ruangan
bersih sudah disapu dan di pel oleh CS, memastikan ketersediaan
bahan cukup, mengecek alat, menyusun alat diagnostik set pada
nampan, mempersiapkan bahan dan peralatan untuk sterilisasi alat.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Pada saat dilakukannya kegiatan penyiapan alat dan bahan


untuk sterilisasi alat sebagai bentuk tanggung jawab terhadap
pasien dan merupakan bentuk dari etika profesi.

b. Etika publik

Dalam melaksanakan kegiatan penyiapan alat dan bahan untuk


sterilisasi alat sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan
pasien.

c. Komitmen mutu

Pada saat dilakukannya penyiapan alat dan bahan sebelum


melakukan sterilisasi alat petugas dapat melakukan dengan teliti
dan hati-hati sesuai prosedur.

d. Anti korupsi

Dalam melaksanakannya petugas jujur tidak berbohong.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Manajemen ASN

Dalam melaksanakan kegiatan persiapan sarana dan peralatan


sterilisasi alat yang dilakukan sesuai dengan kode etik ASN
sebagai aparatur negara yang melaksanakan tugas dengan
cermat dan disiplin.

b. Pelayanan publik

Pada saat dilakukannya penyiapan sarana dan peralatan


sterilisasi alat sebelum memulai pelayanan akan menjaga mutu
pelayanan kesehatan selain itu juga sebagai bentuk pelayanan
yang baik terhadap masyarakat.

6. Kesimpulan

Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat membentuk sikap


tanggung jawab pada petugas. Selain itu petugas dapat bekerja
secara efektif dan efisien tidak hanya bertujuan untuk menghemat
energi, waktu, dan pikiran tetapi bekerja secara efektif dan efisien
akan menghasilkan kualitas pelayanan yang lebih baik kepada
pasien.

7. Dokumentasi

Gambar kegiatan persiapan sarana dan peralatan sterilisasi alat

E. Melakukan sterilisasi alat.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya sterilisasi alat dalam upaya pencegahan infeksi


silang di Poli Gigi dan Mulut Puskesmas Riung Bandung.
2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Menggunakan APD

b. Alat-alat direndam dalam baskom biru yang berisi larutan klorin


0,5 % selama 5-10 menit kemudian sikat.

c. Masukan alat kedalam baskom merah yang berisi cairan sabun


lalu disikat sampai bersih.

d. Bilas di bawah air mengalir dan keringkan.

e. Masukkan alat dalam boiling selama 15-30 menit (dihitung setelah


air mendidih). Setelah selesai dimatikan.

f. Alat diambil dengan Korentang dan letakkan di nampan yang


dilapisi handuk, keringkan, lalu simpan dalam bak instrument.

3. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan ini dilakukan saat dan setelah pelayanan.


Banyaknya diagnostik set yang terpakai yaitu 10 set sesuai dengan
jumlah pasien hari ini. Alat kedokteran gigi yang sudah
terkontaminasi cairan tubuh pasien harus segera di rendam jangan
sampai mengering, hal ini merupakan tahapan dekontaminasi yaitu
perendaman dengan larutan chlorine 5%. Setelah tahapan
dekontaminasi dilanjutkan dengan sterilisasi dengan boiling.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Petugas dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan


sterilisasi dengan benar agar upaya pencegahan infeksi dari alat
kedokteran gigi dapat tercapai.
b. Etika publik

Dalam melaksanakan sterilisasi alat secara jujur dan cermat


sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan di Poli Gigi dan
Mulut.

c. Komitmen mutu

Dalam melaksanakan sterilisasi alat petugas melakukan secara


teliti dan akurat.

d. Anti korupsi

Pada saat dilaksanakannya kegiatan sterilisasi alat petugas


melaksanakan dengan jujur sesuai dengan standar dan
prosedur.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Manajemen ASN

Pada saat dilakukannya kegiatan sterilisasi alat menjadikan


petugas klinik gigi lebih profesional dan bertanggung jawab
terhadap pasien maupun operator (dokter gigi dan perawat gigi).

b. WOG

Dalam melaksanakan kegiatan sterilisasi alat dapat menjalin


kerja sama dan kolaborasi dengan perawat gigi lain.

6. Kesimpulan

Kegiatan sterilisasi alat merupakan hal penting dan wajib


dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan infeksi silang. Pada
saat dilakukannya kegiatan sterilisasi alat petugas dapat
melaksanakan dengan baik dan teliti sesuai prosedur.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan sterilisasi alat di Poli Gigi

F. Persiapan sarana dan peralatan desinfeksi dental unit.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya persiapan sarana dan peralatan desinfeksi dental unit


dalam upaya pencegahan infeksi silang di Poli Gigi dan Mulut
Puskesmas Riung Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Menyiapkan APD

b. Menyiapkan sarana meliputi dental unit

c. Menyiapkan peralatan dan bahan Ember, kain lap, sikat, larutan


desinfekan, sabun cair, kapas, alcohol, pelumas handpiece.

3. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan ini dilakukan pada pukul 07.30 setelah absen datang dan
sebelum memulai pelayanan. Memastikan dental unit berfungsi,
memastikan kelengkapan dental unit, memastiakan obat obatan
kedokteran gigi tersedia dan cukup.
4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas
Melakukan kegiatan penyiapan alat dan bahan untuk desinfeksi
dental unit sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pasien dan
merupakan bentuk dari etika profesi.
b. Etika publik
Kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen terhadap
pelayanan pasien.
c. Komitmen mutu
Melakukan Penyiapan alat dan bahan sebelum melakukan
desinfeksi dental unit dengan teliti dan hati-hati sesuai prosedur.
d. Anti korupsi
Jujur tidak berbohong dalam melaksanakannya sesuai dengan
standar dan prosedur.
5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Pelayanan publik
Mempersiapkan sarana dan peralatan sebelum kegiatan
desinfeksi dental unit dimulai akan menjaga mutu pelayanan
kesehatan.
b. Manajemen ASN
Dengan mempersiapkan sarana dan peralatan sebelum
kegiatan desinfeksi dental unit menjadikan petugas klinik gigi
lebih profesional dan bertanggung jawab.
6. Kesimpulan

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini petugas mengetahui


akan pentingnya melalukan kegiatan ini dan dapat membentuk
sikap tanggung jawab.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan persiapan sarana dan peralatan desinfeksi dental unit

G. Melakukan desinfeksi dental unit.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya desinfeksi dental unit dalam upaya pencegahan


infeksi silang di Poli Gigi dan Mulut Puskesmas Riung Bandung.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Memilah bagian dental unit mana yang paling terkontaminasi.

b. Sputum: sputum disiram pakai air, tuangkan sabun cair, sikat


sampai bersih, bilas, ambil lysol lalu sikat dan bilas.

c. Contra angle: flushing, lap pakai kapas beralkohol mulai dari


kepala lalu diberi pelumas handpiece.

d. Body dental unit: bersihkan permukaan dengan membasahi lap


dengan larutan pembersih/ air sabun dan lap permukaan
dengan baik.

e. Desinfeksi permukaan yang telah dilap. Semprotkan larutan


desinfektan pada seluruh permukaan dan gunakan lap di
belakangnya untuk mengurangi penyemprotan yang berlebihan.
Biarkan permukaan tetap basah kurang lebih 10 menit. Lalu
keringkan dengan lap kering.

3. Hasil dan Pembahasan

Tercapainya kegiatan desinfeksi dental unit dengan baik,


demi menjaga kebersihan, kenyamanan, dan menjaga dental unit
agar tidak mudah rusak.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit dengan benar


petugas dapat bertanggung jawab sebagai upaya pencegahan
infeksi dari sarana pelayanan di poli gigi dapat diminimalisir.

b. Etika publik

Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit dengan jujur dan


cermat sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan di Poli Gigi
dan Mulut.

c. Komitmen mutu

Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit petugas melakukan


dengan teliti dan akurat.

d. Anti korupsi

Dalam melaksanakannya petugas jujur tidak berbohong sesuai


dengan standar dan prosedur.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Manajemen ASN

Dalam melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit menjadikan


petugas klinik gigi lebih professional, disiplin dan bertanggung
jawab.
b. WoG

Dalam melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit.dapat


menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan perawat gigi lain.

6. Kesimpulan

Kegiatan ini sebagai upaya pencegahan infeksi dari sarana


pelayanan. Dental unit digunakan sebagai tempat periksa pasien
yang telah dilengkapi beberapa peralatan medis, untuk itu cairan
tubuh pasien yang menempel pada dental unit harus dibersihkan
dengan baik dan sesuai prosedur.

7. Dokumentasi

Gambar kegiatan desinfeksi dental unit

H. Melakukan pemilahan sampah medis, non medis, dan benda tajam.

1. Tujuan Kegiatan

Terlaksananya pemilahan sampah medis, non medis dan


benda tajam untuk mengurangi penyebaran infeksi pada petugas
kesehatan dan masyarakat setempat.
2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Memastikan tersedianya tempat sampah medis, non medis dan


benda tajam di Poli Gigi dan Mulut.

b. Membuang sampah medis di tempat sampah berplastik kuning.

c. Membuang sampah non medis di tempat sampah berplastik


hitam.

d. Membuang sampah benda tajam atau jarum suntik bekas pakai


ke safety box.

e. Melakukan kolaborasi dengan CS untuk pembuangan sampah


setelah selesai perawatan. Sampah medis dan benda tajam
bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu madivest sebagai tempat
pembuangan sampah akhir. Sampah yg non medis diambil tiap
harinya oleh petugas kebesihan dari kecamatan.

3. Hasil dan Pembahasan

Tercapainya kegiatan pemilahan sampah medis, non medis,


dan benda tajam untuk mengurangi risiko penularan infeksi dari
sampah yang dihasilkan dari pelayanan di Poli Gigi dan Mulut.

4. Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Dalam melaksanakan kegiatan pemilahan sampah medis , non


medis dan benda tajam petugas dapat bertanggung jawab agar
upaya pencegahan infeksi dari sarana pelayanan poli gigi dapat
tercapai.
b. Etika publik

Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non medis dan


benda tajam dengan baik sebagai bentuk komitmen pelayanan
terhadap pasien.

c. Komitmen mutu

Pada saat dilakukan kegiatan pemilahan sampah yang di


hasilkan dari kegiatan pelayanan di Poli Gigi dan Mulut secara
efektif.

d. Anti korupsi

Dalam melaksanakan pemilahan sampah dilakukan sesuai


dengan aturan dan secara rutin juga jujur.

5. Keterkaitan Dengan Mata Diklat

a. Manajemen ASN

Pada saat dilakukannya pemilahan sampah medis, non medis


dan benda tajam menjadikan petugas klinik gigi lebih profesional
dan bertanggung jawab.

b. WoG

Dalam melaksanakannya petugas dapat berkoordinasi dengan


petugas lain seperti petugas kebersihan di Puskesmas Riung
Bandung yang bertugas membuang sampah dari klinik ke tempat
pembuangan sampah akhir.

6. Kesimpulan

Pemilahan sampah sesuai jenisnya merupakan kegiatan


yang sangat penting sebagai upaya pencegahan infeksi silang.
Petugas di Poli Gigi melakukan kegiatan ini dengan baik.
7. Dokumentasi

Gambar kegiatan pemilahan sampah medis, non medis, dan benda tajam.

Bandung, 12 Juni 2019

Peserta

Ajeng Sri Mulyani A.Md.KG

Nosis. 201904073557

Anda mungkin juga menyukai