1. Tujuan Kegiatan
Tercapainya kegiatan penggunaan alat perlindungan diri
yang sesuai prosedur, sehingga mampu mencegah
kemungkinan terjadinya resiko infeksi silang di Ruang
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut BLUD UPTD
Puskesmas Banjar 3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Aktualisasi penggunaan alat perlindungan diri dilaksanakan
30 hari selama peserta menjalankan off campus dari tanggal
27 September 2019 sampai dengan 26 Oktober 2019 di
BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3. Penggunaan alat
perlindungan diri digunakan sebanyak pasien yang berobat
setiap harinya ke Ruang Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan
Mulut, pada hari senin tanggal 7 Oktober pasien yang
berobat sebanyak 9 orang. Adapun alat perlindungan diri
yang digunakan diantaranya :
a. Menggunakan masker
b. Menggunakan sarung tangan disposible (sekali pakai )
c. Baju pelindung ( apron )
d. Kaca mata pelindung (goggles)
3. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pada hari Senin tanggal 7 Oktober 2019 jumlah pasien yang
berobat ke ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
sebanyak 9 orang. Penggunaan Alat Perlindungan Diri
(APD) yang digunakan oleh dokter gigi dan perawat gigi
digunakan sebanyak jumlah pasien yang berobat ke Ruang
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut. Penggunaan APD
diharapkan mampu mencegah kemungkinan terjadinya
resiko infeksi silang.
4. Nilai Dasar ANEKA
a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan penggunaan alat
pelindung diri adalah sebagai bentuk pertanggung
jawaban terhadap etika profesi, bertanggung jawab
untuk diri sendiri dan pasien, guna mengurangi resiko
kemungkinan terjadi infeksi silang saat tindakan maupun
setelah tindakan.
b. Nasionalisme
Dalam pelaksanaan penggunaan alat pelindung diri (
APD ) ketika menjalankan tugas, digunakan secara
profesional tanpa membedakan status sosial pasien,
berdasarkan suku, agama, ras dan budaya, dan sebagai
bentuk pelayanan yang adil terhadap semua pasien
serta pengamalan Pancasila sila ke 2 ( Kemanusiaan
yang adil dan beradab ) dan 5 ( Keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia ).
c. Etika public
Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat
menumbuhkan kepercayaan pasien akan pelayanan
yang diberikan, selain itu sebagai bentuk sopan santun
terhadap pasien.
d. Komitmen mutu
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas melakukan
prosedur pemakaian dengan teliti sebagai bentuk
komitmen pelayanan terbaik kepada pasien.
e. Anti korupsi
Dalam penggunaan Alat Perlindungan Diri ( APD )
digunakan sebagaimana peruntukannya.
8. Dokumentasi
1. Tujuan Kegiatan
Tercapainya kegiatan desinfeksi dental unit dalam upaya
mengurangi kemungkinan terjadinya resiko infeksi silang di
ruang pemeriksaan kesehatan Gigi dan Mulut di BLUD UPTD
Puskesmas Banjar 3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyediakan sikat
b. Kain lap
c. Baskom
d. Sabun
e. Larutan chlorine 0,5%
f. Pelumas Handpiece
g. Kassa
a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit
adalah sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap
etika profesi, bertanggung jawab untuk diri sendiri dan
pasien, guna mengurangi resiko kemungkinan terjadi
infeksi silang setelah tindakan.
b. Nasionalisme
Pelaksanaan desinfeksi dental unit di kerjakan setelah
tindakan terhadap pasien selesai tanpa membedakan
status social pasien yang berobat ke ruang
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
c. Etika Publik
Dengan kondisi dental unit yang bersih dan terawat
diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan
pasien terhadap pelayanan yang diberikan.
d. Komitmen mutu
Melaksanakan desinfeksi dental unit secara jujur dan
cermat dapat membentuk komitmen petugas terhadap
pelayanan di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut.
e. Anti korupsi
Pada saat melaksanakan kegiatan desinfeksi dental
unit petugas melaksanakan dengan mengacu pada
standar operasional prosedur ( SOP ).
b. Manajemen ASN
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas
melaksanakan dengan tanggung jawab.sesuai dengan
kode etik ASN dan sesuai operasional prosedur yang
berlaku (SOP).
c. WoG
Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit petugas
dapat menjalin kerjasama dan koordinasi dengan
petugas lain di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut untuk disiplin dalam melaksanan desinfeksi
dental unit sesuai standar operasional prosedur ( SOP
).
1. Tujuan Kegiatan
Terlaksananya kegiatan sterilisasi alat dalam upaya
pencegahan resiko infeksi silang di ruang pemeriksaan
kesehatan Gigi dan Mulut di BLUD UPTD Puskesmas Banjar
3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan saat dan setelah pelayanan.
Banyaknya diagnostik set yang terpakai yaitu 9 set sesuai
dengan jumlah pasien pada hari Senin tanggal 7 Oktober
2019. Alat kedokteran gigi yang sudah terkena cairan tubuh
pasien baik darah maupun saliva harus segera di rendam
jangan sampai mengering, hal ini merupakan tahapan
dekontaminasi yaitu perendaman dengan larutan chlorine
5%. Setelah tahapan dekontaminasi dilanjutkan dengan
sterilisasi dengan oven.
1. Tujuan Kegiatan
Terlaksananya pemilahan sampah medis, non medis dan
benda tajam untuk mengurangi penyebaran infeksi pada
petugas kesehatan dan masyarakat setempat.
2. Pelaksanaan Kegiatan
b. Nasionalisme
Membudayakan etika 5S ( senyum, sapa, salam, sopan,
santun ) kepada setiap petugas yang mengambil sampah
tanpa membedakan status social sebagai bentuk
pengamalan Pancasila sila ke 5 yaitu Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
c. Etika Publik
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam dilaksanakan dengan baik
sehingga dapat membentuk komitmen terhadap
pencegahan resiko infeksi.
d. Komitmen mutu
Pada saat dilakukan kegiatan pemilahan sampah yang di
hasilkan dari kegiatan pelayanan di ruang pemeriksaan
kesehatan Gigi dan Mulut dilakukan secara efektif.
e. Anti korupsi
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam dilakukan sesuai dengan standar
operasional prosedur, jujur dan berkesinambungan.
b. whole of Government
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam, petugas menjalin koordinasi
dengan petugas lain seperti petugas kebersihan di
Puskesmas Banjar 3 yang bertugas membuang sampah
dari ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ke
tempat pembuangan sampah akhir.
c. Manajemen ASN
Pada saat dilakukannya pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam menjadikan petugas di ruang
pemeriksaan kesehatan gigi lebih profesional dan
bertanggung jawab yang sesuai dengan kode etik ASN.
1. Tujuan Kegiatan
Terlaksananya penyuluhan chair side talk mengenai 6
langkah cuci tangan sebagai bentuk upaya pencegahan
resiko infeksi silang di ruang pemeriksaan kesehatan Gigi
dan Mulut di BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )
b. Memilih materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan
sasaran
c. Memilih metode penyuluhan sesuai dengan materi
penyuluhan
d. Memilih dan menyiapkan Alat Bantu Penyuluhan ( ABP
) sesuai dengan materi penyuluhan
e. Melaksanakan penyuluhan pada sasaran yang telah
ditentukan
f. Melakukan evaluasi setelah penyuluhan.
3. Hasil Kegiatan
8. Dokumentasi
B
P
D
i
n
i
F
e
b
r
i
a
n
i
,
A
M
K
G
2
0
1
9
0
9
0
7
3
1
2
9
0
Laporan Kegiatan Harian ke 2 Minggu Ke-2
1. Tujuan Kegiatan
Tercapainya kegiatan penggunaan alat perlindungan diri
yang tepat, sehingga mampu meminimalisir terjadinya resiko
infeksi silang di Ruang Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan
Mulut BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menggunakan masker
b. Menggunakan sarung tangan disposible (sekali pakai )
c. Baju pelindung ( apron )
d. Kaca mata pelindung (goggles)
b. Nasionalisme
Dalam pelaksanaan penggunaan alat pelindung diri ( APD
) ketika menjalankan tugas, digunakan secara profesional
tanpa membedakan status sosial pasien, berdasarkan
suku, agama, ras dan budaya, dan sebagai bentuk
pelayanan yang adil terhadap semua pasien serta
pengamalan Pancasila sila ke 2 ( Kemanusiaan yang adil
dan beradab ) dan 5 ( Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia ).
c. Etika Publik
Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat menumbuhkan
kepercayaan pasien akan pelayanan yang diberikan,
selain itu sebagai bentuk sopan santun terhadap pasien.
d. Komitmen mutu
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas melakukan
prosedur pemakaian dengan teliti sebagai bentuk
komitmen pelayanan terbaik kepada pasien.
e. Anti korupsi
Dalam melaksanakan kegiatan pemakaian alat pelindung
diri dalam pemakaiannya sesuai dengan peruntukannya.
a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit
adalah sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap
etika profesi, bertanggung jawab untuk diri sendiri dan
pasien, guna mengurangi resiko kemungkinan terjadi
infeksi silang setelah tindakan.
b. Nasionalisme
Pelaksanaan desinfeksi dental unit di kerjakan setelah
tindakan terhadap pasien selesai tanpa membedakan
status social pasien yang berobat ke ruang pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut.
c. Etika Publik
Dengan kondisi dental unit yang bersih dan terawat
diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan pasien
terhadap pelayanan yang diberikan.
d. Komitmen mutu
Melaksanakan desinfeksi dental unit secara jujur dan
cermat dapat membentuk komitmen petugas terhadap
pelayanan di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut.
e. Anti korupsi
Pada saat melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit
petugas melaksanakan dengan mengacu pada standar
operasional prosedur ( SOP ).
a. Pelayanan public
b. Manajemen ASN
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas melaksanakan
dengan tanggung jawab.sesuai dengan kode etik ASN
dan sesuai operasional prosedur yang berlaku ( SOP ).
c. WoG
Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit petugas
dapat menjalin kerjasama dan koordinasi dengan petugas
lain di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut untuk
disiplin dalam melaksanan desinfeksi dental unit sesuai
standar operasional prosedur ( SOP ).
1. Tujuan Kegiatan
Terlaksananya sterilisasi alat dalam upaya pencegahan
resiko infeksi silang di ruang pemeriksaan kesehatan Gigi
dan Mulut di BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Sediakan Perendaman alat dalam larutan chlorine 0,5%
dalam baskom.
b. Pencucian dengan air sabun dalam baskom
c. Pembilasan dibawah air mengalir
d. Mengatur alat dan mengisi air kedalam panci sampai alat
terendam 2 cm kemudian panaskan sampai mendidih,
kecilkan api tunggu selama 15-30 menit.
e. Setelah selesai, lalu dimatikan.
f. Alat diambil dengan Korentang steril, dan letakkan di
atas bak steril yang dilapisi handuk steril, keringkan,
kemudian simpan dalam bak istrument.
3. Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan saat dan setelah pelayanan.
Banyaknya diagnostik set yang terpakai yaitu 2 set sesuai
dengan jumlah pasien hari Selasa Tanggal 8 Oktober 2019.
Alat kedokteran gigi yang sudah terkena cairan tubuh
pasien baik darah maupun saliva harus segera di rendam
jangan sampai mengering, hal ini merupakan tahapan
dekontaminasi yaitu perendaman dengan larutan chlorine
5%. Setelah tahapan dekontaminasi dilanjutkan dengan
sterilisasi dengan oven.
a. Pelayanan public
b. Manajemen ASN
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas
melaksanakan dengan tanggung jawab.sesuai dengan
kode etik ASN dan sesuai operasional prosedur ( SOP
) yang berlaku.
c. WoG
Dalam melaksanakan sterilisasi alat kedokteran gigi
petugas dapat menjalin kerjasama dan koordinasi
dengan petugas lain di ruang pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut untuk disiplin dalam melaksanan
sterilisasi alat kedokteran gigi sesuai standar
operasional prosedur (SOP).
a. Pelayanan public
Memberikan pelayanan dengan senyum dan
memberikan salam dengan berkata sopan dan santun
diharapkan petugas sampah merasa nyaman sehingga
dapat tercipta komunikasi yang efektif antara petugas di
Puskesmas dan petugas pengambil sampah.
b. whole of Government
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam, petugas menjalin koordinasi
dengan petugas lain seperti petugas kebersihan di
Puskesmas Banjar 3 yang bertugas membuang sampah
dari ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ke
tempat pembuangan sampah akhir.
c. Manajemen ASN
Pada saat dilakukannya pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam menjadikan petugas di ruang
pemeriksaan kesehatan gigi lebih profesional dan
bertanggung jawab yang sesuai dengan kode etik ASN.
6. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Pemilahan sampah medis, non medis dan benda tajam
dilaksanakan dengan profesional, penuh tanggung
jawab dan sesuai dengan kode etik perawat gigi, dan
juga dapat mendorong terwujudnya misi Kota Banjar no
2, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
(SDM) dengan arah kebijakan meningkatkan pelayanan
kesehatan.
8. Dokumentasi
1. Tujuan Kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )
b. Memilih materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan
sasaran
c. Memilih metode penyuluhan sesuai dengan materi
penyuluhan
d. Memilih dan menyiapkan Alat Bantu Penyuluhan ( ABP
) sesuai dengan materi penyuluhan
e. Melaksanakan penyuluhan pada sasaran yang telah
ditentukan
f. Melakukan evaluasi setelah penyuluhan
3. Hasil Kegiatan
Tersedianya Satuan Alur Penyuluhan ( SAP ) dan leaflet
dengan tema 6 langkah cuci tangan sebelum
melaksanakan penyuluhan chair side talk di ruang
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut di BLUD UPTD
Puskesmas Banjar 3.
4. Nilai-nilai dasar (ANEKA)
a. Akuntabilitas
Kegiatan penyuluhan chair side talk dengan tema 6
langkah cuci tangan di laksanakan dengan penuh
tanggung jawab sebagai bentuk meningkatkan
pengetahuan pasien untuk melaksanakan 6 langkah
cuci tangan yang benar guna untuk mengurangi
kemungkinan resiko infeksi silang pada saat berobat ke
ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
b. Nasionalisme
Dalam melakukan kegiatan penyuluhan chair side talk
mengenai 6 langkah cuci tangan dapat menumbuhkan
rasa nasionalisme yang terkandung dalam pancasila,
sila ke 2 yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai moral dalam hidup Bersama.
Kesadaran yang dimaksud adalah kesadaran dalam
melakukan kegiatan cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan untuk meminimalisir terjadinya infeksi silang.
c. Etika public
Pada saat dilakukannya kegiatan penyuluhan chair
side talk dengan tema 6 langkah cuci tangan yaitu
sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan
aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah
kontak dengan pasien, setelah menyentuh lingkungan
sekitar pasien merupakan bentuk etika publik dengan
menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak.
d. Komitmen mutu
Pada saat dilakukan kegiatan penyuluhan chair side
talk mengenai 6 langkah cuci tangan dikerjakan dengan
sesuai operasional prosedur ( SOP ), efektif dan efisien
sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas pelayanan.
5. Keterkaitan dengan mata diklat
a. Pelayanan public
Memberikan senyum dan salam dengan berkata sopan
dan santun diharapkan pasien merasa nyaman dan
antusias ketika sedang di berikan penyuluhan sehingga
mampu memahami isi penyuluhan yang di berikan oleh
petugas di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
b. whole of Government
Dalam melaksanakan penyuluhan chair side talk
mengenai 6 langkah cuci tangan petugas mampu
berkoordinasi dengan petiugas yang lainnya untuk
kerja sama dalam memberikan penyuluhan secara
berkesinambungan, guna untuk mengurangi resiko
infeksi silang dari ruang pemeriksaan kesehatan gigi
dan mulut.
c. Manajemen ASN
8. Dokumentasi
B
P
D
i
n
i
F
e
b
r
i
a
n
i
,
A
M
K
G
2
0
1
9
0
9
0
7
3
1
2
9
0
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menggunakan masker
b. Menggunakan sarung tangan disposible (sekali pakai )
c. Baju pelindung ( apron )
d. Kaca mata pelindung (goggles)
b. Nasionalisme
Dalam pelaksanaan penggunaan alat pelindung diri (
APD ) ketika menjalankan tugas, digunakan secara
profesional tanpa membedakan status sosial pasien,
berdasarkan suku, agama, ras dan budaya, dan sebagai
bentuk pelayanan yang adil terhadap semua pasien
serta pengamalan Pancasila sila ke 2 ( Kemanusiaan
yang adil dan beradab ) dan 5 ( Keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia ).
c. Etika public
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
Dalam melaksanakan kegiatan pemakaian alat
pelindung diri dalam pemakaiannya sesuai dengan
peruntukannya.
8. Dokumentasi
1. Tujuan Kegiatan
Tercapainya kegiatan desinfeksi dental unit dalam upaya
mengurangi resiko kemungkinan terjadinya infeksi silang di
ruang pemeriksaan kesehatan Gigi dan Mulut di BLUD UPTD
Puskesmas Banjar 3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyediakan sikat
b. Kain lap
c. Baskom
d. Sabun
e. Larutan chlorine 0,5%
f. Pelumas Handpiece
g. Kassa
a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit adalah
sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap etika profesi,
bertanggung jawab untuk diri sendiri dan pasien, guna
mengurangi resiko kemungkinan terjadi infeksi silang
setelah tindakan.
b. Nasionalisme
Pelaksanaan desinfeksi dental unit di kerjakan setelah
tindakan terhadap pasien selesai tanpa membedakan status
social pasien yang berobat ke ruang pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut.
c. Etika Publik
Dengan kondisi dental unit yang bersih dan terawat
diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan pasien
terhadap pelayanan yang diberikan.
d. Komitmen mutu
Melaksanakan desinfeksi dental unit secara jujur dan cermat
dapat membentuk komitmen petugas terhadap pelayanan di
ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
e. Anti korupsi
Pada saat melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit
petugas melaksanakan dengan mengacu pada standar
operasional prosedur ( SOP ).
8. Dokumentasi
1. Tujuan Kegiatan
Terlaksananya sterilisasi alat dalam upaya pencegahan resiko
infeksi silang di ruang pemeriksaan kesehatan Gigi dan Mulut
di BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Sediakan Perendaman alat dalam larutan chlorine 0,5%
dalam baskom
b. Pencucian dengan air sabun dalam baskom
c. Pembilasan dibawah air mengalir
d. Mengatur alat dan mengisi air kedalam panci sampai alat
terendam 2 cm kemudian panaskan sampai mendidih,
kecilkan api tunggu selama 15-30 menit.
e. Setelah selesai, lalu dimatikan.
f. Alat diambil dengan Korentang steril, dan letakkan di atas
bak steril yang dilapisi handuk steril, keringkan, kemudian
simpan dalam bak istrument.
3. Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan saat dan setelah pelayanan. Banyaknya
diagnostik set yang terpakai yaitu 5 set sesuai dengan jumlah
pasien hari Rabu tanggal 9 Oktober 2019. Alat kedokteran gigi
yang sudah terkena cairan tubuh pasien baik darah maupun
saliva harus segera di rendam jangan sampai mengering, hal
ini merupakan tahapan dekontaminasi yaitu perendaman
dengan larutan chlorine 5%. Setelah tahapan dekontaminasi
dilanjutkan dengan sterilisasi dengan oven.
e. Anti korupsi
Pada saat melaksanakan kegiatan sterilisasi alat
kedokteran gigi petugas melaksanakan dengan benar
mengacu pada standar operasional prosedur ( SOP ) yang
berlaku di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
8. Dokumentasi
Proses mencuci Alat Kedokteran Gigi sebelum di sterilisasi di
ruang sterilisasi PPI BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
1. Tujuan Kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Memastikan tersedianya tempat sampah benda tajam
(safety box), sampah medis dan non medis di ruang
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
b. Membuang sampah medis di tempat sampah berplastik
kuning. Sampah medis adalah sampah yang ada
hubungannya dengan pasien. Di antaranya yang terdapat
darah pasien, organ-organ habis operasi (jaringan
biologis), sisa-sisa obat dan lainnya.
c. Membuang sampah non medis di tempat sampah
berplastik hitam. Sampah non medis adalah sampah yang
tidak ada kaitannya dengan pasien seperti kertas-kertas
yang tidak terpakai.
d. Membuang sampah benda tajam atau jarum suntik bekas
pakai ke safety box.
e. Tempat pembuangan sampah untuk medis di BLUD
UPTD Puskesmas Banjar 3 septitank. Sedangkan untuk
sampah yg non medis dibawa atau diambil tiap harinya
oleh petugas kebesihan dari kecamatan.
3. Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pemilahan sampah medis, non medis, dan benda
tajam pada hari Rabu Tanggal 9 Oktober 2019, untuk
mengurangi risiko penularan infeksi dari sampah yang
dihasilkan dari pelayanan di ruang pemeriksaan kesehatan
Gigi dan Mulut sudah terlaksana sesuai dengan standar
operasional prosedur.
a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan pemilahan sampah
medis, non medis dan benda tajam petugas
mengerjakannya denga rasa tanggung jawab dan
professional guna untuk mencegah infeksi dari sarana
pelayanan ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
b. Nasionalisme
Membudayakan etika 5S ( senyum, sapa, salam, sopan,
santun ) kepada setiap petugas yang mengambil
sampah tanpa membedakan status social sebagai
bentuk pengamalan Pancasila sila ke 5 yaitu Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
c. Etika Publik
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam dilaksanakan dengan baik
sehingga dapat membentuk komitmen terhadap
pencegahan resiko infeksi.
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
1. Tujuan Kegiatan
Terlaksananya penyuluhan chair side talk mengenai 6
langkah cuci tangan sebagai bentuk upaya pencegahan
resiko infeksi silang di ruang pemeriksaan kesehatan Gigi
dan Mulut di BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )
b. Memilih materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan
sasaran
c. Memilih metode penyuluhan sesuai dengan materi
penyuluhan
d. Memilih dan menyiapkan Alat Bantu Penyuluhan ( ABP
) sesuai dengan materi penyuluhan
e. Melaksanakan penyuluhan pada sasaran yang telah
ditentukan
f. Melakukan evaluasi setelah penyuluhan
3. Hasil Kegiatan
Tersedianya Satuan Alur Penyuluhan ( SAP ) dan leaflet
dengan tema 6 langkah cuci tangan sebelum
melaksanakan penyuluhan chair side talk di ruang
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut di BLUD UPTD
Puskesmas Banjar 3.
B
P
D
i
n
i
F
e
b
r
i
a
n
i
,
A
M
K
G
2
0
1
9
0
9
0
7
3
1
2
9
0
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menggunakan masker
b. Menggunakan sarung tangan disposible (sekali
pakai )
c. Baju pelindung ( apron )
d. Kaca mata pelindung (goggles)
b. Nasionalisme
Dalam pelaksanaan penggunaan alat pelindung diri
( APD ) ketika menjalankan tugas, digunakan secara
profesional tanpa membedakan status sosial pasien,
berdasarkan suku, agama, ras dan budaya, dan
sebagai bentuk pelayanan yang adil terhadap
semua pasien serta pengamalan Pancasila sila ke
2 ( Kemanusiaan yang adil dan beradab ) dan 5 (
Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia ).
c. Etika public
Pada saat dilakukannya kegiatan ini dapat
menumbuhkan kepercayaan pasien akan pelayanan
yang diberikan, selain itu sebagai bentuk sopan
santun terhadap pasien.
d. Komitmen mutu
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas
melakukan prosedur pemakaian dengan teliti
sebagai bentuk komitmen pelayanan terbaik kepada
pasien.
e. Anti korupsi
Dalam melaksanakan kegiatan pemakaian alat
pelindung diri dalam pemakaiannya sesuai dengan
peruntukannya.
8. Dokumentasi
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyediakan sikat
b. Kain lap
c. Baskom
d. Sabun
e. Larutan chlorine 0,5%
f. Pelumas Handpiece
g. Kassa
a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit adalah
sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap etika
profesi, bertanggung jawab untuk diri sendiri dan pasien,
guna mengurangi resiko kemungkinan terjadi infeksi silang
setelah tindakan.
b. Nasionalisme
Pelaksanaan desinfeksi dental unit di kerjakan setelah
tindakan terhadap pasien selesai tanpa membedakan
status social pasien yang berobat ke ruang pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut.
c. Etika Publik
Dengan kondisi dental unit yang bersih dan terawat
diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan pasien
terhadap pelayanan yang diberikan.
d. Komitmen mutu
Melaksanakan desinfeksi dental unit secara jujur dan
cermat dapat membentuk komitmen petugas terhadap
pelayanan di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
e. Anti korupsi
Pada saat melaksanakan kegiatan desinfeksi dental unit
petugas melaksanakan dengan mengacu pada standar
operasional prosedur ( SOP ).
b. Manajemen ASN
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas
melaksanakan dengan tanggung jawab.sesuai dengan
kode etik ASN dan sesuai operasional prosedur yang
berlaku ( SOP ).
c. WoG
Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit petugas
dapat menjalin kerjasama dan koordinasi dengan
petugas lain di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut untuk disiplin dalam melaksanan desinfeksi dental
unit sesuai standar operasional prosedur ( SOP ).
8. Dokumentasi
1. Tujuan Kegiatan
Terlaksananya sterilisasi alat dalam upaya pencegahan
resiko infeksi silang di ruang pemeriksaan kesehatan Gigi
dan Mulut di BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Sediakan Perendaman alat dalam larutan chlorine
0,5% dalam baskom
b. Pencucian dengan air sabun dalam baskom
c. Pembilasan dibawah air mengalir
d. Mengatur alat dan mengisi air kedalam panci sampai
alat terendam 2 cm kemudian panaskan sampai
mendidih, kecilkan api tunggu selama 15-30 menit.
e. Setelah selesai, lalu dimatikan.
f. Alat diambil dengan Korentang steril, dan letakkan di
atas bak steril yang dilapisi handuk steril, keringkan,
kemudian simpan dalam bak istrument.
3. Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan saat dan setelah pelayanan.
Banyaknya diagnostik set yang terpakai yaitu 3 set sesuai
dengan jumlah pasien hari Kamis tanggal 10 Oktober
2019. Alat kedokteran gigi yang sudah terkena cairan
tubuh pasien baik darah maupun saliva harus segera di
rendam jangan sampai mengering, hal ini merupakan
tahapan dekontaminasi yaitu perendaman dengan larutan
chlorine 5%. Setelah tahapan dekontaminasi dilanjutkan
dengan sterilisasi dengan oven.
b. Nasionalisme
Pelaksanaan sterilisasi alat kedokteran gigi di kerjakan
secara professional tanpa membedakan status social
pasien yang berobat ke ruang pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut.
c. Etika Publik
Dengan alat kedokteran gigi yang bersih dan steril
mampu menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap
pelayanan yang diberikan.
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
Pada saat melaksanakan kegiatan sterilisasi alat
kedokteran gigi petugas melaksanakan dengan benar
mengacu pada standar operasional prosedur (SOP)
yang berlaku di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
1. Tujuan Kegiatan
Terlaksananya pemilahan sampah medis, non medis dan
benda tajam untuk mengurangi penyebaran infeksi pada
petugas kesehatan dan masyarakat setempat.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Memastikan tersedianya tempat sampah benda tajam
(safety box), sampah medis dan non medis di ruang
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
b. Membuang sampah medis di tempat sampah berplastik
kuning. Sampah medis adalah sampah yang ada
hubungannya dengan pasien. Di antaranya yang terdapat
darah pasien, organ-organ habis operasi (jaringan biologis),
sisa-sisa obat dan lainnya.
c. Membuang sampah non medis di tempat sampah
berplastik hitam. Sampah non medis adalah sampah yang
tidak ada kaitannya dengan pasien seperti kertas-kertas
yang tidak terpakai.
d. Membuang sampah benda tajam atau jarum suntik bekas
pakai ke safety box.
e. Tempat pembuangan sampah untuk medis di BLUD
UPTD Puskesmas Banjar 3 septitank. Sedangkan untuk
sampah yg non medis dibawa atau diambil tiap harinya oleh
petugas kebesihan dari kecamatan.
3. Hasil dan Pembahasan
a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan pemilahan sampah
medis, non medis dan benda tajam petugas
mengerjakannya denga rasa tanggung jawab dan
professional guna untuk mencegah infeksi dari sarana
pelayanan ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
b. Nasionalisme
Membudayakan etika 5S ( senyum, sapa, salam,
sopan, santun ) kepada setiap petugas yang
mengambil sampah tanpa membedakan status social
sebagai bentuk pengamalan Pancasila sila ke 5 yaitu
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
c. Etika Publik
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam dilaksanakan dengan baik
sehingga dapat membentuk komitmen terhadap
pencegahan resiko infeksi.
d. Komitmen mutu
Pada saat dilakukan kegiatan pemilahan sampah yang
di hasilkan dari kegiatan pelayanan di ruang
pemeriksaan kesehatan Gigi dan Mulut dilakukan
secara efektif.
e. Anti korupsi
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam dilakukan sesuai dengan
standar operasional prosedur, jujur dan
berkesinambungan.
a. Pelayanan public
Memberikan pelayanan dengan senyum dan memberikan
salam dengan berkata sopan dan santun diharapkan
petugas sampah merasa nyaman sehingga dapat tercipta
komunikasi yang efektif antara petugas di Puskesmas dan
petugas pengambil sampah.
b. whole of Government
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam, petugas menjalin koordinasi
dengan petugas lain seperti petugas kebersihan di
Puskesmas Banjar 3 yang bertugas membuang sampah
dari ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ke
tempat pembuangan sampah akhir.
c. Manajemen ASN
Pada saat dilakukannya pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam menjadikan petugas di ruang
pemeriksaan kesehatan gigi lebih profesional dan
bertanggung jawab yang sesuai dengan kode etik ASN.
1. Tujuan Kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )
b. Memilih materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan
sasaran
c. Memilih metode penyuluhan sesuai dengan materi
penyuluhan
d. Memilih dan menyiapkan Alat Bantu Penyuluhan ( ABP )
sesuai dengan materi penyuluhan
e. Melaksanakan penyuluhan pada sasaran yang telah
ditentukan
f. Melakukan evaluasi setelah penyuluhan
3. Hasil Kegiatan
Tersedianya Satuan Alur Penyuluhan ( SAP ) dan leaflet
dengan tema 6 langkah cuci tangan sebelum melaksanakan
penyuluhan chair side talk di ruang pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut di BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
Penyuluhan individu chair side talk dengan tema 6 langkah cuci tangan
terhadap Pasien di Ruang Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut.
B
P
D
i
n
i
F
e
b
r
i
a
n
i
,
A
M
K
G
2
0
1
9
0
9
0
7
3
1
2
9
0
8. Dokumentasi
Penggunaan APD yang tepat di Ruang Pemeriksaan Kesehatan
Gigi dan Mulut.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyediakan sikat
b. Kain lap
c. Baskom
d. Sabun
e. Larutan chlorine 0,5%
f. Pelumas Handpiece
g. Kassa
b. Manajemen ASN
Dalam melaksanakan kegiatan ini petugas
melaksanakan dengan tanggung jawab.sesuai dengan
kode etik ASN dan sesuai operasional prosedur yang
berlaku ( SOP ).
c. WoG
Dalam melaksanakan desinfeksi dental unit petugas
dapat menjalin kerjasama dan koordinasi dengan
petugas lain di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut untuk disiplin dalam melaksanan desinfeksi dental
unit sesuai standar operasional prosedur ( SOP ).
8. Dokumentasi
1. Tujuan Kegiatan
Terlaksananya sterilisasi alat dalam upaya pencegahan
resiko infeksi silang di ruang pemeriksaan kesehatan Gigi
dan Mulut di BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Sediakan Perendaman alat dalam larutan chlorine
0,5% dalam baskom
b. Pencucian dengan air sabun dalam baskom
c. Pembilasan dibawah air mengalir
d. Mengatur alat dan mengisi air kedalam panci sampai
alat terendam 2 cm kemudian panaskan sampai
mendidih, kecilkan api tunggu selama 15-30 menit.
e. Setelah selesai, lalu dimatikan.
f. Alat diambil dengan Korentang steril, dan letakkan di
atas bak steril yang dilapisi handuk steril, keringkan,
kemudian simpan dalam bak istrument.
3. Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan saat dan setelah pelayanan.
Banyaknya diagnostik set yang terpakai yaitu 4 set sesuai
dengan jumlah pasien hari Jumat tanggal 11 Oktober
2019. Alat kedokteran gigi yang sudah terkena cairan
tubuh pasien baik darah maupun saliva harus segera di
rendam jangan sampai mengering, hal ini merupakan
tahapan dekontaminasi yaitu perendaman dengan larutan
chlorine 5%. Setelah tahapan dekontaminasi dilanjutkan
dengan sterilisasi dengan oven.
4. Nilai Dasar ANEKA
a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan sterilisasi alat
kedokteran gigi adalah sebagai bentuk pertanggung
jawaban terhadap etika profesi, bertanggung jawab
untuk diri sendiri dan pasien, guna mengurangi resiko
kemungkinan terjadi infeksi silang pada saat tindakan
dan setelah tindakan.
b. Nasionalisme
Pelaksanaan sterilisasi alat kedokteran gigi di kerjakan
secara professional tanpa membedakan status social
pasien yang berobat ke ruang pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut.
c. Etika Publik
Dengan alat kedokteran gigi yang bersih dan steril
mampu menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap
pelayanan yang diberikan.
d. Komitmen mutu
e. Anti korupsi
Pada saat melaksanakan kegiatan sterilisasi alat
kedokteran gigi petugas melaksanakan dengan benar
mengacu pada standar operasional prosedur (SOP)
yang berlaku di ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
8. Dokumentasi
Memasukan Alat Kedokteran Gigi pada sterilisasi Oven di ruang
PPI BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
1. Tujuan Kegiatan
Terlaksananya pemilahan sampah medis, non medis dan
benda tajam untuk mengurangi penyebaran infeksi pada
petugas kesehatan dan masyarakat setempat.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Memastikan tersedianya tempat sampah benda tajam
(safety box), sampah medis dan non medis di ruang
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
b. Membuang sampah medis di tempat sampah berplastik
kuning. Sampah medis adalah sampah yang ada
hubungannya dengan pasien. Di antaranya yang terdapat
darah pasien, organ-organ habis operasi (jaringan biologis),
sisa-sisa obat dan lainnya.
c. Membuang sampah non medis di tempat sampah
berplastik hitam. Sampah non medis adalah sampah yang
tidak ada kaitannya dengan pasien seperti kertas-kertas
yang tidak terpakai.
d. Membuang sampah benda tajam atau jarum suntik bekas
pakai ke safety box.
e. Tempat pembuangan sampah untuk medis di BLUD
UPTD Puskesmas Banjar 3 septitank. Sedangkan untuk
sampah yg non medis dibawa atau diambil tiap harinya oleh
petugas kebesihan dari kecamatan.
3. Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pemilahan sampah medis, non medis, dan benda
tajam untuk mengurangi risiko penularan infeksi dari sampah
yang dihasilkan dari pelayanan di ruang pemeriksaan
kesehatan Gigi dan Mulut sudah terlaksana sesuai dengan
standar operasional prosedur.
a. Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan pemilahan sampah
medis, non medis dan benda tajam petugas
mengerjakannya denga rasa tanggung jawab dan
professional guna untuk mencegah infeksi dari sarana
pelayanan ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
b. Nasionalisme
Membudayakan etika 5S ( senyum, sapa, salam, sopan,
santun ) kepada setiap petugas yang mengambil
sampah tanpa membedakan status social sebagai
bentuk pengamalan Pancasila sila ke 5 yaitu Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
c. Etika Publik
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam dilaksanakan dengan baik
sehingga dapat membentuk komitmen terhadap
pencegahan resiko infeksi.
d. Komitmen mutu
Pada saat dilakukan kegiatan pemilahan sampah yang
di hasilkan dari kegiatan pelayanan di ruang
pemeriksaan kesehatan Gigi dan Mulut dilakukan secara
efektif.
e. Anti korupsi
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam dilakukan sesuai dengan
standar operasional prosedur, jujur dan
berkesinambungan.
a. Pelayanan public
Memberikan pelayanan dengan senyum dan
memberikan salam dengan berkata sopan dan santun
diharapkan petugas sampah merasa nyaman sehingga
dapat tercipta komunikasi yang efektif antara petugas di
Puskesmas dan petugas pengambil sampah.
b. whole of Government
Dalam melaksanakan pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam, petugas menjalin koordinasi
dengan petugas lain seperti petugas kebersihan di
Puskesmas Banjar 3 yang bertugas membuang sampah
dari ruang pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ke
tempat pembuangan sampah akhir.
c. Manajemen ASN
Pada saat dilakukannya pemilahan sampah medis, non
medis dan benda tajam menjadikan petugas di ruang
pemeriksaan kesehatan gigi lebih profesional dan
bertanggung jawab yang sesuai dengan kode etik ASN.
1. Tujuan Kegiatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )
b. Memilih materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan
sasaran
c. Memilih metode penyuluhan sesuai dengan materi
penyuluhan
d. Memilih dan menyiapkan Alat Bantu Penyuluhan ( ABP )
sesuai dengan materi penyuluhan
e. Melaksanakan penyuluhan pada sasaran yang telah
ditentukan
f. Melakukan evaluasi setelah penyuluhan.
3. Hasil Kegiatan
Tersedianya Satuan Alur Penyuluhan ( SAP ) dan leaflet
dengan tema 6 langkah cuci tangan sebelum melaksanakan
penyuluhan chair side talk di ruang pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut di BLUD UPTD Puskesmas Banjar 3.
Penyuluhan individu chair side talk dengan tema 6 langkah cuci tangan
terhadap Pasien di Ruang Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut.
B
P
D
i
n
i
F
e
b
r
i
a
n
i
,
A
M
K
G
2
0
1
9
0
9
0
7
3
1
2
9
0
Laporan Kegiatan Harian ke 6 Minggu Ke-2