Anda di halaman 1dari 19

K E P E R A W ATA N G E R O N T I K

13I (DIMENSIA)
PADA L ANSIA

1 . A N I S A H D I YA A F R I L I A
2. LARAS GUMILANG
DEFINISI
1. DEMENSIA ( PIKUN ) ADALAH KEM UNDURAN
KO G N I T I F YA N G S E D E M I K I A N B E R A T N YA S E H I N G G A
M E N G G A N G G U A K T I V I TA S H I D U P S E H A R I - H A R I D A N
A K T I V I TA S S O S I A L ( W A H J U D I N U G R O H O , 2 0 0 8 ) .

2 . D E M E N S I A A D A L A H S A L A H S A T U P E N Y A K I T YA N G
D I TA N D A I G A N G G U A N D AYA P I K I R D A N D AYA I N G AT
YA N G B E R S I FAT P R O G R E S I F D I S E RTA I G A N G G U A N
B A HA SA , P E RUB A HA N K E P RI B A D I A N , DA N P E RI L A KU
( MENKES).
ETIOLOGI
• Trauma ( trauma kapitis )
• Infeksi kronis seperti penderita HIV
• Gangguan peredaran darah atau vaskular seperti hipertensi ( darah tinggi ) dan
ateriosklerosis ( penyempitan pembulu darah )
• Penggunaan alkohol dan zat-zat terlarang serta merokok
• Proses penuaan
• Penyakit Alzheimer
PATOFISIOLOGI
DEMENSIA VASKULER
1. Merokok
2. Stroke
3. Trauma Kapitis (pada otak)

DEMENSIA ALZHEIMER
1. Faktor genetic
2. Stroke
3. Hipertensi, DM
M A N I F E STAS I K LI N I S
1 . P E N U R U N A N D A L A M I N G ATA N
2 . D I S O R I E N TA S I ( L U PA H A R I , WA K T U ,
TA N G G A L , O R A N G , D A N L A I N - L A I N )
3 . F U N G S I KO G N I T I F B E R K U R A N G (
P E RT I M B A N G A N DA N P E N I L A I A N
BERKURANG )
4. MENARIK DIRI
5 . G A N G G UA N K E P R I B A D I A N DA N P R I L A K U
( C L E P TO M A N I A )
STADIUM DIMENSIA
1. Stadium I ( berlangsung 2-4 tahun )/Stadium Amnesia
Stadium ditandai dengan amnesia yang menonjol, berkurangnya spontanitas. Gangguan
memori, terutama memori jangka pendek.

II. Stadium II( berlangsung 2-10 tahun )/Stadium Bingung


Stadium ini ditandai dengan oleh mundurnya secara progresif bidang kognitif yang
melibatkan banyak aspek. Afasia, apraksia dan disorientasi waktu dan tempat lambat laun menjadi
lebih nyata.

III. Stadium III/Stadium Akhir


Penderita hampir menjadi vegetatif, ia menjadi akinetik dan membisu. Setelah 6-12 tahun
sakit, intelek dan memori berdeteorasi terus sampai penderita tidak lagi mengenal orng-orang
dekatnya. Pada stadium ini penderita menyendiri, inkontinen dan sebagian besar bergantung
kepada orang lain.
FAKTOR-FAKTOR RESIKO
1. Usia
2. Riwayat penderita
3. Jenis kelamin
4. Pendidikan
5. Faktor resiko lain : Keluarga dengan downsindrom
TINDAKAN YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN JIKA
MENGHADAPI PASIEN DEMENSIA
• Terapi obat dengan pengawasan dokter
• Terapi non obat berupa:
• Terapi lingkungan Bentuknya:
– Jangan mengubah lingkungan, keadaan sekitarnya( lingkungan dalam rumah ) karena
lingkungan tersebut sudah familiar ( lingkungan sudah dikenal )
– Lingkungan di dalam kamar
• Tempatkan juga jam, kalender, radio, guna untuk membantu orientasi lansia
• Jelaskan pada nya apabila ia bertanya, berada dimana, siapa orang disekitarnya,
gunanya akan membantu orientasi tempat
• Penerangan dalam kamar harus cukup, gunanya membantu lansia dalam
penglihatan.
• Intervensi Perilaku
• Wandering
– Yakinkan dimana keberadaan pasien
– Berikan keleluasaan bergerakan di dalam dan di luar ruangan
– Gelang pengenal”Hendaya Memory”
• Asitasi dan agresivitas
- Hindari situasi yang memprovokasi
- Hindari argumentasi
- Sikap kita tenang dan mantap
- Alihkan perhatian ke hal lain
• Sikap dan pertanyaan yang berulang
• Tenang, dengarkan dengan baik, jawab dengan penuh pengertian, bila masih berulang, acuhkan dan usahakan
alihkan perhatian ke hal yang menarik pasien.
• Perilaku seksual yang tidak sesuai/wajar
• Tenang dan bimbing pasien ke ruang pribadinya
• Alihkan ke hal yang menarik perhatiannya
• Intervensi Psikologis
Dapat berupa psikoterapi untuk mengurangi kecemasan, memberi rasa aman dan
ketenangan, dalam bentuk :
- Psikoterapi individual
- Psikoterapi kelompok
- Psikoterapi keluarga
Untuk pengasuh diperlukan :
- Dukungan mental
- Pengembangan kemampuan adaptasi dan peningkatan kemandirian
- Kemampuan menerima kenyataan
Mengatasi mudah”lupa” lakukan :
- Latihan terus - menerus, berulang-ulang
- Tingkatkan perhatian
- Asosiasikan hal yang diingat dengan hal yang sudah ada dalam otak
PENATALAKSANAAN
• Demensia dapat disembuhkan bila tidak terlambat, secara umum terdiri dari:
– Terapi :
• Perawatan medis yang mendukung
• Memberi dukungan emosional pada pasien dan keluarga
• Farmakoterapi untuk gejala yang spesifik
• Terapi simtomatik meliputi:
– Latihan fisik yang sesuai
– Terapi rekresional dan aktivitas
– Penanganan terhadap masalah-masalah lain.
– Pengobatan :
– Untuk ansietas dan insomnia obat farmakoterpi, benzodeazepam
– Depresi diberikan anti depresan
– Untuk gejala waham dan halusinasi diberikan antipsikotik.
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian
– Identitas klien
-Nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan terakhir,
alamat.
-Alasan kunjungan ke panti
– Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang seperti gelisah, tidak berdaya, curiga, merasa
kehilangan, dan disorientasi.
• Riwayat kesehatan dahulu
Apakah pernah mengalami hipertensi, stroke, menderita HIV,dan lain-lain.
• Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada diantara anggota keluarga pasien ada yang mengalami penyakit yang
sama dialami pasien ( demensia ).
• Kebiasaan sehari-hari
❑ Biologis
- Pola makan : frekuensi, jumlah porsi yang habis, cara makan, makanan yang disukai dan tidak disukai.
- Pola minum : frekuensi
- Pola tidur : jumlah jam tidur, kesulitan dalam tidur.
- Pola eliminasi ( BAB dan BAK ) : frekuensi, konsistensi.
- Aktifitas sehari-hari : kegiatan WBS yang dilakukan dari bangun tidur sampai mau tidur kembali
- Rekreasi : rekreasi yang pernah dilakukan, bersama siapa, frekuensinya.
❑ Psikologis
- Keadaan emosi : kondisi psikologis
❑ Sosial
- Dukungan keluarga : perhatian anggota keluarga terhadap klien, jadwal/frekuensi anggota keluarga
yang berkunjung.
- Hubungan antar keluarga
- Hubungan dengan orang lain
- Hubungan klien dengan lingkungan
❑ Spiritual/cultural
• Pelaksanaan ibadah : rutinitas melakukan ibadah
• Keyakinan tentang kesehatan
❑ Dasar Data Pengkajian Pasien
– Aktivitas/istirahat
• Gejala : Merasa lelah
• Tanda : Siang/malam gelisah, tidak berdaya, gangguan pola tidur
• Letargi : penurunan minat/perhatian pada aktivitas yang biasa, hobi, ketidakmampuan untuk
menyebutkan kembali apa yang dibaca.
• Gangguan keterampilan motorik.
❑ Sirkulasi
• Gejala : Riwayat penyakit vaskuler serebral,hipertensi,episode emboli.
❑ integritas Ego
• Gejala : - Curiga/takut terhadap situasi
- Kesalahan persepsi terhadap lingkungan
- Kehilangan multipel, perubahan citra tubuh dan harga diri yang dirasakan
• Tanda : -Menyembunyikan ketidak mampuan
- Duduk dan menonton yang lain
- Aktifitas utama mungkin menumpuk benda tidak bergerak, menyembunyikan barang-
barang/berjalan-jalan.
• Emosi labil : Mudah menangis, tertawa tidak pada tempatnya, perubahan alam perasaan marah secara
tiba-tiba.
❑ Eliminasi
• Gejala : dorongan berkemih
• Tanda : Inkontinensia urine/feses
❑Makanan/Cairan
• Gejala : - Perubahan dalam pengecapan, dan nafsu makan
- Kehilangan BB
• Tanda : - Kehilangan kemampuan untuk mengunyah
- Menghindari atau menolak makanan
- Tampak semakin kurus
❑Higiene
• Tanda : - Tidak mampu mempertahankan penampilan personal yang kurang
- Lupa untuk pergi ke kamar
- Kurang berminat pada/lupa tentang waktu makan
❑ Neurosensori
• Gejala : - Perubahan kognitif, pusing, sakit kepala, penurunan kemampuan kognitif, mengambil keputusan
- Mengingat yang baru berlalu, penurunan tingkah laku
- Kehilangan sensasi propriosepsi
- Adanyanya riwayat penyakit serebral vaskuler/sistemik, emboli/hipoksia yang berlangsung secara priodik (
sebagai faktor predisposisi )
• Tanda : - kerusakan komunikasi : afasia dan disfasia. Kesulitan dalam menemukan kata-kata yang benar, bertanya
berulang-ulang/percakapan dengan substansi kata yang tidak memiliki arti.
- Kehilangan kemampuan untuk membaca/menulis
- Status neurologis
- Kesulitan dalam berfikir kompleks dan abstrak
- Biasanya orientasi pada orang tetap baik hingga fase akhir dari penyakit ini.
- Gangguan daya ingat pada yang baru berlalu, memorinya cukup baik, tidak mampu menghitung sederhana.
- Gangguan dalam keterampilan motorik dengan adanya tremor
- Adanya refleks primitive.
❑Kenyamanan
• Gejala : - adanya riwayat trauma kepala yang serius
- Trauma kecelakaan
• Tanda : - ekimosis, laserasi
- Rasa bermusuhan /menyerang orang lain.
❑Interaksi sosial
• Gejala : - Merasa kehilangan kekuatan
- Faktor psikososial sebelumnya, pengaruh personal dan individu yang muncul mengubah pola tingkah laku.
• Tanda : kehilangan kontrol sosial, prilaku tidak tepat.
❑Pemeriksaan diagnostic
- Antibodi - Sinar X tengkorak
- B12 - Tes penglihatan dan pendengaran
- DDL, NPN, elektrolit, pemeriksaan tiroid - Scan otak , seperti PET, BEAM, MRI
- Tes dexamethason depresan (DST) - Scan CT
- EKG
- EEG
DIAGNOSA YANG MUNGKIN
MUNCUL
1. Perubahan proses pikir berhubungan dengan kehilangan memori
2. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi, transmisi
dan atau integrasi sensori.
3. Resiko terhadap trauma berhubungan dengan ketidak mampuan untuk mengenali
dan disorientasi.
4. Perubahan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada sensori dan tekanan
psikologis.
5. Kurang perawatan diri berhubungan dengan peurunan kognitif, keterbatasan fisik.

Anda mungkin juga menyukai