! Psychiatric 16.3%
! Dementia 10%
! Mental disorders: 26.3%
(including dementia)
! Psychiatric disorders 19.8% based
on prevalence of 30-40% of dementia complicated by
depression, psychosis, or agitation.
!"#$"%&"$&'()%&*+++
Pengertian Ansietas
• Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas
dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu
dan tak berdaya (helplessness).
• Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin
dialami.
• Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.
• Manusia muali merasakan sejak bayi
• Berhenti kalau mati.
Karakteristik Ansietas
• Mpk emosi dan bersifat subyektif.
• Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas).
• Bisa ditularkan
• Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri,
identitas diri.
• Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan
kecemasan
Tingkat Ansietas
1. Ansietas ringan: pd kehidupan sehari-hari. Individu
sadar. Lahan persepsi meningkat (mendengar,
melihat, meraba lebih dari sebelumnya). Perlu
untuk memotivasi belajar, pertumbuhan, dan
kreativitas.
2. Ansietas sedang: lahan persepsi menyempit
(melihat, mendengar, meraba menurun dpd
sblmnya). Fokus pd perhatian segera.
Tingkat Ansietas
3. Ansietas berat: lahan persepsi sangat sempit, hanya
bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk yg lain.
Semua perilaku ditujukan untuk menurunkan
ansietas.
4. Panik: hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah
Panik
• Hilang kontrol
• Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau
arahan.
• Meningkatnya aktivitas motorik
• Menurunnya kemampuan menghubung-
hubungkan.
• Hilangnya pikiran rasional
• Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif.
• Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan
exhaustion ~ kematian
Perilaku
• Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan
fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya
gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri
dari ansietas.
• Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler,
pernafasan, meuromuskuler, GI (gastrointestinal-
pencernaan), perkemihan, dan kulit
• Perilaku: motorik, afektif, kognitif
Efek fisiologis ansietas
• Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar, TD,
pinsan, TD¯, N ¯.
• Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak, nafas
dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.
• Neuromuskuler (sistem otot): refeks, terkejut, mata
berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah,
wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat,
kaki goyah.
Efek fisiologis ansietas
• Gastrointestinal (pencernaan): hilang nafsu makan,
menolak makan, abdomen (rongga perut) tdk
nyaman, nyeri abdomen, mual, perih, diare.
• Sistem perkemihan: sering b.a.k.
• Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal,
rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh
tubuh.
Respon Perilaku
• Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering
kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung
celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri,
hiperventilasi (nafas seperti orang asma).
• Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa,
salah tafsir, pikiran blocking (seperti mampet-penuh),
bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada
berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang
kontrol, takut luka/mati.
Respon Perilaku
• Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan,
teror, gugup, sangat gelisah.
Diagnosis Kecemasan
Contoh dx lengkap:
– Ansietas berat b.d. ditandai dg mencuci tangan berulang-ulang,
pikiran kotor dan adanya kuman yg sering timbul.
Tujuan
• Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
• Mendukung dan
melindungi klien
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan
menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau
ringan.
• Bina hubungan saling percaya dan terbuka:
dengarkan keluhan, dukung utk menceritakan
perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima
tanpa pamrih, hargai pribadi klien.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
Gejala neuropsikiatrik
(non-kognitif: BPSD)
! A: activity decline
! B: behavior disturbances
! C: cognitive impairment
Aggressive resistance
‘Apathy’ Physical aggression
Restlessness
Repetitive actions
Nggk peduli Verbal aggression Dressing/undressing
Sleep disturbance
Withdrawn
Lack of interest
Amotivation Sad
Tearful Hallucinations
Hopeless
Delusions
Low self-esteem
Misidentifications ‘Psychosis’
‘Depression’ Anxiety
Guilt
Stress
Perubahan lingkungan
Belajar
‘insomnia’
INSOMNIA
Lanjutan...
• Stres: Kekhawatiran tentang pekerjaan, kesehatan sekolah, atau
keluarga dapat membuat pikiran menjadi aktif di malam hari,
sehingga sulit untuk tidur. Peristiwa kehidupan yang penuh stres,
seperti kematian atau penyakit dari orang yang dicintai, perceraian
atau kehilangan pekerjaan, dapat menyebabkan insomnia.
3 Tanda-tanda Depresi
4 Mengatasi Depresi
Tanda-tanda Depresi