Anda di halaman 1dari 55

‘Mental Disorders and Aging’

Indra Dwi Purnomo, M. Psi., Psikolog


Tujuan
1. Mengembangkan kemampuan
Komunikasi Terapeutik .
2. Mengembangkan perilaku-perilaku yang efektif
dan bermental positif untuk menghadapi wulan
3. Menciptakan pemahaman baru mengenai
kondisi yang terkait dengan Gangguan Mental
Wulan
4. Mampu menyesuaikan, mengembangkan, dan
menerapkan cara mendampingi wulan
PERUBAHAN PSIKOSOSIAL
Kehilangan finansial (income berkurang)
Kehilangan status
Kehilangan teman/kenalan/relasi
Kehilangan pekerjaan/kegiatan
Merasakan atau sadar akan kematian
Perubahan dalam hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit
Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan. Meningkatnya biaya hidup pada
penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya pengobatan
Penyakit kronis dan ketidakmampuan
Gangguan syaraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian
Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan
Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman
Kesepian (loneliness)
! Pensiun
! Anak sibuk
! Tak punya aktivitas
! Pasangan meninggal
! Terisolasi sosial
! Tak ada teman bicara
Perubahan kepribadian
PERSONALITY IN OLD AGE
WALK AWAY PLEASE GO

ROCKING CHAIR ARMOURED


MAN MAN

ANGRY MAN SELF-HATING MAN


Gangguan Mental USIL
• Gangguan Depresi
• Gangguan Cemas
• Demensia (‘pikun’)
• Insomnia (gangguan tidur)
• Paranoid
Prevalence of Mental Disorders
Age 65+

! Psychiatric 16.3%
! Dementia 10%
! Mental disorders: 26.3%
(including dementia)
! Psychiatric disorders 19.8% based
on prevalence of 30-40% of dementia complicated by
depression, psychosis, or agitation.

!"#$"%&"$&'()%&*+++
Pengertian Ansietas
• Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas
dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu
dan tak berdaya (helplessness).
• Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin
dialami.
• Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.
• Manusia muali merasakan sejak bayi
• Berhenti kalau mati.
Karakteristik Ansietas
• Mpk emosi dan bersifat subyektif.
• Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas).
• Bisa ditularkan
• Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri,
identitas diri.
• Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan
kecemasan
Tingkat Ansietas
1. Ansietas ringan: pd kehidupan sehari-hari. Individu
sadar. Lahan persepsi meningkat (mendengar,
melihat, meraba lebih dari sebelumnya). Perlu
untuk memotivasi belajar, pertumbuhan, dan
kreativitas.
2. Ansietas sedang: lahan persepsi menyempit
(melihat, mendengar, meraba menurun dpd
sblmnya). Fokus pd perhatian segera.
Tingkat Ansietas
3. Ansietas berat: lahan persepsi sangat sempit, hanya
bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk yg lain.
Semua perilaku ditujukan untuk menurunkan
ansietas.
4. Panik: hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah
Panik
• Hilang kontrol
• Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau
arahan.
• Meningkatnya aktivitas motorik
• Menurunnya kemampuan menghubung-
hubungkan.
• Hilangnya pikiran rasional
• Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif.
• Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan
exhaustion ~ kematian
Perilaku
• Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan
fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya
gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri
dari ansietas.
• Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler,
pernafasan, meuromuskuler, GI (gastrointestinal-
pencernaan), perkemihan, dan kulit
• Perilaku: motorik, afektif, kognitif
Efek fisiologis ansietas
• Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar, TD­,
pinsan, TD¯, N ¯.
• Pernafasan: ­P, nafas pendek, dada sesak, nafas
dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.
• Neuromuskuler (sistem otot): ­ refeks, terkejut, mata
berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah,
wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat,
kaki goyah.
Efek fisiologis ansietas
• Gastrointestinal (pencernaan): hilang nafsu makan,
menolak makan, abdomen (rongga perut) tdk
nyaman, nyeri abdomen, mual, perih, diare.
• Sistem perkemihan: sering b.a.k.
• Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal,
rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh
tubuh.
Respon Perilaku
• Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering
kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung
celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri,
hiperventilasi (nafas seperti orang asma).
• Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa,
salah tafsir, pikiran blocking (seperti mampet-penuh),
bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada
berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang
kontrol, takut luka/mati.
Respon Perilaku
• Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan,
teror, gugup, sangat gelisah.
Diagnosis Kecemasan
Contoh dx lengkap:
– Ansietas berat b.d. ditandai dg mencuci tangan berulang-ulang,
pikiran kotor dan adanya kuman yg sering timbul.
Tujuan

• Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
• Mendukung dan
melindungi klien
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan
menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau
ringan.
• Bina hubungan saling percaya dan terbuka:
dengarkan keluhan, dukung utk menceritakan
perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima
tanpa pamrih, hargai pribadi klien.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik

• Sadari dan kontrol perasaan diri perawat:


bersikap terbuka sesuai perasaan, terima
perasaan positif maupun negatif termasuk
perkembangan ansietas, menggali penyebab
ansietas, pahami perasaan diri secara terapeutik.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
• Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg
menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan
tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan
modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi fisik:
mandi air hangat, pijat
• Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik;
share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik; buat
rencana harian; libatkan keluarga dan support
system.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
• Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-obatan yg
meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping
obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.
Pengertian Dementia
• Josep J. Gallo dkk
Dementia adalah suatu sindrom yang dikarakteristikkan
dengan adanya kehilangan kapasitas intelektual melibatkan
tidak hanya ingatan (memori), namun juga kognitif, bahasa,
kemampuan visuospasial, dan kepribadia.
catatan : kelima komponen tersebut tidak harus terganggu
seluruhnya, namun pada sebagian besar kasus, kelima
komponen ini terganggu dalam derajat yang bervariasi
• Dementia adalah kumpulan gejala klinik yang disebabkan
oleh berbagai latar belakang penyakit yang ditandai oleh
hilangnya memori jangka pendek dan gangguan global
fungsi mental termasuk fungsi bahasa, mundurnya
kemampuan berpikir abstrak, kesulitan merawat diri
sendiri, perubahan perilaku, emosi labil dan hilangnya
pengenalan waktu serta tempat tanpa adanya gangguan
tingkat kesadaran atau situasi stres, sehingga
menimbulkan gangguan dalam pekerjaan, aktivitas
harian dan sosial. Salah satu tipe Dementia yaitu
Dementia alzheimer (penyakit penurunan fungsi saraf
otak yang kompleks, keadaan dimana daya ingatan
seseorang merosot dengan tajamnya sehingga
pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri).
Penatalaksanaan Dementia
• Tujuan utama penanganan Dementia adalah agar
penderita dapat mengoptimalkan kemampuan yang
masih ada dan memperbaiki kualitas hidupnya. Pada
Dementia penanganannya terdiri dari dua bagian
yaitu:
Intervensi
1. Non farmakologis:
Berbagai cara konseling, terapi suportif/psikoterapi, terapi kognitif, aktivitas hidup
sehari-hari dan sosialisasi. Berdasarkan konsep "KISS ME" (Komunikasi, Imajinasi,
Sosialisasi, Spiritual, Musik dan kesenian lain, Emosi).
• Senam otak (Brain gym), dengan menyilang garis tengah tubuh dan gerakan
anggota tubuh alternatif.
• Latihan neurobik (Neurobic exercise), program neurobik berbeda dengan mengisi
teka-teki silang, puzzles atau latihan memori yang bersifat rutin. Program neurobik
melatih otak dengan sesuatu yang tidak rutin dengan menggunakan panca indera
dan emosinya.
• Jaga kesehatan tubuh dengan makanan sehat, hindari merokok dan alkohol serta
berolahraga secara teratur sesuai kemampuan.

2. Farmakologis
Penanganan Dementia ditujukan untuk mengoptimalkan kemampuan yang masih
ada dan memperbaiki kualitas hidupnya. Oleh karena itu deteksi dini penurunan
fungsi kognitif sangat penting untuk mencegah terjadinya Dementia lebih lanjut
atau memperlambat proses memburuknya Dementia.
Demensia: kumpulan gejala-gejala
dis - eksekutif
Aspek
neuropsikologis Apraxia-koormotor
(kognitif) Kancing pakaian
Amnesia Aphasia-G.bahasa Agnosia-persepsi-tdk mampu
mengenali objek

Gejala neuropsikiatrik
(non-kognitif: BPSD)

Gangguan Perilaku Gejala Psikiatrik /


Psikologis
Aktivitas sehari-hari
(ADL & IADL)

BPSD, behavioral and psychological symptoms of dementia


29
What is Dementia?

! A: activity decline
! B: behavior disturbances
! C: cognitive impairment

Sebab: gangguan fungsi otak! --- >


kemunduran mental (De - Ment)
Activity decline
! Instrumental ADL:
! Basic ADL:
- Berkendaraan
- Makan
- Bepergian sendiri
- Mandi
- Berbelanja
- Naik turun tangga
- Memasak
- Buang air besar /
- Menggunakan telepon kecil
- Mengelola keuangan - Berpakaian
Behavior disturbances
! Apatis
! Pencuriga
! Mudah
tersinggung
! Mudah marah
! Hiperaktif
! Insomnia
! Murung / sedih
Cognitive impairment:
• Kelemahan memori (mudah lupa)
• Kesulitan berbahasa (afasia)
• Kesulitan mengeksekusi (rencana, urutan
kegiatan, mengorganisasi)
• Pengenalan benda, wajah, bentuk, ruang dll
• Kemerosotan daya nilai, abstraksi, judgment, dan
fungsi-fungsi otak lainnya
Kelompok Gejala BPSD
‘Aggression’ ‘Agitation’

Aggressive resistance
‘Apathy’ Physical aggression
Restlessness
Repetitive actions
Nggk peduli Verbal aggression Dressing/undressing
Sleep disturbance
Withdrawn
Lack of interest
Amotivation Sad
Tearful Hallucinations
Hopeless
Delusions
Low self-esteem
Misidentifications ‘Psychosis’
‘Depression’ Anxiety
Guilt

Adapted from McShane R. Int Psychogeriatr 2000; 12(Suppl 1): 147–54


Finkel SI et al. Am J Geriatr Psychiatry 1998; 6: 97–100
Alessi C et al. J Am Geriatr Soc 1999; 47: 784–91
Insomnia (Gangguan Tidur)
PERUBAHAN TIDUR AKIBAT PROSES MENUAAN
• Orang usia lanjut mengalami waktu tidur yang dalam lebih pendek.
• Bila siang hari sibuk dan aktif sepanjang hari, pada malam hari tidak ada
gangguan dalam tidurnya, sebaliknya bila siang hari tidak ada kegiatan dan
cenderung tidak aktif, malamnya akan sulit tidur.5
• Pada usia lanjut, ekskresi kortisol (simpatik over) dan Growth Hormone
serta perubahan temperatur tubuh berfluktuasi dan kurang menonjol.
PENYEBAB INSOMNIA

Stress

Kecemasan dan depresi


Kafein, nikotin,
alkohol
Kondisi medis

Perubahan lingkungan
Belajar
‘insomnia’

INSOMNIA
Lanjutan...
• Stres: Kekhawatiran tentang pekerjaan, kesehatan sekolah, atau
keluarga dapat membuat pikiran menjadi aktif di malam hari,
sehingga sulit untuk tidur. Peristiwa kehidupan yang penuh stres,
seperti kematian atau penyakit dari orang yang dicintai, perceraian
atau kehilangan pekerjaan, dapat menyebabkan insomnia.

• Kecemasan Dan Depresi:Hal ini mungkin disebabkan


ketidakseimbangan kimia dalam otak atau karena kekhawatiran
yang menyertai depresi.

• Obat-obatan: Beberapa resep obat dapat mempengaruhi proses


tidur, termasuk beberapa antidepresan, obat jantung dan tekanan
darah, obat alergi, stimulan (seperti Ritalin) dan kortikosteroid.
Lanjutan...
• Kafein, Nikotin Dan Alkohol: Kopi, teh, cola dan minuman yang
mengandung kafein adalah stimulan yang terkenal. Nikotin
merupakan stimulan yang dapat menyebabkan insomnia. Alkohol
adalah obat penenang yang dapat membantu seseorang jatuh
tertidur, tetapi mencegah tahap lebih dalam tidur dan sering
menyebabkan terbangun di tengah malam.

• Kondisi Medis: Jika seseorang memiliki gejala nyeri kronis,


kesulitan bernapas dan sering buang air kecil, kemungkinan mereka
untuk mengalami insomnia lebih besar dibandingkan mereka yang
tanpa gejala tersebut. Kondisi ini dikaitkan dengan insomnia akibat
artritis, kanker, gagal jantung, penyakit paru-paru,
gastroesophageal reflux disease (GERD), stroke, penyakit Parkinson
dan penyakit Alzheimer.
Lanjutan...
• Perubahan Lingkungan Atau Jadwal Kerja: Kelelahan akibat
perjalanan jauh atau pergeseran waktu kerja dapat menyebabkan
terganggunya irama sirkadian tubuh, sehingga sulit untuk tidur.
Ritme sirkadian bertindak sebagai jam internal, mengatur siklus
tidur-bangun, metabolisme, dan suhu tubuh.

• “Belajar” Insomnia: Hal ini dapat terjadi ketika Anda khawatir


berlebihan tentang tidak bisa tidur dengan baik dan berusaha terlalu
keras untuk jatuh tertidur. Kebanyakan orang dengan kondisi ini
tidur lebih baik ketika mereka berada jauh dari lingkungan tidur
yang biasa atau ketika mereka tidak mencoba untuk tidur, seperti
ketika mereka menonton TV atau membaca.
FAKTOR RESIKO
Lanjutan...
• Wanita: Perempuan lebih mungkin mengalami insomnia.
Perubahan hormon selama siklus menstruasi dan menopause
mungkin memainkan peran. Selama menopause, sering berkeringat
pada malam hari dan hot flashes sering mengganggu tidur.
• Usia Lebih Dari 60 Tahun: Karena terjadi perubahan dalam pola
tidur, insomnia meningkat sejalan dengan usia.
• Memiliki Gangguan Kesehatan Mental: Banyak gangguan,
termasuk depresi, kecemasan, gangguan bipolar dan post-traumatic
stress disorder, mengganggu tidur.
• Stres: Stres dapat menyebabkan insomnia sementara, stress
jangka panjang seperti kematian orang yang dikasihi atau
perceraian, dapat menyebabkan insomnia kronis. Menjadi miskin
atau pengangguran juga meningkatkan risiko terjadinya insomnia.
• Perjalanan jauh (Jet lag) dan Perubahan jadwal kerja:
Bekerja di malam hari sering meningkatkan resiko insomnia.
TANDA DAN GEJALA
• Kesulitan untuk memulai tidur pada malam hari
• Sering terbangun pada malam hari
• Bangun tidur terlalu awal
• Kelelahan atau mengantuk pada siang hari
• Iritabilitas, depresi atau kecemasan
• Konsentrasi dan perhatian berkurang
• Peningkatan kesalahan dan kecelakaan
• Ketegangan dan sakit kepala
• Gejala gastrointestinal sistem pencernaan
PENATALAKSANAAN NON-
FARMAKOLOGI
Trap Tingkah Laku :
•Edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik,
•Teknik Relaksasi
•Terapi kognitif
•Kontrol stimulus
Lanjutan...
Gaya Hidup Dan Pengobatan Di Rumah
• Mengatur jadwal tidur yang konsisten termasuk pada hari libur
• Tidak berada di tempat tidur ketika tidak tidur.
• Tidak memaksakan diri untuk tidur jika tidak bisa.
• Hanya menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.
• Relaksasi sebelum tidur, seperti mandi air hangat, membaca, latihan
pernapasan atau beribadah
• Menghindari atau membatasi tidur siang karena akan menyulitkan tidur pada
malam hari.
• Menyiapkan suasana nyaman pada kamar untuk tidur, seperti menghindari
kebisingan
• Olahraga dan tetap aktif, seperti olahraga selama 20 hingga 30
menit setiap hari sekitar lima hingga enam jam sebelum tidur.
• Menghindari kafein, alkohol, dan nikotin
• Menghindari makan besar sebelum tidur
• Cek kesehatan secara rutin
• Jika terdapat nyeri dapat digunakan analgesik
Demensia Depresi
AFEK Tertekan, perasaan putus as muncul dimanapun dan menetap.
Labil,berfluktuasi dari menangis lalu tertawa, tidak konsisten Cemas hipomanik. Tidak dipengaruhi oleh saran. Dapat
atau terus menerus. Dapat menunjukkan apatis, irirtabilitas, menjadi datar, menarik dri, sedih tersakiti
euforia, atau afek yang tidak sesuai. Gangguan kendali
normal, dapat diberi saran

Memori Kesulitan berkonsentrsi. Sulit pelajari pengetahuan baru.


Penurunan perhatian terhadpa kejadian terbaru;konfabulasi, Penurunan perhatian dengan penurunan sekunder dalm
perseverasi, iritabilitas saat memori diuji kemampuan memori tentang peristiwa terbaru. Dapat tidak
berepon saat diuji atau akan menyatakan tidak ingat
Intelektual Mengalami gangguan tetapi dapat melakukan rangkaian 7 dan
Terganggu menurun aat diuji menggunakan rangkaian 7, biasanya dapat mengingat kejadian terbaru
serupa, kejadian terbaru
Orientasi Dapat mengalami beberapa konfusi/kebingungan namun tidak
Berfluktuasi dengan berbagai tingkat kewaspadaan, seberat pada dementia
disorientasi waktu dan tempat

Penilaian Dapat mengalami penurunan penilaian terutama merka yang


Penilaian yang kurang dengan perilaku dan cara berpakaian ingin bunuh diri seperti tidak berpakaian dengan rapi. Tidak
yang tidak sesuai. Penurunana perilaku dan kebersihan hati-htai terhadap terapi medikasi yang diberikan. Beresiko
personal. Kehilangan kendali berkimih dan bab kelamatan personal
Keluhan Somatik Keluhan yang khas spt penurnan waktu tidur, nafsu makan,
Kelemahan, keluhan adamya kegagalan mempertahankan berat badan, libido, energi, dan konstipasi (sembelit)
kesehatan dengan keluhan yang samar terhadap nyeri
dikepala, leher dan punggung
Gejala neurologis tidak ada
Disfagia, apraksia, agnosia
Mengatasi Depresi
Contents

1 Depresi: Epidemi Moderen

2 Dampak Depresi pada Penyakit

3 Tanda-tanda Depresi

4 Mengatasi Depresi
Tanda-tanda Depresi

! Perasaan sedih yang berkepanjangan


! Perubahan berat atau selera makan
! Kehilangan kesenangan
! Perubahan pola tidur
! Kehabisan enerzi
! Sukar konsentrasi
! Mudah tersinggung
! Pesimis
! Learned helplessness
Mengatasi Depressi

! Praktekkan management of anger


! Perhatikan Nutrisi Limbik
! Protein (susu, telur, daging), karbohidrat,
! Berzikir, berdoa, membaca Alkitab
! Sambungkan Silaturahmi
! Berbuat baik (membahagiakan orang)
! Ikhlas
! Random
! Olah raga
DO’s untuk sebarkan
SALAM
" Mulai setiap hari untuk menghormati orang
" Duduk dengan tenang dan bicara pelan
" Dengar dengan baik yang dikatakan orang lain
" Cari hal-hal positif yang bisa diapresiasi
" Ucapkan pujian itu dengan tegas dan terbuka
" Katakan bahwa orang lain itu baik dan
menyenangkan
" Katakan bahwa mereka orang penting dan istimewa
" Bicara pelan walaupun Anda tidak setuju
" Abaikan kesempatan untuk mengkritik, menghina,
atau menyakiti
" Biarkan mereka bertanggungjawab dengan hidupnya
dan kita dengan hidup kita
Don’ts
Jangan
! Mencari-cari bahan untuk dikritik
! Mempermainkan atau menertawakan orang
! Menggurui orang bagaimana seharusnya hidup
! Menyerang orang
! Mengabaikan orang
! Mempermalukan
! Bersikap pongah
! Mencibir
! Menganggap orang aneh atau gila
! Mengatakan bahwa dia jelek, bloon, tidak ngerti
Geriatric Depression Scale

1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan Ya TIDAK


anda ?
2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan YA Tidak
dan minat atau kesenangan anda ?

3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? YA Tidak

4. Apakah anda sering merasa bosan ? YA Tidak

5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik Ya TIDAK


setiap saat ?
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk YA Tidak
akan terjadi pada anda ?
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian Ya TIDAK
besar hidup anda ?
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? YA Tidak

9. Apakah anda lebih senang tinggal di rumah YA Tidak


daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu
hal yang baru ?
Geriatric Depression Scale
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak YA Tidak
masalah dengan daya ingat anda dibandingkan
kebanyakan orang ?
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini Ya TIDAK
menyenangkan ?

12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti YA Tidak


perasaan anda saat ini ?
13. Apakah anda merasa penuh semangat Ya TIDAK

14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak YA Tidak


ada harapan ?
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik YA Tidak
keadaannya dari anda ?

- Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1


- Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
- Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi
Latihan Relaksasi

Anda mungkin juga menyukai