Anda di halaman 1dari 42

PERAWATAN LANSIA DENGAN MASALAH KHUSUS

YANG SERING TERJADI

Yudo Murti Mupangati


Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS Dr Kardiadi
Semarang
2022
PERAWATAN SEDERHANA LANSIA
YANG MEMILIKI MASALAH KHUSUS

• Membantu Lansia yang mengalami


gangguan gerak
• Membantu dalam pemenuhan kebutuhan
gizi pada lansia
• Membantu BAK dan BAB
• Menangani gangguan perilaku pada lansia
dengan Pikun/ Demensia
MEMBANTU LANSIA DENGAN
GANGGUAN GERAK
BERBAGAI KONDISI MENYEBABKAN
IMOBILISASI

• Pasien dengan gangguan tulang dan sendi


• Pasien dengan penyakit syaraf
• Pasien dengan penyakit Jantung dan pernafasan
• Pasien dengan gangguan Penglihatan
• Pasien dalam masa penyembuhan
PADA LANSIA DENGAN BEDRIDDEN
• Ubah posisi tiap 2 jam, pastikan pakaian dan alas tidur tidak terlipat,
gunakan bantal untuk menyokong sendi
PADA LANSIA DENGAN KURSI
RODA

Bantalan yang ditempatkan di kursi roda pada


bagian alas atau sandaran
Bersandar ke samping, pantat
Mengangkat bokong setiap 2 jam sekali
sedikit diangkat, bahu sejajar.
selama beberapa saat (3-5 detik)
Upaya untuk mengurangi tekanan
harus dilakukan setiap 2 jam sekali
dan tahan selama 3-5 detik
PRINSIP UMUM SAAT MEMBANTU LANSIA BERPINDAH
• Jelaskan tiap Langkah berpindah dan biarkan
lansia menyelesaikan secara bertahap
• Berikan aba-aba pada setiap tahapan berpindah
dengan jelas
• Jangan mencengkeram, menarik atau
mengangkat lansia pada sendi lengan
Cara membantu lansia bergeser ke atas di tempat tidur
• Arahkan lansia ke posisi datar dengan melepaskan bantal.

• Minta lansia menekuk lutut, kaki menjejak terhadap kasur untuk membantu mendorong dirinya
naik.
• Caregiver berdiri di samping tempat tidur dan menempatkan satu tangan pada bahu lansia dan yang
lainnya di bawah bokong.
• Hitung "1-2-3" dan minta lansia untuk mendorong tubuhnya ke arah kepala tempat tidur dengan
bertumpu pada kaki dan tangannya.
• Pasang kembali bantal di bawah kepala lansia.
MEMBANTU LANSIA DARI POSISI BERBARING KE POSISI DUDUK DI TEMPAT TIDUR

• Caregiver berdiri di sisi tempat tidur dengan kaki membuka selebar bahu, lutut
ditekuk, punggung pada posisi netral.
• Minta lansia mengangkat kepala dan bahu, dengan menjejakkan kedua siku ke
tempat tidur, untuk mendukung tubuhnya sendiri.
MEMBANTU LANSIA DARI POSISI BERBARING KE POSISI DUDUK DI TEMPAT TIDUR

• Bantu lansia mengangkat bahu dengan menempatkan tangan dan lengan caregiver di
bawah tulang bahunya.
• Berikan aba-aba, angkat tubuh lansia bagian atas dengan perlahan hingga lansia pada posisi
duduk. Pada langkah ini, lutut caregiver tetap ditekuk, punggung pada posisi netral dan
lengan mengunci untuk membantu mengangkat.
MEMBANTU LANSIA BERGANTI POSISI DARI TIDUR
KE POSISI DUDUK MENJUNTAI DI SISI TEMPAT TIDUR
• Tekuk lutut lansia pada sisi yang jauh dari caregiver
• Gulingkan lansia menghadap ke arah caregiver. Usahan untuk
menggulingkan seluruh tubuh lansia bersamaan agar tidak timbul
cedera
• Masukan satu lengan caregiver pada bahu lengan lansia yang ada di
bawah. Tempatkan lengan lainnya di bawah lutut lansia
MEMBANTU LANSIA BERGANTI POSISI DARI TIDUR
KE POSISI DUDUK MENJUNTAI DI SISI TEMPAT TIDUR
• Posisi kaki caregiver terbuka selebar bahu,
punggung dalam posisi netral
• Hitung 1-2-3 dan geser berat badan caregiver
ke kaki belakang
• Geser kaki lansia ke tepi tempat tidur
sehingga kaki lansia menjuntai sambal
menarik bahu ke posisi duduk
• Tetap di depan lansia sampai berada dalam
posisi stabil
HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN
Mengangkat lansia oleh 1 (satu) orang
caregiver dengan cara membopong

a) Minta lansia merangkul leher caregiver dengan kedua


tangannya atau pada lansia yang kondisinya lebih lemah
letakkan salah satu tangan lansia pada leher caregiver agar
tidak menyulitkan caregiver dalam melakukan pemindahan.
b) Letakkan satu tangan caregiver di belakang kedua lutut
lansia dan tangan yang lain merangkul di belakang
punggung lansia hingga mencapai ketiak lansia pada sisi
yang jauh.
c) Angkat lansia secara hati-hati kemudian caregiver berdiri
perlahan-lahan dan melangkah untuk memindahkan ke
tempat yang diinginkan
Mengangkat lansia dengan 2 caregiver
a) 1 (satu) caregiver berdiri di belakang, kemudian
masukkan kedua tangan pada bagian ketiak/lengan
lansia untuk menopang bagian tubuh atas.
b) 1 (satu) caregiver lainnya berdiri di depan
(menghadap ke arah kaki lansia) dan masukkan
kedua tangan kebawah kaki lansia untuk
menopang tubuh lansia bagian bawah.
c) Berikan aba-aba, angkat tubuh lansia secara
bersamaan dengan hati-hati, lalu pindahkan ke
tempat yang diinginkan
PENGGUNAAN ALAT BANTU UNTUK
MOBILISASI
• Penggunaan tripod/quadripod
• Penggunaan kruk/tongkat ketiak
• Penggunaan Walker
• Penggunaan Kursi Roda
PENGGUNAAN TONGKAT
• Pegang tongkat di sisi tubuh yang lemah atau terluka untuk
menjaga ayunan lengan yang baik, meningkatkan pemindahan
berat badan, dan mendukung pola berjalan normal.
• Saat melangkah maka tongkat dan kaki yang sakit maju
terlebih dahulu, kemudian baru kaki yang sehat maju. Hal ini
juga berlaku untuk penggunaan kruk dan walker.
KRUK/TONGKAT KETIAK

• Berdiri tegak dan menempatkan ujung kedua kruk di lantai, sekitar


15 cm dari sisi masing-masing kaki.
• Lengan dapat beristirahat dengan nyaman di sisi tubuh lansia,
sesuaikan ketinggian kruk hingga terdapat jarak 5 cm (sekitar tiga
jari) antara ketiak lansia dan ujung atas kruk, lengan dapat ditekuk
sedikit (lihat gambar berikut)
• Saat melangkah maka kruk dan kaki yang sakit maju terlebih
dahulu, kemudian baru kaki yang sehat maju.
PENGGUNAAN ALAT BANTU SAAT NAIK ATAU
TURUN TANGGA

Saat naik dahulukan


alat bantu jalan dan
kaki yang sehat/kuat Saat turun dahulukan
alat bantu jalan dan
kaki yang lemah
HAL YANG DIPERHATIKAN MEMBANTU LANSIA DENGAN KURSI RODA

Turun undakan dengan roda kursi bagian belakang terlebih dahulu, naik
undakan dengan roda kursi bagian depan terlebih dahulu
HAL YANG DIPERHATIKAN MEMBANTU LANSIA DENGAN KURSI RODA

Caregiver dapat berhenti Sering memperhatikan dan Pakaian yang terjepit Tangan lansia tergeser
dan mengkonfirmasi melihat keamanan bagian di roda
lebih dahulu saat lewat depan jalan
CARA MEMBANTU LANSIA UNTUK DUDUK
ATAU BERDIRI DENGAN ALAT BANTU
• Siapkan kursi berlengan.
• Putar tubuh membelakangi kursi dan melangkah mundur sampai lansia
merasa kursi menyentuh kakinya.
• Dengan salah satu tangan lansia mencoba meraih lengan kursi.
• Dengan satu tangan menumpu pada lengan kursi, turunkan tubuh
perlahan hingga duduk
BERDIRI
• Posisikan kruk/tongkat/walker di depan lansia
• Lansia diminta menyorongkan tubuhnya kedepan hingga duduk di
tepi kursi, condongkan tubuh ke depan, lalu berdiri dengan bertumpu
pada lengan yang berpegangan pada kursi
PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA
CARA PEMBERIAN MAKAN
• Untuk lansia yang masih mampu makan melalui mulut,
Caregiver dapat mendukung lansia untuk makan secara mandiri .
• Untuk lansia yang masih mampu duduk, selalu ajak lansia dalam
makan posisi duduk.

• Pada lansia yang harus makan dalam posisi berbaring, selalu


posisikan kepala lebih tinggi dengan menggunakan ganjalan bantal
sehingga kemiringan posisi tubuh sekitar 30o-45o.
CARA PEMBERIAN MAKAN
• Beri jeda untuk suapan satu ke suapan berikutnya, jika perlu
selingi dengan minum.

• Selama proses pemberian makanan selalu perhatikan nafas lansia.

• Untuk mencegah tersedak, usahakan makanan dalam potongan


kecil, suapan dalam porsi kecil agar lebih mudah dikunyah dan
ditelan, serta jangan mengajak bicara saat membantu lansia
makan

• Apabila lansia tersedak segera bantu lansia untuk


memuntahkan makanannya
Langkah-Langkah pemberian makan via ngt
1) Cuci tangan dengan sabun kemudian keringkan,
2) Siapkan makanan cair dan minuman hangat yang tertutup,

3) Naikkan bagian kepala tempat tidur 30 – 45 derajat pada


saat memberi makan, hingga 30 menit setelah memberi
makan (sangga dengan bantal).
4) Buka tutup NGT namun dengan tetap melipat selang
NGT
• agar udara tidak masuk.
Langkah-Langkah pemberian makan via ngt

• Pasang spuit besar yang berfungsi sebagai corong makanan cair.

• Tuang air hangat perlahan, kemudian buka lipatan selang dan


tutup kembali jika air hampir habis.

• Lanjutkan dengan memasukkan makanan cair. Lakukan berulang-


ulang sampai makanan cair habis. Kemudian bilas kembali selang
dengan air hangat hingga tidak tersisa makanan dalam selang.

• Tutup selang dan lipat kembali ketika tidak digunakan untuk


memberi makan.
MEMBANTU BAB DAN BAK
LANSIA YANG MEMAKAI KATETER

1) Siapkan pispot/bak penampung urine, letakkan di bawah kantong urine


2) Buka tutup kantong urin lalu tampung urine pada pispot/bak
penampung

3) Catat jumlah dan perubahan warna urin. Laporkan pada petugas


kesehatan apabila terjadi perubahan warna urine, jumlah yang
berubah secara tiba tiba (berkurang atau bertambah), kateter
bocor atau terlepas. Selain itu catat juga kapan terakhir kateter
diganti oleh petugas Kesehatan

4) Kemudian buang urine ke dalam kakus


MEMBANTU LANSIA BAK DENGAN
PISPOT
1) Buka celana/popok lansia. Tempatkan pispot dengan tepat agar
kotoran (tinja dan urine) tidak tercecer.
 Jika lansia pria, bantu memposisikan penis tepat pada
lubang pispot khusus pria (urinal)
 Jika Lansia wanita, letakkan pispot di bawah bokong

2) Setelah lansia selesai BAK, bantu lansia untuk cebok dengan


air, kemudian angkat pispot.
Cara Cebok

• Siram dengan air dan cuci daerah alat kelamin dan sekitarnya dengan sabun
kemudian bilas dengan air,
o Arah membersihkan alat kelamin:

 Laki-laki: dari ujung kemaluan ke arah pangkal kemaluan hingga anus,

 Wanita: dari arah atas ke bawah, meliputi bibir dalam dan luar kemaluan hingga
anus.
o Keringkan dengan handuk bersih
o Bantu lansia menggunakan celana dalam Kembali
o Buang urin dalam kakus
MEMBANTU LANSIA BAB DENGAN
PISPOT
1) Buka celana lansia. Tempatkan pispot dengan tepat di bawah
bokong dan persilahkan lansia BAB.

2) Setelah lansia selesai BAB, bantu lansia untuk cebok dengan air
bila perlu gunakan kapas cebok untuk memastikan daerah anus
dan sekitarnya telah bersih dari tinja. Kemudian angkat pispot.
3) Keringkan bagian pantat dan sekitarnya dengan handuk bersih
kering,
4) Bantu gunakan celana kembali,
5) Kemudian buang kotoran ke dalam kakus
MEMBANTU BAB DAN BAK LANSIA YANG MENGGUNAKAN POPOK
SEKALI PAKAI

• Buka popok yang dipakai lansia dengan hati-hati, tetap posisikan bagian
yang kotor ada di dalam agar tidak mengotori sekitarnya.
• Posisikan popok bagian atas di bawah pantat lansia. Gunakan kapas
cebok untuk membersihkan daerah anus dan sekitranya hingga benar-
benar bersih dari tinja.
• Angkat popok, masukkan dalam kantong sampah yang disiapkan

• Bantu lansia untuk cebok dengan washlap basah hingga benar-benar


bersih
• Keringkan bagian pantat dan sekitarnya dengan handuk bersih kering
MEMBANTU BAB DAN BAK LANSIA YANG
MENGGUNAKAN POPOK SEKALI PAKAI
• Pakaikan popok bersih dan bantu gunakan celana kembali

• Sebaiknya popok sekali pakai diganti setiap 4 jam atau bila sudah penuh
walaupun kurang dari 4 jam. Selalu cek ada tidaknya ruam popok
• Setelah tinja dibuang ke dalam kakus, buang popok bekas yang sudah
dibungkus dalam kantong ke tempat sampah tertutup
MENANGANI GANGGUAN PERILAKU
PIKUN/DEMENSIA
GEJALA PIKUN/DEMENSIA
• Gangguan daya ingat
• Sulit fokus
• Sulit melakukan kegiatan yang biasa dilakukan
• Bingung/disorientasi
• Kesulitan memahami ciri dan posisi benda tertentu
• Gangguan komunikasi
• Menaruh barang tidak pada tempatnya
• Salah membuat keputusan
• Menarik diri dari pergaulan
• Perubahan perilaku atau kepribadian
PENCEGAHAN PIKUN
• Kegiatan mengasah otak : mengisi TTS, bermain catur, senam
otak,mengingat dan menceritakan kejadian masa lalu
• Mengembangkan hobi
• Bergabung dalam kegiatan kelompok
• Beraktivitas fisik
• Makan gizi seimbang
PENANGANAN LANSIA YANG MENGALAMI
PIKUN /DEMENSIA

a)Membantu lansia untuk meletakkan barang pribadi yang


sering digunakan di tempat yang tetap, mudah dilihat dan
mudah dijangkau.

b)Membantu lansia menuliskan beberapa hal penting untuk


diingat dan menempelkan ditempat yang mudah dilihat
dengan tulisan yang mudah dibaca dan jika perlu ditambah
gambar
PENANGANAN LANSIA YANG MENGALAMI
PIKUN /DEMENSIA
c) Ajak lansia berkomunikasi, agar tetap dapat mengingat, menghitung,
memutuskan sesuatu.

d) Alihkan pembicaraan atau perhatian kepada hal yang lebih positif


dan menyenangkan bila lansia mulai membicarakan hal yang
membuat sedih/marah atau perasaan negatif lainnya.

e) Penggunaan aromaterapi dan pijat untuk mencegah penurunan


fungsi kognitif dan menurunkan tingkat kecemasan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai