Anda di halaman 1dari 44

LAYANAN KAIGO UNTUK

MOBILITAS
モビリティのためのKAIGO サービス
Ns. Dhinny Novryanthi., M.Kep. Sp.kep Mat
ARTI DAN TUJUAN MOBILITAS
モビリティのアートと目的

1. Mobilitas Sebagai Dasar Segala Perbuatan


すべての行動の基本としてのモビリティ

Mobilitas adalah dasar dari setiap perbuatan yang sebenarnya dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti :
• Bergerak dari ruang duduk k ruang makan untuk makan

ダイニングルームからキッチンに移動

• Bergerak tergesa-gesa ke toilet untuk BAK/BAB, mandi

便やバスの尿排除や排泄のためにトイレに急いで移動する
• Pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian yang diinginkan
あなたが欲しい服を買うためにショッピングセンターに行く

• Berjalan-jalan bersama teman-teman


友達と散歩をする
2. Tujuan Mobilitas
目的の移動性

• Dapat makan di meja makan, pergi ke toilet, mandi di


kamar mandi, dan merasakan segarnya udara di luar
adalah kebutuhan dasar manusia, terlepas dari apakah
kita tidak mampu atau mengalami penurunan “fungsi
mental dan fisik”. Dari sudut pandang inilah kita dapat
melihat betapa pentingny bisa bergerak untuk dapat
melakukan hal-hal tertentu.
• Peranan kaigo dalam hal ini diharapkan mampu
membantu para pengguna jasa (lansia) untuk
melanjutkan hidup mereka sehari-hari dengan sikap
positif dan meningkatkan kemandirian mereka dalam
mencapai tujuan hidup masing-masing.
HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT DALAM
MEMBERIKAN LAYANAN KAIGO MOBILITAS
1. Memahami Kondisi Pengguna Jasa dan Pemilihan
Metode-metode Kaigo yang tepat
Prinsip Kaigo :
カイゴの原則

• Adanya jaminan keselamatan baik bagi lansia maupun


kaigo 高齢者とカイゴの両方の救いの保証があります
• Pelaksanaan kaigo berdasar persetujuan lansia dan
haruslah nyaman bagi lansia 高齢者の同意に基づいたカイゴの実施と高齢者のための
• Proses kaigo haruslah efisien, tidak menjadi beban bagi
lansia 効率的なカリゴプロセス
• Segala usaha haruslah dilakukan untuk
mengoptimalkan “fungsi aktivitas” lansia dan
memanfaatkannya 高齢者の活動とその利点の最適化機能
Analisis Data データ分析
• Bagian-bagian dan tingkat penyakit /
kecacatan lansia 高齢者のセクションとレベルまたは障害
• Kemampuan yang dapat diaktifkan 活性化できる能力

• Bentuk tubuh 体の形

• Ada tidaknya gejala pusing


めまいの症状

• kondisi pernafasan 呼吸器系

• Tingkat pemahaman dan motivasi

理解とモチベーションのレベル

• Kondisi otot, sistem keseimbangan


筋肉状態およびバランスシステム
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Kaigo
• dapat bergerak dalam suatu jalur yang ditetapkan
• Menyiapkan segala keperluan sebelumnya
• Memastikan semua peralatan kesejahteraan yang
akan digunakan terletak pada tempatnya masing-
masing
• Memakai pakaian dan alas kaki yang bersifat tidak
menghalangi ketika bergerak
• Waspadai hal-hal yang membahayakan lansia
(seperti : kuku panjang, kartu tanda pengenal, anting-
anting yang tajam, ikat pinggang logam, dll)
• Menginformasikan sebelumnya pada lansia
mengenai layanan kaigo yang akan mereka jalani
• Saling membagi pemahaman dan kesadaran
bersama lewat diskusi grup
2. Metode Pengubahan Posisi 位置を変更する方法

• Hal terpenting adalah membantu lansia untuk bisa


dapat duduk, tidak hanya terbaring di tempat tidur
高齢者が寝るだけでなく座ることができるようにする

• Memperhatikan faktor kelumpuhan dan sakit yang


diderita lansia, serta memastikan lansia merasakan
keamanan/kenyamanan terlebih dahulu
• Memastikan sisi yang lumpuh lansia tidak berada
pada bagian bawah(tidak tertindih)
麻痺した部分に注意を払うことは破られていない
•Memastikan pakaian tidur dan selimut lansia tidak
dalam kondisi kusut
寝る服や老人用毛布が絡み合っていないことを確認する
Pemeriksaan Sebelum Pelaksanaan
• Identifikasi “kondisi kesehatan” terakhir lansia, terutama waktu
mulainya penyakit dan penyebab sakit yang diderita
• Diskusikan langkah ke depan dengan lansia dan keluarganya.
Konfirmasikan segala instruksi kesehatan dari dokter

Pemeriksaan Selama Pelaksanaan


• Amati kondisi kulit lansia dengan menggunakan kapas,dll

• Persiapkan segala sesuatu untuk membantu lansia


mempertahankan posturnya
• Periksa apakah lansia mengalami gejala pusing atau mual. Hal
ini sangat penting dilakukan ketika lansia bangun dari posisi
telentang ke posisi duduk

Pemeriksaan Setelah Pelaksanaan


• Periksa warna muka, ekspresi, dan kondisi fisik lainnya

• Jika terjadi perubahan yang tidak baik, maka segeralah bantu


lansia kembali ke postur semula atau tindakan lainnya
BERMACAM-MACAM POSISI
POSTUR (shugata)
Sikap seseorang menahan tubuhnya.
Statis : dimana seseorang tidak melakukan
sesuatu
Dinamis
POSISI (katachi)
Postur dengan frekuensi gerakan yang minim
(postur statis).
Posisi dasarnya mencakup posisi duduk, posisi
berbaring dan posisi berdiri.
POSISI DUDUK adalah langkah awal tindakan setelah posisi
berbaring dimana mata dalam posisi yang lebih tinggi
sehingga pandangan menjadi lebih luas dan memungkinkan
untuk melakukan kegiatan yang lebih
POSISI DUDUK TEGAK
(tatsu no suwaru katachi)
posisi duduk di tempat tidur
dengan kaki diturunkan ke
lantai.
Sendi pergelangan kaki
bertumpu pada pijakan tegak
lurus sehingga mencegah ujung
kaki membengkok.
Posisi duduk ini membantu
seseorang untuk memperoleh
keseimbangan sehingga dapat
duduk tanpa sandaran.
POSISI DUDUK MEMANJANG

ながいすわるのかたち
NAGAI SUWARU NO KATACHI
Pada posisi duduk ini,
kaki memanjang lurus ke
depan.
Untuk posisi ini otot
rongga belakang
persendian lutut dan
pinggang perlu
mempunyai sifat lentur.
Untuk menghindari resiko
jatuh.
Posisi Duduk Di Kursi いすですわるのかたち
ISU DE SUWARU NO KATACHI
PUNGGUNG (TERUTAMA
DAERAH PINGGANG) PADA
POSISI LURUS MERAPAT
PADA SANDARAN KURSI,
LUTUT PADA POSISI TEGAK
LURUS, DAN TELAPAT KAKI
MERAPAT KE LANTAI.

DALAM POSISI INI


USAHAKAN AGAR TERDAPAT
SELA SEBESAR KEPALAN
TANGAN DIANTARA RONGGA
BELAKANG LUTUT DAN
UJUNG DUDUKAN KURSI
AGAR DAPAT DUDUK
DENGAN BAIK DAN NYAMAN.
POSISI SETENGAH DUDUK (FOWLER) はんばんのすわるかたち
HAN BAN NO SUWARU KATACHI
Sering digunakan oleh
lansia yang tidak mampu
bergerak langsung dari
posisi berbaring ke posisi
duduk.
Pada posisi ini harus
menggunakan alat bantu
berupa bantal kecil atau
selimut gulung di bawah
lutut untuk menahan lutut
agar sedikit tertekuk.
POSISI DUDUK YANG BENAR よいなすわるかたち
YO INA SUWARU KATACHI
Tampak dari samping, posisi duduk
yang benar adalah sebagai berikut :
•Sudut tubuh bagian atas, panggul dan
pahanya membentuk sudut tegak lurus
atau agak sedikit condong ke depan.
•Lutut dan pergelangan kakinya
membentuk sudut tegak lurus.
•Telapak kakinya melekat dengan baik
di lantai.

Tampak depan, posisi duduk yang


benar adalah sebagai berikut :
•Bahunya pada posisi rata
•Panggul juga rata
•Leher dan badan berada pada sudut
tegak lurus.
•Lututnya sejajar.
POSISI BERBARING ねるかたし
NERU KATACHI

POSISI TELENTANG
Posisi berbaring
menghadap ke atas
dengan
menggunakan
punggung dan kaki
lurus datar.
POSISI TERTELUNGKUP

Biasa digunakan oleh


lansia yang baru saja
dioperasi di bagian
belakang ata bagian
pantat, dan lansia yang
memerlukan dekompresi.
Pastikan lansia berbaring
dengan lengan terlentang
lurus, kaki terbuka, atau
sendi lutut melekuk.
POSISI BARING MENYAMPING

Berbaring menyamping,
menopang tubuh dengan
tulang selangkang, akromion,
dan mata kaki luar.
Pada posisi ini lansia perlu
melengkungkan punggung
bagian bawahnya dan tubuh
agak sedikit membengkok
membentuk huruf “<“
sehingga lebih santai karena
berada pada posisi yang
stabil.
POSISI BERDIRI すわるかたち
SUWARU KATACHI

Posisi ini adalah berdirI


dengan menyentuhkan
kedua tumit, ujung-ujung
kaki terbuka sedikit, kaki
sejajar, lengan menyamping
lurus dengan telapak tangan
yang mengarah ke dalam
pada posisi sekitar paha,
kepala yang tegak lurus, dan
pandangan mata yang juga
lurus ke depan.
MEMINDAHKAN POSISI SECARA HORISONTAL DI TEMPAT TIDUR
べどで

1. Satukan tubuh lansia dengan


mendekapkan lengannya di atas
dadanya.
2. Kaigo menyangga leher lansia
dengan siku yang dilipat dan telapak
tangan menahan sisi bahu lansia.
Sementara tangan yang lain sebagai
penyangga menahan untuk
mengangkat tubuh bagian atas lansia
ke arahnya.
1. Kaigo menaruh tangannya pada
bagian bawah pinggang dan bagian
paha lansia dan menarik ke arah
kaigo. Di sini kaigo melekatkan
lututnya pada sisi tempat tidur dan
menggerakan pinggangnya sendiri ke
arah belakang. Mintalah lansia untuk
menekukkan lututnya jika lansia
tersebut sanggup.
MEMINDAHKAN POSISI KE ARAH ATAS

1. Kaigo menegakkan bantal di bagian


atas tempat tidur
2. Tuntun lansia untuk mendekap
lengannya di atas perut
3. Tuntun lansia menekukkan lututnya.
Jika lansia menderita sebelah,
tuntun lansia untuk menyilangkan
kaki dengan kaki sisi yang tidak
lumpuh berada di bagian bawah
lutut yang lumpuh.
4. Kaigo menopang pinggang atau
bagian paha lansia dengan
menggunakan lengannya sambil
menopang sisi tulang bahu lansia
dengan menggunakan tangan yang
lain.
5. Kaigo kemudian mendekatkan
lansia ke arahnya.
6. Mulai menghitung “1,2,3” bersama-
sama menyesuaikan gerak dengan
lansia untuk memindahkannya ke
sisi bagian atas.
MEMINDAHKAN DARI POSISI TELENTANG KE POSISI BARING MENYAMPING

Ketika lansia mengubah sendiri posisinya


(jika lumpuh sebelah kiri)
1. Lansia menopang dari bawah
pergelangan tangan sisi yang lumpuh
(kiri) dengan menggunakan tangan
kanan (sisi yang tidak lumpuh) dan
menariknya ke arah dada.
2. Lansia menekukkan lutut sisi yang
tidak lumpuh (kanan) dan
mendorong tumitnya ke arah bagian
pantat.
3. Lansia menarik dagunya sampai
dapat melihat lobang pusarnya
sendiri, membalikkan kepala ke arah
tujuan dan kemudian berputar
dengan mendorong tangan kanan
yang sementara memegang
pergelangan tangan kiri ke arah
depan. Pada saat yang bersamaan
pula, lansia merebahkan lututnya di
atas tempat tidur.
4. Lansia melipat kaki sisi yang tidak
lumpuh (kanan) di bawah kaki sisi
yang lumpuh (kiri) dan membuat
posisi yang nyaman.
MEMINDAHKAN DARI POSISI TELENTANG KE POSISI DUDUK / POSISI DUDUK TEGAK

MEMBERIKAN BANTUAN PARSIAL


(SEPERLUNYA) UNTUK BERPINDAH
DARI POSISI TELENTANG

1. Kaigo menopang kedua kaki


lansia dan memindahkannya
sehingga kedua kakinya sedikit
menjulur keluar dari tempat tidur.
2. Kaigo menaruh tangannya di
belakang leher lansia untuk
menopang sisi bahu sambil
tangan yang lain memegang
lengan bawah (bagian diantara
siku dan pergelangan tangan)
dan kemudian mengangkat tubuh
atas lansia secara perlahan.
3. Kaigo menuntun kaki lansia pada
posisi yang tepat dan menahan
tubuh lansia agar bisa duduk
dengan posisi kaki menginjak
lantai.
MEMBERIKAN BANTUAN PARSIAL UNTUK BERPINDAH DARI POSISI BARING
MENYAMPING (JIKA MENDERITA LUMPUH SEBELAH KIRI)

1. Tuntun lansia menyilangkan kaki yang sehat (kanan)


dengan pergelangan kaki yang lumpuh (kiri), berposisi
kaki sehat di bawah pergelangan kaki kiri.
2. Membuat lansia berposisi miring dengan bagian
lumpuh (sebelah kiri) di atas.
3. Kaigo kemudian menarik kedua lutut lansia yang
tertekuk ke arah sendiri dengan menempatkan kedua
kaki di ujung sisi tempat tidur.
4. Kaigo mengangkat kepala lansia sambil menopang ke
depan, bahu dan lengan lansia sisi yang lumpuh (kiri)
(atau) dengan memanfaatkan siku lansia sisi yang
tidak lumpuh (kanan) untuk membantu menopang
tulang bahu kiri lansia sisi yang lumpuh.
5. Pada yang bersamaan, kaigo menurunkan kedua kaki
lansia ke lantai dan mengangkat bagian atas tubuh
lansia secara perlahan dengan bantuan siku, lengan
bagian bawahnya, dan telapak tangan lansia pada sisi
yang tidak lumpuh (kanan) (kaigo memindahkan
tangannya dari sisi yang lumpuh (kiri) lansia ke lengan
kanan sisi yang tidak lumpuh untuk menopang dengan
ringan)
6. Kaigo melepaskan tangannya dari bahu lansia dan
kemudian mendorong panggulnya ke arah bawah atau
belakang agar dapat membangunkan lansia, sambil
menahan kedua kaki lansia dengan menggunakan
kedua lututnya.
PELAYANAN KAIGO UNTUK BERJALAN DI LUAR

BANTUAN BAGI PENGGUNA TONGKAT

Proses berjalan dengan tongkat terbagi atas 3


poin langkah dan 2 poin langkah.
Proses 3 poin langkah :
1. Arahkan tongkatnke depan

2. Letakkan kaki sisi yang lumpuh ke depan

3. Menyusul kaki sisi yang tidak lumpuh

Proses 2 poin langkah :


arahkan tongkat dan kaki sisi yang lumpuh ke
depan secara bersamaan, menyusul kaki
berikutnya pada sisi yang tidak lumpuh.
METODE KAIGO (Jika Lansia Menderita Lumpuh Sisi Kanan)

1. Kaigo menopang bagian depan


tangan lansia sisi yang lumpuh
(kanan) dari arah belakang.

2. Kaigo membantu lansia dengan


menopang ikat pinggangnya atau
bagian atas celana menggunakan
sebelah tangan.
Kaigo berjalan setengah langkah
di belakang suapaya ia dapat
dengan sigap menahan lansia jika
lansia tersebut kehilangan
keseimbangannya ke depan dan
belakang.
Prosedur untuk menaiki tangga
(Misalkan lansia menderita lumpuh
sebelah kanannya)
Taruh tongkat pada anak tangga
berikut.
Condongkan badan agak ke depan.
Langkahkan kaki sisi yang tidak
lumpuh (kiri) ke depan, dan
kemudian kaki sisi yang lumpuh
(kanan), sambil tetap menjaga
keseimbangan.

NAIK DAN TURUN TANGGA


Langkah Awal Untuk Menaiki dan Menuruni Tangga adalah
menaruh kaki sisi yang tidak lumpuh terlebih dahulu ke depan
untuk naik dan kaki sisi yang lumpuh terlebih dahulu ke depan
untuk menuruni tangga.
Prosedur untuk menuruni
tangga.
(Misalnya lansia lumpuh
sebelah kanannya).
Taruh tongkat pada anak
tangga beikut.
Condongkan badan agak
ke depan, langkahkan
kaki sisi yang lumpuh
(kanan) terlebih dahulu ke
anak tangga di bawah
sambil tetap menjaga
keseimbangan, menyusul
kaki pada sisi yang tidak
lumpuh (kiri).
Ketika akan melangkahi gundukan,
lansia dianjurkan untuk berjalan
sebagai berikut :
1. Tongkat terlebih dahulu di arahkan
ke depan
2. Langkahkan kaki pada sisi yang
lumpuh (kanan)
3. Menyusul kaki pada sisi yang tidak
lumpuh

Hal yang harus diperhatikan :


1 . sedapat mungkin perpendek jarak
dari gundukan tersebut
2. Harus berhati-hati karena kaki yang
lumpuh tersebut mudah tersandung
gundukan

Melangkahi Gundukan(untuk Mereka Yang Menderita Lumpuh Sebelah Kanannya


Membantu Berjalan Didalam Ruangan

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Sedapat mungkin ruangan dalam kondisi terang

2. Perhatikan jalurnya dan pastikan tidak ada benda-


benda yang dapat menghalangi lansia tersandung
3. Hindarkan hal-hal yang dapat menyebabkan lansia
jatuh.
4. Di usahakan ada pegangan tangan (tesuri)
1. Pegangan (Guripu)
2. Sandaran punggung
(Bakku resuto)
3. Roda luar (Taiya)
4. Roda Dalam (Handorimu)
5. Ujung tuas (Tippingubaa)
6. Rem (Bureeki)
7. Roda depan
8. Pijakan kaki (Futoresuto)
9. Sandaran kaki
10. Tempat duduk (Shito)
11. Pembatas
12. Sandaran Tangan

METODE BERPINDAH KE KURSI RODA (KURUMA ISU)


Petunjuk Penggunaan Kursi Roda (Kuruma Isu)

Untuk Keamanan dan penggunaan kursi roda


1. Ketinggian sandaran tangan disesuaikan agar kedua siku berada
pada sudut yang tepat dan nyaman
2. Lebarkan tempat duduk, memungkinkan lansia untuk cukup
menaruh telapak tangannya saja pada sisi dasar sebelah
pantatnya
3. Ketinggian pijakan kaki harus berada pada posisi 50 mm atau
lebih dari lantai sehingga paha lansia dapat bersandar pada
posisi yang baik
4. Ketinggian kursi bagian depan harus dapat memudahkan dalam
memindahkan lansia
5. Panjang tempat duduk diatur sehingga bagian belakang lutut
lansia tidak tertekan
6. Ketinggian sandaran punggung harus diatur agar sama dengan
bagian bawah pinggir bahu lansia
7. Sudut tempat duduk
8. Ketinggian pijakan kaki dapat diatur
1. Kaigo menyiapkan dan memeriksa
kursi roda terbeih dahulu.
- Pastikan tekanan udara pada ban telah
cukup
- Pastikan rem berfungsi dengan baik
- Pastikan tidak ada sekrup yang longgar

2. Kaigo menempatkan kursi roda pada


posisi 20-30 derajat dari tempat tidur.
Dengan menempatkan pada sisi yang
tidak lumpuh (misalnya sebelah kanan)
maka lansia dapat lebih mudah
menggerakkan tubuh bagian atas dan
bawah dari sisi yang tidak lumpuh
(misalnya sebelah kanan)

3. Kursi roda pada posisi rem dipasang


dan pijakan kaki diangkat.

4. Kaigo berada pada posisi yang sama


tinggi dengan lansia dan memberikan
informasi sehingga lansia mengetahui
dirinya akan berpindah ke kursi roda.

CONTOH-CONTOH BERPINDAH
-Ketika lansia bangkit dari tempat tidur,
kaigo harus membantu lansia
menggeserkan bagian pantatnya ke arah
depan, mengarahkan kaki pada sisi yang
tidak lumpuh (kanan) ke belakang, dan
mencondongkan tubuh ke depannya

-Tuntun lansia menggunakan menggunakan


kaki pada sisi yang tidak lumpuh (kanan)
untuk menopang berat tubuhnya dan
memegang erat sandaran lengan pada kursi
roda ketika akan bangkit. Kaigo menopang
lengan depan sisi yang lumpuh (kiri) dari
lansia.

-Tuntun lansia memutar badannya dan


menurunkan badannya secara perlahan
dengan bertumpu pada kaki kanannya (sisi
yang tidak lumpuh)

-Perhatikanlah karena dapat saja lansia


kehilangan keseimbangannya dan terjatuh
atau langsung ke posisi duduk di kursi roda.
-Lansia berdiri dengan
menggunakan kaki kanan
(sisi yang tidak lumpuh),
sambil tangan kanan
yang tidak lumpuh
memegang sandaran
lengan pada kursi roda,
sementara kaigo
membantu menopang sisi
kiri tubuh lansia.
Tuntun lansia
menurunkan pinggangnya
dan duduk di kursi roda.

-Jikalansia duduk terlalu


ke depan, tuntun lansia
agak ke dalam agar
posturnya seimbang.
1. Lansia membawa kursi rodanya menuju tempat tidur,
kemudian menempatkan sebelah kanan kursi roda (sisi
yang tidak lumpuh) pada posisi 20-30 derajat (posisi ini
bervariasi tergantung kondisi lansia) dari tempat tidur,
dan memasang rem pada kedua bagian dengan tangan
kanan. Kemudian lansia mengangkat pijakan kaki sebelah
kanan denggan menggunakan kaki kanannya (sisi yang
tidak lumpuh) dan mengangkat pijakan kaki kiri dengan
menggunakan tangan kanan (sisi yang tidak lumpuh)

2. Lansia memegang sandaran tangan pada kursi roda


dengan menggunakan tangan kanannya (sisi yang tidak
lumpuh) dan mulai berdiri dengan memiringkan tubuh ke
depan dan menggunakan kaki kanan.

3. Lansia kemudian menaruh tangan kanannya di sisi


tempat tidur, melangkahkan kaki kanan selangkah ke
depan, membalikkan tubuh dengan bertumpu pada kaki
dan mengarahkan punggung ke tempat tidur.

4. Lansia menurunkan badannya ke tempat tidur

Berpindah Sendiri Dari Kursi Roda Ke Tempat Tidur (Bagi Mereka Yang Menderita
Lumpuh Sebelah Kiri)
Hal-hal Yang Perlu Diingat Dalam Layanan Kaigo
Untuk Mobilitas Bagi Pengguna Kursi Roda
Pemeriksaan Sebelum Pelaksanaan
•Memahami kondisi fisik lansia dan mengidentifikasi metode
berpindah yang tepat.
•Memastikan tempat tidur dan kursi roda lansia berada pada
ketinggian yang tepat, sehingga lansia dapat dipindahkan
secara horizontal selama proses kaigo.
•Memastikan kursi roda berada pada posisi yang tepat,
sehingga lansia lebih mudah untuk berpindah ke kursi roda
dengan jarak yang sedekat-dekatnya.
•Memastikan adanya ruang cukup untuk proses kaigo.
•Memastikan apakah keluarga dan relasi lansia dapat ikut
membantu, jika diperlukan.
•Kaigo juga harus menjaga kondisi fisiknya sendiri dan tetap
prima.
•Jika dilakukan oleh bebrapa orang, maka segala prosedur dan
pembagian tugas kaigo harus dipaparkan dengan jelas dan
dipahami oleh semua pihak.
PEMERIKSAAN SELAMA PELAKSANAAN

•Memperhatikan dengan seksama apa yang


dirasakan lansia
•Menghindari ketidaknyamanan lansia pada
posisinya
•Tidak menggerakan kursi roda dengan tiba-tiba

•Meyakinkan lansia akan keamanannya dalam


kondisi apapun
PEMERIKSAAN SESUDAH PELAKSANAAN

•Pemindahan seringkali membuat lansia


kelelahan. Perhatikan dengan seksama
kondisi fisik lansia dan biarkan lansia
beristirahat sejenak dahulu sebelum
melakukan aktivitas lain.
•Kaigo juga harus menjaga kondisi fisiknya
sendiri tetap prima.
PEMERIKSAAN SESUDAH PELAKSANAAN

•Pemindahan seringkali membuat lansia


kelelah. Perhatikan dengan kondisi fisik lansia
dan biarkan lansia beristirahat sejenak dahulu
sebelum melakukan aktivitas lain.

•Kaigo juga harus menjaga fisiknya sendiri dan


tetap prima.
PRINSIP DASAR NEKABIKA TUBUH
a. Basis penopang diperlebar
b. Basis penopang yang diperluas dapat meningkatkan
kestabilan.
c. Merendahkan pusat berat.

POSISI BERDIRI :
• Pusat berat berada pada posisi tingggi
• Luas permukaan penopang sempit.
• Keseimbangan yang tidak stabil, tetapi mudah untuk
bergerak.

POSISI TELENTANG :
• Pusat berat berada pada posisi cukup rendah.
• Posisi terstabil.
• Tekanan beban tubuh terbagi pada luas basis
penopang yang besar.

POSISI DUDUK DI KURSI :


• Daerah yang dihubungkan oleh masing-masing garis
dari permukaan bagian pantat sampai ke permukaan
bawah kaki adalah luas basis penopangan.
• Pusat berat lebih rendah dari posisi berdiri tapi lebih
tinggi dari posisi telentang.

MEMAHAMI MEKANIKA TUBUH SEBAGAI KAIGO


Sedapat-dapatnya mendekati
pusat berat.

Ketika kaigo membantu


lansia berdiri, keduanya akan
menghasilkan pusat berat
yang baru.
Agar pusat berat yang baru
harus berada pada posisi
sedekat mungkin, maka
kaigo harus mengarahkan
bagian depan tubuhnya
sedekat mungkin dengan
pengguna jasa.

POSISI MEMBANTU UNTUK BANGUN


Memanfaatkan kaidah tuas

Kaidah tuas ini dapat digunakan


sebagai penggerak.
Contoh : salah satu cara yang
efisien ketika akan bangun dari
tempat tidur adalah
mengulurkan kedua kaki dari
tempat tidur, kemudian
menaruhnya ke lantai, dan
mengangkat tubuh bagian atas
hingga mencapai posisi duduk.
Hal ini mudah dilakukan karena
menerapkan prinsip mekanika
dalam bertumpu pada bagian
pantat.

BANGUN DENGAN MEMANFAATKAN PRINSIP PENGUNGKIT


Menggunakan Kelompok Otot Besar Dalam Proses Pemindahan Horizontal
•Dengan Menggunakan Otot Seluruh Tubuh Maka Pembagian Beban Lebih Baik.

Menjaga Punggung Dan Bahu Pada Posisi Rata


•Hindari Gerakan Memutar Yang Tidak Alami Dan Usahakan Posisi Punggung Dan Bahu Tetap Rata.

Menjaga Panggul Tetap Stabil


•Menjaga panggul tetap stabil dengan cara menekukkan lutut dengan ringan dan mengencangkan otot
perut dan bagian pantat.

Menjaga tubuh lansia sedapat mungkin tetap pada tempatnya.


Agar meminimalkan permukaan yang bergeser.
a. Posisi bagian atas tubuh agar meminimalkan pergeseran
• Dekap lengan lansia
• Lansia yang menderita kelumpuhan seringkali sulit untuk menggerakan bahunya. Karena itu,
kaigo harus membantu lansia mengangkat bahunya sambil memegang lengan atasnya, sehingga
akan lebih mudah untuk membalik badan lansia.

b. Posisi bagian bawah tubuh agar meminimalkan pergeseran


• Tekukkan kedua lutut lansia
• Untuk lansia yang menderita lumpuh sebagian tubuhnya, kaigo harus menyilangkan kaki lansia
dengan menempatkan kaki pada sisi yang tidak lumpuh di bawah kaki sisi yang lumpuh.
Ketika berdiri, lansia
mencondongkan tubuhnya ke
depan dan kemudian berdiri
dengan bertumpu pada
kakinya.
Dalam cara ini kaigo
membiarkan lansia berusaha
sendiri semaksimal mungkin
dan dapat melakuka
pelayanan kaigo posisi berdiri
dengan tenaga minimal.
Dengan kaidah vektor
berarah sama maka kaigo
dpat dilaksanakan dengan
beban seminimal mungkin.

MEMANFAATKAN KAIDAH VEKTOR

Anda mungkin juga menyukai