1. Farmakoterapi:
Dementia alzheimer digunakan obat-obatan antikoliesterase seperti Donepezil,
Rivastigmine, Galantamine , Memantine
Dementia vaskuler membutuhkan obat-obatan anti platelet seperti Aspirin ,
Ticlopidine , Clopidogrel untuk melancarkan aliran darah ke otak sehingga
memperbaiki gangguan kognitif.
Demensia karena stroke yang berturut-turut tidak dapat diobati, tetapi
perkembangannya bisa diperlambat atau bahkan dihentikan dengan mengobati
tekanan darah tinggi atau penyakit yang berhubungan dengan stroke.
Jika hilangnya ingatan disebabakan oleh depresi, diberikan obat anti-depresi
seperti Sertraline dan Citalopram.
Untuk mengendalikan agitasi, sering digunakan obat anti-psikotik (misalnya
Haloperidol , Quetiapine dan Risperidone)
3. Terapi Simtomatik
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian data
Identitas Klien (Nama , alamat, usia , agama , jenis kelamin, dll)
Riwayat Kesehatan ( Riwayat penyakit atau masalah kesehatan saat ini, yang lalu, dan keluarga)
Pengkajian Fisik
Pengkajian kebutuhan dasar
Kemandirian dalam melakukan aktifitas
Pengkajian keseimbangan
Perubahan Posisi Atau Gerakan Keseimbangan.
Gaya Berjalan Atau Gerakan.
Tanda-tanda vital dan status gizi: (Suhu , tekanan darah, nadi , respirasi , berat badan , tinggi badan
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE:
1. Kepala: Inspeksi dan palpasi; Kulit kepala dan rambut; warna, dll
2. Mata: Inspeksi retina, iris, konjungtiva, sklera ikterus (kekuningan) atau tidak. Ditemukan strabismus
(mata menonjol keluar), riwayat katarak, Kuantitas bulu mata, kelenjar, kornea, alat bantu penglihatan. Tes
uji penglihatan
3. Hidung: lnspeksi; kesimetrisannya, kebersihannya, mukosa kering atau lembab, terdapat peradangan atau
tidak. Palpasi; sinus frontal dan maksilaris terhadap nyeri tekan. Tes uji penciuman atau fungsi olfaktorius
4. MuIut dan tenggorokan: lnspeksi; bibir, mukosa mulut, lidah, palatum, area tonsilar. Jumlah gigi, gigi
yang karies dan penggunaan gigi palsu, stomatitis, kesulitan mengunyah serta kesulitan menelan. Palpasi;
lidah dan dasar mulut terhadap nyeri tekan dan adanya masa. Tes uji fungsi saraf fasial dan glosofaringeal
dengan memberikan perasa manis, asam, asin, manis.
5. Telinga: lnspeksi; tragus dalam keadaan normal atau tidak. Kaji struktur. struktur telinga dengan otoskop
untuk mengetahui adanya serumen, otorhea, obyek asing dan lesi. Tes suara, tes Weber, tes Rine
1.Pengkajian Status Mental Lansia: Pengkajian
ldentifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan SPMSQ
Identifikasi Aspek Kognitif dari fungsi mental dengan MMSE
Psikososial
ldentifikasi masalah emosional (Geriatric Depression Scale/GDS)
2. Pengkajian Status Sosial
Kemampuan sosialisasi klien pada saat sekarang, sikap klien pada orang lain, hubungan dengan
anggota keluarga
3. Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan Kebiasaan merokok, minum kopi, alkohol, napza,
obat tanpa resep)
4. Pengkajian Lingkungan (Pemukiman atau rumah, sanitasi, risiko ecelakaan atau jatuh)
5. Pemanfaatan Layanan Kesehatan
Kunjungan ke Posyandu Lansia.
Kunjungan ke Puskesmas atau Rumah Sakit atau Dokter atau tenaga kesehatan.
Pembiayaan kesehatan atau asuransi kesehatan.
6. Tingkat Pengetahuan/Sikap
Pengetahuan tentang kesehatan atau perawatan.
Sikap tentang kesehatan atau perawatan.
6. Leher: Inspeksi; pembesaran kelenjar thyroid. Palpasi area trachea. Raba JVP untuk menentukan
tekanan pada otot jugularis.
7. Dada: Inspeksi; bentuk dada, retraksi. Inspeksi; irama dan frekuensi pernafasan. Palpasi; adanya
tonjolan-tonjolan abnormal, taktil fremitus, perabaan suhu tubuh, tak ada nyeri tekan, krepitasi Perkusi;
paru-paru. Auskultasi; bunyi nafas tambahan antara Iain mengi Krekels bunyi discontinue singkat dan
eksplosif dan terdengar keras pada saat inspirasi. Ronkhi atau bunyi gemuruh continue dapat terdengar
Iebih jelas pada saat ekspirasi, frictio rub pleural atau bunyi tajam dan terdengar seperti orang memarut.
8. Abdomen: lnspeksi; bentuk, kaji gerakan pernafasan. Palpasi; adanya benjolan, permukaan abdomen,
pembesaran hepar dan Iimfa dan kaji adanya nyeri tekan. Perkusi; adanya udara dalam abdomen,
kembung. Auskultasi; bising usus
9. Genetalia: lnspeksi; Pada pria. Bentuk, kesimetrisan ukuran skrotum, kebersihan, kaji adanya
haemoroid pada anus. Pada wanita. Kebersihan, karakter mons pubis dan labia mayora serta
kesimetrisan labia mayora. Klitoris. Palpasi; Pada Pria. Batang lunak, ada nyeri tekan, tanpa nodulus atau
dengan nodulus, plapasi pula skrotum dan testis mengenai ukuran, letak dan warna.
10. Ekstremitas: lnspeksi; warna kuku dan jari-jari tangan, Penggunaan alat bantu, rentang gerak,
deformitas, tremor, edema kaki. Lakukan tes jari ke hidung. Kaji kekuatan otot ekstrimitas dengan
melakukan pengujian kekuatan otot. Palpasi; Permukaan kuku licin, turgor kulit. kaji reflek-reflek
patologis. Untuk mengetahui adanya keseimbangan saraf.
11. lntegumen: Inspeksi; kebersihan, warna kulit, kontur, tekstur dan Iesi. Palpasi; kasar atau halus
permukaan kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN