● Teori biologis
1. Faktor genetik
2. Pranatal, natal dan postnatal
3. Neuroanatomi
4. Gangguan pencernaan, pendengaran dan
penglihatan
Deteksi gejala autis
Autisme masa kanak dapat dideteksi dengan kriteria
Diagnostic and Statistical Manual (DSM) (Handojo,
2008):
● Gangguan kualitatif dalam interakasi sosial
timbal balik
● Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi
● Suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang
dari perilaku, minat dan kegiatan
Kesulitan dalam interkasi sosial dan
pemahaman terhadap sekitarnya
● Anak sulit memahami apa yang dipikirkan dan
dirasakan orang lain dan sulit memprediksi apa yang
akan terjadi dalam situasi sosial
● Anak bisa saja ikut berlari-lari atau menendang bola,
tetapi mereka tidak bergabung bermain menjadi
anggota tim
● Kesulitan menggunakan kontak mata sebagai alat
komunikasi.
Kesulitan dalam Berbahasa
dan Berkomunikasi
Kesulitan dalam memahami segala bentuk
bahasa dan komunikasi, tidak hanya bahasa
lisan, tetapi juga gerak isyarat, ekspresi
wajah, dan segala bentuk bahasa tubuh.
Kurang fleksibilitas dalam
berfikir dan bertingkah laku
● Tampak pada anak yang senang mengulang-ulang gerakan
tertentu, tertarik pola tertentu atau memainkan mainan
tidak dengan cara biasa (misal mobil disusun berderet
Panjang)
● Anak merasa dunia ini membingungkan, akibat dari
sulitnya dia memahami dan berkomunikasi dengan orang
lain, dia cenderung berpegang teguh pada apa yang masuk
akal baginya dan memiliki struktur
Penatalaksanaan
● Terapi medikamentosa
● Terapi biomedis
● Terapi wicara
● Psikoterapi
● Terapi okupasi
● Terapi musik
● Peran orang tua
Bagaimana orang tua
dapat membantu anak?
Bermain Mengajarkan
interaktif menunjuk
Membantu anak
Mendorong anak
berpikir terbuka
berbahasa lisan
dan memahami
lingkungan
Membantu anak
memahami struktur
kegiatan harian
ATTENTION DEFICIT
HYPERACTIVITY
DISORDER (ADHD)
● Attention = perhatian; Deficit = berkurang; Hyperactivity
= hiperaktif; Disorder = ganggaun (ADHD) atau
gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif.
● Ganggaun perkembangan dalam peningkatan aktifitas
motorik hingga menyebabkan aktifitas yang tidak lazim
dan cenderung berlebihan.
● Pola persisten tidak perhatian dan/atau hiperativitas
serta implusivitas yang lebih sering dari pada anak
dengan usia yang sama (Ballard, Kennedy, and O’Brien,
2014).
● Biasanya terlihat saat usia 1-2 tahun
Etiologi
● Gangguan neurofisiologis susunan saraf pusat
● Faktor genetik
● Racun/toksik
● Faktor kultural dan psikososial
● Faktor neurotransmiter
Manifestasi Klinik
Hiperaktivita
Inatensi s Implusivitas
Tidak fokus Kaki dan tangan Menjawab sebelum
Ceroboh tidak tenang selesai pertanyaan
Tidak paham Berteriak-teriak di Sulit menunggu
perintah tempat giliran
Tidak dapat Sering meninggalkan Sering
mengorganisir tempat duduk menginterupsi atau
Tidak senang terikat Berlarian kesana mengintruksi orang
tugas kemari lain
Pelupa Sulit tenang
Mudah teralihkan Berbicara dengan
suara yang keras
Penanganan
Terapi perilaku
Terapi kognitif
Terapi membaca
Terapi bicara
Terapi bermain
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
● Identitas (anak dan ibu)
● Alasan masuk
● Riwayat kesehatan
● Pengkajian pola fungsi gordon
● Pemeriksaan fisik
● Pemeriksaan penunjang
* Pemeriksaan kromosom
* Pemeriksaan laboratorium
* Test diagnostik
Diagnosis
1.
Keperawatan
Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan
kelainan fungsi kognitif (00112)
2. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan
lambatnya keterampilan ekspresi dan resepsi bahasa (00051)
3. Hambatan interasi sosial berhubungan dengan kesulitan
bicara/kesulitan adaptasi sosial (00052)
4. Resiko cedera berhubungan dengan perilaku
agresif/ketidakseimbangan mobilitas fisik (00035)
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan perubahan
mobilitas fisik/kurangnya kematangan perkembangan (00108)
6. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai
anak yang menderita retradasi mental (00060)
Perencanaan
● O (Observation): berupa tindakan pengkajian untuk
memastikan kondisi pasien
● N (Nursing): tindakan yang difokuskan pada tindakan-
tindakan keperawatan secara mandiri
● E (Education): pemberian informasi atau edukasi kesehatan
terkait kondisi pasien
● C (Colaboration): bekerja sama dengan berbagai bidang
kesehatan yang terlibat dalam kesembuhan pasien
Resiko cedera berhubungan dengan
perilaku agresif
NOC NIC Rasional
Setelah dilakuakn • Monitor keamanan • Lingkungan yang aman
tindakan keperawatan lingkungan dapat mengurangi cedera
3x24 jam diharapkan • Ajari pasien melakukan • Berhenti dan berfikir dapat
resiko cedera pasien tindakan “berhenti dan meminimalisir terjadinya
dapat teratasi dengan berfikir” cedera
KH: • Berikan edukasi kepada • Pemecahan masalah berguna
1. Tidak ada luka lecet pasien/keluarga tentang untuk menyelesaikan
pada kulit pemecahan masalah masalah
2. Tidak ada memar • Kolaborasi dengan • Kolaborasi bertujuan apabila
3. Tidak ada luka gores keluarga dan tenaga terjadi suatu perburukan
kesehatan.
Implementasi
Melakukan apa yang sudah ditulis dari
perencanaan/intervensi
Tulis tindakan apa yang sudah dilakukan
Berupa kalimat aktif
Evaluasi
● S (Subjekif): keluhan pasien saat ini yang didapatkan dari
anamnesa
● O (Objektif): hasil pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan
tanda-tanda vital, skala nyeri, dan hasil pemeriksaan pasien saat
ini.
● A (Assessment): berisi diagnosis kerja, diagnosis diferensial
atau problem pasien yang didapatkan dari menggabungkan
penilaian subjektif dan objektif
● P (Plan): berisi rencana tindak lanjut untuk menyelesaikan
masalah keperawatan yang muncul.
https://www.youtube.com/watch?v=jh-e8jkJmwY