Anda di halaman 1dari 11

Fitria andarini

Ria suparyani
 Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah

kelainan hiperaktivitas kurang perhatian yang sering

ditampakkan sebelum usia 4 tahun dan dikarakteristikan

oleh ketidaktepatan perkembangan tidak perhatian,

impulsive dan hiperaktif (Townsend, 1998).


 Menurut Adam (2008) penyebab pasti belum diketahui.

 Namun menurut Hardiono ada bukti bahwa faktor biologis

dan genetis berperan dalam ADHD.

 Faktor biologis berpengaruh pada dua neurotransmitter di

otak
Menurut Townsend (1998) ada beberapa tanda dan
gejala yang dapat ditemukan , yaitu :
1. Tangan atau kaki tidak dapat diam
2. Mengalami kesulitan untuk tetap duduk
3. Mudah bingung
4. Kesulitan untuk menunggu giliran dalam suatu
permainan atau kelompok
5. Menjawab dengan kata – kata yang tidak
dipikirkan thd pertanyaan yg belum selesai
disampaikan
6. Kesulitan untuk mengikuti instruksi
7. Kesulitan untuk tetap bertahan memperhatikan
tugas atau aktivitas bermain.
8. Sering berpindah – pindah dari satu kegiatan
yang belum selesai ke kegiatan lainnya
9. Mengalami kesulitan untuk bermain dengan tenang
10. Sering berbicara secara berlebihan
11. Sering menyela atau mengganggu orang lain
12. Sering tampaknya tidak mendengarkan terhadap apa yang
sedang dikatakan kepadanya
13. Sering kehilangan barang – barang yang diperlukan untuk
tugas – tugas atau kegiatan – kegiatan di rumah atau sekolah
14. Sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang berbahaya secara
fisik tanpa mempertimbangkan kemungkinan akibatnya
(misalnya berlari –lari di jalan raya tanpa melihat – lihat).
 Tidak mudah untuk membedakan penyandang ADHD terutama yang
tergolong ringan dengan anak normal yang sedikit lebih aktif dibanding
anak yang lainnya.

 Tidak ada tes untuk mendiagnosa secara pasti jenis gangguan ini, mengingat
gejalanya bervariasi tergantung pada usia, situasi, dan lingkungan.

 Ciri utama individu dengan gangguan pemusatan perhatian meliputi :

1. Gangguan pemusatan perhatian (inattention),

2. Gangguan pengendalian diri (impulsifitas), dan

3. Gangguan dengan aktivitas yang berlebihan (hiperaktivitas).


• Mengalami Kesulitan Dalam Memusatkan
Perhatiannya
• Mudah Teralihkan Oleh Rangsangan Yang
Tiba-tiba Diterima
• Hanya Mampu Mempertahankan Suatu
Aktivitas Atau Tugas Dalam Jangka Waktu
Yang Pendek,
 Sangat dikuasai oleh perasaannya sehingga sangat cepat

bereaksi.

 Sulit untuk memberi prioritas kegiatan,

 Sulit untuk mempertimbangkan atau memikirkan terlebih

dahulu perilaku yang akan ditampilkannya


 gerakan yang berlebihan melebihi gerakan yang dilakukan secara
umum anak seusianya.
 Biasanya sejak bayi mereka banyak bergerak dan sulit untuk
ditenangkan.
 perilaku hiperaktif tampak tidak bertujuan.
 tidak mampu mengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktivitas
motoriknya, sehingga tidak dapat dibedakan gerakan yang penting dan
tidak penting.
 Gerakannya dilakukan terus menerus tanpa lelah, sehingga kesulitan
untuk memusatkan perhatian.
1. Perawatan
• Pelatihan manajemen orang tua
• Merencanakan program – program bulanan
• Melakukan konseling keluarga
• Mencari kelompok pendukung
• Melakukan konseling individu
2. Pengobatan
 Pengobatan terhadap anak dengan ADHD umumnya dilakukan
dengan program pendidikan khusus, modifikasi perilaku,
pengobatan melalui obat – obatan dan konseling.
1) Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2) Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan koping individu
tidak efektif
3) Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas dan perilaku
impulsif
4) Koping individu tidak efektif berhubungan dengan kelainan fungsi
dari system keluarga dan perkembangan ego yang terlambat, serta
penganiayaan dan pengabaian anak.
5) Ansietas (sedang sampai berat) berhubungan dengan ancaman
konsep diri, rasa takut terhadap kegagalan, disfungsi system
keluarga dan hubungan antara orang tua dan anak yang tidak
memuaskan.
6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan ansietas dan hiperaktif

Anda mungkin juga menyukai