Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PSIKOLOGI GIZI

GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS

Disusun oleh :

Sanievia Fitriani (18120026)

Riyen Angelitha .E. Turukay (22120047)

Reva Permata Sari (22120048)

Novia Bettyana Sischa (22120076)

Putri Aida Nuroctavia (22120080)

Patrisia Esterlista Wake (22120129)

PROGRAM STUDI GIZI PROGRAM SARJANA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) adalah gangguan


perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak, hingga menyebabkan
aktivitas anak-anak tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai
lekuhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan bicara
berlebihan.
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) ditandai oleh rentang
perhatian yang buruk yang tidak sesuai dengan perkembangan atau ciri hiperaktivitas dam
impulsifitas atau keduanya yang tidak sesuai dengan usia. Untuk memenuhi kriteria
diagnostic gangguan harus ada sekurang-kurangnya 6 bulan, menyebabkan gangguan dalam
fungsi akademik atau sosial. Dan terjadi sebelum usia 7 tahun.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja penyebab gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas?


1.2.2 Apa saja gejala gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas?
1.2.3 Bagaimana cara mencegah/menerapi terjadinya gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui penyebab gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.


1.3.2 Untuk mengetahui gejala dari gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
1.3.3 Untuk mengetahui cara mencegah/menerapi terjadinya gangguan pemusatan perhatian
dan hiperaktivitas.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penyebab gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas

Anak hiperaktif adalah anak yang sulit dikendalikan karena memiliki keaktifan tak biasa.
Anak yang memiliki kondisi ini kerap ditandai dengan tidak bisa diam atau duduk tenang,
bicara cepat, hingga sulit berkonsentrasi dan sulit dikendalikan. Karakteristik dari anak yang
hiperaktif, yaitu gerakan konstan, perilaku agresif, perilaku impulsif, dan mudah terganggu.
Hiperaktif dapat disebabkan oleh kondisi mental atau fisik yang mendasarinya, misalnya
yang memengaruhi sistem saraf atau tiroid. Pada umumnya penyebab gangguan pemusatan
perhatian pada anak, diantaranya :

 Faktor genetik merupakan salah satu penyebab gangguan pemusatan


perhatian, karena dapat diturunkan, dan memiliki risiko menderita ADHD
menjadi meningkat jika memiliki anggota keluarga yang mengalami
penyakit yang sama atau penyakit mental lainnya.
 Faktor psikososial terjadi dengan adanya peristiwa psikis yang
memberikan stress, gangguan pada keseimbangan keluarga, serta faktor
pencetus ansietas lain yang turut berperan didalam mulainya atau
berlanjutnya GPPH.
 Faktor predisposisi dapat mencakup tempramen anak.
 Faktor sosial/lingkungan, yang mana terdapat tuntutan masyarakat untuk
patuh dengan cara berperilaku atau berpenampilan dengan cara yang rutin
atau harus sesuai dengan sudut pandang masyarakat.
 Kelahiran prematur, yaitu kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu,
atau bayi dengan berat badan lahir rendah.
 Ibu yang menggunakan obat-obatan terlarang, mengonsumsi alkohol, atau
merokok selama masa kehamilan.
 Adanya kelainan anatomis, terutama pada otak besar bagian depan (lobus
frontalis).
 Gangguan neurotransmitter, yang meliputi neurotransmitter noradrenergic/
norepinefrin, dopamine dan serotonin, sebagai akibat dari penggunaan
berbagai obat kimia.
 Adanya kelainan fungsi inhibisi perilaku dan kontrol diri.
 Gangguan otak.
 Gangguan sistem saraf.
 Gaya hidup tidak sehat, seperti mengkonsumsi minuman berkafein yang
berlebiha, dan pola makanan dengan gizi yang tidak seimbang, serta
kuantitas dan kualitas tidur yang kurang.
2.2 Gejala gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas

Tanda utama hiperaktivitas dan impulsivitas didasari riwayat pola perkembangan awal
parental yang rinci bersamaan dengan pengamatan langsung pada anak, terutama pada situasi
yang memerlukan perhatian. Diagnosis gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
(GPPH) dapat dilihat dari gejala hiperaktivitas atau impulsivitas yang persisten dan
mengganggu atau keadaan tanpa atensi yang menimbulkan pada sedikitnya dua keadaan yang
berbeda. Ciri GPPH adalah rentang atensi yang singkat serta mudah teralih perhatian ke hal
lain.
Gejala inatensi yang menetap selama kurang-kurangnya 6 bulan bahkan sampai tingkat
yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan, serta tidak mampu
memusatkan perhatian.
1. Sering gagal dalam memberikan perhatian pada hal yang detail dan tidak teliti dalam
mengerjakan tugas, pekerjaan atau aktivitas lainnya.
2. Sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian terhadap tugas atau
aktivitas bermain.
3. Sering tidak tampak mendengarkan apabila diajak berbicara secara langsung.
4. Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas, pekerjaan, atau
kewajiban.
5. Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan aktivitas.
6. Sering menghindar, membenci, atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang
memiliki usaha mental yang lama.
7. Sering menghilangkan atau ketinggalan hal-hal yang perlu untuk tugas atau aktivitas.
8. Sering mudah dialihkan perhatian oleh stimular dari luar.
9. Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari.

Gejala hiperaktivitas
1. Tangan dan kaki tidak bisa diam atau tidak bisa duduk diam.
2. Sering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas atau ruangan atau disituasi lain
pada saat diharapkan untuk tetap diam.
3. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak sesuai.
4. Sering mengalami kesulitan bermain atau mengikuti kegiatan waktu senggang
dengan tenang.
5. Sering dalam kegiatan siap grak yakni bertindak seperti digerakkan oleh mesin.
6. Sering berbicara berlebihan.

Gejala impulsivitas

1. Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai ditanyakan.


2. sering sulit menunggu giliran.
3. Sering menyelak atau memaksakan diri terhadap orang lain, dengan contoh
memotong percakapan atau mengganggu kegiatan).
2.3 Cara mencegah/menerapi terjadinya gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas

Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas dapat dicegah dan diobati dengan beberapa


cara, yaitu :
Pengobatan medis, meliputi pemberian stimulant, nonstimulan dan antidepresan.
Pihak dokter akan menyarankan agar anak menghindari stimulan seperti kafein dan
nikotin yang dapat memicu gejala. Serta perlu mengonsumsi obat-obatan untuk
membantu mengendalikan hiperaktif. Obat-obatan ini akan diresepkan oleh dokter
untuk memberi efek menenangkan. Obat yang digunakan ialah, dexmethylphenidate,
dextroamphetamine dan amphetamine, dextroamphetamine, lisdexamfetamine, serta
methylphenidate.
Terapi
Terapi perilaku kognitif dan terapi bicara (talk therapy) seringkali digunakan untuk
mengobati anak hiperaktif. Terapi perilaku kognitif bertujuan untuk mengubah pola
pikir dan perilaku anak. Sementara, terapi bicara cenderung mendiskusikan gejala
yang anak rasakan bersama terapis. Terapis pun akan membantu mengembangkan
strategi untuk mengatasi hiperaktif dan mengurangi efeknya.
Manajemen-dri, program edukasi dan asistensi melalui sekolah atau tempat kerja atau
pendekatan penatalaksanaan alternatif.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) adalah anak
yang menunjukkan perilaku hiperaktif, impulsive, dan sulit memusatkan perhatian yang
timbul lebih sering, lebih persisten dengan tingkat yang lebih berat jika dibandingkan
dengan anak-anak lain yang sesusia.
Attention Deficit Disordes adalah anak-anak yang mengalami kesulitan dalam
memusatkan perhatian (defisit dalam memusatkan perhatian), sehingga tidak dapat
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan baik. Attention Deficit Hyperactive
Disorder adalah gangguan hiperaktif (defisit perhatian) atau gangguan mental yang
terutama menyerang anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA

Lalusu, Revina. 2014. Hubungan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas


dengan Prestasi Belajar pada Anak. Manado.

Sitepu, M. B. 2016. Hubungan Gangguan Tidur dengan Status Gizi pada Anak
Gangguan Pemustaan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). Semarang.

Anda mungkin juga menyukai