Anda di halaman 1dari 25

Gangguan Pemusatan

Perhatian dan
Hiperaktivitas (GPPH)
Siti Intan Fandini
H1A014073
Pembimbing : dr. Titi Pambudi Karuniawaty, M.Sc, Sp.A
Outline Presentasi

 Pendahuluan
 Definisi
 Epidemiologi
 Etiologi
 Kriteria Diagnosis
 Tatalaksana
Pendahuluan

GPPH perlu dideteksi


GPPH berdasarkan DSM-V GPPH ditandai :
secara dini, karena jika
: gangguan gangguan memusatkan
adanya
neurodevelpomental yang perhatian, timbulmya
keterlambatanakan
ditandai oleh adanya perilaku hiperaktif, dan
dapat mempengaruhi
defisit perkembangan adanya implusif
kualitas hidup anak
Definisi

Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) merupakan


gangguan yang ditandai dengan masalah hiperaktif, impulsif, dan
pemusatan perhatian yang kurang
Epidemiologi

 Diperkirakan 8,4 persen anak-anak dan 2,5 persen orang dewasa menderita GPPH. GPPH
sering kali diidentifikasi pada anak-anak usia sekolah yang dapat menyebabkan
gangguan di ruang kelas atau masalah dengan pekerjaan sekolah.
 GPPH pada anak laki-laki lebih banyak daripada perempuan dengan rasio laki-laki :
perempuan 3:1
 Diketahui bahwa saudara dari anak dengan GPPH memiliki risiko yang tinggi mendapat
gangguan psikiatri seperti gangguan tingkah laku, gangguan kecemasan, dan gangguan
depresi
 Anak dengan GPPH menujukkan manifestasi ketika berusia 3 tahun, namun lebih banyak
terdeteksi ketika anak mulai sekolah
Etiologi

Faktor
Geneti
k

Faktor
perkembanga
GPP Faktor
Psikososi
n H al

Faktor
Neurolog
i
Masalah Yang Dialami Anak dengan
GPPH

 Kesulitan dalam bidang sosial (kurang matang, hubungan dengan teman sebaya
buruk)
 Masalah emosional
 Konflik dalam keluarga
Manifestasi Klinis : Tidak Mampu
Memusatkan Perhatian
(Inattentiveness)

 Anak dengan GPPH mengalami kesulitan yang besar untuk dapat memiliki daya dan
upaya terus-menerus atau perhatian terus-menerus dalam menyelesaikan tugas.
 Kesulitan tersebut kadang-kadang dapat dijumpai pada waktu anak sedang bermain,
yaitu perhatian terhadap satu mainan sangat singkat dan sangat mudah beralih dari
satu mainan ke mainan yang lain.
Manifestasi Klinis : Hiperaktivitas

 Hiperaktivitas paling sering dijumpai sebagai kegelisahan, tidak bisa diam atau
restless, tangan dan kaki selalu bergerak atau fidgety, tubuh secara menyeluruh
bergerak tidak sesuai situasi.
 Orangtua atau guru sering mengungkapkan anak dengan hiperaktivitas sebagai tidak
dapat duduk diam, tidak bisa diam, nge-gratak, lasak, banyak bicara, berlari-lari dan
memanjat manjat berlebihan, di dalam kelas selalu berjalan jalan, dan banyak ngobrol
dengan teman, sering menyeletuk.
Manifestasi Klinis : Implusivitas

 Anak yang menderita GPPH pada umumnya tidak mampu menghambat tingkah
lakunya pada waktu memberikan respons terhadap tuntutan situasional dibandingkan
dengan anak normal
 Gambaran klinis anak yang menderita gangguan ini sering dilaporkan terlalu cepat
memberikan respons, terlalu cepat memberikan jawaban sebelum pertanyaan selesai
ditanyakan. sering usil, sering mengganggu anak lain, sering menyelak dalam
pembicaraan orang lain, sering tidak sabar, cepat bosan, sering tidak dapat menunggu
giliran, sering gusar bila keinginannya tidak terpenuhi.
Algoritma Pemeriksaan GPPH

 Rujukan datang dari sekolah atau keluarga/orang tua


 Penilaian/observasi perilaku anak berdasarkan kuesioner untuk orang tua /guru
(SPPAHI, Conner’s Teacher Rating Scale/Conner’s Parent rating Scale )
 Dirujuk kepada Psikiater anak atau Dokter spesialis anak atau keduanya untuk
dilakukan pemeriksaan
 Apabila hasil pemeriksan sesuai dengan kriteria diagnosis GPPH (berdasarkan DSM-V
atau PPDGJ III/ICD-10) segera dimulai pengobatan dengan psikostimulan
 Pemeriksaan dan monitor efek samping pengobatan, efektifitas pengobatan setiap 3
bulan.
Kriteria Diagnosis :
Berdasarkan DSM-V
A1. Inatensi : 6 atau > gejala sebagai berikut, telah
menetap selama sekurangnya 6 bulan sampai tingkat
maladaptive dan tidak konsisten dengan tingkat
perkembangan anak

 a) Sering gagal memberikan perhatian secara rinci dan kurang berhati-hati dalam tugas
sekolah atau aktivitas lain
 b) Sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian terhadap tugas atau
aktivitas permainan (cepat bosan dan berganti permainan sebelum selesai)
 c) Sering tampak tidak mendengarkan ketika sedang bercakap-cakap
 d) Sering tidak mengerjakan tugas sesuai instruksi dan gagal menyelesaikan tugas sekolah
 e) Sering mengalami kesulitan dalam mengatur tugas dan kegiatan
 f) Sering menghindari, enggan atau menolak terlibat tugas yang memerlukan usaha
mental yang lama (sepe sekolah atau PR)
 g) Sering kehilangan hal-hal barang yang diperlukan tugas dan kegiatan di sekolah
atau di rumah
 h) Perhatiannya mudah dialihkan oleh rangsang dari luar
 i) Sering lupa dengan aktivitas rutin sehari-hari
A2. Hiperaktivitas dan impulsive (min 6
gejala) :

Hiperaktivitas
 (1) Sering gelisah, tangan dan kakinya bergerak-gerak menggeliat di tempat duduk
 (2) Di kelas selalu bergerak-gerak dan meninggalkan duduk tanpa izin guru, sering
mengalami kesulitan bermain atau aktivitas waktu luang secara tenang
 (3) Sering mengalami kesulitan dalam bermain atau waktu luang secara tenang
 (4) Selalu bergerak atau bertindak seakan-akan "di dorong oleh sebuah motor"
 (5) Banyak bicara
Impulsivitas

 (1) Sulit menunggu giliran (misal antrian) tidak sabar


 (2) Sering menjawab pertanyaan yang belum diucapkan tanpa dipikir
 (3) Usil dan mengganggu anak lain
 b. Beberapa gejala hiperaktif- impulsive atau inatenasi yang menyebabkan ganguan
telah ada sebelum usia 12 tahun
 c. Gejala tersebut tampak pada dua (atau lebih) situasi yang berbeda missal: dirumah
dan disekolah
 d. Ada bukti yang jelas bahwa gejala mengganggu, atau mengurangi kualitas, fungsi
sosial, akademik, atau pekerjaan.
 e. Gejala tersebut di atas bukan disebabkan autism, skizofreenia, gangguan depresi,
dan/ atau gangguan cemas.
Kesimpulan Diagnosis

 (F90.2) GPPH Tipe Kombinasi : Jika Kriteria A 1 (kurang perhatian) dan Kriteria A2
(hiperaktif-impulsif) dipenuhi untuk 6 bulan terakhir.
 (F90.0) GPPH dengan gejala dominan inatensi : Jika Kriteria A 1 (kurang
perhatian) terpenuhi tetapi Kriteria A2 (hiperaktifitas impulsif) tidak terpenuhi selama
6 bulan terakhir.
 (F90.1) GPPH dominan hiperaktif / impulsif: Jika Kriteria A2 (hiperaktif-impulsif)
dipenuhi dan Kriteria A 1 (kurang perhatian) tidak dipenuhi selama 6 bulan terakhir.
Tatalaksana : Farmakoterapi (Obat
Stimulan)

 Terapi lini pertama untuk pasien GPPH adalah terapi farmakologis. Obat Stimulan
sistem saraf pusat adalah pilihan pertama karena telah terbukti bekerja dengan baik
dengan efek samping yang ringan.
 Methylphenidate adalah jenis agonis dopamin; walaupun mekanisme kerjanya masih
belum diketahui. Methylphenidate telah terbukti sangat efektif pada tiga perempat
anak-anak dengan GPPH dengan efek samping yang relatif sedikit.
Tatalaksana : Intervensi Psikososial

 Pelatihan keterampilan sosial bagi anak dengan GPPH dengan tujuan agar anak dapat
lebih mengerti norma-norma sosial yang berlaku sehingga mereka dapat berperilaku
serta bereaksi sesuai dengan norma yang ada dan dapat berinteraksi dengan lebih
optimal.
 Edukasi bagi orang tua, agar orangtua dapat mengerti latar belakang gejala GPPH
yang ada pada anak mereka sehingga mereka dapat bereaksi dengan lebih sesuai dan
memberikan respons yang lebih adekuat
Edukasi dan pelatihan bagi guru, pelatihan dan edukasi ini bertujuan:
 Mengurangi terjadinya stigmatisasi pada anak dengan GPPH di sekolah, sehingga
menghindari adanya anggapan buruk terhadap anak-anak ini,misalnya cap sebagai
anak nakal, bandel atau malas, dsb.
 Meningkatkan kemampuan guru dalam berempati terhadap perilaku dan reaksi emosi
anak didik mereka yang mengalami GPPH
Evaluasi Perkembangan
Tatalaksana Anak dengan GPPH

 Pengamatan mulai dilakukan sejak awal pemberian medikasi psikofarmaka dan/non-


psikofarmaka. Jika dalam kurun waktu satu bulan evaluasi ternyata tidak menunjukkan
adanya perbaikan yang berarti maka sebaiknya kasus dirujuk ke ahlinya.
 Pemberian obat psikofarmaka selalu dimulai dengan dosis rendah, dan perlahan-lahan
dinaikkan sambil dilihat kemajuan yang telah dicapai dan efek samping yang ada
 Dalam menentukan dosis obat dan bentuk sediaan obat, pertimbangkan berbagai
situasi yang mungkin atau tidak mungkin terjadi, misalnya jika anak tidak mempunyai
kesadaran minum obat sendiri di sekolah maka sebaiknya memberikan obat yang
mempunyai efek jangka panjang sehingga obat hanya diminum satu kali sehari di pagi
hari.
 Gunakan berbagai indikator untuk menilai hasil kemajuan tatalaksana, seperti prestasi
belajar, interaksi dengan lingkungannya baik di sekolah maupun di rumah, dan juga
motivasi belajar, dsb
Daftar Pustaka

 American Psychiatric Association. 2017. ADHD. [https://www.psychiatry.org/]


 Kaplan & Sadock, 2015. Synopsis Of Psychiatry: Behavioral Scienes/Cinical/Psychiatri
Ed15. New York : Wolters Kluwers
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 330/Menkes/Per/Ii/2011
Tentang Pedoman Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas
(Gpph) Pada Anak Serta Penanganannya
 Pfiffner, L.J., Haack L.M., Behavior Management for School Aged Children with ADHD.
Children Adolescence Psychiatric Clinic N Am. 2014 October ; 23(4): 731–746

Anda mungkin juga menyukai