DASAR
PELAYANAN KESEHATAN JIWA DAN INTELEGENSIA
PADA LANJUT USIA
TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
1. Melakukan tatalaksana Depresi pada lanjut usia
4
PCC (PERSON CENTERED CARE) ASUHAN YANG
BERPUSAT PADA INDIVIDU YANG SAKIT
6
Alur Umum
Pendekatan
Asuhan Terpadu Lansia
7
ALUR ASUHAN PADA
ICOPE
• Terdapat beberapa alur pada ICOPE yang
dapat digunakan untuk membantu
mengupayakan penuaan sehat:
• Penurunan
• Keterbatasan
kognitif gerak
• Malnutrisi
• Gangguan penglihatan
• Gangguan pendengaran
• Kebutuhan & dukungan
Pendamping
• Sosial
lansia
8
DEPRESI PADA LANJUT
1
USIA
9
DEPRESI PADA LANJUT USIA
Gejala
Cara Deteksi
Pencegahan Depresi
10
Gejala Gangguan
Depresi Berlangsung >2
minggu
Suasana perasaan
sedih, mood Tidak ada Merasa letih, lelah, Merasa bersalah
menurun, iritabel minat maupun
(mudah tak bertenaga berlebihan
rasa senang
tersinggung)
11
Deteksi: Geriatric Depression Scale (GDS)
12
Sikap empatik, suportif,
akomodatif
Beri informasi yang benar
Tata tentang gangguan Depresi
laksana
Gangguan Beri konseling untuk ‘problem’ yang
Depresi dihadapi
Antidepresi bila
diperlukan
Obat antidepresi diberikan pada depresi berat, dan depresi sedang jika konseling
dan psikoterapi tidak memperbaiki gejala
14
Obat Anti- Depresi
(AD)
Pilihan obat AD harus mempertimbangkan kondisi fisik
pasien, efek samping dan riwayat obat di masa
lampau
16
Pertahankan aktivitas fisik dan
mental
18
GPPD / BPSD:
Behavioural and
Psychological
Symptoms of
Dementia
20
Definisi GPPD (BPSD)
• Gangguan Perilaku
• Gangguan psikologis / psikiatrik
• Pada Orang Dengan Demensia
21
• Hilangnya kemampuan intelektual berupa:
• Daya ingat & kemampuan belajar
• Konsentrasi, orientasi, atensi
• Kalkulasi (menghitung)
• Bahasa (pemahaman, kosa kata)
• Visuospasial (orientasi geografis, menggambar)
DEMENSIA • Daya pikir (kemampuan memecahkan masalah,
abstraksi)
22
Penyebab Demensia
23
⚫ Reaksi obat-obatan
⚫ Problem metabolik dan gangguan endokrin
⚫ Defisiensi nutrisi
Kondisi yang ⚫ Infeksi
dapat ⚫ Hematom subdural
menyebabkan
⚫ Keracunan
Demensia
⚫ Tumor otak
⚫ Anoxia
24
• Alzheimer's disease
a. Alzheimer b. Kontrol
a. Alzheimer b. Kontrol
26
Conditions that Are Not
Dementia:
⚫ Age-related cognitive decline
(ARCD)
⚫ Depression (pseudo-dementia)
⚫ Delirium (ACS)
27
BPSD CLUSTER
‘Aggression’ ‘Agitation’
Walking aimlessly
Pacing
Aggressive resistance Trailing
‘Apathy’ Physical aggression Restlessness
Verbal aggression Repetitive actions
Dressing/undressing
Withdrawn Sleep disturbance
Lack of interest
Amotivation Sad
Tearful
Hallucinations
Hopeless
Delusions
Low self-esteem
Misidentifications ‘Psychosis’
‘Depression’ Anxiety
Guilt
GPPD
Kontribusi
Genetik Pengaruh Lingkungan
30
Cara Deteksi Curiga Demensia:
31
Pemeriksaan Kognitif:
32
AMT (ABBREVIATED MENTAL TEST,
UJI MENTAL SINGKAT)
No. Pertanyaan Jawaban Skor
1. Umur .......... tahun Benar/Salah
2. Waktu / jam sekarang .......... .......... Benar/Salah
3. Alamat tempat tinggal .......... Benar/Salah
4. Tahun sekarang .......... Benar/Salah
5. Saat ini berada di mana .......... Benar/Salah
6. Mengenali orang lain di ruangan Benar/Salah
7. Tahun kemerdekaan RI .......... Benar/Salah
8. Nama Presiden RI .......... Benar/Salah
9. Tahun kelahiran anak terakhir pasien Benar/Salah
10. Menghitung terbalik (20 s/d 1) .......... Benar/Salah
Skor AMT (beri skor 1 untuk tiap jawaban Total:
benar): 0-3: Gangguan ingatan berat
4-7: Gangguan ingatan sedang
8-10: Normal
35
Prinsip Tatalaksana Demensia
•
• Pendekatan individual (PCC)
• Program spesifik
• Hargai dan hormati keinginan pasien
• Ada cukup istirahat untuk Caregiver
• Stimulasi Kognitif
• Anti demensia untuk cegah perburukan
• Kelola GPPD dengan pendekatan non-obat dahulu,
hanya
obat jika diperlukan dgn monitor dokter
• Pelihara kesehatan fisik dan keamanan lingkungannya
• Pertahankan kemampuan untuk beraktivitas
• (ADL)
Usahakan kualitas hidup terbaik untuk pasien dan caregivernya
36
Tatalaksana umum Demensia
37
Tatalaksana GPPD
• Non-Pharmacological:
P-I-E-C-E-
Target therapy S?
- Agitation Physic
- Insomnia Intrinsic
- Wandering Environment
- Depression Cognitive
Emotion
- Apathy
Social
- Etc
• Pharmacological:
Ingat prinsip P-A-I-D: Symptomatic treatment
• Acetylcholine Esterase
Pain
Inhibitor
Activity
• Behavior:
Intrinsik
Psychotropic drugs
Delusi/
• Others:
Depres
antidepressant
i 9/14/2013 38
Analisis Gejala ‘Psikotik’ pada ODD:
Characteristic of Psychotic in
Dementia
Halusinasi Ada orang dibalik gorden
Delusi ayah ibu masih hidup, ini bukan rumahku
Misidentifikasi:
• Orang di TV menembaknya
Mis-perception
due to ….. ?
Caregiver
attitude
weakness
Hearing
impairment Visual
impairment loneliness uncomfortable
39
ALUR ASUHAN
UNTUK
MENGELOLA
PENURUNAN
KOGNITIF
40
TES MEMORI & ORIENTASI
SEDERHANA
1. Mengingat tiga
kata:
• Mintalah orang yang sedang dinilai untuk mengingat tiga kata
yang akan Anda ucapkan. Gunakan kata-kata sederhana dan
konkret seperti "bunga", "pintu", "nasi"
ALUR 2. Orientasi waktu dan tempat:
ASUHAN • Kemudian tanyakan, "Tanggal berapakah hari ini?" (secara
UNTUK lengkap) dan "Di mana Anda sekarang?" (rumah, klinik,
dll.)?
MENGELOLA 3. Mengingat tiga kata:
PENURUNAN • Sekarang minta orang tersebut untuk mengulangi tiga kata
KOGNITIF yang
telah Anda sebutkan
Lolos atau gagal?
• Jika lansia tidak dapat menjawab salah satu dari dua
pertanyaan tentang orientasi ATAU tidak dapat mengingat
ketiga kata, kemungkinan terdapat penurunan kognitif dan
diperlukan penilaian lebih lanjut. 41
BEBERAPA ALAT TES UNTUK MENILAI KOGNISI
DI LAYANAN PRIMER
• Mini-Cog
• Montreal cognitive assessment
• (MoCA) Mini mental state examination
• (MMSE) General practitioner
assessment of cognition (GPCOG)
42
KAPAN ASUHAN SPESIALISTIK
DIBUTUHKAN
43
Upaya mengurangi Risiko
Demensia:
Melakukan aktivitas fisik dan mental secara teratur
melalui
aktivitas sosial (stimulasi kognitif)
Makan makanan sehat (tinggi anti
oksidan)
Pencegahan
Menghindari penyakit atau mengendalikannya
Demensia (hipertensi, diabetes, hiperkolesterol)
44
Kapan merujuk Pasien
Demensia?
Agitasi / Perburukan
Perselisihan Perlu perawatan
agresivitas gejala kognitif
dalam keluarga intensif di RS
tak terkendali mendadak
Penyebab demensia
dapat dikoreksi GPPD tak dapat
Diagnosis
(hidrosefalus tekanan diatasi oleh
Demensia
normal, gangguan keluarga/penda
tiroid, tumor otak, tak jelas
hematom subdural)
mping
45
3 INSOMNIA
46
Perubahan Pola Tidur sehingga
mempengaruhi kesegaran tubuh pada
keesokan harinya
Gejala:
• Tidur berkurang jumlah jam nya
• Tidak Bisa Tidur sama sekali
INSOMNIA
• Bisa tidur tapi terbangun-bangun (tak
nyenyak)
• Sulit masuk tidur, pikiran berjalan terus
• Tidur tapi merasa tidak tidur, gelisah, mimpi2
• Pola tidur terbalik (siang tidur, malam
terjaga)
47
Cara Deteksi Insomnia?
• Keluhan pasien
• Informasi teman tidur / orang serumah
• Periksa kebiasaan tidur pasien dan kegiatan pasien pada
siang hari
• Riwayat penggunaan obat-obatan
• Riwayat penyakit fisik
• Kondisi ruang tidur
• Aktivitas sebelum tidur
• Peristiwa yang membuat stres atau kuatir
48
Tata-laksana Insomnia
• Cari tahu penyebab Insomnia
• Konseling pasien dan keluarganya
• Perhatikan kesehatan tidur/Sleep Hygiene
• Jika belum bisa tidur juga setelah berbaring 20 menit, lebih baik
bangkit dan mencoba kembali untuk tidur jika merasa mengantuk
• Aktivitas fisik siang hari dapat membantu tidur
• Hindari pemberian obat tidur pada insomnia kronis,
pemakaian obat sesekali boleh, hati-hati ketergantungan
(Estazolam 1 mg)
49
Insomnia dirujuk jika:
50
Wajib untuk diberikan
pada pasien dan
keluarganya
EDUKASI DAN
KONSELING
A
k
t
i
v
i
t
a 51
IDENTIFIKASI MASALAH
4 KESEHATAN MENTAL
EMOSIONAL DAN SISTEM
PENDUKUNGNYA
52
MASALAH KESEHATAN MENTAL EMOSIONAL
• Kesepian
• Tidak ada caregiver
• Gangguan relasi suami-isteri-anak
• Masalah tempat tinggal
• Takut mati, dll.
54
Deteksi Dini Hendaya Kognitif?
55
Deteksi dini kesehatan inteligensi
pada lanjut usia adalah suatu upaya
untuk mengetahui kondisi kesehatan
inteligensia pada lanjut usia.
Deteksi Dini
Kesehatan Deteksi dini kesehatan inteligensi pada
Intelegensia lanjut usia dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan.
Pada Lanjut
Usia
Dokter, perawat, terapis (fisioterapis dan
okupasi terapis).
56
Cara Deteksi : ABCDE
57
Prinsip-prinsip penting:
• Pertimbangkan kekhususan setiap lansia
• Fokus pada kemampuan dari masing-
masing lansia, bukan pada kelemahannya
• Keterlibatan aktif peserta, rasa senang
Deteksi Dini dan • Merupakan pilihan dan menyenangkan
Stimulasi
• Memberikan pujian pada peserta
Kognitif Pada dan menyemangati / mendorong
Lanjut Usia aktif
58
Contoh stimulasi kognitif
Fisik: olahraga, senam, Mental: diskusi topik, Sosial: pergi ke restauran, nonton pertandingan
menari/ berdansa atau permainan, isi teka-teki olah raga, bermain kartu, dan sebagainya;
aktivitas fisik lainnya. pergi jalan-jalan; kerja sosial (sukarelawan);
Senam vitalisasi otak dll
mengunjungi saudara/teman; partisipasi dalam
kelompok (klub lansia, dll); dan melakukan
ibadah (kegiatan keagamaan)
59
Fisik /
organ
(Otak
dan
lainnya)
Dampak
Proses
Menua
pada Fungsi
Kognitif
Kemandiri
an fisik
dan
finansial
60
1. Skrining Gangguan
Implikasi Kognitif Pada Lanjut Usia
Klinis Pada
Gangguan
Kognitif 2. Manajemen Gangguan
Kognitif di Layanan
Primer
61
DETEKSI DAN
6 TATALAKSANA
GANGGUAN PSIKOLOGIS
62
Deteksi dan Tatalaksana
Gangguan Psikologis:
Depresi
Loneliness
Cemas,
dll
63
SKRINING GANGGUAN PSIKOLOGIS
• GDS4 (Nakes)
64
MANAJEMEN GANGGUAN PSIKOLOGIS dan KOGNITIF
DI LAYANAN PRIMER (DABBER)
65
Tanya-Jawab
66
Praktik Latihan Mengisi
Instrumen
1. Latihan mengisi GDS
68
Langkah-Langkah
69
AD
8
70
AD8-INA: alat skrining (penyaring / pendeteksi Demensia) –
John Morris, Washington University
Sensitivitas > 84
% Spesifisitas 80
%
PPV 85 %
NPV 70 %
Area under the
Curve: 0.908;
95%CI: 0.888-
0.925
Petunjuk
penggunaan AD8
ditanyakan pada
anggota
keluarga atau
pasien sendiri 71
Ilustrasi kasus
(1)
Laki-laki, 67 tahun datang ke Poliklinik RSU untuk
berobat dengan kondisi sedih dan tidak ada minat. Pasien
didiagnosis dengan depresi di puskesmas sejak tahun 2018,
namun tidak mengalami perbaikan. Sejak satu tahun
terakhir, pasien mengalami penurunan berat badan dan
kehilangan nafsu makan sehingga dokter di puskesmas
menyarankan agar pasien dirujuk untuk mendapatkan
tatalaksana lebih lanjut, selama ini diberikan Sertraline 1x25
mg.
Saat dilakukan pemeriksaan, pasien mengetahui bahwa ia
sedang berada di RS untuk berobat. Akan tetapi pasien
tampak mulai kesulitan ketika di tes untuk mengingat 3 kata
yang diberikan oleh pemeriksa sebelumnya.
72
Ilustrasi Kasus
(2)
.
Pasien mengatakan akhir- ini sering merasa sedih dan
berdaya,
akhir kadang ingin mati saja
tidak namun sekarang mendingan
dibandingkan beberapa bulan yang lalu. Pasien merasa enggan
beraktivitas terutama jika tidurnya kurang. Pasien kadang
menyalahkan dirinya sendiri mengapa ia sampai mengalami kondisi
sakit. Ia ingin menyudahi semuanya karena tak berguna lagi, namun
tidak terpikir untuk melakukan tindakan tertentu. Pasien merasa
bersalah terutama saat mengingat anak-anaknya. Pasien
sebelumnya pernah menikah dan memiliki 3 orang anak. Pasien
bercerai sejak 20 tahun yang lalu. Sejak saat itu ia tinggal terpisah
dengan istri dan anak-anaknya. Pasien mengetahui bahwa anak-
anaknya saat ini tinggal jauh di luar kota, namun pasien
merasa enggan untuk menghubungi dan tidak mau merepotkan
anak-anaknya.
73
Ilustrasi Kasus(3)
Pasien memiliki penyakit Diabetes Melitus (sakit gula) sejak
30 tahun yang lalu dan mendapatkan obat rutin dari
Puskesmas, yaitu Metformin 1x1000 mg yang dikonsumsi
malam hari. Pasien mengatakan ia rutin kontrol gula darah
setiap bulan, tapi menurut dokter kadar gula darahnya
cenderung tinggi.
Tekanan darah pasien juga cenderung tinggi setiap kali
control ke puskesmas.
74
Ilustrasi Kasus (4)
75
Ilustrasi Kasus
(5)
Saat ini pasien tinggal sendirian di rumah kontrakan yang
dibayar dari uang pensiunnya. Gaji pensiun yang diterimanya
setiap bulan sebesar Rp 1.500.000. Uang kontrakan rumahnya
sebesar Rp 600.000 dan sisanya digunakan untuk keperluan
sehari-hari. Pasien sering merasa kesepian, terutama saat
malam hari. Pasien sejauh ini mengatasi perasaan sepinya
dengan pergi ke Masjid yang terletak bersebelahan dengan
rumah kontrakannya. Pasien memiliki beberapa teman dekat di
Masjid tersebut yang mau mendengarkan keluh kesahnya.
76
Tugas Kelompok:
1. Bahas bersma-sama dalam kelompok kecil (5-
10 orang), gejala apa yang dialami bapak
lansia tersebut?
2. Diskusikan Kebutuhan Asuhan apa saja
yang direncanakan sesuai dengan
PCC?
3. Rencana asuhan seperti apa yang bisa
dilakukan di Puskesmas?
4. Hal-hal apa yang perlu dipersiapkan?
5. Apakah pasien perlu dirujuk ke RSU/P ?
77