12 16 17
Upaya membantu
Kuesioner deteksi dini orang dengan Upaya deteksi dini
masalah kesehatan jiwa masalah kesehatan dalam keluarga
jiwa
Pendahuluan
Kesehatan jiwa merupakan hal tak kasat mata yang kerap kali kurang
mendapat perhatian dari setiap orang. Padahal tiada kesehatan tanpa
kesehatan jiwa!
Bila mendengar kata "kesehatan jiwa", yang terpikirkan oleh masyarakat pada
umumnya adalah gangguan jiwa berat yaitu orang yang berperilaku aneh dan
menakutkan. Padahal kesehatan jiwa memilki makna yang sangat luas dan
sangat dekat dengan kehidupan kita masing-masing.
Masalah kesehatan jiwa bukanlah aib atau hukuman yang harus ditutup-
tutupi. Orang dengan gangguan jiwa memerlukan pengertian dan pertolongan
dari kita. Mari belajar dan berproses bersama. Semoga bermanfaat!
03
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan deteksi
dini masalah kesehatan jiwa di masyarakat bagi kader
kesehatan
04
Apa sajakah gangguan jiwa yang sering
ditemukan di masyarakat?
Berdasarkan buku Pedoman Kesehatan Jiwa (Kemenkes RI, 2011, hal 39) dan buku
Kesehatan Jiwa di Masyarakat (Yuliani, dkk) beberapa gangguan jiwa yang sering
ditemukan adalah sebagai berikut:
05
Dementia
Gangguan Psikotik
1. Gangguan Kecemasan (Anxietas)
Rasa cemas dan khawatir yang berlebihan dan tidak masuk akal,
sehingga mengakibatkan tergangguanya kegiatan yang bisa dilakukan
Gejala dapat berlangsung berbulan-bulan, sering muncul kembali.
Gangguan cemas mempunyai pengaruh terhadap kondisi fisik dan
mental
Gangguan cemas dapat disembuhkan
Gejala gangguan cemas
1. Ketegangan mental : cemas, bingung, tegang, gugup, sulit
memusatkan perhatian
2. Ketegangan fisik: gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
bisa santai
3. Gejala fisik: pusing, berkeringat, denyut jantung cepat,
sesak napas
06
2. Gangguan Depresi
07
Gejala gangguan depresi:
1. Perasaan sedih dan murung. Kehilangan minat terhadap pekerjaan atau
aktivitas yang biasa dilakukan.
2. Semangat menurun. Orang dengan depresi hanya ingin berbaring di tempat
tidur sepanjang hari atau menarik diri dari pergaulan.
3. Mudah lelah
4. Rasa percaya diri menurun
5. Pesimis. Isi pikiran seringkali tentang kegagalan dan kesalahan. Orang
cenderung menyalahkan diri sendiri.
6. Gangguan tidur
7. Hilang nafsu makan
8. Konsentrasi/perhatian berkurang
9. Ide/tindakan bunuh diri
08
3. Gangguan Somatik
09
4. Gangguan Psikotik
Berikut ini adalah pertanyaan‐pertanyaan yang berhubungan dengan kondisi sakit dan
permasalahan tertentu, yang mungkin mengganggu saudara selama 30 hari
belakangan ini. Jika pertanyaan tersebut sesuai dengan kondisi saudara dan saudara
telah mengalaminya semenjak kurang lebih 30 hari belakangan ini, maka jawablah YA.
Namun, jika pertanyaan tersebut tidak sesuai dengan kondisi saudara dan saudara
tidak mengalaminya semenjak kurang lebih 30 hari belakangan ini, maka jawablah
TIDAK.
Pada saat menjawab pertanyaan kuesioner ini, saudara diminta untuk tidak
mendiskusikan pertanyaan tersebut dengan siapapun. Kami memberikan jaminan
12
bahwa jawaban yang saudara berikan bersifat rahasia.
13
14
Interpretasi:
1. Jika didapatkan jawaban ”ya” sebanyak 6 atau lebih maka responden
dikatakan terindikasi gangguan mental emosional atau masalah kesehatan
jiwa (Riskesdas, 2013).
2. Gangguan mental emosional yang mengarah ke gangguan jiwa terbagi
menjadi 4 kategori yaitu gejala depresi, gejala cemas, gejala somatik, dan
gejala penurunan energi.
3. Pertanyaan indikasi gejala depresi, berada pada nomor pertanyaan
6,9,10,14,15,16,17.
15
Bantuan untuk yang mengalami gangguan
kesehatan jiwa
Gangguan kesehatan jiwa dapat diobati, apalagi jika diketahui sejak awal.
Perhatikan tingkah laku anggota keluarga yang berubah, jika ada, segera telusuri
kemungkinan penyebabnya. Tanyakan apa yang dipikirkan atau dirasakan. Jka tidak
selesai, silakan meminta bantuan kepada dokter atau puskesmas.
Pikiran dan perasaan yang mengganggu dapat membebani seseorang. Apabila
ada yang dapat mendengarkan dan menjadi teman cerita, akan sangat menolong.
Perhatian dan kepedulian adalah bantuan yang diperlukan untuk orang-orang yang
mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Beberapa pihak yang dapat membantu masalah gangguan kesehatan jiwa:
1. Dokter atau perawat puskesmas: Dapat memberikan obat yang sesuai dengan
kebutuhan atau mendengarkan keluhan
2. Psikolog: Membantu dengen memberikan konseling agar orang yang mengalami
masalah dapat lebih mengenal dirinya dan mengerti permasalahannya.
3. Psikiater atau dokter spesialis kejiwaan: Psikiater dapat memberikan obat yang
diperlukan untuk mengatasi gangguan kesehatan jiwa
4. Guru Bimbingan Konseling (Guru BK): Dapat membantu murid-murid yang
mengalami masalah kesehatan jiwa dalam batasan tertentu
5. Kader kesehatan: Dapat dimintai bantuannya untuk mengatasi masalah
16
kesehatan jiwa yang ringan atau merujuknya
Upaya yang Dapat dilakukan Keluarga untuk
mendeteksi masalah kesehatan jiwa
1. Memperhatikan anggota keluarga yang menunjukkan rasa murung terus menerus
atau kesedihan, menangis tiada henti, apalagi tanpa penyebab yang jelas
2. Jika ada anggota keluarga yang mengatakan bahwa Ia mendengar sesuatu dan
sangat mempengaruhinya. Keadaan ini disebut halusinasi. Segera hubungi
petugas kesehatan atau puskesmas.
3. Jika ada anggota keluarga yang menyatakan ingin bunuh diri atau mengancam
akan membunuh orang lain. Segera hubungi petugas kesehatan atau puskesmas.
4. Jika ada anggota keluarga yang gaduh gelisah atau mengamuk tanpa alasan
yang jelas. Segera hubungi petugas kesehatan atau puskesmas.
5. Jika ada anggota keluarga yang selalu mengeluh sakit, terganggu fungsi
pekerjaan dan fungsi sosial tanpa alasan yang jelas Segera hubungi petugas
kesehatan atau puskesmas.
6. Jika ada anggota keluarga yang menyalahgunakan narkoba. Segera hubungi
petugas kesehatan atau puskesmas.
7. Jika disarankan rawat inap, ikuti petunjuk dokter demi kesembuhannya, jangan
lupa dikunjungi agar pasien tidak merasa ditinggalkan atau disisihkan. Gangguan
kesehatan jiwa bukanlah aib yang harus ditutupi.
17
Upaya yang Dapat dilakukan Keluarga untuk
mendeteksi masalah kesehatan jiwa
8. Tanyakan kepada dokter mengenai: seberapa sering dan seberapa lama
menjenguknya, apa saja yang bisa dibicarakan dan apa yang tidak boleh
disampaikan.
9. Ketika sudah kembali ke rumah, jangan lupa untuk terus memberikan dukungan
dan bantuan. Tapi jangan sampai membuatnya merasa lemah dan bergantung.
Usahakan agar dia merasa biasa dan tidak canggung berada kembali di rumah, di
tengah-tengah keluarga.
10. Berikan pasien kegaitan yang akan mencegahnya untuk melamun. Berkebun,
memelihara ikan atau beternak ayam atau itik, menjahit dll untuk mengisi waktu.
18
Penutup
Modul deteksi dini masalah kesehatan jiwa ini disusun dengan tujuan untuk
membantu program pemerintah dalam rangka meningkatkan kesehatan jiwa
masyarakat.
Semoga modul dan pelatihan ini dapat bermanfaat bagi kader kesehatan kelurahan
Langensari dan puskesmas Ungaran dalam meningkatkan kesehatan jiwa
masyarakat.
19
Daftar Pustaka
Ngapiyem & Kurniawan. (2020). Deteksi Dini Terpadu Kesehatan Jiwa Masyarakat
Dalam Meningkatkan Kewaspadaan Masyarakat Di Salah Satu Dusun Di Gunung Kidul.
Journal of Health. 7(1).
Yuliani, R., dkk. Kesehatan Jiwa di Masyarakat. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Jiwa.
20