Anda di halaman 1dari 4

*Pertanyaan*

1. Apakah Depresi dapat menurunkan kepintaran atau IQ seseorang?

2.Apa ada cara paling efektif dalam melawan depresi?

3.Apakah depresi itu berasal dari diri kita sendiri?

4.Hal apakah yang paling terburuk dalam depresi?

5.Bagaimana caranya untuk mengetahui atau mengukur tingkat depresi yang di alami seseorang?

6.apakah depresi itu sama dengan gila?

7. Apa efek jangka panjang depresi terhadap mental seseorang?

8. Apakah depresi hanya terjadi pada orang dewasa?

*Jawaban*

1. Jawaban : Depresi nampak dapat terjadi dengan berbagai kondisi .Beberapa dapat mengurangi daya
pikir seseorang , tapi jenis lain tidak begitu terlihat dampaknya . Tapi beberapa kasus memang memiliki
dampak yang mengurangi kekuatan berfikir , biasanya juga hanya mengeybabkan seseorang mudah
terserang penyakit (Beberapa penyakit disabskan karena virus , dan bekteri). Ini akan mengacaukan otak
orang yang terinveksi dengan penyakit , misalnya pada bagian yang mengatur optimisme pada diri
seseorang. Ini akan membuat seseorang nampak depresi . Ada juga yang menyerang bagian sistem
persepsi manusia . Ini akan membuat orang yang terjangkit penyakit ini nampak gila dan skitsofrenik
seperti melihat dan mendengar rangsangan yang tidak benar benar ada . Jika anda mengalami gejala ini ,
anda harus segera hubungi ke Dokter

Contoh lain akibat terjangkit penyakit ini , seseorang jadi tidak bisa mengambil keputusan dengan benar
dan rasional , Bahkan seseorang akan nampak seperti bukan dirinya lagi . Karena kesadarannya sudah di
teralihkan atau berubah akibat virus atau bakteri yang merusak sistem berfikir di otak orang yang
terjangkit . Pengetahuan orang tersebut tidak akan terefek , tapi kemampuan kognitifnya akan jelas
berubah.

2.Jawaban : Sekarang peneliti mempelajari apakah kekuatan menulis — dan kemudian menulis ulang —
cerita pribadimu bisa mengarah ke perubahan kebiasaan dan meningkatkan kebahagiaan. Konsep ini
didasarkan dari ide kalau kita semua memiliki naratif pribadi yang membantu pandangan kita terhadap
dunia dan diri kita sendiri. Tapi, terkadang suara hati kita tidak sepenuhnya selalu benar. Beberapa
peneliti percaya kalau dengan menulis dan kemudian menyunting cerita kita sendiri, kita bisa mengubah
persepsi kita terhadap diri kita sendiri dan mengenali hambatan yang berdiri dijalan kita menuju
kesehatan ang lebih baik.Ketika kamu berhadapan dengan kenyataan dengan apa yang bermasalah
bagimu, hal itu akan membuat kesempatan terbesar untuk berubah". Sesuatu yang penting seperti
penyembuhan dirimu sendiri, akan terus berlanjut dan bersosialisasi. Kamu mungkin tidak sendirian
seperti yang kamu pikirkan.

3.Jawaban : Tidak, baik depresi sekitas maupun gangguan depresi utama itu bukan karena berasal dari
diri sendiri. Ayo mulai dengan gangguan depresi utama, disini, "depresi". Pemicu utama depresi itu
masih belum diketahui, dan secara umum dikenal beberapa faktor yang bisa menentukan seberapa
beresikonya seseorang dalam membentuk depresi dan seberapa parah depresi yang akan mereka alami.
Intinya, kebanyakan orang beresiko akan mengalami seperti trauma perubahan-kehidupan (misalnya
pertempuran, kekerasan seksual, cedera yang melemahkan) dan/atau memiliki sejarah depresi dalam
keluarga.

Kuingatkan, ini hanyalah faktor yang mengarah ke resiko. Dengan kurangnya pemahaman tentang
penyebab depresi, siapa saja memiliki resikonya. Orang-orang yang mengalami depresi sekilas yang
serius cenderung mengalami kurangnya pengontrolan pada pikiran dan mood mereka dan tidak
menemukan kepuasan dalam aktivitas yang biasanya membuat mereka senang. Hal ini cenderung
membuat mereka mundur dari orang-orang dan situasi sosial, yang memperparah mood depresi
mereka.

4.jawaban: Orang yang mengalami depresi memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri atau
orang lain, dan pada kondisi terburuk melakukan bunuh diri.

5. Jawaban: Dengan melakukan tes depresi.Tujuan utama dilakukannya tes depresi adalah untuk
mengukur sejauh mana tingkat depresi yang dialami seseorang. Dengan demikian, dokter dan psikolog
dapat merencanakan langkah penanganan yang sesuai dengan kondisi pasien.

---> .Kenali Gejala Depresi Terlebih Dahulu.

Perlu kita pahami bahwa sebenarnya banyak orang yang sedang mengalami depresi, tapi tidak
menyadarinya. Hal itu terjadi karena kurangnya pemahaman terkait gejala depresi.

Pada dasarnya, tes depresi dibuat sebagai salah satu cara agar psikolog atau psikiater mengetahui
bagaimana kondisi psikologis seseorang, termasuk bagaimana risikonya terhadap depresi. Tes depresi
umumnya berupa kuesioner untuk mengumpulkan informasi dari pasien sebanyak-banyaknya.
Namun, perlu kita pahami bahwa tes depresi ini bukanlah langkah untuk menentukan diagnosis pasti.
Tes depresi hanyalah upaya deteksi dini dalam melihat seberapa besar tingkat risiko pasien terhadap
depresi.

Setelah mendapat gambaran kondisi psikologis melalui hasil tes depresi, Anda perlu berkonsultasi lebih
lanjut pada psikolog atau psikiater. Tujuannya agar dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih seksama,
guna menentukan diagnosis depresi. Dengan begitu, psikolog maupun psikiater dapat memberikan
penanganan yang dibutuhkan.

Ada beragam jenis tes depresi yang bisa Anda ikuti secara mandiri dan gratis. Berikut beberapa di antara
tes depresi yang dapat diakses secara online dari Kemenkes RI:

---> Geriatric Depression Scale 15

Geriatric Depression Scale merupakan salah satu instrumen yang paling sering digunakan untuk
mendiagnosis depresi pada usia lanjut. Tes depresi ini di dalamnya memiliki 15 pertanyaan pilihan ganda
yang terdiri dari berbagai instrumen terkait kondisi atau gejala yang mungkin Anda alami.

---> Self Reporting Questionnaire 20

Tes depresi ini termasuk yang paling umum dilakukan, karena bisa dilakukan oleh semua usia.
Pertanyaan-pertanyaan di dalamnya sangat berhubungan dengan keluhan dan ketidaknyamanan yang
mungkin dirasakan atau mengganggu Anda selama 30 hari terakhir.

6.jawaban: Banyak orang menilai bahwa depresi sama dengan gila, namun tidak semudah itu
kesimpulannya. Depresi adalah gangguan susana hati atau mood seseorang yang ditandai dengan
perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli, semua orang pasti pernah merasakan hal tersebut
atau murung sesekali hal itu masih disebut normal. Sedangkan gila adalah suatu kondisi yang sangat
parah dalam gangguan kejiwaan seseorang, yang berdampak pada pola pikir, tingkah laku yang dibilang
kurang normal yang membuat seseorang merasa tertekan dan tidak mampu melakukan aktivitas secara
normal.
7.jawaban: Depresi tidak hanya berdampak negatif pada kondisi psikologis atau kesehatan mental, tapi
juga dapat merusak otak penderitanya. Depresi yang tidak diobati dengan tepat dapat menimbulkan
berbagai masalah pada otak berikut ini:

1. Ukuran otak menyusut

2.. Terbatasnya pasokan oksigen ke otak

3. Peradangan pada otak

4. Penuan dini pada otak

8. Jawaban: Depresi tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Anak-anak dan remaja mungkin juga dapat
mengalami depresi, yang sebenarnya merupakan penyakit yang dapat diobati. Depresi didefinisikan
sebagai penyakit ketika perasaan tertekan dan mengganggu aktifitas seorang anak atau remaja untuk
berfungsi normal. Sekitar 5% dari anak-anak dan remaja di Indonesia menderita depresi pada suatu titik
waktu tertentu. Anak-anak di bawah tekanan, pada saat belajar di sekolah, berada pada risiko yang lebih
tinggi untuk depresi. Depresi juga cenderung ada di dalam keluarganya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai