DEPRESI
Disusun Oleh :
KELOMPOK 8 :
VI B KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN ALIFAH PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena berkat
rahmat serta karunia-NYA lah Penyusun dapat menyelesaikan tugas membuat makalah
mengenai Depresi ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Yang mana tugas ini
adalah tugas pertama yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Psikologi
kepada Kami sebagai Penulis. Tidak lupa pula Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Flora Song Bong, selaku guru pembimbing mata kuliah Psikologi, yang
telah membimbing Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik.
Makalah ini disusun agar Pembaca serta Penulis sendiri dapat memperluas
pengetahuan dan pemahaman mengenai Depresi. Pengetahuan itu dapat berupa
mengenai apa itu depresi, apa saja penyebab depresi, bagaimana cara penanggulangan
depresi, serta hal-hal penting lainnya yang menyangkut dan yang menunjang
peningkatan pemahaman kita mengenai Depresi dengan lebih baik.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
maupun dapat pula digunakan sebagai bahan belajar dan sebagai prasarana penunjang
tercapainya pemahaman yang baik mengenai depresi itu sendiri. Penulis juga
menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu,
Penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran positif yang membangun, agar
makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa yang akan datang.
Penulis kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang tentu akan menemukan kesulitan dan cobaan hidup. Mungkin
dia tidak merasa sedemikian berputus asa sehingga bunuh diri, tetapi dia mempunyai
pengalaman depresi sewaktu-waktu. Yang terkadang diaplikasikan atau dicurahkan
dalam beberapa bentuk, dan tak jarang membawa mereka kedalam pemikiran yang
menyulitkan, dan lain sebagainya.Biasanya semua orang tidak mengakui bahwa
mereka telah terpelosok ke dalam kancah penderitaan. Banyak dari mereka berpikir
tentang tingkat-tingkat depresi yang mereka sebut ”perasaan sedih” atau seperti yang
dilakukan oleh wanita dengan menangis. Tapi mereka sadar bahwa sekali waktu
kehidupan mereka tidak bahagia. Jelaslah ada perbedaan antara ketidakbahagiaan
dan penyakit mental. Bagaimanapun juga, bentuk depresi yang paling ringan akan
menumpulkan ketajaman kehidupan yang paling keras. Sehingga beberapa orang
yang terjebak dalam kesedihan ataupun ketidakbahagiaan lainnya, mengambil
langkah berbahaya yang dapat merugikan dirinya, yaitu dengan tindakan bunuh diri
dan sebagainya.
Untuk itu makalah ini disusun sedemikian rupa guna membantu pembaca agar
lebih mudah memahami maksud dari depresi. Selain itu, agar dapat memberikan
pengetahuan atau wawasan bagi para pembaca. Pada zaman modern ini, banyak
manusia yang mengalami stress, kecemasan, dan kegelisahan. Sayangnya, masih
saja ada orang yang berpikir bahwa stress dan depresi bukan benar-benar suatu
penyakit. Padahal, dibandingkan AIDS yang menjadi momok saat ini, stres dan
depresi jauh lebih bertanggung jawab terhadap banyak kematian. Karena, kedua hal
tersebut merupakan sumber dari berbagai penyakit.
Stres dan depresi yang dibiarkan berlarut membebani pikiran dan dapat
mengganggu system kekebalan tubuh. Apabila kita berada dalam emosi yang
negative seperti rasa sedih, benci, iri, putus asa, kecemasan, dan kurang bersyukur
dengan nikmat yang ada, maka system kekebalan kita menjadi lemah.
Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental utama saat ini, yang
mendapat perhatian serius. Dinegara-negara berkembang, WHO memprediksikan
bahwa pada tahun 2020 nanti depresi akan menjadi salah satu penyakit mental yang
banyak dialami dan depresi berat akan menjadi penyebab kedua terbesar kematian
setelah serangan jantung. Berdasarkan data WHO tahun 1980, hampir 20%-30%
dari pasien rumah sakit dinegara berkembang mengalami gangguan mental
emosional seperti depresi.
B. Ruang Lingkup
Makalah ini membahas tentang depresi secara general atau universal. Namun,
sesuai dengan literatur yang kami miliki maka makalah ini dibatasi oleh ruang
lingkup bahasan yang meliputi pengertian depresi dan tanda gejalanya serta ciri-ciri
kepribadian penderita depresi.
C. Tujuan
Adapun tujuan yang inin dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain:
1. Memahami tentang pengertian depresi;
2. Faktor penyebab depresi;
3. Memahami tentang gejala depresi;
4. Memahami tentang ciri-ciri kepribadian penderita depresi;
5. Membantu mengurangi timbulnya gejala depresi baik di lingkungan masyarakat
maupun pribadinya;
6. Cara menanggulangi depresi dalam diri;
7. Memperluas wawasan mengenai penyakit pisikis, khusunya depresi, agar dapat
digunakan sebagai dasar pengetahuan untuk berpartisipasi dalam memberikan
informasi bagi masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Depresi
Depresi biasanya terjadi saat stress yang dialami oleh seseorang tidak kunjung
reda. Depresi yang dialami ini berkolerasi dengan kejadian dramatis yang baru saja
terjadi atau menimpa seseorang. Pada umumnya, mood yang secara dominan
muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan. Depresi adalah kata
yang memiliki banyak nuansa arti. Sebagian besar diantara kita pernah merasa sedih
atau jengkel, menjalani kehidupan yang penuh masalah, merasa kecewa, kehilangan
dan frustasi, yang dengan mudah menimbulkan ketidakbahagiaan dan keputusasaan.
B. Penyebab depresi
1. Faktor genetik
Beberapa bahan kimia di dalam otak dan tubuh memegang peranan yang
besar dalam mengendalikan emosi kita. Pada orang yang depresi ditemukan
adanya perubahan dalam jumlah bahan kimia tersebut. Hormon adenalin yang
memegang peranan utama dalam mengendalikan otak dan aktivitas tubuh,
tampaknya berkurang pada mereka yang mengalami depresi. Pada wanita,
perubahan hormon dihubungkan dengan kelahiran anak dan menopause juga
dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi.
3. Faktor usia
4. Gender
Wanita dua kali lebih sering terdiagnosis menderita depresi daripada pria. Bukan
berarti wanita lebih mudah terserang depresi, bisa saja karena wanita lebih
sering mengakui adanya depresi daripada pria. Dan dokter lebih dapat mengenali
depresi pada wanita. Bagaimanapun, tekanan pada wanita yang mengarahkan
pada depresi. Misalnya, seorang diri dirumah dengan anak-anak kecil lebih
jarang ditemui pada pria daripada wanita. Ada juga perubahan hormonal dalam
siklus menstruasi yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran dan juga
menopause yang membuat wanita lebih rentan menjadi depresi atau menjadi
pemicu penyakit depresi.
5. Gaya hidup
Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit
misalnya penyakit jantung juga dapat memicu kecemasan dan depresi.
Tingginya tingkat stress dan kecemasan digabung dengan makanan yang tidak
sehat dan kebiasaan tidur serta tidak olahraga untuk jangka waktu yang lama
dapat menjadi faktor beberapa orang yang mengalami depresi penelitian
menunjukkan bahwa kecemasan dan depresi berhubungan dengan gaya hidup
yang tidak sehat pada pasien berisiko penyakit jantung. Gaya hidup yang tidak
sehat misalnya tidur tidak teratur, makan tidak teratur, pengawet dan pewarna
buatan, kurang berolahraga, merokok, dan minum-minuman keras.
6. Penyakit fisik
Kebanyakan dari kita merasa lebih baik dibawah sinar matahari daripada
mendung, tetapi hal ini sangat berpengaruh pada beberapa individu. Mereka
baik-baik saja ketika musim panas tetapi menjadi depresi ketika musim dingin.
Mereka disebut menderita seasonal affective disorder (SAD).
10. Kepribadian
Aspek-aspek kepribadian ikut pula mempengaruhi tinggi rendahnya
depresi yang dialami serta kerentanan terhadap depresi. Ada individu-individu
yang lebih negative, pesimis, juga tipe kepribadian.
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik,
faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi,
faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan
sebagainya.
Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi,
pembedah□an,kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti
kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras.
Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang
pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai
dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang
bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak
dapat dimengerti oleh orang lain.
Penyebab depresi terbagi menjadi beberapa aspek menurut Beck yaitu :
POHON MASALAH
D. Gejala-Gejala Depresi
Sebelum mengenali gejala depresi, ada baiknya kita mengenal arti dari
gejala. Gejala adalah sekumpulan peristiwa, perilaku atau perasaan yang sering
(namun tidak selalu) muncul pada waktu yang bersamaan. Gejala depresi adalah
kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dapat dikelompokkan
sebagai depresi. Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala
fisik, gejala psikis, dan gejala sosial yang khas, seperti murung, sedih
berkepanjangan, sensitif, mudah marah dan tersinggung, hilang semangat kerja,
hilangnya rasa percaya diri, hilangnya konsentrasi, dan menurunnya daya tahan,
seperti berikut ini.
1. Gejala Fisik
a. Kelakuan yang aneh pada waktu tidur
b. Sensitif
Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala
sesuatu dengan dirinya. Perasaannya sensitif sekali, sehingga sering
peristiwa yang netral jadi dipandang dari sudut pandang yang berbeda
oleh mereka, bahkan disalahartikan. Akibatnya, mereka mudah
tersinggung, mudah marah, perasa, curiga akan maksud orang lain,
mudah sedih, murung, lebih suka menyendiri.
6. Adanya perasaan menjadi orang yang tak berguna dan tak berharga.
Cenderung untuk meremehkan diri sendiri dan putus asa.
7. Sulit berkonsentrasi dan menjadi lamban dalam berpikir.
1. Terbuka dan jangan suka memendam masalah. Di dunia ini tidak ada orang
yang luput dari masalah. Orang yang tidak mempunyai masalah cenderung
tidak mempunyai pegangan. Sedikit sekali ada orang yang selalu bisa
mengatasi masalahnya sendiri, jadi berbagilah kepada teman dekat.
2. Curhat dan Sharing. Kalau masalah tidak bisa dipecahkan secara sendiri lebih
baik mengajak temam untuk sharing, atau siapa pun orang yang kita percayai.
Karena dengan begitu siapa tahu kita bisa mendapat bantuan solusi untuk
memecahkan masalah. Kalaupun enggak, paling tidak dengan berbagi cerita, perasan
jadi lebih enteng dan pikiran tidak stres. Kalau beginim jadi bisa mikirin solusinya
lagi kan.
3. Kerjakan banyak hal. Saat waktu senggang dan masih muda, banyak cara
untuk menghilangkan beban perasaan. Selain olahraga, membaca buku,
menonton dan istirahat adalah pentung artinya dalam hidup.
4. Mencoba yang belum pernah. Bukan berarti coba-coba sesuatu yang
mengundang risiko, akan tetapi menguji nyali diri untuk melakukan tantangan
yang dapat men-supprt diri.
5. Banyak cara untuk meraih cita-cita, mewujudkan keyakinan dan harapan asal
dengan sungguh dan pantang menyerah. Cara berserah diri dan sabar adalah
pegangan supaya tidak terpeleset ke jurang kebimbangan.
G. Cara Menanggulangi Depresi
1. Obat Antidepresan
Ada beberapa obat antidepresan yaitu:
a. Lithium. Lithium adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan
bipolar.
b. MAOIs
c. Tricyclics.
d. SSRIs
2. CBT
Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses berpikir klien
yang berhubungan dengan kesulitan emosional dan psikologi klien.
Pendekatan ini akan berupaya membantu klien mengubah pikiran-pikiran atau
pernyataan diri negative dan keyakinan-keyakinan pasien yang tidak rasional.
Jadi fokus teori ini adalah mengganti cara-cara berfikir yang tidak logis
menjadi logis.
3. Terapi Interpersonal
· Alergi makanan
7. Terapi Humor
Sudah lama professional medis mengakui bahwa pasien yang
mempertahankan sikap mental yang positif dan berbagai tawa, merespons
lebih baik terhadap pengobatan. Respons psiologis dari tertawa termasuk
meningkatkan pernapasan, sirkulasi, sekresi hormone dan enzim pencernaan
dan peningkatan tekanan darah.
8. Berdoa
Banyak orang mempunyai kecenderungan alami untuk berpaling pada
agama dalam memperoleh kekuatan dan hiburan. Bagi yang percaya,
keyakinan yang kuat dan menjadi anggota aliran agama tertentu serta tujuan
yang sama dapat menanggulangi penderitaan dan depresi.
Berdoa merupakan salah satu cara untuk mengatasi depresi. Mengambil
waktu untuk berdoa memberi kesempatan kepada kita menghentikan kegiatan
kita dan jalan arus hidup kita.
9. Hidroterapi dan Hidrotermal
Hidroterapi adalah penggunaan air untuk pengobatan penyakit terapi.
Hidrotermal adalah penggunaan efek temperature air misalnya mandi air
panas, sauna, dan lain-lain.
Pengobatan dari hidroterapi berdasarkan efek mekanis dan atau termal dari
air. Tubuh bereaksi pada stimulus panas dan dingin. Saraf mengantarkan
rangsangan yang dirasakan kulit kedalam tubuh, dimana merangsang system
imun, memengaruhi hormone stres, meningkatkan aliran tubuh dan
mengurang rasa sakit.
A. Kesimpulan
Depresi adalah gangguan mood (kondisi emosional) berkepanjangan yang
mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan, dan berperilaku) seseorang
dan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain seolah ada penghalang yang
tampak atau timbul tanpa alasan yang jelas. Individu yang terkena depresi pada
umumnya menunjukkan gejala fisik, gejala psikis, dan gejala sosial yang khas. Orang
yang mudah sekali mengalami depresi biasanya memiliki beberapa kepribadian
tertentu. Penderita depresi memiliki ciri kepribadian yang berbeda dengan orang
normal. Hal ini merupakan pengaruh pikiran dari orang yang mengalami depresi
tersebut terhadap situasi sulit yang sedang dialaminya
B. Saran
Adapun saran dari kami untuk perkembangan profesi keperawatan sebagai berikut:
1. Sebaiknya perawat dapat memberikan motivasi bagi penderita depresi, baik
depresi ringan bahkan depresi berat, tidak menggunakan kata-kata yang
membuat penderita patah semangat.
2. Perawat diharapkan dapat mengontrol pasien/penderita depresi dari tindakan
yang atau hal-hal yang kecil hingga hal yang besar sekalipun untuk mencegah
terjadinya suatu tindakan fatal diluar dugaan.
3. Komunikasi secara kontinyu dengan penderita depresi, agar penderita tersebut
merasa dihargai, dibutuhkan dan dihibur.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lumongga Namora. 2009 . Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana
Pranada http://artikelkesmas.blogspot.com/2013/01/makalah-psikologi-
kesehatan-depresi.html Gunarsa, Singgih D. & Gunarsa, Ny. Y Singgih. 1995.
Psikologi Keperawatan. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia ( hal 89)
4. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC (hal 70, 149)Sadock, Benjamin J..
2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
(hal 189, 630)
5. http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2010/03/tokoh-psikologi-edward-
lee- thorndike.html. Diambil Tanggal 3 Oktober 2013