Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAHULUAN LANSIA DENGAN DEPRESI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Keperawatan Gerontik

Dosen Pembimbing :
Ria Anggraini, M.Kep

Disusun oleh :
Nama : Muhamad Zaki Fathuriza
NIM : A1R18023

Semester 5
D3 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung
Tahun Pelajaran 2020 / 2021
A. Pengertian Lansia
Menurut UU No.13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia menyatakan bahwa
lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 dalam Sunaryo, 2016), lanjut usia (lansia) adalah tahap
masa tua dalam perkembangan individu dengan batas usia 60 tahun ke atas. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah berumur
diatas 60 tahun.

B. Batasan umur lanjut usia


Batasan umur lansia menurut WHO (dalam Sunaryo,2016) dibagi menjadi empat bagian
yaitu :
1. Usia pertengahan : 45-59 tahun
2. Lanjut usia : 60 – 74 tahun
3. Lanjut usia tua : 75- 90 tahun
4. Usia sangat tua : diatas 90 tahun

C. Pengertian Depresi
1. Depresi menurut WHO (2010) merupakan suatu gangguan mental umum yang ditandai
dengan mood tertekan, kehilangan kesenangan atau minat, perasaan bersalah atau harga
diri rendah, gangguan makan atau tidur, kurang energi,dan konsentrasi yang rendah.
2. Depresi adalah perasaan sedih, ketidakberdayaan dan pesimis yang berhubungan dengan
suatu penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan kepada diri sendiri atau
perasaan marah yang dalam (Nugroho, 2012)
3. Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang
amat sangat mendalam, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari orang lain
dan tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual dan minat serta kesenangan
dalam aktivitas yang biasa dilakukan (Davison dkk, 2006).

D. Penyebab
Dalam Kaplan & Sadock, 2010 penyebab terjadinya depresi adalah :
1. Faktor Biologis
Banyak penelitian melaporkan abnormalitas metabolit amin biogenic- seperti asam 5-
hidroksiindolasetat (5-HIAA), asam homovanilat (HVA) dan 3 metoksi-4-
hidroksifenilglikol (MHPG)- di dalam darah, urine dan cairan serebrospinalis pasien
dengan gangguan mood. Laporan data ini paling konsisten dengan hipotesisi bahwa
gangguan mood disebabkan oleh disregulasi heterogen amin biogenic.
2. Faktor Genetik
Data genetik dengan kuat menunjukkan bahwa faktor genetik yang signifikan terlibat
dalam timbulnya gangguan mood tetapi pola pewarisan genetik terjadi melalui
mekanisme yang kompleks. Tidak hanya menyingkirkan pengaruh psikososial tetapi
faktor nongenetik mungkin memiliki peranan kausatif didalam timbulnya gangguan mood
pada beberapa orang. Komponen genetik memiliki peranan yang bermakna didalam
gangguan bipolar I daripada gangguan depresi berat.
3. Faktor Psikososial
Peristiwa hidup dan penuh tekanan lebih sering timbul mendahului episode gangguan
mood yang mengikuti. Hubungan ini telah dilaporkan untuk pasien gangguan depresif
berat dan gangguan depresif I. sebuah teori yang diajukan untuk menerangkan
pengamatan ini adalah bahwa stress yang menyertai episode pertama mengakibatkan
perubahan yang bertahan lama didalam biologi otak.Perubahan yang bertahan lama ini,
dapat menghasilkan perubahan keadaan fungsional berbagai neurotransmitter dan system
pemberian sinyal interaneuron, perubahan yang bahkan mencakup hilangnya neuron dan
berkurangnya kontak sinaps yang berlebihan. Akibatnya seseorang memiliki resiko tinggi
mengalami episode gangguan mood berikutnya, bahkan tanpa stressor eksternal.
Sejumlah klinis bahwa peristiwa hidup memegang peranan utama dalam depresi.
Klinisi lain menunjukkan bahwa peristiwa hidup hanya memegang peranan terbatas
dalam awitan dan waktu depresi. Data yang paling meyakinkan menunjukkan bahwa
peristiwa hidup yang paling sering menyebabkan timbulnya depresi dikemudian hari pada
seseorang adalah kehilangan orang tua sebelum usia 11 tahun. Stresor lingkungan yang
paling sering menyebabkan timbulnya awitan depresi adalah kematian pasangan. Factor
resiko lain adalah PHK.Seseorang yang keluar dari pekerjaan sebanyak tiga kali lebih
cenderung memberikan laporan gejala episode depresif berat daripada orang yang
bekerja.

4. Faktor Kepribadian
Tidak ada satupun ciri bawaan atau jenis kepribadian yang secara khas merupakan
predisposisi seseorang mengalami depresi dibawah situasi yang sesuai. Orang dengan
gangguan kepribadian tertentu seperti objektif kompulsif, histrionic dan borderline
mungkin memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami depresi daripada orang
dengan gangguan kepribadian antisocial atau paranoid. Gangguan kepribadian paranoid
dapat menggunakan mekanisme defense proyeksi dan mekanisme eksternalisasi lainnya
untuk melindungi diri mereka dari kemarahan didalam dirinya. Tidak ada bukti yang
menunjukkan bahwa gangguan kepribadian tertentu terkait dengan timbulnya gangguan
bipolar I dikemudian hari. Meskipun demikian, orang dengan gangguan distemik dan
siklotimik memiliki resiko gangguan depresi berat atau gangguan bipolar I kemudian hari.
5. Faktor Psikodinamik Depresi
Pemahaman psikodinamik depresi yang dijelaskan oleh Sigmund freud dan
dikembangkan Karl Abraham dikenal dengan pandangan klasik mengenai depresi. Teori
ini memiliki 4 poin penting :
a. Gangguan hubungan ibu-bayi selama fase oral (10-18 bulanpertama kehidupan)
menjadi predisposisi kerentanan selanjutnya terhadap depresi
b. Depresi dapat terkait dengan kehilangan objek yang nyata atau khayalan
c. Introyeksi objek yang meninggal adalah mekanisme pertahanan yang dilakukan
untuk menghadapi penderitaan akibat kehilangan objek
d. Kehilangan objek dianggap sebagai campuran cinta dan benci sehingga rasa marah
diarahkan kedalam diri sendiri.

E. Tanda dan Gejala


PPDGJ-III (Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa III) dalam penelitian Ani
(2012) yang menyebutkan depresi gejala menjadi utama dan lainnya seperti dibawah ini :
Gejala utama meliputi :
1. Perasaan depresif atau perasaan tertekan
2. Kehilangan minat dan semangat
3. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah.
Gejala lain meliputi :
1. Konsentrasi dan perhatian berkurang
2. Perasaan bersalah dan tidak berguna
3. Tidur terganggu
4. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
5. Perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri
6. Pesimistik
7. Nafsu makan berkurang

F. Tingkat Depresi
Berpedoman pada PPDGJ III dalam penelitian Ani (2012) dijelaskan bahwa, depresi
digolongkan ke dalam depresi berat, sedang dan ringan sesuai dengan banyk dan beratnya
gejala serta dampaknya terhadap fungsi kehidupan seseorang. Gejala tersebut terdiri atas
gejala utama dan gejala lainnya yaitu :
1. Ringan, sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala depresi utama ditambah dua
dari gejala lainnya namun tidak boleh ada gejala berat diantaranya. Lama periode depresi
sekurang- kurangnya selama dua minggu. Hanya sedikit kesulitan kegiatan sosial yang
umum dilakukan.
2. Sedang, sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama depresi seperti pada
episode depresi ringan ditambah tiga atau empat dari gejala lainnya. Lama episode
depresi minimum dua minggu serta menghadaapi kesulitan nyata untuk meneruskan
kegiatan sosial.
3. Berat, tanpa gejala psikotik yaitu semua tiga gejala utama harus ada ditambah sekurang-
kurangnya empat dari gejala lainnya. Lama episode sekurang-kurangnya dua minggu
akan tetapi apabila gejala sangat berat dan onset sangat cepat maka dibenarkan untuk
menegakkan diagnosa dalam kurun waktu dalam dua minggu. Orang sangat tidak
mungkin akan mampu meneruska kegiatan sosialnya.

G. Gambaran klinis depresi pada usia lanjut


Mengenali depresi pada usia lanjut memerlukan suatu keterampilan dan pengalaman,
karena manifestasi gejala-gejala depresi klasik (perasaan sedih, kurang semangat, hilangnya
minat/hobi atau menurunya aktivitas) sering tidak muncul. Sangat tidak mudah untuk
membedakan sekuele gejala psikologik akibat penyakit fisik dari gangguan depresi atau
gejala somatik depresi dari efek sistemik penyakit fisik. Keduanya bisa saja terjadi pada
seorang individu usia lanjut pada saat yang sama. Usia lanjut yang mengalami depresi bisa
saja mengeluhkan mood yang menurun, namun kebanyakan menyangkal adanya mood
depresi, yang sering terlihat adalah gejala hilangnya tenaga/energi, hilangnya rasa senang,
tidak bisa tidur, atau kehilangan rasa sakit/nyeri (Depkes RI, 2001).
Menurut Brodaty, 1991 dalam Depkes RI (2001), gejala yang sering muncul adalah
anxietas atau kecemasan, preokupasi gejala fisik, perlambatan motorik, kelelahan, mencela
diri sendiri, pikiran bunuh diri, dan insomnia. Sedangkan gejala depersonalisasi, rasa
bersalah, minat seksual menurun agak jarang. Sebagai petunjuk kearah depresi perlu
diperhatikan tanda-tanda berikut (Depkes RI, 2001) :
a. Rasa lelah yang terus menerus bahkan juga sewaktu beristirahat
b. Kehilangan kesenangan yang biasanya dapat ia nikmati (tidak merasa senang lagi jika
dikunjungi oleh cucu-cucunya),
c. Mulai menarik diri dari kegiatan dan interaksi sosial.
Gambaran klinis depresi pada usia lanjut dibandingkan dengan pasien yang lebih muda
berbeda, usia lanjut cenderung meminimalkan atau menyangkal mood depresinya dan lebih
banyak menonjolkan gejala biologisnya, disamping mengeluh tentang gangguan memori,
juga pada umumnya kurang mau mencari bantuan psikiater karena kurang dapat menerima
penjelasan yang bersifat psikologis untuk gangguan depresi yang mereka alami.

H. Pemeriksaan Diagnostic
Beck Depression Inventory dibuat oleh dr.Aaron T. Beck, BDI merupakan salah satu
instrumen yang paling sering digunakan untuk mengukur derajat keparahan depresi.
Para responden akan mengisi 21 pertanyaan, setiap pertanyaan memiliki skor 1 s/d 3,
setelah responden menjawab semua pertanyaan kita dapat menjumlahkan skor tersebut, Skor
tertinggi adalah 63 jika responden mengisi 3 poin keseluruhan pertanyaan. Skor terendah
adalah 0 jika responden mengisi poin 0 pada keseluruhan pertanyaan. Total dari keseluruhan
akan menjelaskan derajat keparahan yang akan dijelaskan di bawah ini.
1-10 = normal
11-16 = gangguan mood ringan
17-20 = batas depresi borderline
21-30 = depresi sedang
31-40 = depresi berat
>40 = depresi ekstrim
(Lumongga Namora. 2009)

I. Penatalaksanaan Depresi pada Lanjut Usia


1. Terapi fisik
a. Obat
Secara umum, semua obat antidepresan sama efektivitasnya. Pemilihan jenis
antidepresan ditentukan oleh pengalaman klinikus dan pengenalan terhadap berbagai
jenis antidepresan. Biasanya pengobatan dimulai dengan dosis separuh dosis dewasa,
lalu dinaikkan perlahan-lahan sampai ada perbaikan gejala.
b. Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
Untuk pasien depresi yang tidak bisa makan dan minum, berniat bunuh diri atau
retardasi hebat maka ECT merupakan pilihan terapi yang efektif dan aman. ECT
diberikan 1- 2 kali seminggu pada pasien rawat nginap, unilateral untuk mengurangi
confusion/memory problem. Terapi ECT diberikan sampai ada perbaikan mood
(sekitar 5 - 10 kali), dilanjutkan dengan anti depresan untuk mencegah kekambuhan.
2. Terapi Psikologi
a. Psikoterapi
Psikoterapi individual maupun kelompok paling efektif jika dilakukan bersama-
sama dengan pemberian antidepresan. Baik pendekatan psikodinamik maupun
kognitif behaviour sama keberhasilannya. Meskipun mekanisme psikoterapi tidak
sepenuhnya dimengerti, namun kecocokan antara pasien dan terapis dalam proses
terapeutik akan meredakan gejala dan membuat pasien lebih nyaman, lebih
mampu mengatasi persoalannya serta lebih percaya diri.
b. Terapi kognitif
Terapi kognitif - perilaku bertujuan mengubah pola pikir pasien yang selalu
negatif (persepsi diri, masa depan, dunia, diri tak berguna, tak mampu dan
sebagainya) ke arah pola pikir yang netral atau positif. Ternyata pasien usia lanjut
dengan depresi dapat menerima metode ini meskipun penjelasan harus diberikan
secara singkat dan terfokus. Melalui latihan-latihan, tugas-tugas dan aktivitas
tertentu terapi kognitif bertujuan mengubah perilaku dan pola pikir.
c. Terapi keluarga
Problem keluarga dapat berperan dalam perkembangan penyakit depresi, sehingga
dukungan terhadap keluarga pasien sangat penting. Proses penuaan mengubah
dinamika keluarga, ada perubahan posisi dari dominan menjadi dependen pada
orang usia lanjut. Tujuan terapi terhadap keluarga pasien yang depresi adalah
untuk meredakan perasaan frustasi dan putus asa, mengubah dan memperbaiki
sikap / struktur dalam keluarga yang menghambat proses penyembuhan pasien.
d. Penanganan Ansietas (Relaksasi)
Teknik yang umum dipergunakan adalah program relaksasi progresif baik secara
langsung dengan instruktur (psikolog atau terapis okupasional) atau melalui tape
recorder. Teknik ini dapat dilakukan dalam praktek umum sehari-hari. Untuk
menguasai teknik ini diperlukan kursus singkat terapi relaksasi.
e. Dukungan Keluarga dalam Kaitannya dengan Depresi Pada Lansia
Keluarga memainkan suatu peranan yang signifikan dalam kehidupan pada hampir
semua orang lanjut usia (lansia). Ketika keluarga tidak menjadi bagian kehidupan
seseorang yang telah lansia, umumnya menyebabkan orang tersebut tidak
mempunyai tempat tinggal, atau ada masalah-masalah yang telah berlangsung
lama dan keterasingan. Sebaliknya, kepercayaan yang umum, ketika orang lansia
akan membutuhkan bantuan keluarga menyediakan sekurang-kurangnya 80%
dukungan / bantuan. Dibandingkan dengan "kenyamanan di hari tua", keluarga
saat ini menyediakan kepedulian yang lebih luas selama periode waktu yang lama
(Schmall, Pratt, 1993).
Walaupun anak yang telah dewasa adalah suatu sumber utama yang memberi
bantuan terhadap orangtua yang lansia, beberapa trend demografi dan sosial
mempunyai akibat / impak yang signifikan pada kemampuan anggota keluarga
dalam menyediakan dukungan. Hal ini tidak berarti bahwa keluarga bertanggung
jawab atas timbulnya depresi pada seseorang namun sudah jelas bahwa banyak
masalah depresi berkisar di seputar kesulitan dalam cara anggota keluarga saling
berkomunikasi dan saling berhubungan.
DAFTAR PUSTAKA

Ani. 2012. Depresi pada Lansia. http://digilib.unila.ac.id/6562/16/BAB%20I.pdf . Diakses tanggal 29


Desember 2020
Depkes RI. 2001. Profil Kesehatan Indonesia 2001 menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI
J Gallo WilliamReichel,Joseph.1998. Buku Saku Gerontologi. Jakarta: EGC
Kaplan and Sadock. 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : EGC
Nurarif dan Kusuma. 2015. Aplikasi NANDA NIC NOC. Jogjakarta: MediAction
Sunaryo. 2016. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: ANDI
WHO (2010).Depression Worksheet.http://ebookbrowse.com/search/depression-worksheet-pdf.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-322738


Tulungagung 66224
Alamat E-mail : akperta@gmail.com

FORMAT PEGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. BIODATA
Unit/ UPT : ---------------------------- Nama Wisma : Tresna Werdha
Nama Klien : Tn. A No Reg. : 1122
Umur : 65 tahun Jenis Kelamin : L Laki-laki/ Perempuan
Alamat asal : Tulungagung
Tanggal waktu datang 27 Desember 2019 Lama tinggal di Panti : 1 Tahun
Orang yang bisa dihubungi /penganggung jawab (Nama) : Tn.S(anak)
Alamat : Tulungagung Telp.: 087xxxxxxxxx

2. POLA PERSEPSI KESEHATAN/ PENGELOLAAN PEMELIHARAAN KESEHATAN :


Penyakit/masalah kesehatan saat ini :
Keluhan utama saat ini : Klien mengatakan tidak berguna dan merasa bersalah kepada anaknya
karena semenjak ia bangkrut anaknya yang menanggung semua kebutuhannya selain itu ia juga
merasa bersalah kepada almarhum istrinya karena dulu sering menghamburkan uang untuk
kepentingan pribadinya. Hal tersebut telah dirasakan klien dari 5 tahun yang lalu

Riwayat penyakit sekarang


:___________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Riwayat penyakit yang lalu :
___________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Merokok: √ Tidak ____ Ya Jumlah __<1 pak/hari ___ 1-2 pak/hari
___> 2 pak/hari. Minum Kopi : _____1 gls/hr ____2 gls/hr > 2 gls/hr
Suka makan asin : ____ Ya _____ Tidak. Suka makan manis : ____Ya _____ Tidak
Mengkonsumsi tinggi purin : _____Sering _____Kadang _____tidak pernah

Mengkonsumsi makanan berlemak : ____Sering ______Kadang _____Tidak pernah


Alkohol : √ Tidak _____ Ya Jumlah : ____< 1 botol/hari ____1- 2 botol/hari
___>2 botol/hari Jenis : _____________________________________________________
Mengkonsumsi obat – obatan dijual bebas /tanpa resep : ___ Tidak __ Ya Macam :
_________________________________________________________________________________
Alergi ( Obat, makanan, plester, cairan ) : √ Tidak _____ Ya Macam : _________
____________________________ Reaksi :___________________________________
Harapan tinggal di panti :
________________________________________________________________

Pengetahuan tentang penyakit/masalah kesehatan saat ini ( pengertian, penyebab, tanda gejala, cara
perawatan) :
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Pengetahuan tentang pencegahan penyakit/masalah kesehatan saat ini (cara-cara pencegahan) :
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

Pengetahuan tentang keamanan/keselamatan (pencegahan terhadap cedera/kecelakaan) :


_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
__
3. AKTIVITAS LATIHAN
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandiri Skor
Bantuan Yang
Didapat
1 Makan 5 10 10
2 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, atau sebaliknya 5-10 15
3 Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi) 0 5 5
4 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh, 5 10 10
menyiram)
5 Mandi 0 5 5
6 Berjalan di permukaan datar (jika tidak bisa, dengan kursi 0 5 5
roda )
7 Naik turun tangga 5 10 10
8 Mengenakan pakaian 5 10 10
9 Kontrol bowel (BAB) 5 10 10
10 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 10
Jumlah : 75
Interpretasi :
Jika skore kurang dari 60 : memerlukan bantuan pada beberapa aktifitas
Jika skore > 60 - < 90 : memerlukan bantuan minimal/ ringan
Jika skore 90 : mandiri

ALAT BANTU : √ Tidak __ Kruk __ Pispot disamping tempat tidur _____ Tripot
____ Walker ____ Tongkat __ Kursi roda __ Lain- lain, sebutkan___________________
4. NUTRISI DAN METABOLIK
Jenis makanan saat ini (nasi/ bubur/ cair) dan suplemen :
_______________________________________
Diet/makanan pantangan yg dijalani saat ini : √ Tidak ___ Ya Macam :
_______________________
Program diit saat ini : √ Tidak _____ Ya, macam : _______________
Jumlah porsi setiap kali makan: setengah Frekwensi dalam1 hari: 3xsehari
Nafsu makan: √ Normal __Bertambah __Berkurang ___Penurunan sensasi rasa
____Mual __Muntah __Stomatitis
Berat badan saat ini : 52 Kg Tinggi Badan : 163 cm Fluktuasi berat badan 6 bulan terakhir:
√ tidak naik_______Kg ___ naik. _____Kg
Kesukaran menelan: √ Tidak ____Ya, untuk makanan jenis : ____padat ___cairan
Gigi palsu: √ Tidak ___ Ya __ bagian atas ___bagian bawah
Gigi ompong : ___Tidak √Ya ___Bagian atas ___Bagian bawah ___Sebagaian besar
Jumlah cairan/minum : ___< 1 ltr/hri √ 1-2 ltr/ ____ > 2 ltr/hari
Jenis cairan : air putih, susu, teh
Riwayat masalah penyembuhan kulit √ Tidak ada ___Penyembuhan Abnormal __ada ruam
___Kering ___ ada luka/lesi ____Pruritus
Pengkajian Determinan Nutrisi : √ Baik/tdk ada resiko ________ Resiko moderate
_______ Resiko tinggi (lihat lampiran form 1)

5. ELIMINASI
Kebiasaan defekasi (BAB): 1 kali/hari ___ kali/minggu Tgl Defekasi terakhir___________
Pola BAB saat ini : √ dalam batas normal (DBN) ____ Konstipasi ___Diare
___Inkontinensia ___Nyeri ___Keluar darah Warna faeces : kekuningan
Colostomy : √ tidak ___Ya Dapat merawat sendiri Colostomy : ___Ya ___Tidak
Kebiasaan BAK: 3-4 kali/hari Jumlah _____ cc/hari ____Malam sering berkemih
___Kesukaran menahan/beser ___Nyeri/disuri ___Menetes/oliguri ___Anuri
Warna Urin: kekuningan Alat Bantu: ___Folley kateter ____kondom kateter
_____ngompol

6. TIDUR-ISTIRAHAT
Kebiasaan tidur: 4-5 jam/malam hari _____ jam /tidur siang Nyenyak tidur ___Ya √ tidak
Masalah tidur ___Tidak ada √ Ya √ terbangun malam hari ____Sulit tidur/ Insomnia
___Mimpi buruk ___ Nyeri/tdk nyaman √ Gangg. Psikologis, sebutkan : Depresi
7. KOGNITIF-PERSEPTUAL(Berdasarkan obsevasi perawat)
Keadaan mental: ____ stabil ___Afasia ___Sukar bercerita ___Disorientasi √ Kacau mental
___Menyerang/agresif ___Tidak ada respons
Pengkajian emosional : √ ada masalah emosional ____tidak ada masalah (Lihat Lampiran
Form 2) Berbicara: √ Normal ___Bicara tidak jelas ___Berbicara inkoheren
___Tdk dapat berkomunikasi verbal, Bahasa yang dikuasai: ___Indonesia Lain-lain :
_________________________________________________________________________________
Kemampuan memahami: √ Ya ___Tidak
Pengkajian fungsi intelektual dengan menggunakan SPMSQ:
√ Fungsi intelekrual utuh ______Kerusakan intelektual ringan ______Kerusakan intelektual
sedang ______kerusakan intelektual berat (Lihat Lampiran Form 3)
Pengkajian kemampuan kognitif dengan menggunakan MMSE : √ tidak ada gangguan kognitif
______gangguan kognitif sedang _______ gangguan kognitif berat (Lihat Lampiran Form 4 )
Kecemasan: √ Ringan ___Sedang ____Berat (Lihat Lampiran Form 5 )
___Panik Ketakutan : ___Tidak ____Ya ______________________________
Pengkajian Depresi dengan Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage :
_____Tidak ada depresi _____Ada depresi (Lihat Lampiran Form 6 )
Pendengaran: √ DBN ___Terganggu (__Ka __Ki) ___Tuli (___Ka ___Ki)
___Alat Bantu dengar ___Tinitus
Penglihatan: ___DBN √ Kacamata ___Lensa kontak √ Mata kabur √ Kanan √ Kiri
__Buta ___Kanan ___Kiri Vergito: ___Ya ___Tidak
Nyeri: √Tidak ___Ya ___Akut ____Kronis Lokasi Nyeri ___________________
Nyeri berkurang dengan cara :________________________________ _____ Tdk Dapat

8. PERSEPSI DIRI/KONSEP DIRI


Masalah utama sehubungan dengan dirawat di panti :
Adakah ancaman perubahan penampilan/kehilangan anggota badan √ Tidak ___ Ya
Adakah penurunan harga diri : _____Tidak √ Ya
Adakah ancaman kematian : √ Tidak _____Ya
Adakah ancaman terhadap kesembuhan penyakit : √ Tidak _______ Ya
Adakah masalah keuangan : ____Tidak √ Ya

9. POLA KOPING/TOLERANSI STRES


Berdasarkan masalah yang dihadapi diatas (konsep diri) ,Pola koping individual : ___Konstruktif
/efektif √ Tdk efektif ___Tidak mampu
10. SEXSUALITAS/ REPRODUKSI
Periode Menstruasi Terakhir (PMT)_______________Masalah Menstruasi/Hormonal:
√ Tidak ___Ya ________________________Pap Smear Terakhir:_________________
Pemeriksaan Payudara/Testis sendiri ___Ya ___Tidak Gangguan seksual _________
_________________ Penyebab : _______________________________________________

11. PERAN-HUBUNGAN
Peran saat ini yang dijalankan : _________________________________________________
Penampilan peran sehubungan dengan sakit : ___ Tidak ada masalah √ Ada masalah, sebutkan :
merasa bersalah pada anaknya dan menjadi beban bagi anaknya
Sistem pendukung: ___Pasangan(Istri/Suami) √ Saudara/famili ____Orang tua/wali
____ teman dekat ____ tetangga
Interaksi dengan orang lain : √ Baik ___ Ada masalah ___________________________
Menutup diri : √ Tidak ____ Ya ___________________________________________
Mengisolasi diri/diisolasi orang lain : √ Tidak ____ Ya ________________________
Pengkajian fungsi sosial dengan Apgar Keluarga Dengan Lansia : √ Fungsi baik ____
Disfungsi berat _____ Disfungsi sedang(Lihat Lampiran Form 7)

12. NILAI-KEYAKINAN
Agama yang dianut: Islam Pantangan agama:____Tidak ___Ya(sebutkan)__
___________________________________________________________________________
Meminta dikunjungi Rohaniawan: ___Ya √ Tidak
Nilai/keyakinan terhadap penyakit yang diderita : sehat adalah mampu melakukan aktifitas sehari
hari, sakit adalah ketidak mampuan melakukan aktifitas
Distres Spiritual : √ Tidak _____ Ya, sebutkan______________________________________

13. PENGKAJIAN FISIK , DIAGNOSTIK DAN PENGOBATAN


A. KEADAAN UMUM DAN VITAL SIGN
Keadaan umum : ___ Baik √ Lemah/ berbaring di TT Kesadaran : √ CM ___Somnolen
____Apatis ____Coma Suhu 36,2°C Nadi : 82 x/ menit Tekanan darah 120/ 80 mmHg
Nadi: ______ ____Lemah ____Tidak teratur RR 20x/menit

B. PERNAFASAN/SIRKULASI
Kualitas: √ DBN ____Dangkal ___Cepat- dalam ___Cepat dangkal
Batuk: √ Tidak ___Ya Sputum : √ Tidak ada ___Banyak Warna___________
Auskultasi:
Lobus Ka. Atas √ DBN Suara abnormal _______________________________
Lobus Ki. Atas √ DBN Suara abnormal ________________________________
Lobus Ka. Bawah √ DBN Suara abnomal __________________________________
Lobus Ka. Bawah √ DBN Suara abnormal_________________________________
Bunyi jantung : √ DBN ____Bunyi abnormal ________________________________
Pembesaran vena jugularis : √ Tidak ___Ya Edema tungkai :√ Tidak ____Ya
Sebutkan ___________________________________________________________
Nadi kaki kanan (pedalis): __kuat ___lemah ____tak ada
Nadi kaki kiri (pedalis): ___kuat ___lemah ____tak ada

C. METABOLIK- INTEGUMEN

Kulit:
Warna: √ DBN ___Pucat ___Sianosis ___Kuning/ikterik ___Lain-
lain________________________________________________________________
Suhu kulit: √ DBN ___Hangat ___dingin Turgor ___DBN ___Buruk
Edema: √ tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)____________________________
Lesi: √ Tidak ada ___Ya (jelaskan /lokasi) _____________________________
Memar: √ Tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)_____________________________
Kemerahan: √ Tidak ada ___Ya (jelaskan/lokasi)__________________________
Gatal-gatal: √ Yidak ___Ya (jelaskan/ lokasi _____________________________
Terpasang Selang Infus/ cateter : √ Tidak ____Ya _______________________ Mulut:
Gusi: √ DBN ____stomatitis ___perdarahan___________________________
Gigi: √ DBN ___Caries ____Berlobang
Abdomen
Bising usus: √ Ada ___Tidak ada Ascites √ tidak ___Ya
Nyeri tekan : √ Tidak ____Ya Jelaskan _____________________________
Kembung : √ Tidak ____Ya Tearaba massa/tumor : √ Tidak ___Ya
Regio _____________________________________________________________

D. NEURO/SENSORI
Pupil: √ Sama __Tidak sama ____ Kiri: ___Kanan: ____Ki dan Ka
Reaksi terhadap cahaya
Kiri: √ Ya ___Tidak/Sebutkan_________
Kanan: √ Ya ___Tidak sebutkan________________________________
Keseimbangan:
1) skore 25, kesimpulan √ baik _______Kurang
2) Kecepatan berjalan : skore 25, kesimpulan : √ baik ____cukup ____ kurang
____ tidak mampu (Lihat Lampiran Form 8 )
Genggaman tangan: √ Sama Kuat ___Lemah/Paralisis ( ___Ka ___Ki)
Otot kaki: √ Sama Kuat ___Lemah paralysis (___Ka ___Ki)
Parastesia/kesemutan : ____Tidak ____Ya Sebutkan ___________________
Anastesia : √ Tidak _____Ya Sebutkan _________________________

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Jenis Hb GDP/GD 2 HDL/ Uric Ureum Widal Lain-2 Lain-2
Jam PP LDL/VLDL Acid ……… ………..
Hasil
Tgl
2. Foto Rontgen :
3. ECG :
4. USG :
5. Lain-lain :

F. DAFTAR PENGOBATAN SEKARANG (diresepkan)

Nama Obat Dosis Cara pemberian

NAMA PERAWAT: Muhamad Zaki F TANDA TANGAN : _________________


JABATAN :Mahasiswa TANGGAL : 28 Desember 2020
Lampiran Form 1 :
Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:
No Indicators score
1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan jumlah dan jenis 2
makanan yang dikonsumsi
2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman beralkohol setiap harinya 2
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak dapat makan 2
makanan yang keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan 4
7. Lebih sering makan sendirian 1
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali atau lebih setiap 1
harinya
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan terakhir 2
10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk belanja, memasak 2
atau makan sendiri
Total score

American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory
Gerontological Nursing, 2001

Interpretations:
0 – 2 : Good 3 – 5 : Moderate nutritional risk6 ≥: High nutritional risk

Lampiran Form 2
1. Pengkajian Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
(1) Apakah klien mengalami susah tidur
(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Apakah klien murung atau menangis sendiri
(4) Apakah klien sering was-was atau kuatir

Lanjutkan pertanyaan tahap 2 jika jawaban ya 1 atau lebih

Pertanyaan tahap 2
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
(4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
(5) Cenderung mengurung diri

Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya, maka


masalah emosional ada atau ada gangguan emosional

Gangguan emosional
Kesimpulan : Gangguan Emosional Depresi
(Depkes RI, 2004)
Lampiran FORM 3

2. Pengkajian Tingkat kerusakan intelektual


Dengan menggunakan SPMSQ (short portable mental status quesioner).
Ajukan beberapa pertanyaan pada daftar dibawah ini :

Benar Salah Nomor Pertanyaan


√ 1 Tanggal berapa hari ini ?
√ 2 Hari apa sekarang ?
√ 3 Apa nama tempat ini ?
√ 4 Dimana alamat anda ?
√ 5 Berapa umur anda ?
√ 6 Kapan anda lahir ?
√ 7 Siapa presiden Indonesia ?
√ 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 9 Siapa nama ibu anda ?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, secara
menurun
JUMLAH
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Kesimpulan : Fungsi intelektual utuh

Lampiran FORM 4
3. IDENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF
Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)

No Aspek Nilai Nilai Kriteria


Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2020 Hari : senin
Musim : hujan Bulan : desember
Tanggal : 28 desember 2020
2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?
Negara: indonesia Panti : sosial
Propinsi: jawa timur Wisma : tresna werdha
Kabupaten/kota :tulungagung
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja, kertas),
kemudia ditanyakan kepada klien, menjawab :
1) Kursi 2). Meja 3). Kertas
4 Perhatian 5 1 Meminta klien berhitung mulai dari 100 kemudia kurangi
dan 7 sampai 5 tingkat.
kalkulasi Jawaban :
1). 93 2). 86 3). 79 4). 72 5). 65

5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada poin ke-
2 (tiap poin nilai 1)

6 Bahasa 9 9 Menanyakan pada klien tentang benda (sambil


menunjukan benda tersebut).
1). ...................................
2). ...................................
3). Minta klien untuk mengulangi kata berkut :
“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )
Klien menjawab :

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri


3 langkah.
4). Ambil kertas ditangan anda
5). Lipat dua
6). Taruh dilantai.
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila aktifitas
sesuai perintah nilai satu poin.
7). “Tutup mata anda”
8). Perintahkan kepada klien untuk menulis kalimat dan
9). Menyalin gambar 2 segi lima yang saling bertumpuk

Total nilai 30 26

Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan : tidak ada gangguan kognitif

Lampiran Form 5
Pengkajian Kecemasan (Geriatric Anxiety Scale)
Nilai Keterangan
No Pertanyaan Tidak Pernah Jarang Sering
Pernah (1) (2) (3)
(0)
1. Apakah Anda merasa jantung √
berdebar kencang dan kuat?
2. Apakah nafas Anda pendek? √
3. Apakah Anda mengalami gangguan √
pencernaan?
4. Apakah Anda merasa seperti hal √
yang tidak nyata atau diluar diri
Anda sendiri?
5. Apakah Anda merasa seperti √
kehilangan kontrol?
6. Apakah Anda takut dihakimi oleh √
orang lain?
7. Apakah Anda malu/takut √
dipermalukan?
8. Apakah Anda sulit untuk tidur? √
9. Apakah Anda kesulitan untuk tetap √
tertidur/tidak nyenyak?
10. Apakah Anda mudah tersinggung? √
11. Apakah Anda mudah marah? √
12. Apakah Anda mengalami kesulitan √
berkonsentrasi?
13. Apakah Anda mudah terkejut? √
14. Apakah Anda kurang tertarik dalam √
melakukan sesuatu yang Anda
senangi?
15. Apakah Anda merasa terpisah atau √
terisolasi dari orang lain
16. Apakah Anda merasa seperti √
pusing/bingung?
17. Apakah Anda sulit untuk duduk √
diam?
18. Apakah Anda merasa terlalu √
khawatir?
19. Apakah Anda tidak bisa √
mengendalikan kecemasan Anda?
20. Apakah Anda merasa gelisah, √
tegang?
21. Apakah Anda merasa lelah? √
22. Apakah Anda merasa otot-otot √
tegang?
23. Apakah Anda mengalami sakit √
punggung, sakit leher, atau otot
kram?
24. Apakah Anda merasa hidup Anda √
tidak terkontrol?
25. Apakah Anda merasa sesuatu yang √
menakutkan akan terjadi?

Jawaban dengan rentang dari 0 (tidak sama sekali) hingga 3 (sering). Adapun cara penilaiannya
adalah dengan sistem skoring tersebut yaitu:
Nilai 0 = Tidak pernah sama sekali, Nilai 1 = Pernah, Nilai 2 = Jarang, Nilai 3 = Sering

Rentang hasil skor dari 0 hingga 75, semakin tinggi skor mengindikasikan semakin level kecemasan
tertinggi.
Nilai 0-18 : level minimal dari kecemasan
Nilai 19-37 : kecemasan ringan
Nilai 38-55 : kecemasan sedang
Nilai 56-75 : kecemasan berat
Lampiran Form 6

Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 1
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 1
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 0
sesuatu hal
10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 1
.
11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 1
.
12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
.
13 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 1
.
14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
.
15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 1
.
Jumlah 7
Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing,
2006

Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
Lampiran Form 7:
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia

N URAIAN FUNGSI SKORE


O
1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman- ADAPTATION 1
teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)saya PARTNERSHIP 1
membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan
masalah dengan saya
3. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya GROWTH 2
menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas / arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya AFFECTION 2
mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi
saya seperti marah, sedih/mencintai
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya RESOLVE 2
meneyediakan waktu bersama-sama
Kategori Skor: TOTAL 8
Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab:
1). Selalu : skore 22). Kadang-kadang : 1 3). Hampir tidak
pernah : skore 0
Intepretasi:
< 3 = Disfungsi berat
4 - 6 = Disfungsi sedang
> 6 = Fungsi baik
Smilkstein, 1978 dalam Gerontologic Nursing and health aging 2005
Lampiran Form 8:
Pengkajian Keseimbangan

No INSTRUKSI PENILAIAN (TINETTI BALANCE) Skor


1. Posisi Duduk
a. Belajar atau slide di kursi 0
b. Stabil dan aman 1
2. Berdiri dari kursi
a. Tidak mampu, bila tanpa bantuan 0
b. Mampu, tapi menggunakan kekuatan lengan 1
c. Mampu berdiri spontan, tanpa menggunakan lengan 2
3. Usaha untuk berdiri
a. Tidak mampu, bila tanpa bantuan 0
b. Mampu, tapi lebih dari 1 upaya 1
c. Mampu dalam satu kali upaya 2
4. Berdiri dari kursi (segera dalam 5 detik pertama)
a. Tidak kokoh (Goyah, terhuyun-huyun, tidak stabil) 0
b. Kokoh, tapi dengan alat bantu (walker atau tongkat, pegangan sesuatu) 1
c. Berdiri tegak, kaki rapat tanpa alat bantu/pegangan 2
5. Keseimbangan berdiri
a. Tidak kokoh (Goyah, tidak stabil) 0
b. Berdiri dengan kaki melebar (jarak antara kedua kaki > 4 inci) atau 1
menggunakan alat bantu (walker atau tongkat, pegangan sesuatu)
c. Berdiri tegak, jarak kaki berdekatan, tanpa alat bantu/pegangan 2
6. Subyek dalam posisi maksimum dengan kaki sedekat mungkin, kemudian
pemeriksa mendorong perlahan tulang dada subyek 3x dengan telapak tangan
a. Mulai terjatuh 0
b. Goyah/Sempoyongan, tapi dapat mengendalikan diri 1
c. Kokoh berdiri (stabil) 2
7. Berdiri dengan mata tertutup (dengan posisi seperti no. 6)
a. Tidak kokoh (goyah, sempoyongan) 0
b. Berdiri kokoh (stabil) 1
8. 8.1 Berbalik 360°
a. Tidak mampu melanjutkan langkah (berputar) 0
b. Dapat melanjutkan langkah (berputar) 1
8.2 Berbalik 360°
c. Tidak kokoh (goyah, sempoyongan) 0
d. Berdiri kokoh (stabil) 1
9. Duduk ke kursi
a. Tidak aman (kesalahan mempersepsikan jarak, langsung menjatuhkan diri 0
ke kursi) 1
b. Menggunakan kekuatan lengan atas, tidak secara perlahan 2
c. Aman, gerakan perlahan-lahan
10. Melakukan perintah untuk berjalan
a. Ragu-ragu, mencari objek untuk dukungan 0
b. Tidak ragu-ragu, mantap, aman 1
11. 11.1. Ketinggian kaki saat melangkah
a. Kaki kanan:
 Kenaikan tidak konstan, menyeret, atau mengangkat kaki terlalu 0
tinggi > 5 cm
 Konstan dan tinggi langkah normal 1
b. Kaki kiri:
 Kenaikan tidak konstan, menyeret, atau mengangkat kaki terlalu
tinggi > 5 cm 0
 Konstan dan tinggi langkah normal
11.2. Panjang langkah kaki: 1
a. Kaki kanan
 Langkah pendek tidak melewati kaki kiri
 Melewati kaki kiri 0
b. Kaki kiri 1
 Langkah pendek tidak melewati kaki kanan
0
 Melewati kaki kanan
1
12. Kesimetrisan langkah
a. Panjang langkah kaki kanan dan kaki kiri tidak sama 0
b. Panjang langkah kaki kanan dan kaki kiri sama 1
13. Kontinuitas langkah kaki
a. Menghentikan langkah kaki diantara langkah (langkah-behenti-langkah) 0
b. Langkah terus-menerus/berkesinambungan 1
14. Berjalan pada jalur yang ditentukan atau koridor
a. Penyimpangan jalur yang terlalu jauh 0
b. Penyimpangan jalur ringan/sedang/butuh alat bantu 1
c. Berjalan lurus sesuai jalur tanpa alat bantu 2
15. Sikap tubuh saat berdiri:
a. Terhuyun-huyun, butuh alat bantu 0
b. Tidak terhuyun-huyun, tapi lutut fleksi/kedua tangan dilebarkan 1
c. Tubuh stabil, tanpa lutut fleksi dan meregangkan tangan 2
16. Sikap berjalan
a. Tumit tidak menempel lantai sepenuhnya 0
b. Tumit menyentuh lantai 1
TOTAL SKOR 12

SKOR MAKSIMAL 28
Tinetti Balance and Tenetti Gait (1993, dalam Gerontological Nursing, 2006

Intepretasi:
≤ 18 = resiko jatuh tinggi
19-23 = resiko jatuh sedang
≥24 = resiko jatuh rendah

PENGKAJIAN FOKUS
Tanggal/ Data Fokus Masalah
Nama Perawat
28 Desember S: Klien mengatakan tidak berguna dan Harga Diri Rendah Kronis
2020/Zaki merasa bersalah kepada anaknya
karena semenjak ia bangkrut anaknya
yang menanggung semua
kebutuhannya selain itu ia juga
merasa bersalah kepada almarhum
istrinya karena dulu sering
menghamburkan uang untuk
kepentingan pribadinya. Hal tersebut
telah dirasakan klien dari 5 tahun yang
lalu
O: Klien diindkasikan mengalami depresi
dilihat dari data skor
28 Desember S: Klien hanya dapat tidur 4-5 jam karena Gannguan Pola Tidur
2020/Zaki susah memejamkan mata dan terkadang
teringat dengan anaknya yang menderita
akibat dirinya
O: Klien tampak lesu dan tampak adanya
kantung mata

Lampiran: ANALISA DATA


Identifikasi masalah/diagnosa keperawatan yang muncul, dengan membuat bagan Pohon
masalah:

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Klien : Tn.A
Ruang :
Diagnosa Tujuan Kriteria
Keperawatan Hasil Intervensi
/Masalah
Kolaboratif
Harga Diri Setelah dilakukan  Perasaan Observasi :
Rendah intervensi selama 2x24 bersalah Monitor verbalisasi yang
Kronis jam maka tingkat harga menurun merendahkan diri sendiri
diri rendah membaik  Perasaan Monitor tingkat harga diri setiap
tidak mampu waktu sesuai kebutuhan
melakukan Teraupetik :
apapun Motivasi terlibat verbalisasi positif
menurun untuk diri sendiri
 Perasaan Diskusiskan pernyataan tentang
malu harga diri
menurun Diskusikan pengalaman yang

 Meremehkan meningkatkan harga diri


kemampuan Diskusikan persepsi negative diri
mengatasi Diskusikan alas an mengkritik diri

masalah atau rasa bersalah

menurun Edukasi :
Latih meningkatkan kepercayaan
pada kemampuan dalam menangani
situasi
Latih pernyataan atau kemampuan
positif diri

Gangguan Setelah dilakukan  Keluhan Observasi


pola tidur intervensi keperawatan sulit tidur Identifikasi pola aktivitas dan tidur
selama 2x24 jam maka meningkat Identifikasi factor pengganggu tidur
 Keluhan Identifikasi obat tidur yang
sering dikonsumsi
terjaga Terapeutik
meningkat Fasilitasi menghilangkan stress
 Keluhan sebelum tidur
tidak puas Terapkan jadwal tidur rutin
tidur Lakukan prosedur untuk
meningkat meningkatkan kenyamanan
Edukasi
 Keluhan Jelaskan pentinngnya tidut cukup
pola tidur selama sakit
berubah Anjurkan menepati kebiasaan waktu
meningkat tidur
 Keluhan Anjurkan menggunakan obat tidur
istirahat yang tidak mengandung supresor
tidak cukup terhadap tidur REM
meningkat Ajarkan relaksasi otot autogenic atau
cara nonfarmakologi lainnya

FORMAT TINDAKAN ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Klien : Tn. A
Ruang :
Diagnosa Tgl/Inisial
Keperawatan/ Perawat Implementasi
Masalah
Kolaboratif
Harga Diri 28 Desember 2020 1. Memonitor verbalisasi yang merendahkan diri
Rendah Kronis sendiri
2. Memonitor tingkat harga diri setiap waktu sesuai
kebutuhan
3. Memotivasi terlibat verbalisasi positif untuk diri
sendiri
4. Mendiskusiskan pernyataan tentang harga diri
5. Mendiskusikan pengalaman yang meningkatkan
harga diri
6. Mendiskusikan persepsi negative diri
7. Mendiskusikan alas an mengkritik diri atau rasa
bersalah
8. Melatih meningkatkan kepercayaan pada
kemampuan dalam menangani situasi
9. Melatih pernyataan atau kemampuan positif diri
Gangguan pola 28 Desember 2020 1. Mengkaji pola aktivitas dan tidur, dengan
tidur memberikan pertanyaan tentang pola aktivitas dan
tidur
2. Mengidentifikasi factor pengganggu tidur, dengan
memberikan pertanyaan tentang factor
pengganggu tidur
3. Mengidentifikasi obat tidur yang dikonsumsi,
dengan memberikan pertanyaan tentang obat tidur
yang dikonsumsi
4. Memberikan fasilitas menghilangkan stress
sebelum tidur
5. Menerapkan jadwal tidur rutin
6. Melakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan, seperti memberi pijatan atau terapi
akupuntur
7. Memjelaskan pentinngnya tidut cukup selama
sakit, dengan memberikan penyuluhan
8. Menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
9. Menganjurkan menggunakan obat tidur yang tidak
mengandung supresor terhadap tidur REM
10. Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara
nonfarmakologi lainnya

CATATAN KEMAJUAN KEPERAWATAN (SOAPIE)


Nama Klien : Tn.A
Ruang :
Nama/Tanda
Tanggal, /Jam/ CATATAN Tangan Perawat
Diagnosa
Keperawatan
28 Desember 2020 S : Klien mengatakan masih merasa bersalah Zaki
13.00
kepada anaknya karena menjadi beban untuk
Harga Diri Rendah
Kronis anaknya. Klien masih merasa putus asa dan
tidak berdaya, tidak berharga, tidak ada
harapan
O : Klien tampak lesu. Klien sering menyalahkan
dirinya sendiri
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

28 Desember 2020 S : Klien susah tidur pada malam hari. Klien tidur Zaki
13.00 tidak pulas dan sering terbangun pada malam
Gangguan Pola hari. Klien tidak pernah dan sulit tidur siang.
Tidur Klien sering merasa malas karena kurang tidur
O : Tampak lingkaran hitam dibawah mata. Wajah
tampak lesu dan kelelahan. Kurang konsentrasi
A : Malah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai