Anda di halaman 1dari 19

WAHAM

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing : Evi Tunjung F, S.Kep, Ners, M.Kep, SpKepJ

Disusun oleh kelompok 3

1. Bagus Putra Mahardika ( A1R18004 )


2. Ita Patmawati ( A1R18014 )
3. Mariska Dwi Noviyanti ( A1R18020 )
4. Muhamad Zaki Fathuriza ( A1R18023 )
5. Siti Linasriyah ( A1R18028 )

Semester 5
D3 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung
Tahun Pelajaran 2020 / 2021
KELOMPOK 3
WAHAM (D.0105)

5.1 Konsep Dasar


Waham adalah keyakinan yang keliru tentang isi pikiran yang dipertahankan secara kuat
atau terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.
Kategori : Psikologis
Subkategori : Integritas Ego

5.2 Penyebab
1. Faktor biologis : kelainan genetik/keturunan, kelainan genetik/keturunan, kelainan
neurologis (misal : gangguan sitemik limbik, gangguan ganglia basalis, tumor otak)
2. Faktor psikodimanik (mis, isolasi sosial, hipersensitif)
3. Maladaptasi
4. Stres berlebihan

5.3 Tanda dan Gejala


5.3.1 Tanda dan Gejala Mayor
Tabel 2.1 Tanda Gejala Mayor pada Waham
Subjektif Objektif
1. Mengungkapkan isi waham 1. Menunjukkan perilaku sesuai isi
waham
2. Isi pikir tidak sesuai realitas
3. Isi pembicaraan sulit dimengerti

(SDKI,2016)

5.3.2 Tanda dan Gejala Minor


Tabel 2.2 Tanda Gejala Minor pada Waham
Subjektif Objektif
1. Merasa sulit berkonsentrasi 1. Curiga Berlebihan
2. Merasa khawatir 2. Waspada berlebihan
3. Bicara berlebihan
4. Sikap menentang atau
permusuhan
5. Wajah tegang
6. Pola tidur berubah
7. Tidak mampu mengambil
keputusan
8. Flight of idea
9. Produktifitas kerja menurun
10. Tidak mampu merawat diri
11. Menarik diri

(SDKI,2016)

5.4 Kondisi Klinis


1. Skizofrenia
2. Gangguan sistem limbik
3. Gangguan ganglia basalis
4. Tumor otak
5. Depresi

5.5 Luaran
5.5.1 Luaran Utama
Tabel 2.3 Luaran Utama pada Waham
No Kode Label Luaran Definisi Kriteria Hasil
Luaran Ekspektasi
1 L.09090 Status Keyakinan 1. Produktivitas
Orientasi yang sesuai meningkat
(membaik) dengan 2. Verbalisasi waham
kenyataan menurun
3. Perilaku waham
menueun
4. Khawatir menurun
5. Curiga menuerun
6. Sikap bermusuhan
menurun
7. Tegang menurun
8. Menarik diri
menurun
9. Perilaku sesuai
realita membeik
10. Isi piker sesuai
realita membaik
11. Pembicaraan
membaik
12. Konsentrasi
membaik
13. Pola tidur
membaik
14. Kemampuan
mengambil
keputusan
membaik
15. Proses piker
membaik
16. Perawatan diri
membaik
(SLKI,2018)
5.5.2 Luaran Tambahan
Tabel 2.4 Luaran Tambahan pada Waham
No Kode Label Luaran Definisi Kriteria Hasil
Luaran Ekspektasi
1 L.09078 Kontrol pikir Kemampuan 1. Kemampuan
(meningkat) seseorang mengenali
mengendalikan halusinasi dan
diri dari delusi meningkat
gangguan 2. Kemampuan
persepsi sensori, menahan diri
proses piker da mengikuti
nisi pikir halusinasi dan
delusi meningkat
3. Kemampuan
memonitor
frekuensi
halusinasi dan
delusi meningkat
4. Kemampuan
menjelaskan isi
halusinasi dan
delusi meningkat
5. Melaporkan
penurunan
halusinasi dan
delusi meningkat
6. Validasi meningkat
7. Kemampuan
berinteraksi
meningkat
8. Kemampuan
memahami ide
orang lain
meningkat
9. Kesesuaian efek
membaik
10. Memandang
lingkungan secara
akurat membaik
11. Menunjukan pola
berfikir yang logis
membaik
12. Menunjukan
pemikiran yang
berdasarkan
kenyataan
membaik
13. Mrnunjukan isi
piker positif
membaik
2 L.09081 Orientasi Kemampuan 1. Identifikasi diri
kognitif mengidentifikasi sendiri meningkat
(meningkat) orang, tempat 2. Identifikasi orang
dan waktu lain meningkat
secara akurat 3. Identifikasi tempat
saat ini meningkat
4. Identifikasi hari
meningkat
5. Identifikasi bulan
meningkat
6. Identifikasi tahun
meningkat
7. Identifikasi
peristiwa penting
meningkat
3 L.09084 Psikospiritual Kenyamanan 1. Keyakinan
(membaik) psikososial meningkat
terkait konsep 2. Harapan
diri, meningkat
kesejahteraan 3. Konsep diri
emosional, meningkat
sumber 4. Citra diri
inspirasi, serta meningkat
makna dan 5. Perasaan tenang
tujuan hidup meningkat
seseorang 6. Verbalisasi
optimism
meningkat
7. Penetapan tujuan
meningkat
8. Kemampuan
memaknai hidup
meningkat
9. Kegelisahan
menurun
10. Depresi menurun
11. Perasaan takut
menurun
12. Perasaan
pengabaian
spiritual menurun
13. Pikiran bunuh diri
menurun
4 L.09086 Status kognitif Kemampuan 1. Komunikasi jelas
(meningkat) melakukan sesuai usia
proses mental meningkat
yang kompleks 2. Pemahaman
makna situasi
meningkat
3. Kemampuan
membuat
keputusan
meningkat
4. Perhatian
meningkat
5. Konsentrasi
meningkat
6. Orientasi kognitif
meningkat
7. Memori segara
meningkat
8. Memori saat ini
meningkat
9. Memori jangka
panjang
meningkat
10. Proses informasi
meningkat
11. Pertimbangkan
alternatif saat
memutuskan
meningkat
12. Kemampuan
berhitung
meningkat
5 L.09091 Status spiritual Keyakinan atau 1. Verbalisasi makna
(membaik) system nilai dan tujuan hidup
berupa meningkat
kemampuan 2. Verbalisasi
merasakan kepuasan terhadap
makna dan makna hidup
tujuan hidup meningkat
melalui 3. Verbalisasi
hubungan diri, perasaan
orang lain, keberdayaan
lingkungan atau meningkat
Tuhan 4. Verbalisasi
perasaan tenang
meningkat
5. Verbalisasi
penerimaan
meningkat
6. Verbalisasi
percaya pada
orang lain
meningkat
7. Perilaku marah
pada Tuhan
menurun
8. Verbalisasi
perasaan bersalah
menurun
9. Verbalisasi
perasaan asing
menurun
10. Verbalisasi
perasaan
diabaikan
menurun
11. Verbalisasi
menyalahkan diri
sendiri menurun
12. Mimpi buruk
menurun
13. Perasaan takut
menurun
14. Penghindaran
aktivitas, tempat,
orang terkait
trauma menurun
15. Kewaspadaan
berlebih menurun
16. Perilaku merusak
diri menurun
17. Kemampuan
beribadah
membaik
18. Interaksi dengan
orang
terdekat/pemimpin
spiritual membaik
19. Koping membaik
20. Memori membaik
21. Interpretasi
realitas membaik
6 L.09092 Tingkat agitasi Manifestasi 1. Kegelisahan
(menurun) fisiologis dan menurun
perilaku akibat 2. Frustasi menurun
stres atau 3. Sifat lekas marah
pemicu menurun
biokimia 4. Tidak mampu
menahan diri
menurun
5. Mondar-mandir
menurun
6. Pergerakan
berulang menurun
7. Ketidakmampuan
untuk tetap duduk
menurun
8. Menolak bantuan
menurun
9. Memukul
menurun
10. Menendang
menurun
11. Melempar
menurun
12. Meludah menurun
13. Menggigit
menurun
14. Memaki menurun
15. Ungkapan yang
tidak tepat
menurun
16. Isyarat tidak
pantas menurun
17. Emosi membaik
18. Status hidrasi
membaik
19. Tekanan darah
membaik
20. Nadi radial
membaik
21. Tidur membaik
7 L.09094 Tingkat Respons 1. Verbalisasi
berduka psikososial yang menerima
(membaik) ditujukan akibat kehilangan
kehilangan menurun
(orang, objek, 2. Verbalisasi
fungsi, status, harapan menurun
bagian tubuh 3. Verbalisasi
atau hubungan) perasaan berguna
menurun
4. Verbalisasi
perasaan sedih
menurun
5. Verbalisasi
perasaan bersalah
atau menyalahkan
orang lain
menurun
6. Menangis
menurun
7. Verbalisasi mimpi
buruk menurun
8. Fobia menurun
9. Marah menurun
10. Panik menurun
11. Pola tidur
membaik
12. Konsentrasi
membaik
13. Imunitas membaik
8 L.09097 Tingkat Perasaan sedih 1. Minat beraktivitas
depresi yang berdampak meningkat
(menurun) negatif pada 2. Aktivitas sehari-
pikiran, hari meningkat
tindakan, 3. Konsentrasi
perasaan dan meningkat
kesehatan 4. Harga diri
meningkat
5. Kebersihan diri
meningkat
6. Perasaan tidak
berharga menurun
7. Sedih menurun
8. Putus asa menurun
9. Peristiwa negatif
menurun
10. Perasaan bersalah
menurun
11. Keletihan
menurun
12. Pikiran
mencederai diri
menurun
13. Pikiran bunuh diri
menurun
14. Bimbang menurun
15. Menangis
menurun
16. Marah menurun
17. Penyalahgunaan
zat menurun
18. Penyalahgunaan
alkohol menurun
19. Berat badan
membaik
20. Nafsu makan
membaik
21. Pola tidur
membaik
22. Libido membaik
(SLKI,2018)

5.6 Intervensi
5.6.1 Intervensi Utama
Tabel 2.5 Intervensi Utama pada Waham
No Kode Label Definisi Tindakan
Intervensi Intervensi
1 1.09295 Manajeme Mengidentifikasi Observasi
n waham dan mengelola  Monitor waham yang
kenyamanan, isinya membahayakan
keamanan, dan diri sendiri, orang
orientasi realitas lain, dan lingkungan
paien yang  Monitor efek
mengalami terapeutik dan efek
keyakinan yang samping obat
kliru dan Terapeutik
menetap yang  Bina hubungan
sedikit atau interpersonal saling
sama sekali percaya
tidak berdasar  Tunjukan sikap tidak
pada kenyataan. menghakimi secara
konsisten
 Diskusikan waham
dengan berfokus pada
perasaan yang
mendasari waham
( "anda terlihat
terlihat seperti sedang
merasa ketakutan")
 Hindari perdebatan
tentang keyakinan
yang keliru, nyatakan
keraguan sesuai fakta
 Hindari memperkuat
gagasan waham
 Sediakan lingkungan
aman dan nyaman
 Berikan aktivitas
rekreasi dan
pengalihan sesuai
kebutuhan
 Lakukan intervensi
pengontrolan perilaku
waham (mis. limit
setting, pembatasan
wilayah, pengekangan
fisik, atau seklusi)
Edukasi
 Anjurkan
mengungkapkan dan
memvalidasi waham (
uji realitas) dengan
orang yang dipercaya
( pemberi
asuhan/keluarga )
 Anjurkan melakukan
rutinitas harian secara
konsisten
 Latih manajemen
stress
 Jelaskan tentang
waham serta penyakit
terkait (mis. delirium,
skizofrenia, atau
depresi), cara
mengatasi dan obat
yang diberikan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat, sesuai indikasi

2 1.09297 Orientasi Meningkatkan Observasi


Realita kesadaran  Monitor perubahan
terhadap orientasi
identitas diri,  Monitor perubahan
waktu,dan kognitif dan perilaku
lingkungan Terapeutik
 Perkenalkan nama
saat memulai interaksi
 Orientasikan orang,
tempat, dan waktu
 Hadirkan realita (mis.
beri penjelasan
alternatif, hindari
perdebatan)
 Sediakan lingkungan
dan rutinitas secara
konsisten
 Atur stimulus
sensorik dan
lingkungan (mis.
tanda, gambar, warna)
 Libatkan dalam terapi
kelompok orientasi
 Berikan waktu
istirahat dan tidur
yang cukup, sesuai
kebutuhan
 Fasilitasi akses
informasi (mis.
televisi, surat kabar,
radio), jika perlu
Edukasi
 Anjurkan perawatan
diri secara mandiri
 Anjurkan penggunaan
alat bantu ( mis.
Kacamata, alat bantu
dengar, gigi palsu)
 Ajarkan keluarga
dalam perawatan
orientasi realita
(SIKI,2018)
5.6.2 Intervensi Pendukung
Tabel 2.6 Intervensi Pendukung pada Waham
No Kode Label Definisi Tindakan
Intervensi Intervensi
1 1.09289 Manajemen Mengidentifikasi Observasi
Mood dan mengelola  Identifikasi mood
keselamatan, ( mis, tanda, gejala,
stabilisasi, riwayat penyakit)
pemulihan, dan  Identifikasi risiko
perawatan keselamatan diri atau
gangguan mood orang lain
( keadaan  Monitor fungsi kognitif
emosional yang (mis. konsentrasi,
bersifat memori, kemampuan
sementara ) membuat keputusan)
 Monitor aktivitas dan
tingkat stimulasi
lingkungan
Terapeutik
 Fasilitas pengisian
kuesioner self-report
( mis, Beck Depression
Inventory, skala status
fungsional, jika perlu
 Berikan kesempatan
untuk menyampaikan
perasaan dengan cara
yang tepat ( mis,
sandsack, terapi seni,
aktivitas fisik)
Edukasi
 Jelaskan tentang
gangguan mood dan
penanganannya
 Anjurkan berperan
aktif dalam pengobatan
dan rehabilitasi, jika
perlu
 Anjurkan rawat inap
sesuai indikasi (mis.
risiko keselamatan,
defisit perawatan diri,
soaial)
 Ajarkan mengenali
pemicu gangguan
mood (mis. Situasi
stres, masalah fisik)
 Ajarkan memonitor
mood secara mandiri
(mis. skala tingkat 1-
10, membuat jurnal)
 Ajarkan keterampilan
kopong dan
penyelesaian masalah
baru
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat, jika perlu
 Rujuk untuk
psikoterapi ( mis,
perilaku, hubungan
interpersonal, keluarga,
kelompok) jika perlu
2 1.13484 Modifikasi Mengubah Observasi
perilaku pengembangan  Identifikasi penyebab
keterampila atau peningkatan kurangnya
n sosial keterampilan keterampilan sosial
sosial  Identifikasi fokus
interpersonal pelatihan keterampilan
sosial
Terapeutik
 Motivasi untuk berlatih
keterampilan sosial
 Beri umpan baik positif
( mis, pujian atau
penghargaan) terhadap
kemampuan sosialisasi
 Libatkan keluarga
selama latihan
keterampilan sosial,
jika perlu
Edukasi
 Jelaskan tujuan melatih
keterampilan sosial
 Jelaskan respons dan
konsekuensi
keterampilan sosial
 Anjurkan
mengungkapkan
perasaan akibat
masalah yang dialami
 Anjurkan
mengevaluasi
pencapaian setiap
interaksi
 Edukasi keluarga untuk
dukungan ketrampilan
sosial
 Latih keterampilan
sosial secara bertahap

3 1.13486 Pencegahan Mengidentifikasi Observasi


Waham dan menurunkan  Identifikasi kesehatan
risiko atau mental dan fisik
komplikasi  Identifikasi riwayat
keyakinan perawatan dan
terhadap pengobatan
kesimpulan yang
keliru tentang sebelumnya
realitas ekstetnal  Identifikasi latar
belakang budaya yang
dapat mempengaruhi
kesehatan mental
 Identifikasi pemicu
terjadinya waham (mis.
stres, ansietas)
 Identifikasi tujuan dan
atau kebutuhan waham
 Monitor pemulihan dan
kepatuhan pengobatan
 Monitor kesehatan
fisik (mis. berat badan,
TTV)
 Monitor frekuensi dan
intensitas waham setiap
hari
Terapeutik
 Yakinkan pasien
berada dalam
lingkungan yang aman
 Validasi setiap
keyakinan yang keliru
 Fasilitasi pemenuhan
kebutuhan waham
 Motivasi
mendiskusikan pikiran
atau penalaran waham
Edukasi
 Informasikan bahwa
perawat tidak
menceritakan waham
pasien kepada orang
lain
 Latih kemampuan
pemenuhan kebutuhan
waham yang tidak
terpenuhi ( mis, latihan
perilaku pikiran,
asertif)
 Latih mengontrol
pikiran (mis. teknik
distraksi pikiran)
 Ajarkan keluarga
dalam penanganan
waham di rumah
 Ajarkan pasien dan
keluarga untuk kontrol
secara teratur
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
psikofarmaka, jika
perlu
4 1.13488 Promosi Meningkatkan Observasi
dukungan partisipasi  Identifikasi sumber
keluarga anggota daya fisik, emosional,
keluarga dalam dan pendidikan
perawatan keluarga
emosional dan  Identifikasi kebutuhan
fisik dan harapan anggota
keluarga
 Identifikasi persepsi
tentang situasi, pemicu
kejadian, perasaan dan
perilaku pasien
 Identifikasi stresor
situasional anggota
keluarga lainnya
 Identifikasi gejala fisik
akibat stres (mis. mual,
muntah,
ketidakmampuan)
Terapeutik
 Sediakan lingkungan
yang aman
 Fasilitas program
perawatan dan
pengobatan yang
dijalani anggota
keluarga
 Diskusikan anggota
keluarga yang akan
dilibatkan dalam
perawatan
 Diskusikan
kemampuan dan
perencanaan keluarga
dalam perawatan
 Diskusikan jenis
perawatan di rumah
 Diskusikan cara
mengatasi kesulitan
dalam perawatan
 Dukung anggota
keluarga untuk
menjaga atau
mempertahankan
hubungan keluarga
 Hargai keputusan yang
dibutuhkan keluarga
 Hargai mekanisme
perawatan yang
digunakan keluarga
Edukasi
 Jelaskan kepada
keluarga tentang
perawatan dan
pengobatan yang
dijalani pasien
 Anjurkan keluarga
bersikap asertif
 Anjurkan
meningkatkan aspek
positif dari situasi yang
dijalani pasien
5 1.09288 Manajemen Mengidentifikasi Observasi
Halusinasi dan mengelola  Monitor perilaku yang
peningkatan mengindikasi
keamanan, halusinasi
kenyamanan dan  Monitor dan sesuaikan
orientasi realita tingkat aktivitas dan
stimulasi lingkungan
 Monitor isi halusinasi
(mis. kekerasan atau
membahayakan diri)
Terapeutik
 Pertahanankan
lingkungan yang aman
 Lakukan tindakan
keselamatan ketika
tidak dapat mengontrol
perilaku (mis. limit
setting, pembatasan
wilayah, pengekangan
fisik)
 Diskusikan perasaan
dan respons terhadap
halusinasi
 Hindari perdebatan
tentang validitas
halusinasi
Edukasi
 Anjurkan memonitor
sendiri situasi
terjadinya halusinasi
 Anjurkan bicara pada
orang yang percaya
untuk memberi
dukungan dan umpan
balik korektif terhadap
halusinasi
 Anjurkan melakukan
distraksi (mis.
mendengarkan musik,
melakukan aktivitas
dan teknik relaksasi)
 Ajarkan pasien dan
keluarga cara
mengontrol halusinasi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat antipsikotik dan
antiansietasi, jika perlu
(SIKI,2018)

Anda mungkin juga menyukai