Anda di halaman 1dari 4

3/12/2014

Askep Lansia Sebagai Individu


ASKEP LANSIA SEBAGAI INDIVIDU 1. Pengkajian
2. Merumuskan masalah atau diagnosa keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
Thomas Aquino Erjinyuare Amigo 5. Evaluasi
6. Dokumentasi

Pengkajian
1. Persepsi kesehatan dan Pemeliharaan kesehatan
2. Nutrisi – metabolic  PENGKAJIAN KEP. GERONTIK.DOCX
3. Eliminasi
4. Aktivitas – latihan
5. Istirahat – tidur
6. Kognitif – perceptual
7. Persepsi diri - konsep diri
8. Peran – hubungan
9. Seksual – reproduksi
10. Kooping – toleransi stress
11. Nilai – kepercayaan

1. Pola Persepsi Kesehatan Dan


MERUMUSKAN MASALAH KEPERAWATAN
Pemeliharaan Kesehatan
Diagnosis keperawatan:
 Ketidakefektifan pemeliharaan
1. Aktual kesehatan
Masalah yang diperoleh saat pengkajian
 Ketidakefektifan manajemen
2. Resiko kesehatan diri
Masalah yang dapat timbul kemudian  Ketidakefektifan manajemen
terapeutik

1
3/12/2014

2. Pola Nutrisi – metabolik 3. Pola Eliminasi


 Ketidakseimbangan nutrisi: nutrisi kurang dari  Inkontinensia bowel
kebutuhan tubuh
 Ketidakseimbangan nutrisi: nutrisi lebih dari  Konstipasi (risiko, aktual)
kebutuhan tubuh  Diare
 Resiko peningkatan kadar glukosa darah  Inkontinensia urin
 Resiko defisit volume cairan
 Resiko ketidakseimbangan cairan  Retensi urin
 Defisit volume cairan
 Kelebihan volume cairan
 Hipertermi
 Hipotermi
 Gangguan integritas kulit

4. Pola Aktivitas – Latihan 5. Pola Istirahat – Tidur


 Intoleransi aktivitas  Gangguan pola tidur
 Pola nafas tidak efektif
 Insomnia
 Penurunan cardiac output
 Gangguan pertukaran gas
 Bersihan jalan nafas tidak efektif
 Hambatan berjalan
 Jatuh (Risiko)
 Fatigue/kelemahan/keletihan
 Defisit self care (makan,mandi-hygiene, toilet)
 Ketidakefektifan perfusi jaringan (cerebral, perifer)
 Hambatan mobilitas fisik
 Hambatan mobilitas di tempat tidur

6. Pola Kognitif – Perceptual 7. Pola Persepsi Diri - Konsep Diri


 Gangguan sensory persepsi (penglihatan,  Kecemasan
pendengaran, pengecapan, penghidu,  Gangguan gambaran diri
perabaan)  Takut kematian
 Defisit pengetahuan  Resiko kesepian
 Perubahan memory  Hilangnya harapan
 Gangguan proses pikir  Gangguan citra diri
 Hambatan komunikasi verbal  Harga diri rendah
 Gangguan interpretasi lingkungan
 Nyeri (akut, kronik)

2
3/12/2014

8. Pola Peran – Hubungan


10. Pola Koping –
 Perubahan interaksi sosial Toleransi Stress
11. Pola Nilai -
 Isolasi sosial Kepercayaan
 Ketidakefektifan
 Berduka
koping
 Resiko bunuh diri  Resiko gangguan
religiositas
 Ketakutan
9. Pola Seksual – Reproduksi  Gangguan
 Stress berlebihan
religiositas
 Ketidakefektifan pola seksual
 Distress spiritual

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


Dalam Membuat Renpra

Penyusunan rencana keperawatan


Akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah
1. Observasi
Sesuai dengan diagnosis keperawatan 2. Tindakan mandiri
Tujuan: terpenuhinya kebutuhan klien perawat
3. Penyuluhan
4. Kolaborasi

IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI DAPAT BERUPA:


1. Menumbuhkan dan membina hubungan saling percaya
2. Menyediakan penerangan yang cukup
3. Meningkatkan rangsangan pancaindra melalui buku-buku
yang dicetak besar, berikan warna yang dapat dilihat
4. Mempertahankan dan melatih daya orientasi realitas
5. Memberi perawatan sirkulasi: mengubah posisi,
menghindarkan pakaian yang sempit, dorong untuk
Sesuai dengan rencana keperawatan melakukan aktivitas, massage
Action phase/nursing action 6. Memberi perawatan pernapasan: bersihkan rongga hidung,
Membantu pasien untuk mencapai hasil yang tingkatkan aktivitas pernapasan dengan latihan nafas dalam
diharapkan (latihan batuk efektif). Hati – hati dengan terapi oksigen,
perhatikan tanda gelisah, keringat berlebihan.
Mendokumentasikan seluruh pelayanan

3
3/12/2014

Lanjut…….
7. Memberi perawatan pada organ pencernaan:
beri makan porsi kecil tapi sering (kalori…?),
beri makanan yang menarik dan dalam keadaan
hangat, sediakan makanan yang disukai, 11. Memberi perawatan psikososial: jelaskan dan
makanan yang cukup cairan, banyak makan dorong untuk sosialisasi
sayur dan buah, posisi fowler waktu makan.
8. Memberi perawatan genitourinaria: cegah 12. Memelihara keselamatan: usahakan tempat tidur
inkontinensia dengan menjelaskan dan dorong dipasang pengaman, posisi tempat tidur yang
klien untuk berkemih tiap 2 jam, jumlah urine. rendah
Untuk seksualitas; sediakan waktu untuk
konsultasi.
9. Memberi perawatan kulit: mandi, berikan
pelembab atau lotion.
10. Memberi perawatan muskuloskeletal: ubah
posisi tiap 2 jam, lakukan ROM

 Harus evaluasi secara terus-menerus (klien &


keluarga)
 Untuk tercapainya tujuan & memperbarui
data, DP, renpra bila belum mencapai tujuan
yang diharapkan
 Menggunakan SOAP

Dokumentasi

 Catatan tertulis
 Dokumen ini merupakan dokumen legal
 Sebagai sarana komunikasi
 Sebagai Tanggung Jawab dan Tanggung
Gugat
 Sebagai sarana pendidikan erjin.respati2009@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai