Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN MASALAH

CINTA DAN KASIH SAYANG

Disusun Oleh:

NAMA : HENNY KUSUMA WARDANI

NPM : 19149012101114

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS B
BANJARMASIN, 2020

1
LAPORAN PENDAHULUAN
MASALAH CINTA DAN KASIH SAYANG

A. Definisi Masalah Cinta Dan Kasih Sayang


Kebutuhan cinta adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan emosi seseorang.
Kebutuhan ini merupakan suatu dorongan di mana seseorang berkeinginan untuk
menjalin hubungan yang bermakna secara efektif atau hubungan emosional
dengan orang lain. Dorongan ini akan menekan seseorang sedemikian rupa,
sehingga ia akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan pemenuhan
kebutuhan akan cinta kasih dan perasaan memiliki (Alimul,2009).

Kebutuhan akan mencintai dan dicintai ini sangat besar pengaruhnya terhadap
kepribadian seseorang terutama untuk seorang anak. Cinta berhubungan dengan
emosi, bukan dengan intelektual. Perasaan lebih berperan dalam cinta daripada
proses intelektual. Walaupun demikian, cinta dapat diartikan sebagai keadaan
untuk saling mengerti secara dalam dan menerima sepenuh hati. Setiap individu,
termasuk klien yang dirawat oleh perawat, memerlukan terpenuhinya kebutuhan
mencintai dan dicintai.Klien merupakan individu yang berada dalam kondisi
ketidakberdayaan karena sakit yang dialaminya.Pada kondisi ini diperlukan
sentuhan perawat yang dapat memberikan kedamaian dan kenyamanan.Oleh
karena itu, setiap perawat harus memiliki pemahaman yang benar mengenai
konsep dalam pemenuhan kebutuhan cinta dan kasih sayang (Alimul,2009).

Menurut Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih
mesra antara dua orang, termasuk sikap saling percaya.Sering kali cinta menjadi
rusak jika salah satu pihak merasa takut jika kelemahan-kelemahan serta
kesalahan-kesalahannya.Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta
meliputi cinta yang memberi dan cinta yang menerima.

B. Mekanisme Fisiologis Kebutuhan Dasar


Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta
merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluaraga dan
pememliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan
manusiawi yang akrab.

2
Macam-macam gangguan yang mungkin
terjadi pada kebutuahan .cinta dan kasih
sayang

Dalam masalah intelektual Dalam masalah emosional

Mempengaruhi Gangguan bicara


kemampuan pikir seperti
halnya memahami proses Gangguan kurang percaya

‘sebab-akibat’. diri.

Gangguan pola makan


Kesulitan belajar
Perkembangan konsep
Sulit mengendalikan diri yang negative.
dorongan.
Sulit membedakan
sesuatu.

Faktor yang mempengaruhi cinta dan kasih sayang

1.12 Faktor Faktor Presipitasi


Predisposisi
1.15 Faktor Kehilangan kasih sayang
genetik secara nyata atau bayangan
Agresi berbalik pada diri
sendiri Kejadian penting dalam
kehidupan
Kehilangan
Banyaknya peran dan
Penilaian negatif terhadap komplik peran
diri.
Sumber koping termasuk status
Ketidak berdayaan social ekonomi, keluarga,
hubungan inter personal dan
Perilaku
organisasi kemasyarakatan.

Biologis
Ketidakseimbangan
metabolisme

Ketidak efektifan Kepedihan Kronis Risiko Kesepian


koping
1.28 1.27
3
A. Rencana Asuhan Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Cinta Dan Kasih
Sayang

No Diagnosa NOC NIC


1 Ketidak efektifan koping, Setelah diberikan asuhan Peningkatan koping
00069 (NANDA,2015) keperawatan selama ...x24 1. Bantu pasien dalam
jam diharapkan Koping mengidentifikasi tujuan
Definisi: dan tingkat stress jangka pendek dan
Ketidakmampuan untuk menjadi efektif, dengan jangka panjang yang
membentuk penilaian valid skala 5, tepat
tentang stressor, Kriteria Hasil : 2. Bantu pasien untuk
ketidakadekuatan pilihan - Mengidentifikasi memecah tujuan yang
respons yang dilakukan, pola koping yang komplek menjadi lebih
dan/atau ketidakmampuan untuk efektif kecil, dengan langkah
menggunakan sumber daya yang - Menyatakan yang dapat dikelola
tersedia. perasaan akan 3. Bantu pasien untuk
kontrol (diri) menyelesaikan masalah
Batasan karakteristik: - Melaporkan dengan cara yang
- Akses dukungan sosial pengurangan stress konstruktif
tidak adekuat - Modifikasi gaya 4. Dukung sikap pasien
- Kesulitan mengorganisasi hidup untuk terkait dengan harapan
informasi mengurangi stress yang realistis sebagai
- Ketidakmampuan - Menggunakan upaya untuk mengatasi
memenuhi harapan peran strategi koping yang perasaan
- Ketidakmampuan efektif ketidakberdayaan
memenuhi kebutuhan dasar - Mengidentifikasi 5. Dukungbaktivitas-
- Ketidakmampuan meminta beberapa strategi aktivitas sosial dan
bantuan koping komunitas (agar bisa
- Ketidakmampuan - Melaporkan dilakukan)
mengatasi masalah peningkatan
- Ketidakmampuan kenyamanan Dukungan pengambilan
menghadapi situasi psikologis keputusan
- Ketidakmampuan - Melaporkan 1. Tentukan apakah
mengikuti informasi penurunan perasaan terdapat perbedaan
- Kurang perilaku yang negatif antara pandangan
berfokus pada pencapaian pasien dan pandangan
tujuan penyedia perawatan
- Kurang resolusi masalah kesehatan mengenai
- Letih kondisi pasien
- Penyalahgunaan zat 2. Bantu pasien untuk
- Perilaku destruktif mengklarifikasi nilai
terhadap diri sendiri dan harapan yang
- Perilaku mengambil risiko mungkin akan
- Perubahan konsentrasi membantu dalam
- Strategi koping tidak membuat pilihan yang
efektif penting dalam hidupnya
3. Bantu pasien
Faktor yang berhubungan: mengidentifikasi
- Dukungan sosial yang keuntungan dan
tidak adekuat yang kerugian dari setiap
diciptakan oleh alternatif pilihan
karakteristik hubungan 4. Hormati hak-hak pasien
- Gangguan pola melepaskan untuk menerima atau
ketegangan tidak menerima
- Kurang percaya diri dalam informasi

4
kemampuan mengatasi 5. Fasilitasi pengambilan
masalah keputusan kolaboratif
- Sumber yang tersedia tidak
akurat
- Ragu
- Tingkat persepsi kontrol
yang tidak adekuat
2 Kepedihan Kronis, 00137 Setelah diberikan asuhan Fasilitasi proses berduka
(NANDA,2015) keperawatan selama ...x24 1. Identifikasi kehilangan
jam diharapkan Tingkt 2. Bantu pasien untuk
Definisi : depresi, resolusi mengidentifikasi reaksi
Pola kesedihan mendalam yang berduka, keparahan awal terhadap
rekuren, berulang, dan penderitaan berkurang, kehilangan
berpotensi progresif yang dengan skala 5, 3. Dukung pasien untuk
dialami (oleh orang tua, mengekspresikan
pemberi asuhan, individu yang Kriteria hasil : perasaan mengenai
sakit kronis atau disabilitas) - Perasaan depresi tidak kehilangan
dalam berespons terhadap ada 4. Berikan instruksi dalam
kehilangan yang kontinu, - Kehilangan minat proses fase berduka
melalui perjalanan penyakit atau pada kegiatan tidak dengan tepat
disabilitas. ada 5. Komunikasikan
- Peristiwa kehidupan penerimaan dalam
Batasan Karakteristik : yang negatif tidak ada rangka mendiskusikan
- Kesedihan (misalnya - Rasa bersalah yang kehilangan
periodik, berulang) berlebian tidak ada
- Perasaan negatif yang - Kelelahan tidak ada Inspirasi Harapan
berlebihan - Kesedihan tidak ada 1. Bantu pasien dan
- Perasaan yang - Keputusasaan tidak keluarga untuk
memengaruhi ada mengidentifikasi area
kesejahteraan (mis, - Kesendirian tidak ada dari harapan dalam
personal, sosial). - Penurunan harga diri hidup
tidak ada 2. Demonstrasikan
Faktor yang berhubungan : - Penggunaan narkoba harapan dengan
- Disabilitas kronis (mis, tidak ada menunjukkan bahwa
fisik atau mental) sesuatu dalam diri
- Kehilangan kesempatan pasien adalah sesuatu
- Kehilangan tempat yang berharga dan
bersandar memandang bahwa
- Kematian orang terdekat penyakit pasien adalah
- Krisis dalam manajemen hanya satu sei dari
disabilitas indiidu
- Krisis dalam manajemen 3. Ajarkan pengenalan
penyakit realitas dengan
- Krisis yang berhubungan mensurvey situasi dan
dengan tahap membuat rencana
perkembangan kedepan
- Menjadi pemberi asuhan 4. Bantu pasien
dalam waktu lama mengembangkan
- Penyakit kronis. spiritualitas diri
5. Kembangkan daftar
mekanisme koping
pasien.
3 Risiko Kesepian, 00054 Setelah diberikan asuhan Terapi Aktivitas
(NANDA,2015) keperawatan selama ...x24 1. Pertimbangkan
jam diharapkan kemampuan klien
Definisi : Keparahan kesepian, dalam berpartisipasi

5
Rentan mengalami tingkat kecemacan melalui aktivitas
ketidaknyamanan yang sosial tidak ada, dengan spesifik
berkaitan dengan keinginan atau skala 5, 2. Bantu klien untuk
kebutuhan untuk melakukan Kriteria hasil : mengeksplorasi tujuan
lebih banyak kontak dengan - Rasa ketakutan yang personal dari aktivitas-
orang lain. tak beralasan tidak ada aktivitas yang biasa
- Rasa kehilangan dilakukan (mis, bekerja,
Faktor Risiko : harapan tidak ada dan aktivitas-aktivitas
- Deprivasi afek - Rasa tidak memiliki yang disukai
- Deprivasi emosional tidak ada 3. Bantu klien untuk
- Isolasi fisik - Rasa dicampakkan mengidentifikasi dan
- Isolasi sosial tidak ada memperoleh sumber-
- Kesulitan dalam sumber yang diperlukan
mengatasi perpisahan untuk aktivitas-aktivitas
tidak ada yang diinginkan
- Rasa tidak dimengerti 4. Dorong aktivitas kreatif
orang lain tidak ada yang tepat
- Rasa kehilangan 5. Berkolaborasi dengan
harapan tidak ada ahli terapis fisik,
- Kesulitan dalam okupasi dan terapis
membuat kontak rekreasional dalam
dengan orang lain perencanaan dan
tidak ada pemantauan program
- Depresi tidak ada aktivitas, jika memang
- Gangguan tidur tidak diperlukan.
ada
Peningkatan sosialisasi
1. Anjurkan kegiatan
sosial dan masyarakat
2. Tingkatkan berbagi
masalah umum dengan
orang lain
3. Bantu meningkatkan
kesadaran pasien
mengenai kekuatan dan
keterbatasa-
keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan
orang lain.
4. Berikan umpan balik
positif saat pasien
bersedia menjangkau
orang lain
5. Fasilitasi masukan
pasien dan perencanaa
kegiatan di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA
A.AzizAlimul H.2009.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta:SalembaMedika
Bulechek, Gloria M etall. 2016Nursing Interventions Classification (NIC) edisi
keenam bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi
Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.

6
Carpenito, Lynda Jual&Moyet.2012.Buku Saku Diagnosis KeperawatanEdisi
13.Jakarta:EGC
Herdman, T. Heather, 2015. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-
2017, Jakarta : EGC.
Moorhead, sue etall. 2016Nursing Outcomes Classification (NOC) pengukuran
Outcomes Kesehatan edisi kelima bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah
dan Roxsana Devi Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.

Banjarmasin, April 2020


Preceptor Akademik, Preceptor Klinik,

Anda mungkin juga menyukai