Anda di halaman 1dari 63

ASUHAN KEPERAWATAN

ANSIETAS

Sukma Ayu Candra Kirana, M.Kep.,Sp.Kep.J


PENDAHULUAN
Ansietas merupakan salah satu kondisi yang
sering luput dari perhatian perawat di Puskesmas
maupun di masyarakat. Pasien sering datang ke
Puskesmas dengan keluhan fisik yang berulang dan
menyatakan tanpa ada perbaikan. Di masyarakat,
individu dengan masalah fisik kronis juga sering ditemui
mengalami ansietas.

Jika kondisi ansietas tidak ditangani dengan baik dapat


menganggu aktivitas pasien sehari-hari. Oleh karena itu,
asuhan keperawatan ansietas perlu diketahui oleh
perawat Puskesmas agar dapat membantu pasien dan
keluarga mengatasi ansietas.
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan ansietas

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)


Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep ansietas
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan ansietas :
a. Melakukan pengkajian ansietas
b. Menetapkan diagnosis keperawatan ansietas
c. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien ansietas
d. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien
ansietas
e. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam
merawat pasien ansietas
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien
ansietas
3. Mempraktikkan asuhan keperawatan ansietas 
POKOK BAHASAN
A. KONSEP ANSIETAS
1. Pengertian Ansietas
2. Proses terjadinya Ansietas
3. Tanda dan Gejala Ansietas

B. Langkah – langkah proses keperawatan


ansietas
KONSEP ANSIETAS
1. PENGERTIAN

Ansietas adalah
perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman
seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan
sebagai ancaman
TINGKATAN ANSIETAS
 Kehilangan
kendali diri
 Aktivitas
motorik
 Pusat perhatian meningkat
yang lebih  Persepsi dan
selektif/penting pikiran
 Dapat irrasional
melakukan
sesuatu dengan
Panik
arahan
Berat  Persepsi sangat
menyempit.
 Fokus pada
Sedang satu hal
 Perlu banyak
 Masalah – masalah arahan untuk
sehari-hari hal yang lain
Ringa Waspada
 Persepsi meningkat
n
2. PROSES TERJADINYA ANSIETAS
FAKTOR
FAKTOR PRESIPITASI
PREDISPOSISI
o Riwayat keluarga
o Penyakit
BIOLOGIS dengan ansietas

o Kehilangan cinta &


perhatian masa kanak- o Ancaman identitas,
kanak harga diri, integritas
o HDR diri
PSIKOLOGIS
o Trauma masa o Ancaman kehilangan
pertumbuhan orang yang berarti
(perpisahan, kehilangan) o Perceraian

o Tidak adekuatnya
hubungan interpersonal o Perubahan status
SOSIAL
BUDAYA pada masa bayi pekerjaan, fungsi dan
o Kemampuan komunikasi peran, lingkungan,
rendah sosial.
3. TANDA DAN GEJALA
SUBJEKTIF
Khawatir, cemas, was-was, merasa tegang, takut akan terjadi sesuatu
 

OBJEKTIF
Kognitif
Emosi Perilaku

Fisik Sosial
TANDA DAN GEJALA

1. PIKIRAN
Perhatian kurang
Konsentrasi kurang
Penilaian salah
Daya ingat terganggu (pelupa)
Blocking
Lapang persepsi menurun
Khawatir/cemas yang berlebih
(bingung)
Banyak bertanya
Takut mati
10
Tanda dan Gejala

2. Emosi
Mudah
tersinggung
Tidak sabar
Gelisah
Tegang
Takut
Frustrasi

11
Tanda dan Gejala
3. Fisik
Nafsu makan menurun
Jantung berdebar-debar
Pernafasan cepat (sesak/pendek)
Berkeringat dingin
Kesulitan untuk tidur
Sakit kepala
Seperti melayang
Sensasi gatal
Ketegangan otot
Sakit lambung

12
Tanda dan Gejala

4. Tingkah Laku
Gelisah
Ketegangan fisik
Tremor
Gugup
Bicara cepat
Kurang koordinasi

13
Tanda dan Gejala

5. Sosial
Kadang-kadang menghindari kontak
dengan orang lain/sosial
Aktivitas sosial menurun
Kadang-kadang menunjukkan sikap
bermusuhan

14
PROSES KEPERAWATAN
ANSIETAS
1. PENGKAJIAN
WAWANCARA:
• Tanyakan apa yang dirasakan
• Tanyakan penyebab ansietas
• Tanyakan yang dirasakan saat ansietas
• Tanyakan situasi pencetus ansietas
• Tanyakan apa yang dilakukan saat ansietas
• Tanyakan bagaimana hasilnya
• Tanyakan akibat dari perilaku cemasnya

OBSERVASI
• Observasi perilaku pasien

Identifikasi tingkat ansietas pasien


2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Ansietas (sedang/berat/panik)
3. TINDAKAN KEPERAWATAN

PASIEN
TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pasien akan :
a. Mengenal ansietas
b. Melaksanakan cara-cara mengatasi ansietas :
Cara distraksi verbal, auditori dan perilaku
Relaksasi nafas dalam
Hipnotis lima jari
Cara spiritual
Patuh minum obat
TINDAKAN UNTUK PASIEN

a. Bina hubungan saling percaya


b. Bantu Pasien mengenal ansietas
dengan cara :
Bantu pasien mengidentifikasi dan
mengungkapkan perasaan
Bantu pasien menjelaskan situasi yang
menimbulkan ansietas
Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
TINDAKAN UNTUK PASIEN
c. Latih mengatasi ansietas
1) Latih cara mengatasi ansietas dengan
teknik distraksi:
Melihat pemandangan alam daerah pantai
atau pegunungan
Mendengar suara alam seperti bunyi air
mengalir, suara burung berkicau, musik
instrumental atau musik lembut
Melakukan kegiatan menonton film
seperti komedi, kartun, membaca novel,
membaca kata-kata dengan huruf terbalik,
mengunyah permen karet, melihat benda-
benda sekitar, mendekatkan dua jari
sedekat mungkin berulang-ulang
TINDAKAN UNTUK PASIEN
c. 2) Latih cara mengatasi ansietas : relaksasi nafas
dalam
Posisi duduk di lantai atau kursi dengan tubuh rileks dan
tidak ada tekanan pada otot yang menghambat aliran
darah
Tarik nafas melalui hidung dengan sangat perlahan
Tiup melalui mulut dengan sangat perlahan.
Tiup sambil mengempeskan
perut
Lakukan berulang kali
Mata boleh dibuka atau
dipejamkan
c. 3) Latih cara mengatasi ansietas:
HIPNOTIS LIMA JARI
Posisi duduk atau berbaring dengan mata ditutup dan tubuh
rileks. Pikiran dikosongkan.
Sentuhkan ibu jari dengan telunjuk. Mulai membayangkan
tubuh yang sehat pada masa yang lalu
Sentuhkan ibu jari dengan jari tengah. Mulai
membayangkan orang yang peduli dan sayang pada
saudara dan hubungan yang akrab
Sentuhkan ibu jari dengan jari manis. Mulai membayangkan
saat mendapat pujian dan memiliki kemampuan yang
dibanggakan
Sentuhkan ibu jari dengan kelingking. Mulai
membayangkan pemandangan alam yang indah dan sedang
berada disana
HIPNOTIS 5 JARI
2. Kenangan manis
1. Kenang semua
dengan orang yang
keadaan fisik yang
dicintai
menyenangkan

3. Kenang
semua
keberhasilan
dan prestasi

4. Kenang semua
tempat terindah
yang pernah
dikunjungi,
bayangkan Anda
di sana beberapa
saat.
d) Latih mengatasi ansietas dengan
cara Spiritual
Diskusikan tentang keyakinan yang dianut
oleh pasien
Latih cara mengontrol ansietas sesuai
keyakinan pasien
Motivasi pasien untuk melakukannya
e) Patuh Minum Obat
Jelaskan tentang prinsip 6 benar minum
obat
Jelaskan manfaat obat
Jelaskan pentingnya minum obat teratur
Jelaskan tentang pentingnya kontiunitas
minum obat
STRATEGI PELAKSANAAN
PERTEMUAN 1 PASIEN
ANSIETAS
Pengkajian, Penjelasan diagnosis, Tindakan
I. ORIENTASI
1.1. Salam :
“Selamat pagi, saya C, perawat Puskesmas A. Nama ibu siapa?”
“Oo… ibu A, senang dipanggil apa?”
“Baik… Jadi senangnya dipanggil ibu A ya?”
1.2. Evaluasi :
“Apa yang ibu A rasakan?
“Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir dan cemas?”
“Oo.. Jadi ibu A merasa khawatir dan cemas karena
memikirkan kebutuhan keluarga”.
“Sudah berapa lama ibu A merasakan hal ini?”

1.3. Validasi :
“Apa yang telah ibu A lakukan untuk mengatasi perasaan
khawatirnya?”
“Bagaimana hasilnya?”
I. ORIENTASI
1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang
perasaan khawatir dan cemas yang ibu A rasakan dan
belajar cara mengatasinya?”
“Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan cemas
yang dialami”
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang”
1.4.3. Tempat:
“Dimana baiknya kita berbicara?”
II. KERJA
2.1. Pengkajian
“Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir atau
cemas?”
“Jadi penyebab ibu merasa cemas adalah……
“Apa yang ibu rasakan saat merasa cemas?”
“Biasanya apa yang terjadi sebelum ibu merasa
cemas?”
“Pada situasi apa biasanya rasa cemas muncul?”
“Apa yang biasanya ibu lakukan saat perasaan
cemas muncul?”
“Bagaimana hasilnya dari cara yang ibu lakukan?”
“Menurut ibu, apa akibat dari perilaku ibu saat
merasa cemas?”
II. KERJA

2.2. Diagnosis
“Ibu A merasa cemas akan kebutuhan hidup
dan jika pikiran itu muncul biasanya disertai
rasa pusing, ketegangan otot, jantung
berdebar, nafas sesak/pendek dan sakit
lambung”

Ibu sedang mengalami kecemasan


II. KERJA
2.3. Tindakan Keperawatan
2.3.1. Latih cara mengatasi ansietas dengan
teknik distraksi
• Melihat pemandangan alam
• Mendengar suara alam
• Melakukan kegiatan menonton film,
membaca novel, membaca kata-kata dengan
huruf terbalik, mengunyah permen karet,
melihat benda-benda sekitar, mendekatkan
dua jari sedekat mungkin berulang-ulang

2.3.2. Latih cara mengatasi ansietas : relaksasi


nafas dalam
II. KERJA
2.3. Tindakan Keperawatan
2.3.3. Latih cara mengatasi ansietas dengan
Hipnotis Lima Jari

2.3.4. Latih mengatasi ansietas dengan cara


Spiritual
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan 2 kegiatan untuk
mengatasi rasa cemas?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama
untuk mengatasi cemas?”
“Coba sebutkan kembali cara mengatasi cemas dengan teknik
distraksi atau pengalihan?
“Coba ulangi kembali cara mengatasi cemas dengan relaksasi
nafas dalam!
3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien:
“Mau berapa kali dalam sehari melakukan latihan mengalihkan?”
“Mau berapa kali latihan mengontrol cemas dengan relaksasi
nafas dalam?”
“Jangan lupa yaa bu, selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah
dilatih tadi dilakukan saat cemasnya muncul!”
III. TERMINASI
3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:
“Baiklah, satu minggu lagi ibu A datang ke
Puskesmas untuk bertemu dengan saya dan
dokter. Seperti yang saya sampaikan tadi ada 4
cara untuk mengatasi cemas. Tadi sudah dua cara
yang ibu A pelajari.
3.5 Kontrak Yang Akan Datang
“Minggu depan kita akan latihan lagi cara mengatasi cemas dengan
cara lain”

3.5. Salam : “Semoga ibu A lekas pulih kembali”


STRATEGI PELAKSANAAN
PERTEMUAN 2 PASIEN
ANSIETAS DI PUSKESMAS
I. ORIENTASI
1.1. Salam : “Selamat pagi, ibu A…”
1.2. Evaluasi :
“Bagaimana perasaan ibu A?”
“Bagaimana dengan perasaan cemasnya. Apakah masih sering
muncul selama satu minggu kita tidak berjumpa?”
1.3. Validasi :
“Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasinya?”
“Bagaimana hasilnya?”
“Bagaimana dengan jadual latihannya? Coba saya lihat!”
“Latihan mengalihkan…..?
“Latihan relaksasi nafas dalam….?”
“Bagus sekali!” Sudah dilakukan dan diberi tanda M dan beberapa
dengan tanda B”

Evaluasi Manfaat:
“Apa manfaat yang ibu A rasakan dengan melakukan latihan
mengalihkan rasa cemas dan relaksasi nafas dalam secara
terjadual?”
I. ORIENTASI
1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Sesuai dengan janji kita minggu lalu, sekarang kita
akan latihan dua cara mengatasi cemas yang lain,
yaitu dengan tehnik hipnotis 5 jari dan dengan cara
ibadah”
“Tujuannya agar ibu A dapat mengatasi cemas yang
dialami”

1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 3o menit dari sekarang”

1.4.3. Tempat:
“Kita berbicara disini yaa”
II. KERJA
2.1. Tindakan Keperawatan
2.1.1. Latihan teknik hipnotis 5 jari

2.1.2. Latihan cara spiritual

2.1.3. Penjelasan tentang obat


“Ibu A, ini ada obat dari dokter. Sekarang saya akan
sampaikan cara minum obat yang benar”
(Jelaskan tentang cara minum obat yang benar)
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan 2 cara mengatasi cemas
dan penjelasan tentang obat?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama tadi!”
“Coba peragakan kembali cara mengontrol cemas dengan hipnotis 5
jari!”
“Coba sebutkan kembali cara mengontrol cemas dengan cara
ibadah”
“Coba sebutkan kembali waktu untuk minum obatnya!”
3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien:
“Mau berapa kali latihan hipnotis 5 jari?”
“Mau berapa kali melakukan ibadah dalam sehari?”
“Obatnya diminum pada jam 7 pagi dan jam 7 malam setelah makan
yaa”
“Jangan lupa selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih tadi
dilakukan saat cemasnya muncul!”
III. TERMINASI

3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:


“Baiklah, satu minggu lagi ibu A datang ke
Puskesmas untuk bertemu dengan saya. Saya
ingin melihat bagaimana latihannya dan
menanyakan manfaatnya bagi ibu A”

3.5. Salam :“Semoga ibu A lekas pulih kembali”


3. TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA
TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

Mengenal masalah ansietas


Memutuskan pelayanan yang diperlukan pasien ansietas
Merawat pasien ansietas
Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
aman untuk membantu pasien mengontrol ansietasnya
Melakukan follow-up ke fasilitas pelayanan kesehatan
secara teratur
TINDAKAN UNTUK KELUARGA
1. Bina hubungan saling percara
2. Diskusikan masalah yang dirasakan oleh keluarga dalam merawat pasien
3. Jelaskan tentang ansietas: pengertian, tanda dan gejala, penyebab ansietas,
dan akibat jika tidak diatasi
4. Diskusikan cara merawat pasien :
 Tidak menambah masalah pasien (stres) dengan cara sikap positif
 Memotivasi pasien untuk latihan mengontrol ansietas sesuai jadual
 Memberi pujian jika pasien telah melakukan latihan sesuai jadual dan
menerapkan cara mengontrol ansietas di saat ansietas muncul.
5. Latih cara merawat pasien ansietas
6. Diskusikan perilaku pasien yang perlu dirujuk dan cara merujuk (lapangan
persepsi menyempit, tidak mampu menerima informasi, gelisah, tidak dapat
tidur)
STRATEGI PELAKSANAAN
EDUKASI KELUARGA ANSIETAS
I. ORIENTASI
1.1. Salam
1.2. Evaluasi
“Coba bapak ceritakan apa yang bapak
rasakan dalam merawat ibu?”
“Jadi…bapak bingung karena isteri bapak
sering merasa cemas. Sejak kapan hal ini
terjadi?”
I. ORIENTASI
1.3. Validasi:
“Apa yang telah keluarga lakukan untuk mengatasi
masalah ini?”

1.4. Kontrak
1.4.1. Tindakan dan Tujuan: jelaskan tindakan & tujuan
1.4.2. Waktu : jelaskan lama pertemuan
1.4.3. Tempat: sepakati tempat berinteraksi
II. KERJA
2.1. Penjelasan tentang Ansietas (menggunakan leaflet)
2.1.1. Pengertian Ansietas
2.1.2. Tanda & Gejala Ansietas
2.1.3. Penyebab Ansietas
2.1.4. Akibat jika Ansietas tidak diatasi
2.1.5. Cara keluarga merawat Ansietas
II. KERJA
2.2. Peran Keluarga
2.2.1. Menjelaskan latihan yang telah dilatihkan pada
pasien untuk mengatasi ansietas
2.2.2. Menjelaskan apa yang harus dilakukan keluarga
untuk membantu anggotanya mengatasi ansietas:
• Memberi pujian setelah pasien melakukan

jadual latihan.
• Mengingatkan jika pasien lupa melakukan

jadual latihan.
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi subjektif:
“Apa yang bapak rasakan dengan penjelasan tadi?”
3.2. Evaluasi objeyang ibu ktif :
“Apa saja cara yang dapat bapak lakukan untuk membantu isteri
mengontrol rasa cemasnya?”
3.3. Rencana Tindak Lanjut Keluarga:
“Jangan lupa pak yaa berikan pujian setelah ibu A melakukan
latihan untuk mengalihkan rasa cemasnya dan latihan relaksasi
nafas dalam. Atau jika ibu A menerapkannya jika cemasnya
muncul. Ingatkan jika ia lupa melakukan latihan sesuai jadual”.
III. TERMINASI
3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:
“Minggu depan bapak kembali ke Puskesmas bersama ibu A
yaa. Saya ingin melihat latihannya dan menanyakan
manfaatnya bagi ibu A serta manfaat bagi keluarga dalam
merawat ibu A”

3.5. Salam : Semoga cepat pulih


DOKUMENTASI HASIL
ASUHAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: S: (pasien dan keluarga)

Data O: (pasien dan keluarga)


Pasien:
Keluarga: A:

Diagnosis Keperawatan P:
P pasien:
Tindakan Keperawatan
Pasien: P keluarga:
Keluarga:
Perawat
Rencana Tindak Lanjut
Pasien
(Topik , waktu, dan (nama perawat)
tempat)
Keluarga
4. EVALUASI
1. Pasien :
a. Kecemasan berkurang/ terkontrol
b. Melakukan cara – cara mengurangi kecemasan

2. Keluarga dapat :
a. Memahami tentang kecemasan
b. Merawat anggota keluarga yang mengalami kecemasan
c. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
(kontrol Pasien ke Puskesmas)

52
53
Pertanyaan 1
Tanda objektif klien dengan kecemasan adalah
kecuali …
a. Kognitif

b. Emosi

c. Perilaku

d. Sosial

e. Lingkungan
Pertanyaan 2
Apakah tindakan keperawatan yang dilakukan tenaga
kesehatan pada klien yang cemas setelah bina
hubungan saling percaya sudah dilakukan adalah…
a. Bantu pasien mengenal ansietasnya
b. Latih cara mengontrol ansietas dengan tehnik distraksi
c. Latih cara mengontrol ansietas dengan spiritual
d. Latih minum obat teratur
e. Latih bersosialisasi
Pertanyaan 3
Perawat melakukan kunjungan pada klien yang
mempunya riwayat kecemasan. Perawat sudah
mengajarkan pasien untuk latihan mengontrol cemas
dengan tehnik distraksi. Apakah yang dilakukan
perawat selanjutnya adalah…
a. Bantu pasien mengenal ansietasnya
b. Latih cara mengontrol ansietas dengan tehnik distraksi
c. Latih cara mengontrol ansietas dengan tehnik nafas
dalam
d. Latih cara mengontrol ansietas dengan hypnosis 5 jari
e. Latih cara mengontrol ansietas dengan spiritual
Pertanyaan 4
Klien sudah 3 kali dikunjungi oleh tenaga kesehatan, klien
sudah mampu mengenali kecemasan yang
dirasakannya, klien juga mampu relaksasi nafas dalam.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh
perawat …
a. Bantu pasien mengenal ansietasnya
b. Latih cara mengontrol ansietas dengan tehnik distraksi
c. Latih cara mengontrol ansietas dengan tehnik nafas
dalam
d. Latih cara mengontrol ansietas dengan hypnosis 5 jari
e. Latih cara mengontrol ansietas dengan spiritual
Pertanyaan 5
 Tindakan awal perawat yang harus dilakukan
pada keluarga saat merawat klien dengan
kecemasan adalah adalah…
a. Melatih cara merawat klien
b. Mengkaji masalah yang dihadapi keluarga
dalam merawat
c. Melatih patuh minum obat
d. Melatih mengenal tanda kekambuhan
e. Melatih mengakses pelayanan kesehatan jika
terjadi kekambuhan
Pertanyaan 6
Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat di RSU karena
mengeluh selama satu minggu ni merasakan tidak bergairah,
aktifitas sangat lesu, tidak nafsu makan, tidak dapat tidur,
sering terjaga dan sering bertanya tentang penyakitnya.Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan data TD, RR dan nadi naik 20
% dari nilai pengukuran yang normal/biasanya. Apakah
masalah keperawatan pada kasus diatas?
a. Anxietas
b. Takut
c. Depresi
d. Kehilangan
e. Berduka
Pertanyaan 7
Seorang perempuan usia 23 tahun dirawat di RSU
karena akan dilakukan operasi mammae. Hasil
pengkajian didapatkan data persepsi pasien sangat
sempit dan hanya mampu memusatkan perhatian
pada kejadian yang sedang dialami. Apakah tingkat
kecemasan pada pasien di atas?
a. Ringan
b. Sedang
c. Berat
d. Panik
e. Syok
Pertanyaan 8
 Seorang perempuan usia 33 tahun dirawat di RSU karena akan
dilakukan operas dan mengalami kecemasan. Pasien sudah dilakukan
tindakan keperawatan melatih teknik distraksi Hipnotis 5 Jari, dan
pasien mampu melakukannya dengan baik da- mau berlatih secara
mandiri serta berjanji melakukan sesuai dengan jadwal yanc telah
disepakati. Apakah evalusai keberhasilan pada kasus di atas?
a. Kecemasanpasien menurunkan
b. Pasien dapat mengenal kecemasan
c. Pasien dapat mengatasi kecemasan melalui latihan relaksasi
d. Pasien dapat memperagakan/menggunakan latihan relaksasi
untuk mengatas kecemasan.
e. Tidak melibatkan keluarga dalam latihan yang telah disusun
 
Pertanyaan 9
Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di RSU akan dilakukan
operasi jantunc Pasien mengeluh jantung berdebar-debar dan
sesak nafas bila mengingat operas yang akan dilakukan.
Apakah tindakan keperawatan yang harus dilakukan pads
pasien tersebut?
A. Membantu menghubungkan situasi dan interaksi yang
menimbulkar kecemasan.
B. Membantu melakukan penilaianterhadap stresor yang
dirasakan mengancarr dan menimbulkan konflik.
C. Membantu mengaitkan pengalaman saat ini dengan
pengalaman masa lalu
D. Memberikan support agar kecemasanmenurun

E. Kecemasan meningkat
Pertanyaan 10
Seorang laki-laki usia 33 tahun dirawat di RSU karena
akan dilakukan operas amputasi ibu jari kaki. Pasien
mengeluh jantung berdebar, tangan tremor, tidak
dapat tidur, banyak keringat, mengalami ketakutan.
Apakah respon psikologis pasien kecemasan diatas?
a. Jantung berdebar-debar
b. Gemetar/ tremor
c. Banyak keringat
d. Wajah tegang
e. Takut

Anda mungkin juga menyukai