Pengertian 1. progestinPengertianKontrasepsi suntikan progestin adalah jenis
kontrasepsi yang diberikan setiap 3 bulan atau 2 bulan dengan cara disuntikkan secara intramuskuler 2. Suntikan kombinasi merupakan kontrasepsi suntik yang berisi hormone sintesis estrogen dan progesterone Indikasi 1. Usia reproduksi 2. Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak 3. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi 4. Menyusui ASI membutuhkan pacsa persalinan > 6 bulan 5. Pasca persalinan dan tidak menyusui 6. Anemia 7. Nyeri haid 8. Haid teratur 9. Riwayat kehamilan ektopik 10. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi 11. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kmbinasi Kontra 1. Hamil atau diduga hamil indikasi 2. Menyusi dibawah 6 minggu pasca persalinan 3. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya 4. Penyakit hati takut (virus hepatitis) 5. Usia > 35 tahun yang merokok 6. Riwayat penyakit jantung,stroke atau dengan tekanan darah tinggi (>180/110 mmHg) 7. Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun 8. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain 9. Keganasan pada payudara Waktu 1. Setiap saat selama siklus haid, dengan syarat tidak hamil pemberian 2. Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid 3. Perempuan yang mengunakan kontrasepsi hormonal land an ingin mengganti kontrasepsi suntik 4. Apabila sedang mengunakan satu jenis kontrasepsi suntik jenis kontrasepsi suntik dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntik jenis lain, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya 5. Perempuan yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin mengganti dengan kontrasepsi hormonal 6. Ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal 7. Tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur Petugas 1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan teori mata kuliah kesehatan reproduksi dan keluarga berencana khususnya kontrasepsi suntikan 2. Perawat, Bidan, Dokter, yang memahami teori kontrasepsi suntikan Peralatan Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan : 1. Obat suntikan KB 1 vial 2. Sarung tangan karet (berfungsi sebagai proteksi diri) 1 pasang 3. Korentang 1 buah 4. Spuit 3 cc 1 buah 5. Kapas alcohol (alcohol swab) 1 buah 6. Bengkok 1 buah 7. Perlak pengalas 8. Larutan klorin 0,5% liter 9. Tensimeter, stetoskop 1 buah 10. Timbangan berat badan 1 buah 11. Catatan, kartu dengan register KB 1 lembar 12. Informed consent Prosedur 1. Melakukan konseling awal pelaksanaan 2. Melakukan informed consent 3. Mengajukan klien menimbang berat badan 4. Mengajukan klien berbaring ketempat tidur 5. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan keringkan dengan handuk 6. Mengukur tekanan darah klien 7. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan 8. Mendekatkan alat-alat 9. Memakai sarung tangan karet 10. Memeriksa tanggal kadaluarsa obat suntuk dalam botol dosis tunggal 11. Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan 12. Mengocok botol/vial dengan baik, hindari terjadinya gelembung2 udara 13. Membuka dan membuang tutup vial yang terbuat dari logam atau plastik. Mengusap karet dibagian atas vial dengan kapas alkohol (bila perlu),biarkan kering 14. Membuka kemasan spuit sekali pakai kencangkan jarum dengan memegang pangkal jarum dalam keadaan tertutup jarum masih terpakai 15. Menusukan jarum spuit kedalam vial melalui penutup karet, balikan vial menghadap kebawah dengan jarum spuit tetap didalam vial, kemudian masukan cairan suntik dalam spuit.jaga agar ujung jarum tetap dalam batas cairan agar udara tidak masuk kedalam alat suntik 16. Untuk mengeluarkan geelembung udara biarkan jarum dalam vial dan pegang alat suntik dalam posisi tegak, ketuk tabung alat suntik kemudian secara perlahan-lahan tekan pendorong ketenda batas dosis, lalu cabut jarum dari 17. Menggunakan jarum yang sama (sebaiknya diganti dengan jarum yang baru ) untuk menyuntik kan kepada klien 18. Menentukan daerah yang akan disuntik a. Pada Daerah Lengan Atas (Deltoid) b. Pada Daerah Dorsogluteal (Gluteus Maximus) c. Pada Daerah Ventro Gluteal (M. Gluteus Medius) d. Pada Daerah Paha Bagian Luar (Vastus Lateralis) e. Pada Daerah Paha Bagian Depan (Rectus Femoris) 19. Membebaskan daerah yang akan disutik dari pakaian 20. Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik 21. Membersihkan area suntikan menggunakan alkohol dengan gerakan melingkar kearah luar dan biarkan kering 22. Menusukkan jarum hingga pangkal jarum suntik secara IM 23. Melakukan aspirasi dengan menarik penghisapan spuit 24. Jika tidak terlihat darah terhisap, obat disuntikan secara perlahan-lahan hingga habis lalu cabut jarum 25. Menekankan sebentar (bukan menempel) bekas suntikan dengan kapas DTT yang baru agar obat suntikan tidak keluar 26. Jangan memijat daerah suntikan jelaskan keklien bahwa dengan hal tersebut dapat mempercepat pelepasan obat dari tempat suntikan hingga masa efektif kontrasepsinya menjadi lebih pendek 27. Merapikan klien 28. Merapikan alat 29. Sedot larutan klorin 0,5% kedalam spuit untuk membilas spuit dan jarum kemudian spuit dibuang kedalam tempat sampah khussu dan jarum dibuang ketempat khusus benda tajam 30. Melepaskan sarung tangan dalam kedaan terbalik. Mencuci sarung tangan dengan cara merendamnya dalam larutan klorin 31. Mencuci tangan dengan sabut dan air mengalir, lalu keringkan 32. Mendokumentasikan hasil tindakan 33. Melakuan konseling akhir dan menyampaikan tanggal kapan harus kembali melakukan suntik kontrasepsi. Klien diberi kartu Akseptor dan dipesan kembali sesuai jadwal yang ditentukan