Anda di halaman 1dari 10

RESUME

“KEPERAWATAN MATERNITAS”

Oleh :
Nama : Marsita Ludong
Nim : 18011104004
Kelas : A1/semester 4

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2020

Nama Kegiatan Pemeriksaan Sadari (periksa payudara sendiri)


Definisi Sadari merupakan singkatan dari pemeriksaan payudara sendiri,
artinya pemeriksaan yang dilakukan sendiri tanpa orang lain.

Tujuan Untuk deteksi dini penyakit payudara terutama kanker payudara

Langka-langkah 1. Mulailah pemeriksaa dengan mengamati bentuk payudara anda


dicermin. Pastikan bahu lurus sejajar, dan letakkan tangan anda
dipinggang. Perhatikan bentuk, ukuran dan warnanya
2. Angkatlah kedua lengan anda untuk meliah kelainan bentuk
payudara anda lagi. Lihatlah apakah kedua payudara terangkat
bersama-sama.
3. Dengan menggunakan ujung jari,tekan perlahan payudara anda,
dan rasakan apakah ada benjolan, rabalah sesuai dengan pola
berikut : melingkar dari atas kebawah, dari tengah ke sanping
4. Selain pola melingkar, anda juga bisa melakukan pola diagonal
5. Peras putting anda secara perlahan, lihatlah apakah ada keluar
cairan berwarna putih,kuning dan darah
6. Selain dengan posisi berdiri, anda juga bisa melakukannya
dengan posisi berbaring. Ganjjalah separuh punggung anda
dengan bantal. Tarulah tangan anda dibelakang kepala lalu
gunakan ujung jari tangan anda berlawanan untuk memeriksa

Indikasi − Screening test


− Karsinoma (Ca)
Fibroma

Adanya benjolan pada payudara
− Keluarnya cairan/darah
− Adanya perubahan kulit (seperti kulit jeruk)

Kontraindikasi Saat menstruasi



− Saat menyusui
− pada wanita yang memiliki silicon
Nama tindakan Konseling keluarga dan memberikan injeksi kontrasepsi
Definisi Injeksi Kontrasepsi :
Merupakan kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestin
Konseling keluarga tentang kontrasepsi :
Merupakan percakapan tatap muka atau wawancara antara pasien
dengan konselor
Tujuan Injeksi Kontrasepsi
Untuk mencegah pelepasan sel telur dari ovarium tiap bulan, serta
menebalkan lender disekitar leher Rahim untuk menghalangi
masuknya sperma
Konseling keluarga tentang kontrasepsi
Membantu klien untuk membuat keputusan yang sesuai dengan kondisi
dan keinginannya
Langkah-langkah Injeksi kontrasepsi
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan secara singkat tentang injeksi kontrasepsi
3. Memberikan pertanyaan/pilihan injeksi yang akan dipakai 4.
Mempersilahkan pasien untuk bersiap-siap 5. Memperisapkan alat dan
bahan : − Handscoon

− Bak instrumen (sudah terdapat spuit 5 ml)


− Needle (untuk pengganti)
− Bengkok
− Alcohol swab
− Obat suntik KB
− Hands rub
6. Mencuci tangan 6 langkah menggunakan hands rub
7. pakai handscoon
8. buka bak intrumen
9. buka spuit kemudian masukan kedalam bak instrument
10. buka needle dan masukan kedalam bak instrument
11. Masukan obat namun kocok terlebih dahulu dengan membalik
kemudian diketukan ke tangan
12. Masukan jarum, kemudian diangkat selevel mata, Sejajar dengan
mata kemudian obat disedot kedalam spuit
13. Buang udara dari spuit dan keluarkan obat sampai keluar dari
jarum 14. kemudian ganti dengan needle lakukan langkah yang sama
sampai obat keluar dari jarum 15. Buka alcohol swab
16. Lakukan penyuntikan sampai obat masuk seluruhnya
17. Merapikan pasien

Konseling keluarga tentang kontrasepsi


1. Mengucapkan salam
2. Menanyakan nama klien
3. Memperkenalkan diri
4. Menanyakan alasan datang ke klinik
5. Menjelaskan kepada klien tentang kontrasepsi, tujuan, jenis,
kelebihan dan kekurangan kontrasepsi
6. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
7. Memberikan kesempatan pada klien untuk menentukan memakai
kontrasepsi jenis apa
8. Mengatakan pada klien jika sudah dapat memutuskan untuk dapat
kembali datang ke klinik
9. Konseling selesai
10. Memberikan salam

Indikasi Injeksi kontrasepsi


− Usia reproduksi
− Nulipara dan telah memiliki anak
− Setelah melahirkan dan tidak menyusui
− Setelah abortus atau keguguran

Kontraindikasi Injeksi kontrasepsi


− Hamil atau dicurigai hamil
− Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
− Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara −
Diabetes disertai komplikasi

Nama kegiatan Pemeriksaan IVA dan Papsmear


Definisi IVA :
Merupakan metode sederhana untuk medeteksi dini kanker leher rahim
dengan menggunakan asam asetat Papsmear :
Merupakan cara untuk mendeteksi dini adanya gangguan atau
keganasan kanker pada organ serviks (leher rahim) wanita

Tujuan IVA :
Untuk mendeteksi adanya lesi epitel putih pada leher Rahim Papsmear
:
Untuk mengetahui adanya kanker atau keganasan pada leher rahim
Langkah-langkah 1. Mengucapkan salam dan memeprkenalkan diri
2. Menjelaskan secara singkat tentang IVA dan Papsmear
3. Menjelaskan cara pengambilan Papsmear secara singkat 4.
Mempersilahkan pasien bersiap-siap
5. Memepersiapkan alat dan bahan :
1) Non steril
− Tang (guna untuk membuka handscoon)
− Paviodine dan iodine (tuangkan ke kom)
− Larutan cuka (ambil 1 bagian)
− Air (tuangkan ke kom)
− Objek glass (siapkan 2)
− Tag glass
− Kapas lidi yang belum dibuka
2) Steril
− Handscoon
− Bengkok
− Kapas steril
− Speculum grave
− Spatula
− Sitobras
− Klem arteri
− Kom
− Duk steril
3) Lampu sorot
6. Mempersiapkan pasien ke tempat pengambilan (gyn-bed)
− Memeprislahkan ibu berbaring dan meletakan kaki pada
penyangga
− Lampu sorot diarahkan ke vagina
− Mengatur kursi menghadap vagina
7. Melakukan tindakan antiseptik

− Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir atau kita bisa
menggunakan alkohol dengan 6 langkah cuci tangan bersih
− Pemasangan handscoon secara antiseptik
8. Melakukan vulva higine menggunakan kapas steril dan betadine
atau povidone dan iodine dengan prosedur aseptik pada vagina
9. Memasang duk steril di daerah sekita vagina
10.Memasang speculum garve (jika suah terpasang dengan baik pada
daerah vagina, speculumnya sudah bisa dikunci)
11. Setelah sudah selesai memasang speculumnya dan sudah
dipastikan terpasang dengan baik, pemeriksaan IVA dan papsmear
sudah dapat dilakukan
12. Pemeriksaan IVA
− Mengoleskan kapas lidi yang sudah diberi asam asetat yang
sudah diencerkan kedalam porsio
− Memasukan lidi kapas yang sudah dicelupkan ke dalam asam
asetat
− Tempelkan dari senral ke perifer
− Oleskan kapas lidinya diseluruh permukaan porsio ditunggu 2-3
menit
− Setelah 2-3 menit kita bisa mengambil kapas lidi dan dibuang
ketempat sampah medis atau bengkok (kija terdapat bercak
putih makan IVA test positif)
− Lalu kita apakah terdapat lesi, luka acetowhite diporsio
maupun leher Rahim dari klien bisa mengalami iva positif bila
tidak ada acetowhite maka iva nya negative
13. Pemeriksaan Papsmear
− Kita akan mengambil sempel jaringan dibagian luar leher
Rahim atau ekstoserviks dan bagian dalam leher Rahim atau
endoserviks
− Kita menggunakan spatula ayre bagian ujung yang pendek
untuk mengambil sempel jaringan di bagian endoserviks dan
ujung lainnya untuk mengambil sampel jaraingan di bagian
ektoserviks

− Mengambil sampel jaringan ektoserviks terlebih dahulu


kemudian endoserviks
− Melakukan apusan serviks
− Mengoles apusan pada kaca objek
− Spatula yang digunakan dibuang ke sampah medis atau
bengkok
− Membersihkan porsio menggunakan kapas steril
− Mengeluarkan speculum dibuka terlebih dahulu kuncinya
setelah keluar langsung dimasukan di baskom berisi klorin
0,5%

− Setelah kita mendapatkan sampel jaringan etoserviks dan


endoserviks kita lakukan fiksasi dengan direndam atau
disemprot menggunakan alcohol atau methanol 96%
− Lalu dikeringkan disuhu ruangan
− Lalu ditunggu hingga kering jika sudah kering diberikan label
endoserviks dan ektoserviks
− Setelah itu bisa dikirimkan ke bagian laboratorium
− Pemeriksaan iva dan papsmear sudah selesai
14. Kita bisa mengmbil duk steril
15. Melakukan fiksasi dengan alcohol
16. Melepaskan handscoon yang digunakan
17. Mencuci tangan
18. Merapikan pasien
Indikasi IVA
− Usia muda saat pertama kali melakukan hubungan seksual (usia
<20 tahun)
− Memiliki banyak pasangan seksual
− Riwayat pernah mengalami infeksi menular seksual (IMS)
− Ibu atau saudara perempuan memiliki riwayat kanker serviks
Papsm ar
e Skrining pada wanita yang sudah melakukan hubungan seksual
− aktif
− Deteksi dini adanya keganasan pada serviks
− Kemoterapi kanker serviks
− Pemantuan setelah tindakan pembedahan

Kontraindikasi IVA

Tidak direkomendasikan pada wanita pascamenopause karena
daerah zona transisional seringkali terletak kanalis servikalis
dan tidak tampak dengan pemeriksaan inspekulo
Papsmear
− Pada wanita yang masih memilki selaput darah yang masih utuh
− Pada wanita yang telah menjalani histerektomi total

Nama kegiatan Pemasangan AKDR


Definisi Merupakan alat kontrasepsi yang ditempatkan di dalam rahim

Tujuan Untuk mecegah terjadinya kehamilan


Langkah – langkah 1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan nama klien
3. Menanyakan alasan datang ke klinik
4. Menjelaskan kepada klien tentang kelebihan dan kekurangan
AKDR
5. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
6. Mengetahui riwayat penyakit pasien
7. Melakukan pemeriksaan pada klien
8. Mempersilahkan klien bersiap-siap
9. Mencuci tangan 6 langkah kemudian pakai handscoon
10. Mempersiapkan alat dan bahan : − IUD set steril 380a
− Speculum
− Tenaculum
− Sonde
− Fenster
− Gunting benang
− Bengkok
− Betadin
− Wadah betadin
− Kapas cebok
11. Mempersiapkan klien pada posisi litotomi kemudian
pasang duk steril
12. Vulva dan vagina dibersihkan dengan kapas cebok
− Bersihkan vulva sebelah kanan usap dari atas kebawah
− Bersihkan vulva sebelah kiri usap dari atas kebawah
− Bersihkan bagian tengah di usap dari atas kebawah
13. Lakukan tindakan vtp manual untuk menilai posisi uterus,
uterus dalam posisi antefleksi
14. Lakukan pemasangan speculum
15. Lakukan penjempitan porsio dengan tenaculum
16. Masukan sonde untuk menentukan ukuran dan posisi uterus
17. Masukan insertel yang sudah berisi IUD masukan kedalam
uterus
18. Setelah itu flungger di dorong hingga ke fundus sampai
IUD di dalam insertel keluar
19. Kemudian flungger di Tarik perlahan keluar secara
redrawel 20. Setelah itu lakukan potongan benang IUD sepanjang
1 cm di depan porsio
21. Kemudian tenaculum dilepas dilanjutkan speculum sambil
mendorong benang IUD
22. Setelah dilepas tenaculum dan speculum diletakan dalam
larutan klorin
23. Pemasangan IUD selesai
24. Membereskan alat-alat yang sudah digunakan
25. Mencuci tangan
Indikasi − Wanita yang meninginkan kontrasepsi jangka panjang
− Wanita dengan riwayat melahirkan lebih dari satu kali
− Wanita yang mengalami kesulitan
menggunakan kontrasepsi lain

Kontraindikasi − Hamil atau diduga hamil


− Infeksi Rahim
− Penyakit kelamin
− Pernah menderita radang panggul
− Penderita perdarahan tidak normal
− Riwayat kehamilan diluar kandungan
− Penderita kanker alat kelamin

Anda mungkin juga menyukai