Anda di halaman 1dari 8

OBSERVASI PAP SMEAR

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

NOVA ROSALINA ( NH 0119043 )

SARAH AMALIAH SANI ( NH0119071)

WELNI ( NH0119079)

NURUL HIKMAH ( NH0119059)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
1. Pengertian
Pap smear merupakan deteksi dini yang sudah populer dan paling
sering digunakan oleh banyak wanita. Pap smear merupakan metode
skrinig ginekologi yang dilakukan untuk menemukan proses premalignant
(prakeganasan) dan malignancy (keganasan) di ekstoservix (leher rahim
bagian luar), infeksi dalam endoservix (leher rahim bagian dalam) dan
endometrium (Astrid, dkk 2015).
Papsmear adalah suatu metode pemeriksaan Sel-sel yang diambil dari
leher rahim dan Kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk Melihat
perubahan-perubahan yang terjadi dari Sel leher rahim. Kanker leher
rahim adalah Salah satu jenis kanker yang paling dapat Dicegah dan dapat
diobati pada stadium dini Dengan angka kesembuhan 100% dari semua
Kasus kanker. Umur penderita biasanya 35-55 Tahun tetapi dapat terjadi
di usia dini yaitu 18 Tahun.
Pap smear adalah suatu tes yang aman dan murah dan telah dipakai
bertahun tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan kelainan yang terjadi
pada sel sel epitel serviks. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat dan
tidak sakit. ( sinta s,dkk 2010 ).

2. Alat pengambilan sediaan (Astrid Savitri,dkk 2015)


a. Formulir konsultasi sitologi
b. Meja ginekologi
c. Spatula ayre yang dimodifikasi
d. Cytobrush
e. Kaca benda/ preparat yang pada satu sisinya telah diberikan label
f. Spekulum cocor bebek (graves) kering.
g. Tabung berisi larutan fiksasi (alkohol 96%)
h. Sarung tangan steril
i. Cahaya lampu/senter
j. Plester (untuk indentifikasi preparat
.
1. Langkah langkah pengambilan Pap smear (Romauli dan Vindari, 2011)
yaitu:
a. Persiapan pasien
1) Melakukan informent concent.
2) Menyiapkan lingkungan sekitar klien, tempat tidur
ginekologi dan lampu sorot.
3) Menganjurkan klien membuka pakaian bagian bawah.
4) Menganjurkan klien berbaring ditempat tidur ginekologi
dengan posisi litotomi.
a. Persiapan alat
1) Menyiapkan perlengkapan/bahan yang diperlukan seperti
handscoon, speculum cocor bebek, spatula ayre yang telah
dimodifikasi, lidi kapas atau cytobrush, kaca objel glass,
botol khusus berisi alkohol 95%, cytocrep atau hair spray,
tampontang, kasa steril pada tempatnya, formuler
pemeriksaan sitologi pap smear, lampu sorot, waskom
berisi larutan klorin 0,5%, tempat sampah, tempat tidur
ginekologi, sampiran.
2) Menyusun perlengkapan/bahan secara ergonomis.
a. Pelaksanaan
1) Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan
metode tujuh langkah dan mengeringkan dengan handuk
kering dan bersih.
2) Menggunakan handscoon steril
3) Melakukan vulva higyene
4) Memperhatikan vulva dan vagina apakah ada tanda tanda
infeksi.
5) Memasang speculum dalam vagina
6) Masukkan spatula ayre kedalam mulut rahim, dengan ujung
spatula yang berbentuk lonjong, apus sekret dari seluruh
permukaan porsio serviks dengan sedikit tekanan dengan
mengerakkan spatel ayre searah jarum jam, diputar
melingkar 360°.
7) Ulaskan secret yang telah diperoleh pada kaca object glass
secukupnya, jangan terlalu tebal dan jangan terlalu tipis.
8) Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cara”
a) Fiksasi basah
Fiksasi basah dibuat setelah sediaan diambil,
sewaktu secret masih segar dimasukkan kedalam
alkohol 95%. Setelah difiksasi selama 30menit,
sediaan dapat diangkat dan dikeringkan serta
dikirim dalam keadaan kering terfiksasi atau dapat
pula sediaan dikirim dalam keadaan terendam cairan
fiksasi didalam botol.
b) Fiksasi kering
Fiksasi kering dibuat setelah sediaan selesai
diambil, sewaktu secret masih segar disemprotkan
sytocrep atau hair spray pada object glass yang
mengandung asupan secret tersebut dengan jarak
10-15cm dari kaca object glass, sebanyak 204kali
semprotkan. Kemudian keringkan sediaan dengan
membiarkan nya diudara terbuka selama 5-10
menit. Setelah kering sediaan siap dikirimkan ke
laboratorium sitologi untuk diperiksa bersamaan
dengan formulir permintaan.
1) Bersihkan porsio dan dinding vagina dengan kasa steril
dengan menggunakan tampon tang.
2) Keluarkan speculum dari vagina secara perlahan lahan
3) Beritau ibu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan
4) Rapikan ibu dan rendam alat alat dan melepaskan sarung
tangan (merendam dalam larutan clorin 0,5%)
5) Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan
metode tujuh langkah.
6) Temui klien kembali
7) Mencata hasil tindakan dalam status.

Contoh penyakit kanker serviks

1. Pencegahan Kanker Serviks


Pada praktik pencegahan terbagi menjadi tiga, yaitu:

1.Pencegahan primer

Pencegahan primer dapat dilakukan melalui promosi dan penyuluhan pola hidup
sehat, menunda aktivitas seksual sampai usia 20 tahun dan berhubungan hanya
dengan satu pasangan, dan penggunaan vaksinasi HPV di mana vaksinasi ini
dapat mengurangi infeksi HPV karena kemampuanproteksinya adalah sebesar
>90%. Saat ini, ada vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi Human
Papilloma Virus (HPV) yaitu virus yang menjadi pencetus kanker servik.

Cara kerja vaksin ini dengan merangsang antibodi respon kekebalan tubuh
terhadap HPV dimana antibodi ditangkap untuk membunuh HPV sehingga virus
tidak masuk ke leher rahim (servik). Idealnya vaksin ini diberikan pada wanita
sebelum melakukan hubungan seksual, yaitu sebelum kemungkinan terpapar virus
HPV pada usia 9-26 tahun. Meski demikian wanita yang telah aktif secara seksual
juga masih mendapatkan manfaat vaksin, namun keuntungannya sedikit, karena
mereka telah terpapar virus HPV. Vaksin tidak diannjurkan untuk wanita hamil
( Emilia, 2010).
2.Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan dengan mendasarkan pada risiko pasiennya yaitu


pasien dengan resiko sedang dan tinggi. Pada pasien dengan resiko sedang, hasil
tes Pap yang negatif sebanyak 3 kali berturut-turut dengan selisih waktu antar
pemeriksaan 1 tahun dan atas petunjuk dokter sangat dianjurkan. Untuk pasien
atau partner hubungan seksual yang level aktivitasnya tidak diketahui, dianjurkan
untuk melakukan tes Pap tiap tahun.

Pada pasien dengan resiko tinggi, bagi yang memulai hubungan seksual
saat usia <18 tahun dan wanita yang mempunyai banyak partner hubungan
seksual seharusnya melakukan tes Pap setiap tahun dan setiap 6 bulan sekali
terutama untuk pasien dengan resiko khusus, seperti mereka yang mempunyai
riwayat penyakit seksual berulang.

`Upaya penyembuhan penyakit kanker servik yaitu dengan pendeteksian dini,


pendeteksian dilakukan dengan pap smear. Tes pap smear adalah upaya
pengambilan cairan dari vagina untuk melihat kelainan sel disekitar leher rahim.
Tes pap smear hanyalah satu langkah screening, bukan pengobatan. Oleh karena
itu semakin dini gejala awal penyakit kanker rahim Diketahui, semakin mudah
pengobatan, dan penanganannya (Setiati, 2009).

3.Pencegahan Tersier

a)Waspadai gejalanya. Seperti pendarahan, terutama setelah melakukan aktivitas


seksual.

b)Hindari merokok. Wanita sebaiknya tidak merokok,karena dapat merangsang


timbulnya sel-sel kanker melalui nikotin dikandung dalam darah.

c)Hindari pencucian vagina dengan menggunakan obat-obatan antiseptic maupun


deodoran karena mengakibatkan iritasi di servik yang merangsang terjadinya
kanker.

d)Hindari pemakaian bedak (talk) pada vagina.

e)Lakukan diet rendah lemak. Lemak memproduksi hormon estrogen, sementara


endometrium yang sering terpapar hormon estrogen mudah berubah sifat menjadi
kanker.

f)Penuhi kebutuhan vitamin C (buah dan sayur-sayuran). (Diananda, 2009; Setiati,


2009).
Daftar pustaka

Adeasafitiah.205. Jurnal hubungan pengetahuan ,motivasi dan status ekonomi


wanita usia subur terhadap perilaku pemeriksaan pap smear.jakarta
Yulia Irvani Dewi.2014.jurnal Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku
pencegahan kanker serviks pada wanita usia subur.Riau .vol1 no 2

https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pencegahan+sekunder+kanker+serviks&oq=
#d=gs_qabs&u=%23p%3D71ULjti_bCsJ

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+
+pap+smear&oq=#d=gs_qabs&u=%23p%3DW7YYxBLFLUsJ

Anda mungkin juga menyukai