Anda di halaman 1dari 5

SOP PAP SMEAR

Disusun oleh :

1. Zunita Rohmawati (P07120216002)


2. Sekar Tunjung Maharani (P07120216010)

3. Kurnia Devi Saraswati (P07120216036)

KELAS A

1. Pengertian
Pap Smear adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengusap leher rahim untuk
mendapatkan sel-sel leher rahim untuk kemudian diperiksa, sel-sel tersebut akan dikirim untuk
diperiksa dilaboratorium dengan proses tertentu, untuk dapat dianalisa apakah sel-sel yang
merupakan sampel tersebut terjadi perubahan atau tidak (Winanto, H. 2008).

Pap Smear adalah screening untuk mendeteksi perubahan sel-sel yang terjadi didalam
serviks uterus. Perubahan sel rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa
tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut berkembang menjadi sel kanker. Artinya,
semakin dini penyakit diketahui maka semakin mudah menanganinya (Anna, 2008).
2. Tujuan Pap Smear
a. Tujuan Umum
Tes Pap Smear dapat memberikan informasi awal mengenai adanya gangguan
atau masalah pada mulut rahim seorang perempuan. Jika ditemukan tanda-tanda
abnormal pada hasil tes tersebut, dokter akan merekomendasikan untuk pemeriksaan
lanjutan guna mengetahui lebih detail masalah yang terjadi.
b. Tujuan Khusus
 Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat berkembang menjadi kanker
serviks.
 Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim bagi seseorang yang belum
menderita kanker.
 Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel kanker leher rahim.
 Mengetahui tingkat berapa keganasan serviks (Sukaca, B. 2009).

3. Wanita yang boleh melakukan Pap Smear


Pap Smear boleh dilakukan pada wanita yang telah menikah sampai dengan umur
kurang lebih 65 tahun atau yang aktivitas seksualnya tinggi. Bila dalam dua kali pemeriksaan
apusan Pap terakhir negatif dan tidak pernah mempunyai riwayat hasil pemeriksaan
abnormal sebelumnya. Pemeriksaan ini harus dilaksanakan secara berkala minimal setahun
sekali, walaupun wanita tidak mempunyai keluhan pada organ saluran genitalia, karena
kanker serviks pada stadium dini biasanya tanpa keluhan dan dengan mata biasa tidak
mungkin dapat dideteksi. Pemeriksaan skrinning apusan Pap secara berkala, diharapkan
dapat menemukan kanker atau lesi pra kanker yang belum menimbulkan gejala secara klinis,
sehingga dapat dilakukan terapi dengan tuntas (Lestadi, 2009).

4. Waktu melakukan Pap Smear


a.Setiap 6 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah dan aktivitas seksualnya
sangat tinggi.
b. Setiap 6 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah
menderita infeksi HPV atau kutil kelamin.
c.Setiap tahun untuk wanita yang berusia dibawah 35 tahun.
d. Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun.
e.Sesudah 2x Pap test (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa wanita risiko tinggi
harus lebih sering menjalankan Pap Smear.
f. Sesering mungkin jika hasil Pap Smear menunjukkan abnormal sesering mungkin
setelah penilaian dan pengobatan pra kanker maupun kanker serviks (Sukaca, B. 2009).

5. Syarat Pendeteksian Pap Smear


a.Bahan pemeriksaan harus berasal dari porsio serviks (sediaan servikal) dan dari
endoserviks (sediaan endoserviks).
b. Pengambilan apusan Pap Smear dapat dilakukan setiap waktu di luar masa haid, yaitu
sesudah hari ketujuh sampai dengan masa pramenstruasi.
c. Apabila penderita mengalami gejala perdarahan di luar masa haid dan dicurigai
penyebabnya kanker serviks, sediaan apusan Pap Smear harus dibuat saat itu, walaupun
ada perdarahan.
d. Hindarilah hubungan seksual yang tidak boleh dilakukan dalam waktu 24 jam sebelum
pengambilan bahan pemeriksaan.
e. Pembilasan vagina dengan bermacam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan
dalam 24 jam sebelumnya.
f. Hindarilah pemakaian obat-obatan yang tidak menunjang pemeriksaan Pap Smear
(Lestadi, J.2009).

6. Alat dan bahan pemeriksaan Pap Smear


Dalam membuat sediaan apusan Pap Smear diperlukan bahan dan alat sebagai berikut:
a. Spekulum vagina cocor bebek.
b. Spatula Ayre dari kayu model standar dan model modifikasi.
c. Kapas lidi atau cytobrush
d. Bahan fiksasi basah berupa cairan fiksasi alkohol 95% dalam tabung atau bahan
fiksasi kering berupa hair spray.
e. Kaca objek.
f. Lampu sorot yang dapat digerakkan.
g. Formulir permintaan pemeriksaan sitologi apusan Pap.
h. Meja pemeriksaan (lestadi, J.209).

7. Dalam membuat sediaan apusan Pap Smear diperlukan bahan dan alat sebagai berikut:
a. Spekulum vagina cocor bebek.
b. Spatula Ayre dari kayu model standar dan model modifikasi.
c. Kapas lidi atau cytobrush
d. Bahan fiksasi basah berupa cairan fiksasi alkohol 95% dalam tabung atau bahan
fiksasi kering berupa hair spray.
e. Kaca objek.
f. Lampu sorot yang dapat digerakkan.
g. Formulir permintaan pemeriksaan sitologi apusan Pap.
h. Meja pemeriksaan (lestadi, J.209).

8. Cara pengambilan bahan apusan Pap


Cara mengambil bahan sediaan apusan Pap dari berbagai sumber:
a. Sekret vaginal
Sekret vaginal diambil dengan mengapus dinding lateral vagina sepertiga bagian
atas, dengan spatula ayre. Caranya:
 Pasang Spekulum steril tanpa memakai bahan pelicin.
 Hapus sekret dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas dengan ujung
spatula ayre yang berbentuk bulat lonjong seperti lidah.
 Pulaskan sekret yang didapat pada kaca objek secukupnya, jangan terlalu tebal
dan jangan terlalu tipis.
 Setelah selesai difiksasi minimal selama 30 menit, sediaan siap untuk dikirim ke
laboratorium sitologi.
b. Sekret Servikal (Eksoserviks)
Sekret yang diambil dengan mengapus seluruh permukaan porsio serviks sekitar
orifisium uteri eksternum dengan spatula ayre. Caranya:
 Pasang spekulum steril tanpa memakai bahan pelicin.
 Dengan ujung spatula Ayre yang berbentuk bulat lonjong seperti lidah, apus sekret
dari seluruh permukaan porsio serviks dengan sedikit tekanan tanpa melukainya.
Gerakan searah jarum jam, diputar melingkar 360°.
 Ulaskan sekret yang didapat pada kaca objek secukupnya, jangan terlalu tebal dan
jangan terlalu tipis.
 Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cairan fiksasi alkohol 95% atau
hair spray.
 Setelah selesai difiksasi minimal selama 30 menit, sediaan siap dikirim ke
laboratorium sitologi.
c. Sekret endoserviks
Diambil dengan mengapus permukaan mukosa kanalis endoserviks dan daerah
squomo-columnar junction, dengan bantuan alat pengambil bahan sediaan
endoserviks, yaitu kapas lidi atau cytobrush. Kapas lidi adalah alat pengambil sediaan
endoserviks yang paling tua dan paling banyak dipakai, tetapi saat ini sudah tidak
direkomendasikan lagi. Cytobrush adalah alat berbentuk sonde dari plastik yang
ujungnya mempunyai sikat halus seperti sikat gigi, yang berfungsi untuk menampung
sekret endoserviks. Caranya:
 Lekatkan sedikit kapas lidi pada ujung alat ecouvillon rigide jika hendak
menggunakan alat tersebut. Jika menggunakan cytobrush tidak perlu tambahan
kapas.
 Masukkan ecouvillon rigid atau cytobrush kedalam kanalis endoserviks sedalam
satu atau dua sentimeter dari orifisium uteri eksternum.
 Putar alat tersebut 360° untuk mengapus seluruh permukaan mukosa endoserviks
dan daerah squomo-columnar junction.
 Pulaskan sekret yang didapat pada kaca objek secukupnya, jangan terlalu tebal
dan jangan terlalu tipis.
 Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cairan fiksasi alkohol 95% atau
hair spray.
 Setelah selesai difiksasi, minimal selama 30 menit, sediaan siap dikirim ke
laboratorium sitologi.

Anda mungkin juga menyukai