Perkembangan pendidikan saat ini meningkat dengan pesat sebagai konsekwensi dari logis globalisasi. Perkembangan pendidikan keperawatan hendaknya tidak hanya berupah peningkatan kwantitas semata,namun harus di ikuti dengan peningkatan kwalitas pendidikan. Dengan demikian akan di hasilkan perawat yang professional dan siap berkompotisi dengan tenaga kesehatan lain,baik di tingkat nasional atau internasonal. Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan atau kebidanan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dan kebidanan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi. Perawat di tuntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien/klien baik secara individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat dengan memandang manusia secara biopsikososial spiritual yang komprehensi.Sebagai tenaga yang professional,dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral. Etika merupakan sesuatu yang dikenal,diketahui,diulang,serta menjadi suatu kebiasaan di dalam suatu masyarakat,baik berupa kata-kata atau suatu bentuk perbuatan yang nyata. Etika lebih menitikberatkan pada aturan-aturan,prinsip-prinsip yang melandasi perilaku yang mendasar dan mendekati aturan-aturan,hukum,dan undang- unang yang membedakan benar atau salah secara moralitas. Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, atau komunitas,perawat sangat memerlukan etika keperawatan. Karena itu,fokus dari etika keperawatan di tujukan terhadap sifat manusia yang unik. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan etik? 2. Apa tipe – tipe etika? 3. Apa teori etik? 4. Bagaimana memahami prinsip – prinsip etik? 5. Apa saja kode etik keperawatan? 6. Bagaimana penerapan etik dalam keperawatan? 7. Apa saja prinsip-prinsip etis dalam keperawatan?
BAB II KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN PRINSIP – PRINSIP ETIS KEPERAWATAN
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, ’ethos’ yang berarti kebiasaan/adat istiadat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Kata ’etika’ dalam Kamus besar Bahasa Indonesia mempunyai arti : • Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak); • Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; • Nilai mengenai benar dan salah suatu golongan atau masyarakat. Etika Keperawatan yaitu norma yang dianut oleh perawat dalam bertingkah laku dengan klien, keluarga, kolega atau tenaga kesehatan lainnya disuatu pelayanan kesehatan lainnya disuatu pelayanan keperawatan yang bersifat profesional.
Prinsip-Prinsip Etika Keperawatan
A. Otonomi (Autonomy/Self Determination) Prinsip otonomi didasarkan pada hak seseorang untuk membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. B. Berbuat baik (Beneficience) Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban melakukan yang terbaik dan tidak merugikan orang lain. Tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan senantiasa memberikan yang terbaik sehingga anggota profesi selalu bersikap untuk meningkatkan mutu yang lebih baik dalam memberikan pelayanan. C. Keadilan (Justice) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. D. Tidak Merugikan (Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. Mengerjakan sesuatu dengan teliti, hati-hati, cermat, dan tidak sembarangan. E. Jujur (Veracity/Truth Telling) Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban untuk menyampaikan atau mengatakan sesuatu yang benar, tidak berbohong apalagi menipu. Perawat menerapkan prinsip ini selalu berbicara benar, terbuka dan dapat dipercaya. F. Komitment (Fedelity/Keeping Promise) Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban untuk setia, loyal dengan kesepakatan atau tanggung jawab yang diemban. Perawat akan bertanggungjawab sungguh-sungguh terhadap tugas yang diembannya.