Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM

(BTA)
P. 80101/....../UKP/
No. Dokumen :
14-LU/2019
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1 /2
UPTD
PUSKESMAS JANATI AMANATI
RAWAT INAP NIP.19820601200801
NEGARA RATU 2015

1. Pengertian Basil Tahan Asam adalah bakteri yang ada pada pengecatan Ziehl-
neelsen (ZN) tetap mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan
alkohol, sehinggatidak mampu mengikat warna kedua.
2 Tujuan Untuk mencari ada tidaknya bakteri tahan asam (BTA) dalam sputum
seseorang tersangka Tuberculosis paru.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.445/ /SK-AKP/ /2019 tentang Jenis-Jenis
Pemeriksaan Laboratorium.
4. Referensi Peraturan Mentri Kesehatan No 1792 Tahun 2010
5. Prosedur 1. Persiapan alat dan reagensia :
1.1. Objek glass
1.2. Pinset
1.3. Wadah pembuangan
1.4. Pensil kaca
1.5. Lampu spritus
1.6. Rak pewarnaan BTA
1.7. Mikroskop
1.8. Lidi
1.9. Reagen Ziehl Neelsen A
1.10. Reagen Ziehl Neelsen B
1.11. Reagen Ziehl Neelsen C
1.12. Tissue Lensa
2. Persiapan klien
Klien diberikan penjelasan tentang waktu dan cara pengambilan
sampel sputum
2.1. Waktu pengambilan : dahak diambil sebanyak 2 kali dan dapat
diambil dalam waktu 2 hari, yaitu :1. Wadah dahak diperoleh
ketika orang tersebut datang ke puskesmas dan 2. Dahak
pada pagi sehabis bangun tidur.
2.3. Pengambilan dahak klien dilakukan di udara terbuka, klien
harus menghadap ke arah angin dan jangan biarkan
seseorang berdiri di depan klien selama peludahan.
2.4. Masukkan dahak pada pot dahak dengan hati-hati agar tidak
mengkontaminasi bagian luar

1/3
3. Tahapan Langkah Pemeriksaan :
3.1. Pembuatan sediaan
1. objek glass dibersihkan sampai tidak ada lemak yang
menempel.
2. Lewatkan diatas api 3 kali
3. Tulis identitas sampel di objek glass
4. Ambil sampel yang purulen menggunakan lidi
5. Oleskan sampel diatas objek glass dan buat sediaan dengan
ukuran 3 x 4 cm dengan cara membuat seperti spiral-spiral
kecil.
6. Biarkan sediaan kering diudara dan jangan terkena sinar
matahari langsung.
3.2 Pewarnaan sediaan
1. Fiksasi sediaan dengan melewatkan diatas nyala api sebanyak
3 kali
2. Sediaan diletakkan pada tempat pewarnaan.
3. Teteskan reagen Ziehl Neelsen A hingga menutupi seluruh
objeck glass.
4. Panaskan dengan lampu bunsen sampai keluar uap
5. Diamkan hingga dingin ( + 5menit)
6. Bilas sediaan dengan air mengalir sampai bersih.
7. Teteskan reagen Ziehl Neelsen B sampai menutupi sediaan
dan diamkan 3 - 4 menit
8. Bilas sediaan dengan air mengalir sampai bersih.
9. Tiriskan air bilasan kemudian tetesi dengan pewarnaan Ziehl
Neelsen C hingga menutupi seluruh objek glass dan diamkan
10-20 detik
10. Bilas sediaan dengan air mengalir sampai bersih
11. Tiriskan sediaan dan diamkan hingga kering diudara terbuka
12. Jangan ditempatkan di bawah sinar matahari langsung
3.3 Pengamataan Sediaan
1. Tetesi preparate dengan minyak imersi
2. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 1000 X
3. Tentukan gradasi hasil berdasarkan skala IUATLD.
4. Setelah selesai bersihkan lensa objektif dengan tissue lensa.
6. Diagram Alir
Pembuatan objek glass Lewatkan diatas
sediaan dibersihkan api

Tulis identitas
Oleskan sampel
Ambil sampel sampel di objek
diatas objek glass
glass

Biarkan sediaan
kering diudara

2/3
Pewarnaan Fiksasi sediaan Sediaan diletakkan pada
sediaan tempat pewarnaan

Diamkan hingga Panaskan dengan Teteskan reagen


dingin lampu bunsen Ziehl Neelsen A

Bilas sediaan dengan Teteskan reagen Bilas sediaan


air mengalir Ziehl Neelsen B dengan air mengalir

Tiriskan
Bilas sediaan pewarnaan Ziehl
sediaan dan
dengan air mengalir Neelsen C
diamkan hingga
kering

Tetesi preparate Amati dibawah


Pengamataan
dengan minyak mikroskop
Sediaan
imersi

bersihkan lensa Tentukan gradasi


objektif dengan hasil
tissue lensa.

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait - Ruang BP
- Ruang KIA
- Ruang UGD
- Ruang Rawat Inap
- Ruang PONED
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Historis Perubahan

NO Hal Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai