Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan Penunjang Gonore

1. Pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan sediaan langsung sekret dengan


pewarnaan gram atau Giemsa untuk mengetahui kuman penyebab dan uji sensitivitas untuk
perencanaan pengobatan.
Untuk diagnosis pasti konjungtivitis gonore dilakukan pemeriksaan sekret dengan
pewarnaan metilen biru
Diambil dari sekret atau kerokan konjungtiva
Diulaskan pada gelas objek
Dikeringkan dan diwarnai dengan metilen biru 1% selama 1 2 menit.
Setelah dibilas dengan air, dikeringkan dan diperiksa di bawah mikroskop.
Pada pemeriksaan dapat dilihat diplokok yang intraseluler sel epitel dan lekosit,
disamping diplokok ekstraseluler yang menandakan bahwa proses sudah berjalan
menahun.
Morfologi dari gonokok sama dengan meningokok, untuk membedakannya dilakukan tes
maltose, dimana gonokok memberikan test maltose (-). Sedang meningokok test maltose (+).
Bila pada anak didapatkan gonokok (+), maka kedua orang tua harus diperiksa. Jika pada
orang tuanya ditemukan gonokok, maka harus segera diobati.
2. Kultur
Untuk identifikasi perlu dilakukan pembiakan (kultur). Dua macam media
yang dapat digunakan :
a)

Media transpor, misalnya media Transgrow (merupakan gabungan


media transpor dan pertumbuhan yang selektif dan nutritive untuk N.
Gonorrhoeae dan N. Meningitidis).

b)

Media pertumbuhan, misalnya Mc. Leods chocolate agar, media


Thayer Martin (selektif untuk mengisolasi gonokok), agar Thayer
Martin yang dimodifikasi.

3. Tes Definitif
a)

Tes oksidasi. Semua Neisseria memberi reaksi positif.

b)

Tes fermentasi. Kuman gonokok hanya meragikan glukosa.

4. Tes Laktamase
Hasil tes positif ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning
menjadi merah apabila kuman mengandung enzim Laktamase.
5. Tes Thomson
Dengan penampungan urin pagi dalam dua gelas, tes ini digunakan
untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung.
Pada sarana pelayanan kesehatan di luar rumah sakit (puskesmas,
klinik/praktek pribadi), pemeriksaan gram sudah cukup memadai
(Mansjoer, A., 2000 : 145).
6. Tes Oksidasi, untuk mengetahui aktivitas oksidasi (oxidase activity).

Daftar Pustaka
Ilyas, Sidarta. DSM. Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit FKUI, Jakarta: 2001.127 130.
Ilyas, Sidarta, Tanzil, Muzakkir, Salamun, Azhar, Zainal. Sari Ilmu Penyakit Mata. Balai
Penerbit FKUI, Jakarta: 2000. 31 3

Anda mungkin juga menyukai