Anda di halaman 1dari 12

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SADARI (PERIKSA PAYUDARA SENDIRI

Pengertian
Payudara yang sehat ada dalam berbagai macam bentuk, ukuran, dan tekstur. Kunci dari
kesehatan payudara adalah dengan mengenali perubahan bagaimana payudara terlihat dan apa
yang dirasakan. SADARI adalah pemeriksaan atau perabaan sendiri untuk menemukan timbulnya
benjolan abnormal pada payudara
Tujuan
Deteksi dini adanya ketidaknormalan pada payudara, bukan untuk mencegah kanker payudara
Target
1. SADARI dianjurkan dilakukan secara intensif pada wanita mulai usia 20 tahun, segera ketika
pertumbuhan payudara sebagai gejala pubertas
2. Pada wanita muda, agak sedikit sulit karena payudara mereka masih berserabut (fibrous),
sehingga dianjurkan sebaiknya mulai melakukan SADARI pada usia 20 tahun karena pada
umumnya pada usia tersebut jaringan payudara sudah terbentuk sempurna

Waktu Pelaksanaan
1. Wanita sebaiknya melakukan SADARI sekali dalam 1 bulan
2. Wanita yang belum menopause sebaiknya melakukan SADARI setelah menstruasi sebab
perubahan hormonal menyebabkan kelembutan dan pembengkakan pada payudara sebelum
menstruasi
3. SADARI sebaiknya dilakukan sekitar 1 minggu setelah menstruasi
4. Setelah menopause, SADARI sebaiknya dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan
sehingga menjadi aktivitas rutin dalam kehidupan wanita tersebut
Hal yang harus diperhatikan
1. Teraba benjolan
2. Penebalan kulit
3. Perubahan ukuran dan bentuk pada payudara
4. Pengerutan kulit
5. Keluar cairan dari puting susu
6. Penarikan puting susu
7. Nyeri
8. Pembengkakan lengan atas
9. Teraba benjolan pada ketiak atau di leher
Jika menemukan kelainan-kelainan seperti yang telah disebutkan di atas atau terasa ada perubahan
dibandingkan dengan keadaan pada bulan sebelumnya, maka segera periksakan diri ke dokter
untuk pemeriksaan lebih lanjut
Prosedur
Langkah 1
1. Berdirilah di depan cermin
2. Periksa kedua payudara dari sesuatu yang tidak normal
3. Perhatikan adanya rabas pada puting susu, keriput atau kulit mengelupas
Dua tahap berikutnya dilakukan untuk memeriksa adanya kontur pada payudara. Jadi ketika
melakukan SADARI, harus mampu merasakan otot-otot yang menegang
Langkah 2
1. Perhatikan dengan baik di depan cermin ketika melipat tangan di belakang kepala ke arah
depan
2. Perhatikan setiap perubahan kontur pada payudara

Langkah 3
1. Selanjutnya tekan tangan ke arah pinggang dan agak membungkuk ke arah cermin sambil
menarik bahu dan siku ke arah depan
2. Perhatikan setiap perubahan kontur pada payudara
Beberapa wanita melakukan pemeriksaan payudara berikut ketika sedang mandi dengan
shower. Jari-jari akan meluncur dengan mudah diatas kulit yang bersabun, sehingga dapat
berkonsentrasi dan merasakan setiap perubahan yang terjadi pada payudara
Langkah 4
1. Angkat tangan kiri
2. Gunakan 3 atau 4 jari untuk meraba payudara kiri dengan kuat, hati-hati dan menyeluruh
3. Mulailah pada tepi luar, tekan bagian datar dari jari tangan dalam lingkaran kecil, bergerak
melingkar dengan lambat di sekitar payudara
4. Secara bertahap lakukan ke arah puting susu
5. Pastikan untuk melakukannya pada seluruh payudara
6. Beri perhatian khusus pada area di antara payudara dan bawah lengan, termasuk bagian di
bawah lengan itu sendiri
7. Rasakan adanya benjolan atau massa yang tidak lazim di bawah kulit

Langkah 5
1. Dengan perlahan remas puting susu dan perhatikan adanya rabas
2. Jika menemukan adanya rabas dari puting susu dalam sebulan yang terjadi ketika sedang atau
tidak melakukan SADARI, temuilah dokter
3. Ulang pemeriksaan pada payudara kanan
Langkah 6
1. Tahap 4 sebaiknya diulangi dalam posisi berbaring
2. Berbaringlah mendatar, terlentang dengan lengan kiri di bawah kepala dengan sebuah bantal atau
handuk yang dilipat di bawah bahu kiri
3. Gunakan gerakan sirkuler yang sama seperti yang diuraikan diatas
4. Ulangi pada payudara kanan

Praktikum Pemeriksaan vagina sendiri (Vaginal Self Examination)

A. Tujuan Pembelajaran Praktikum


Setelah membaca modul ini mahasiswa diharapkan mampu mensimulasikan cara memeriksa
vagina sendiri
B. Deskripsi Praktikum
Kegiatan Praktikum ini dimulai dari persiapan alat, pelaksanaan, evaluasi, dokumentasi.
C. Konsep Ringkas yang Mendasari Praktikum
Melakukan pemeriksaan vagina sendiri (Sarah Marshall, 2017)
1. Pengertian
Pemeriksaan vagina sendiri adalah cara bagi seorang wanita untuk melihat vulva dan
vaginanya.
2. Tujuan
Tujuan pemeriksaan vagina sendiri adalah membantu seorang wanita untuk lebih
memahami tubuhnya sendiri, perubahan yang terjadi selama menstruasi dan menemukan
masalah masalah yang memerlukan penanganan medis.
3. Waktu
Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan vagina sendiri adalah di antara periode
menstruasi.
4. Poin poin kunci
a. Perhatikan kepentingan klien (kesehatan dan kesejahteraan fisik dan psikologis)
berikan konseling dalam pengambilan keputusan.
b. Melakukan komunikasi efektif, perawat hati-hati dalam menjelaskan prosedur pada
klien dan keluarganya
c. Pemeriksaan dilakukan dengan meminimalkan ketidak nyamanan dan kecemasan
d. Jaga privacy klen selama pemeriksaan

D. Alat dan sarana yang Dibutuhkan Praktikum


1. Ruang yang nyaman dan tertutup.
2. Air mengalir, sabun, handuk untuk cuci tangan.
3. Tempat tidur pasien dan selimut
4. Bengkok
5. Jelly
6. Senter
7. Cermin
8. Sarung tangan steril

E. Standar Operasional Prosedur (SOP) Praktikum

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN VAGINA SENDIRI


BAGIAN KEPERAWATAN MATERNITAS FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

A. PERSIAPAN :

1. Menyiapkan peralatan yang diperlukan, klien, dan lingkungan


2. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan
3. Komunikasi dengan ibu selama melakukan tindakan
4. Informed consent
5. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan dengan tekhnik yang benar

B. PELAKSANAAN
Anamnesa
5. Biodata klien dan keluarga
6. Keluhan yang klien rasakan

Pemeriksaan Fisik
1. Menempatkan alat, bahan serta posisi klien secara tepat
2. Menjaga privacy pasien.
3. Mempersilahkan ibu untuk mengosongkan kandung kencing
4. Mencuci tangan
5. Melepaskan pakaian yang berada dibawah pinggang
6. Tempatkan bantal didepan permukaan tembok, klien posisi duduk lalu sandarkan punggung
pada bantal dan tekuk lutut .
7. Dekatkan bengkok
8. Posisikan kaki dekat pinggul ,lebarkan lutut kira-kira selebar bahu.
9. Memakai sarung tangan steril
10. Pegang kaca di depan area pelvis untuk melihat jelas gunakan lampu senter.
11. Periksa bagian vulva dan amati apakah ada luka, benjolan, rasa sakit atau nyeri
12. Oleskan jelly jari telunjuk dan jari manis
13. Secara perlahan dan lembut lebarkan vulva dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang
cermin atau senter (salah satu letakan di lantai).
14. Dengan hati-hati memasukan jari tengah dan jari telunjuk ke dalam vagina, apakah ada
sakit atau benjolan pada vagina
15. Raba leher rahim apakah ada pembengkakan atau benjolan, polip, jaringan yang menjuntai
di tangka, mungkin mudah berdarah atau perubahan. Jika serviks tidak terlihat bisa gunakan
spekulum.
16. Mencari dengan cermat apakah ada pembengkakan, benjolan atau perubahan lain yang
tidak wajar
17. Dengan hati-hati keluarkan jari dari vagina segera periksa lendir,apakah lendir warnanya
kuning kehijauan atau baunya tidak sedap.
18. Setelah selesai rapatkan lutut dan berdiri.
19. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
20. Pakai kembali pakaian bawah
Catatan :
Jika salah satu kondisi berikut ditemukan selama pemeriksaan diri, mungkin menunjukkan
infeksi.
1. Berwarna hijau, kuning abu-abu atau gelap
2. perubahan yang berarti dalam jumlah atau konsistensi debit lendir
3. bau yang kuat yang tidak biasa untuk Anda.
Apabila ditemukan kelainan lakukan pemeriksaan lanjutan pada tenaga kesehatan profesional

PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN SPEKULUM


B. Format Penilaian: Observasi Praktikum
FORMAT PENILAIAN PERASAT
PEMERIKSAAN VAGINA SENDIRI
BAGIAN KEPERAWATAN MATERNITAS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
PADJADJARAN

NAMA MAHASISWA :

No. Aspek Yang dinilai Score


0 1 2
A PERSIAPAN :
1 Menyiapkan peralatan yang diperlukan, klien, dan lingkungan
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan
3 Komunikasi dengan ibu selama melakukan tindakan
4 Informed consent
5 Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan dengan tekhnik
yang benar
B PELAKSANAAN
Anamnesa
6 Biodata klien dan keluarga
7 Menanyakan keluhan yang dirasakan klien
Pemeriksaan Fisik
8 Menempatkan alat, bahan serta posisi pemeriksa secara tepat
9 Menjaga privacy pasien
10 Mempersilahkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih
11 Meminta ibu melepaskan bagian bawah
12 Mengatur posisi ibu, tempatkan bantal didepan permukaan
tembok, klien posisi duduk lalu sandarkan punggung pada bantal
dan tekuk lutut
13 Dekatkan bengkok
14 Posisikan kaki dekat pinggul ,lebarkan lutut kira-kira selebar
bahu.
15 Memakai sarung tangan steril
16 Pegang kaca di depan area pelvis untuk melihat jelas gunakan
senter
17 Periksa dan amati bagian vulva.
18 Olesi jari telunjuk dan jari tengah dengan jelly
19 Buka labia mayora dengan tangan kanan dan tangan kiri
memegang cermin/senter
20 Meraba leher rahim/lihat pakai speculum
21 Mengeluarkan jari telunjuk dan jari manis/speculum secara
perlahan lahan dan periksa warna dan bau lendir
22 Rapihkan lutut dan klien berdiri
23 Lepaskan sarunng tangan
24 Cuci tangan
Pakaikan kembali pakaian bagian bawah
25 Bereskan kembali peralatan dengan rapi
C EVALUASI
26 Mengkaji respon klien selama pengkajian
27 Penjelasan hasil klien
28 Penjelasan hal-hal yang belum dimengerti klien
D DOKUMENTASI
29 Pencatatan jelas, ringkas dan sistematis
30 Prinsip dokumentasi

Panduan Pembuatan Penyusunan Laporan


Penyuluhan Kesehatan Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi

Halaman 1 : Judul dan Identitas penyusun


Halaman 2 : Lembar Pengesahan oleh dosen pembimbing
Halaman 3 : Kata Pengantar
Halaman 4 : Daftar Isi
Halaman 5 :

1. SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)


1. Topik:
2. Sasaran:
3. Penyuluhan:
4. Program :
5. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang..........................................................

individu/kelompok/masyarakat mampu...................................................

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang.........................................................

individu/kelompok/masyarakat diharapkan mampu :

1) Menjelaskan
pengertian.......................................................................
2) Menjelaskan
tujuan...............................................................................
3) Menunjukkan
........................................................................................
4) Mendemonstrasikan
..............................................................................
5) Dst.
6. Materi yang diperlukan
1). Pengertian
2). Tujan
3). Tahapan/ Cara/ Langkah Mengatasi Masalah
4). Dst.

6. Metode
Ceramah,diskusi,Tanya jawab, demonstrasi
7. Media
- Leaflet terbagi:
AVA
Boneka
dll.
8. Waktu :

9. Tempat :
Place setting:

Keterangan:
a. Penyuluh
b. Pembimbing
c. Pembimbing
d. Pembimbing
e. Keluarga/ individu/ kelompok/ masyarakat
10. Evaluasi
Cara evaluasi untuk melihat tujuan kegiatan ( buat instrumen yang sesuai)

11. Sumber/ Bahan Pustaka


...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
......

Lampiran 4. Barang Bukti berupa foto / video kegiatan penyuluh

MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Isi materi yang akan diberikan
4. Langkah Kegiatan
5. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai