Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BREAST CARE
Dosen Pengampu : Bu Heriyanti

A. PENGERTIAN
Memberikan tindakan pada organ payudara dengan cara di massage.
B. TUJUAN
1. Mencegah pembendungan ASI.
2. Meningkatkan hygiene payudara.
3. Meningkatkan produksi ASI.
4. Melenturkan dan menguatkan putting payudara.
C. INDIKASI
Dilakukan pada ibu setelah melahirkan.
D. KONTRAINDIKASI
1. Trauma wajah/midface yang berat (adanya gangguan pada cribiform
plate)Adanya risiko memasukkan nasogastric tube ke intrakranial.
2. Pada kasus ini sebaiknya gunakan selang orogastrik.
3. Riwayat baru dilakukan operasi pada daerah hidung.
4. Gangguan koagulasi.
5. Sedang konsumsi obat antikoagulan.
6. Varises esofagus.
7. Striktur esofagus.
8. Riwayat baru dilakukan ligasi (banding) varises esofagus.
9. Tertelan bahan bersifat basa (risiko terjadinya ruptur esofagus).
E. PERISAPAN ALAT
1. Oleum coccus yang hangat (direndam dalam air hangat)
2. Kapas
3. Handuk besar: 2 buah
4. Peniti: 2 buah
5. Air hangat dan dingin dalam baskom
6. Waslap: 2 buah
7. Bengkok
F. PROSEDUR PELAKSANAAN
Tahap Prainteraksi
1. Memverifikasi program pelayanan keperawatan klien
2. Menyiapkan diri dan peralatan
3. Mencuci tangan
Tahap Orientasi
4. Mengetuk pintu sebelum masuk kedalam ruangan
5. Memberikan salam pada klien
6. Memvalidasi data dan kondisi klien
7. Memperkenalkan diri kepada klien dan keluarga
8. Memberikan informasi umum pada pasien atau keluarganya tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan, tujuan, prosedur, serta manfaat
pemeriksaan untuk klien.
9. Memberikan jaminan pada klien tentang kerahasiaan semua informasi yang
didapatkan dari pemeriksaan.
10. Menanyakan Persetujuan dan kesediaan klien dan keluarga.
11. Kontrak waktu dengan klien dan keluarga
12. Menjaga lingkungan, privasi klien dengan memasang sampiran atau menutup
ruangan. Pastikan ruangan periksa cukup hangat dan cukup penerangan.
13. Mendekatkan alat-alat tindakan ke dekat klien.
14. Mencuci tangan dan menggunakan handscoen sebelum melakukan tindakan
keperawatan.
Tahap Kerja
1. Memasang handuk di bagian perut bawah dan bahu sambil melepas pakaian
atas handuk dipasang dengan peniti.
2. Mengompres kedua putting dengan kapas yang dibasahi oleum coccus hangat
selam 2 – 3 menit.
3. Mengangkat kapas sambil membersihkan putting dengan gerakan memutar
dari dalam ke luar.
4. Kemudian dengan kapas oleum yang baru, membersihkan daerah tengah
putting dari sentral ke luar (bila putting invertet, dilakukan penarikan).
5. Membasahi kedua telapak tangan dengan oleum coccus dan melakukan
pengurutan dengan telapak tangan berada diantara kedua payudara dengan
gerakan keatas, kesamping, kebawah, kedepan sambil menghentakkan
payudara, pengurutan dilakukan sebanyak 20 – 30 kali.
6. Pengurutan kedua, tangan kiri menopang payudara kiri dan tangan kanan
melakukan pengurutan dengan menggunakan sisi kelingking. Dilakukan
sebanyak 20 – 30 kali.
7. Lakukan pada kedua payudara kanan-kiri.
8. Pengurutan ketiga dengan menggunakan sendi-sendi jari. Posisi tangan
mengepal. Tangan kiri menopang payudara dan tangan kanan melakukan
pengurutan dari pangkal kearah putting. Dilakukan sebanyak 20 – 30 kali
pada tiap payudara.
9. Letakkan baskom dibawah payudara dan gunakan waslap yang di basahi air
hangat. Mengguyur payudara sebanyak ± 5 kali. Kemudian di lap dengan
waslap tersebut, dan bergantian dengan air dingin. Masing-masing 5 kali
guyuran (diakhiri dengan air hangat).
10. Keringkan payudara dengan handuk yang dipasang di bahu.
11. Bantu pasien menggunakan BH dan pakaian atas pasien dan menganjurkan
pasien memakai BH yang menopang.
Tahap Terminasi
1.Membantu pasien merapikan diri, membereskan alat-alat.
2.Mengevaluasi kenyamanan pasien dengan cara menanyakan perasaannya.
3.Membuka handscoen, membuang ke tempat sampah medis, mencuci tangan.
4.Mengucapkan terima kasih dan salam pada klien untuk mengakhiri
pertemuan.
G. EVALUASI
1. Mendokumentasikan tindakan keperawatan pada rekam medik.
2. Catat respon klien yang ditemukan saat pemeriksaan.
3. Merencanakan tindakan keperawatan selanjutnya jika ditemukan hal yang
tidak wajar pada saat pemeriksaan.
H. REFERENSI
STIKES Pamentas Jakarta. Breast Care. https://stikespamentas.ac.id/breast-care/

PEMERIKSAAN FISIK PAYUDARA

1. Identifikasi identitas pasien meliputi nama lengkap, tanggal lahir, no RM.


2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur.
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Bantal kecil
b. Handuk
c. Sarung tangan, jika perlu
4. Cuci tangan sebelum tindakan keperawatan.
5. Jaga privasi ibu.
6. Atur posisi yang nyaman untuk pemeriksaan payudara.
7. Pasang sarung tangan bersih, jika perlu.
8. Identifikasikan faktor resiko kanker payudara (meliputi usia saat hamil pertama, usia
menarche, usia menopouse, riwayat keluarga, riwayat penyakit pada payudara,status
peritas dan riwayat menyusui).
9. Identifikasi adanya keluhan nyeri, rasa tidak nyaman, pengeluaran, perubahan bentuk
payudara dan putting.
10. Minta pasien membuka pakaian bagian atas
11. Inspeksi payudara (bentuk, ukuran, teksur, warna kulit seperti kemerahan, retraksi
kulit payudara).
12. Periksa adanya bekas mastektomi, lesi jaringan parut, kemerahan, eritema.
13. Tempatkan gulungan handuk atau bantal kecil dibawah pundak dan letakkan tangan
di bawha kepala.
14. Palpasi dengan menekan bagian puting dengan mengunnakan jempol dan jari
telunjuk.
15. Periksa adanya pengeluaran cairan, posisi puting kembali ke bentuk semula.
16. Palpasi payudara menggunkan tiga jari dominan pemeriksa (jari telunjuk, jari tengah,
jari manis) berjalan secara vertikal.
17. Lakukan pemeriksaan dengan gerakan memutar dan menekan jaringan payudara
melawan dinding dada, serta area ketiak.
18. Periksa empat kuadran payudara sampai ke pangkal payudara dan ulangi pada
payudara yang lainnya.
19. Catat adanya massa (meliputi ukuran, lokasi, konsistensi, dan pergerakan nodus).
20. Catat kesimetrisan payudara (meliputi perbedaan bentuk, ukuran, puting, kerutan,
atau lekukan pada kulit).
21. Anjurkan melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
22. Anjurkan melakukan pemeriksaan mamografisecara rutin sesuai dengan usia, faktor
resiko, dan kondisi pasien.
23. Informasikan hasil pemeriksaan.
24. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan.
25. Lepaskan sarung tangan.
26. Cuci tangan.
27. Dokumentasikan hasil pemeriksaan payudara.

Anda mungkin juga menyukai