Anda di halaman 1dari 15

K3 MARITIM

teknik keselamatan kesehatan kerja


by Taukhid, s.pd., m.pd
SOLAS (Safety of Life at Sea)
Perjanjian/konvensi untuk melindungi keselamatan kapal dagang
Pertama diterbitkan pada tahun 1914 sebagai akibat tenggelamnya
kapal RMS Titanic
Berisi ketentuan tentang jumlah sekoci/rakit penolong, perangkat
keselamatan lain serta peralatan yang dibutuhkan dalam prosedur
penyelamatan, termasuk ketentuan untuk melaporkan posisi kapal
melalui radio komunikasi
Beberapa amandemen yg telah dilakukan1929, 1948, 1960, dan 1974
Isi dari SOLAS
1. Pendahuluan
2. Prosedur amandemen
3. Ketentuan teknis
4. Chapter I - Ketentuan umum
5. Chapter II-1 - Konstruksi - Pembagian dan stabilitas,
permesinan dan instalasi listrik
6. Chapter II-2 - Pelindungan kebakaran, deteksi
kebakaran dan pemadaman kebakaran
7. Chapter III - Perangkat pertolongan dan
pengaturannya
8. Chapter IV - Komunikasi Radio
9. Chapter V - Keselamatan navigasi
peraturan yang mendukung
10. Chapter VI - Muatan barang
11. Chapter VII - Muatan barang berbahaya
12. Chapter VIII - Kapal Nuklir
13. Chapter IX - Managemen keselamatan operasi kapal
14. Chapter X - Ketentuan untuk kapal cepat
15. Chapter XI-1 - Upaya khusus untuk meningkatkan keselamatan pelayaran
16. Chapter XI-2 - Upaya khusus untuk meningkatkan keamanan pelayaran
17. Chapter XII - Aturan tambahan untuk kapal curah

peraturan yang mendukung


MARPOL (Marine Pollution)
Peraturan internasional yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya pencemaran di laut.
Setiap sistem dan peralatan yang ada di kapal yang
bersifat menunjang peraturan ini harus mendapat
sertifikasi.
Setiap kapal harus dilengkapi berbagai system yang
sesuai dengan regulasi ini.

peraturan yang mendukung


Isi dari MARPOL

1. ANNEX I : Regulasi tentang pencegahan pencemaran oleh minyak


2. ANNEX II : Regulasi tentang pencegahan pencemaran oleh NOx cair
3. ANNEX III : Regulasi tentang pencegahan pencemaran oleh substansi
berbahaya yang diangkut dalam bentuk kemasan
4. ANNEX IV : Regulasi tentang pencegahan pencemaran oleh limbah
5. ANNEX V : Regulasi tentang pencegahan pencemaran oleh sampah
6. ANNEX VI : Regulasi tentang pencegahan pencemaran udara dari
kapal

peraturan yang mendukung


UNCLOS (United Nations Convention on The Law of The Sea)

Perjanjian internasional yang dihasilkan dari Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa


tentang Hukum Laut yang ketiga (UNCLOS III )
Konvensi Hukum Laut ini mendefinisikan hak dan tanggung jawab negara dalam
penggunaan lautan di dunia serta menetapkan pedoman untuk bisnis, lingkungan, dan
pengelolaan sumber daya alam laut
Konvensi kesimpulkan pada tahun 1982, menggantikan perjanjian internasional
mengenai laut tahun 1958

peraturan yang mendukung


Isi dari UNCLOS
1. PEMBUKAAN
2. BAB I PENDAHULUAN
3. BAB II LAUT TERITORIAL DAN ZONA TAMBAHAN
4. BAB III SELAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PELAYARAN INTERNASIONAL
5. BABIV NEGARA-NEGARA KEPULAUAN (ARCHIPELAGIC STATES)
6. BAB V ZONA EKONOMI EKSKLUSIF
7. BAB VI LANDAS KONTINEN (CONTINENTAL SHELF)
8. BAB VII LAUT LEPAS (HIGH SEAS)
9. BAB VIII REZIM PULAU (REGIME OF ISLANDS)
10. BAB IX LAUT TERTUTUP ATAU SETENGAH TERTUTUP (ENCLOSED OR SEMI-
ENCLOSED)

peraturan yang mendukung


11.BAB X HAK NEGARA TAK BERPANTAI UNTUK AKSES KE DAN DARI LAUT
SERTA KEBEBASAN TRANSIT
12.BAB XI KAWASAN (THE AREA)
13.BAB XII PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN LAUT
14.BAB XIII RISET ILMIAH KELAUTAN
15.BAB XIV PENGEMBANGAN DAN ALIH TEKNOLOGI KELAUTAN
16.BAB XV PENYELESAIAN SENGKETA (SETTLEMENT OFDISPUTES)
17.BAB XVI KETENTUAN UMUM (GENERAL PROVISIONS)
BAB XVII KETENTUAN PENUTUP

peraturan yang mendukung


PERATURAN NASIONAL PERATURAN INTERNASIONAL
1. SOLAS 1974 beserta amandemen-amandemennya
PERATURAN mengenai persyaratan keselamatan kapal.
MENTERI KELAUTAN DAN 2. STCW 1978 Amandemen 1995 mengenai standar
PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA pelatihan bagi para pelaut.
NOMOR 6/PERMEN-KP/2018 3. ISM Code mengenai kode manajemen internasional
untuk keselamatan pengoperasian kapal dan
pencegahan pencemaran.
4. Occupational Health Tahun 1950 mengenai usaha
kesehatan kerja.
5. International Code of Practice mengenai petunjuk -
petunjuk tentang prosedur/keselamatan kerja pada
suatu peralatan, pengoperasian kapal dan terminal.

peraturan yang mendukung


PROSEDUR Suatu tata cara atau pedoman kerja yang harus diikuti dalam
melaksanakan suatu kegiatan agar mendapat hasil yang baik.

Keadaan yang lain dari keadaan normal yang mempunyai

KEADAAN DARURAT kecenderungan atau potensi tingkat yang membahayakan


baik bagi keselamatan manusia, harta benda maupun
lingkungan.

Tata cara/pedoman kerja dalam menanggulangi suatu keadaan

PROSEDUR KEADAAN DARURAT darurat, dengan maksud untuk mencegah atau mengurangi
kerugian lebih lanjut atau semakin besar.
JENIS-JENIS PROSEDUR KEADAAN DARURAT

Prosedur Intern (lokal) Prosedur Umum (utama)


pedoman pelaksanaan
pedoman perusahaan
untuk masing-masing
secara keseluruhan dan
bagian/ departemen, dengan
telah menyangkut keadaan
pengertian keadaan darurat
darurat yang cukup besar
yang terjadi masih dapat di
atau paling tidak dapat
atasi oleh bagian-bagian
membahayakan kapal-kapal
yang bersangkutan, tanpa
lain atau dermaga/terminal.
melibatkan kapal-kapal atau

usaha pelabuhan setempat.


PERKEMBANGAN K3 MARITIM: ISPS CODE
International Ship and Port Security Code (ISPS Code) adalah regulasi IMO (International
Maritime Organization) yang secara khusus mengatur tentang kegiatan-kegiatan dan
langkah-langkah yang harus diambil oleh setiap negara dalam menanggulangi ancaman
terorisme di laut.
Tujuannya untuk mengurangi resiko terhadap penumpang, awak kapal dan personil di
atas kapal pada wilayah pelabuhan dan juga terhadap kapal dan muatannya. Selain itu,
untuk meningkatkan keamanan kapal di pelabuhan, serta mencegah pelayaran menjadi
sasaran dari terorisme internasional.
Sejak berlakunya ISPS Code pada tahun 2004, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
selaku Designated Authority telah mengeluarkan aturan perundang-undangan yang
mengatur penerapan keamanan terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan sesuai dengan
ketentuan konvensi internasional dimaksud.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai