Anda di halaman 1dari 33

Standar Pengujian Kesehatan dan

Sertifikasi Kesehatan Pelaut


Standar pengujian kesehatan dan sertifikasi
kesehatan pelaut :
a. Dasar Hukum
b. Pelaksana Pemeriksaan
c. Sertifikasi Kesehatan
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM

Amandemen Manila 201 O,STCW 78 Amandemen Manila


2010 Section A.1 /9 dabn B.1 /9  tentang standar pengujian
kesehatan dan sertifikasi kesehatan pelaut

ILO Guidelines For Conducting Presea & Periodic Medical


Fitness Examination for seafarers No. lLO/WHO/D.2/97
Pemeriksaaan kesehatan pelaut harus dilakukan oleh dokter yang
berpengalaman dibidang kesehatan maritime

ISM REG.62 Diantaranya menetapkan bahwa setiap perusahaan


pelayaran harus memastikan kapalnya diawaki oleh awak kapal yang
sehat dan bersertifikat sesuai dengan peraturan nasional dan
internasional

MLC 2006 Reg. 4


Setiap Pelaut berhak untuk mendapat perlindungan kesehatan,
pemeliharaan kesehatan , kesejahteraan dan perlindungan sosial
Undang-Undang No.15 Tahun 2016 Tentang Pengesahaan
Maritime Labour Convention, 2006 (Konvensi Ketenagakerjaan
Maritim 2006)

UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan

UU No.17/I/2008 Tentang Pelayaran

UU No.29/2004 Tentang Praktik Kedokteran

UU No.13/2003 Tentang Ketenagakerjaan

UU No.1/1970 Tentang Keselamatan Kerja

PP No.7/I/2000 Tentang Kepelautan

PM No. 70/2013 Tentang Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Serta


Dinas Jaga
KEMENHUB No. 30/I/2008 Tentang Dokumen ldentitas Pelaut

KEMENHUB No. 66/I/2002 Tentang Organisasi dan Tata Kerja


BKKP

Guidelines on The Medical Examination of Seafarers,


International Labor Office GENEVA, International Maritime
Organization 2013

PM No. 40 Tahun 2019 tentang pemeriksaan kesehatan pelaut,


tenaga penunjang keselamatan pelayaran dan lingkungan kerja
pelayaran
PELAUT

PELAUT
PELAUT
TNI AL = PELAUT ???
NELAYAN = PELAUT ???
BEDA PELAUT DAN TNI AL

Pelaut itu berlayar untuk kebutuhan industri/perdagangan


yg dikirim melalui kapal perusahaan

Sedangnya TNI Angkatan Laut memakai kapal milik negara


untuk menjaga keamaan NKRI dan mereka membawa senjata

BEDA PELAUT DAN NELAYAN

Pelaut adalah orang yang berlayar di laut menggunakan kapal


yang terbuat dari besi dan berlayar dari satu pelabuhan ke
pelabuhan lain atau dari negara satu ke negara lain.

Sedangkan Nelayan adalah orang yang berlayar di laut dengan


menggunakan kapal yang terbuat dari kayu/besi dengan
tujuan untuk mencari ikan
Pelaut adalah setiap orang yang mempunyai kualifikasi
keahlian atau keterampilan sebagai awak kapal, terdiri atas :

Awak Kapal Kadet

Orang yang bekerja atau Peserta didik yang


dipekerjakan di atas kapal melaksanakan praktek laut
oleh pemilik atau operator
kapal untuk melakukan
tugas di atas kapal sesuai
dengan jabatannya yang
tercantum dalam buku sijil

Tenaga Penunjang Keselamatan Pelayaran adalah setiap


orang yang memiliki keahlian dan/atau keterampilan di bidang
pelayaran dan bertugas pada operasional pelayaran.

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 40


Tahun 2019 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Pelaut, Tenaga
Penunjang Keselamatan Pelayaran, Dan Lingkungan Kerja Pelayaran
Buku Sijil adalah buku yang
berisi daftar awak kapal yang
bekerja di atas kapal sesuai
dengan jabatannya dan tanggal
naik turunnya yang disahkan
oleh Syahbandar.

Undang-undang RI nomor 17
tahun 2008 pasal 1 ayat 56
Syahbandar adalah pejabat
pemerintah di pelabuhan yang
diangkat oleh Menteri dan
memiliki kewenangan tertinggi
untuk menjalankan dan
melakukan pengawasan terhadap
dipenuhinya ketentuan
peraturan perundang-undangan
untuk menjamin keselamatan
dan keamanan pelayaran
INSTITUSI YANG DIBERIKAN KEWENANGAN UNTUK
MELAKUKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN PELAUT

BALAI KESEHATAN KERJA PELAYARAN (BKKP)


Jl. Raya Ancol Baru No.1 Tanjung Priok, Jakarta Utara
DKI Jakarta
Pemeriksaan kesehatan Pelaut dapat dilaksanakan di Rumah
Sakit atau Institusi Kesehatan (Klinik Utama atau Kantor
Kesehatan Pelabuhan) yang telah ditunjuk oleh Balai Kesehatan
Kerja Pelayaran
Terdapat 79 Rumah Sakit dan Institusi Kesehatan yang telah
ditunjuk, salah satunya adalah RS PHC Surabaya.
Tujuan pemeriksaan terhadap kesehatan Pelaut dan Tenaga
Penunjang Keselamatan Pelayaran serta lingkungan kerja
pelayaran

a. Mewujudkan Pelaut dan Tenaga Penunjang


Keselamatan Pelayaran yang sehat dan produktif

b. Menetapkan standar kesehatan untuk Pelaut


bekerja di atas Kapal

c. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan,


penyakit akibat kerja, dan kecelakaan kerja

d. Mewujudkan lingkungan kerja pelayaran yang


aman, sehat, dan nyaman.
Pemeriksaan a. Akan bekerja di atas Kapal
terhadap kesehatan
Pelaut dilakukan b. Masa berlaku sertifikat
dalam hal kesehatan habis

c. Bertugas kembali ke Kapal


setelah menjalani proses
pengobatan dan dinyatakan
pulih

d. Untuk pemenuhan persyaratan


penerbitan buku Pelaut

e. Untuk melaksanakan praktik


laut
f. Untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan keahlian Pelaut

g. Untuk mengikuti pendidikan


dan pelatihan keterampilan
Pelaut.
Pemeriksaan Prakerja

Pemeriksaan kesehatan rutin/berkala

Pemeriksaan kesehatan untuk


kepentingan pendidikan, pelatihan,
Pemeriksaan
penugasan khusus, atau peningkatan
Kesehatan Pelaut jabatan yang lebih tinggi

Pemeriksaan kesehatan banding

Pemeriksaan kesehatan untuk kembali


kerja.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun


2018 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Pelaut
Pemeriksaan Pra Kerja
Dilakukan pada saat akan bekerja pertama kali di Kapal

Pemeriksaan kesehatan rutin/berkala


Dilakukan paling lama 2 (dua) tahun sekali untuk
perpanjangan Sertifikat Kesehatan Pelaut

Pemeriksaan kesehatan untuk kepentingan


pendidikan, pelatihan, penugasan khusus, atau
peningkatan jabatan yang lebih tinggi
Dilaksanakan paling lama 2 (dua) bulan sebelum mengikuti
pendidikan, pelatihan, penugasan khusus, atau peningkatan
jabatan yang lebih tinggi
Pemeriksaan kesehatan banding
Dilakukan berdasarkan keberatan atas hasil pemeriksaan
kesehatan tidak laik kerja yang dikeluarkan Fasilitas Pelayanan
Pemeriksaan Kesehatan Pelaut.

Pemeriksaan kesehatan untuk kembali kerja.


Dilaksanakan setelah Pelaut selesai menjalani pengobatan dan
dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan yang berwenang
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN
Jenis Pemeriksaan Kesehatan
a. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan psikologi/jiwa
c. Pemeriksaan laboratorium
d. Pemeriksaan radiologi
e. Pemeriksaan penunjang
lainnya
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik paling sedikit meliputi anamnesa,
pemeriksaan fisik diagnostik, mulut dan rahang, penglihatan,
dan pendengaran
Pemeriksaan Psikologi/Jiwa
Pemeriksaan psikologi/jiwa paling sedikit meliputi pemeriksaan
intelegensia dan pemeriksaan psikologis lainnya sesuai
kebutuhan.
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium paling sedikit meliputi pemeriksaan


darah rutin, kimia darah, urin rutin, dan pemeriksaan lain atas
indikasi medis.
Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi paling sedikit meliputi foto röntgen


toraks.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang lainnya paling sedikit meliputi


rekaman elektrokardiografi dan pemeriksaan spesialistik lain
atas indikasi medis.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
MEDICAL CHECK-UP (MCU)
KESIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN

1. Fit, penerbitan Sertifikat Kesehatan


2. Temporary Unfit, melakukan rujukkan untuk
mendapatkan pengobatan apabila hasil pemeriksaan masuk
kategori tidak sehat sementara (temporary unfit)

3. Permanen Unfit, tidak dapat lagi bekerja di kapal

Lebih lanjut ketentuan tentang pemeriksaan kesehatan pelaut


dapat dilihat di Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Pelaut
SERTIFIKASI KESEHATAN
PROSEDUR VERIFIKASI DAN
APPROVAL PENERBITAN
SERTIFIKAT KESEHATAN PELAUT
CONTOH SERTIFIKAT KESEHATAN PELAUT

LAMA BARU
CONTOH BUKU STATUS TERBARU DIGANTI DENGAN
KESEHATAN PELAUT DAN SEAFARER'S MEDICAL
TENAGA PENUNJANG EXAMINATION REPORT
MASA BERLAKU SERTIFIKASI KESEHATAN PELAUT

Masa berlaku Sertifikasi Kesehatan Pelaut selama 2 tahun


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai