Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alifa Putri Maharani

Nim : P07133218004
Tingkat/Semester : 3/VII
Mata kuliah : Sanitasi Pelabuhan dan Karantina Kesehatan
Dosen : Saifullah, SKM, M.Kes

1. Tujuan Pengawasan Keberangkatan Kapal?


 Memberikan jaminan kepada kapal bahwa kapal berangkat telah dilengkapi
dengan dokumen kesehatan kapal yang resmi
 Menginformasikan kepada pelabuhan tujuan bahwa kapal telah dilakukan
pemeriksaan kesehatan oleh petugas Kesehatan
 Menginformasikan kepada pelabuhan tujuan tentang keadaan kapal

2. Sebutkan Dokumen Kesehatan Kapal Yang Anda Ketahui ?


 Buku Kesehatan kapal ( Ships Health Book) buku Kesehatan kapal berfungsi
sebagai alat monitoring dan koordinasi serta antar KKP dengan Nahkoda kapal
untuk mengetahui keadaan Kesehatan alat angkut, orang dan barang dari
Pelabuhan asal kepelabuhan tujuan.
 Surat izin berlayar karantina Kesehatan ( Port Heatlh Quarantine Clearance)
diterbitkan apabila kapal akan berlayar ke daerah tujuan tidak terdapat atau
membawa factor resiko penyakit dan awak kapal beserta isinya dinyatakan
sehat serta seluruh dokumen Kesehatan kapal masih berlaku
 Certificate Of Pratique (COP) izin karantina bagi kapal yang dating dari
Pelabuhan luar negeri yang telah dilakukan pengawasan atau pemeriksaan
oleh petugas tim KKP yang tidak ditemukan factor resiko penyakit diatas
kapal dan seluruh awak kapal yang dinyatakan sehat.
 SSCEC/SSCC atau sertifikat bebas Tindakan sanitasi kapal/ sertifikat
Tindakan sanitasi kapal
 Medicine Certificate/ Sertifikat P3K kapal
 Maritim Declaration Health

3. Kapan Dan Untuk Siapa Ship Sanitation Control Certificate ( Sscc) Diterbitkan ?
 SSCC diterbitkan jika hasil pemeriksaan ditemukan adanya adanya faktor
risiko, sumber penyakit menular dan kontaminasi dan masa berlaku sertifikat
sudah tidak berlaku dan dilakukan tindakan penyehatan.

4. Sebutkan Syarat Dan Bentuk Karantina Di Kapal?


 Syarat karantina
Nahkoda kapal menyampaikan permohonan untuk memperoleh suatu izin atau
memberitahukan suatu keadaan dikapal dengan memakai isyarat sebagai berikut :
 Siang hari :
 Bendera Q : Kapal saya sehat/saya minta izin karantina
 Bendera Q diatas panji pengganti kesatu : kapal saya tersangka
 Bendera Q diatas bendera L : kapal saya terjangkit
 Malam hari :
 Lampu merah diatas lampu putih dengan jarak maksimum 1,80 m :
saya belum mendapat izin karantina.

 Terhadap kapal yang berada dalam karantina :


 Tempat berlabuh bagi kapal yang berada dalam karantina ditetapkan
setempat oleh Syahbandar bersama Pejabat Kesehatan Pelabuhan.
 Kapal yang karena sesuatu hal tidak dapat berlabuh, diizinkan sandar
dengan tetap memasang isyarat karantina misalnya terjadi hal-hal seperti :
kemacetan mesin jangkar, perahu -layar dan sebagainya
 Sebaiknya Pejabat Kesehatan Pelabuhan tidak mengizinkan siapapun
untuk mengunjungi kapal dengan Isyarat Q, kecuali oleh pandu laut/
sungai yang bertugas.
 Hanya pandu laut/ sungai yang bertugas, yang diizinkan meninggalkan
kapal dengan isyarat Q setelah terlebih dahulu yang bersangkutan
mendapat keterangan nakhoda bahwa kapalnya sehat.
 Karena suatu hal nakhoda dari kapal dengan Isyarat Q perlu naik ke darat,
maka yang harus dilakukan pertama kali sesampainya di darat ialah
melapor pada KKP setempat.
 Harus dilakukan tindakan kesehatan sesuai dengan jenis masalahnya
(disinseksi, disinfeksi, deratisasi dan dekontaminasi) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
 Kapal dinyatakan sehat bila dalam pemeriksaan tidak ditemukan indikasi
penderita seperti di daerah terjangkit atau sudah dilakukan tindakan
kesehatan dan diberikan free pratique serta ‘port health clearance’ untuk
keberangkatan.

5. Kapan Kapal Di Nyatakan Dalam Karantina ?


 Kapal dalam karantina
 Tiap kapal yang datang dari luar negeri berada dalam karantina
 Tiap kapal yang datang dari satu pelabuhan dan/atau daerah wilayah Indonesia
yang ditetapkan terjangkit suatu penyakit karantina berada dalam karantina
 Tiap kapal yang mengambil penumpang dan/atau muatan dari kapal yang
disebut dalam ayat (1) dan (2) berada dalam karantina,
 Kapal yang disebut pada ayat (1) (2) dan (3) baru bebas dari karantina bila
sudah mendapat surat izin karantina.
 Nahkoda kapal yang dalam karantina dilarang menurunkan atau menaikkan
orang, barang, tanaman dan hewan, sebelum memperoleh surat izin
karantiana.

Anda mungkin juga menyukai