Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERENCANAAN PENYUSUNAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


KESEHATAN LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Alifa Putri Maharani


P07133218004

Dosen Mata Kuliah


Fajriansyah SKM, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI SANITASI LINGKUNGAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manajemen Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, menurut Adisasmito, (2008) bahwa


pengelolaan lingkungan sebagai suatu sistem dengan unsur manajemen di dalamnya
disebut sebagai Sistem Manajemen Lingkungan. Konsep ini lahir atas meningkatnya
tuntutan masyarakat akan kesadaran lingkungan global, Sistem Manajemen Lingkungan
diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO) sebagai salah satu
sertifikasi internasional di bidang pengelolaan lingkungan.

Sistem manajemen lingkungan rumah sakit merupakan bagian dari sistem manajemen
terpadu yang meliputi pendekatan struktur organisasi, kegiatan perencanaan, pembagian
tanggung jawab dan wewenang, praktek menurut standar operasional, prosedur khusus,
proses berkelanjutan dan pengembangan SDM untuk mengembangkan, menerapkan,
mencapai, mengkaji, mengevaluasi dan mensinergikan kebijakan lingkungan dengan tujuan
rumah sakit.

Sistem manajemen lingkungan rumah sakit adalah sistem pengelolaan lingkungan


yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan manajemen di rumah sakit. Pengelolaan
lingkungan rumah sakit sekarang ini bukan lagi satu bagian parsial yang konsumtif, tetapi
merupakan satu rangkaian siklus dan strategi manajemen rumah sakit untuk
mengembangkan kapasitas pengelolaan lingkungan rumah sakit sehingga memberikan
manfaat langsung maupun tidak langsung terhadap peningkatan kualitas pelayanan rumah
sakit secara menyeluruh.

1) Perlindungan terhadap Lingkungan

Sistem manajemen lingkungan di rumah sakit diterapkan untuk mengurangi resiko


kerusakan lingkungan. Aktivitas rumah sakit yang berlangsung menyebabkan berbagai
limbah yang dihasilkan, baik limbah yang berbentuk padat, cair dan gas. Untuk minimisasi
limbah merupakan prioritas utama dalam pengelolaan limbah berbahaya. Pencegahan
pencemaran juga dapat dilakukan dengan cara pendekatan pengurangan, penggunaan
ulang, pendaur-ulangan dan pembelian kembali atau dikenal dengan prinsip 4R (Reduce,
Reuse, Recycle, Repurchase).

2) Manajemen Lingkungan Rumah Sakit yang Lebih Baik

Sistem manajemen lingkungan merupakan bagian dari sistem manajemen terpadu


yang meliputi pendekatan struktur organisasi, kegiatan perencanaan, pembagian tanggung
jawab dan wewenang, praktik menurut standar operasional, prosedur khusus, proses
berkelanjutan dan pengembangan sumber daya manusia untuk mengembangkan,
menerapkan, mencapai, mengkaji, mengevaluasi dan mensinergikan kebijakan lingkungan
dengan tujuan rumah sakit. Panduan sistem manajemen lingkungan rumah sakit sebagian
besar mengikuti pedoman ISO.

3) Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Implementasi sistem manajemen lingkungan rumah sakit dapat membawa suatu


perubahan kondisi kerja di rumah sakit. Oleh karena sistem manajemen lingkungan rumah
sakit menekankan pada peningkatan kepedulian, pendidikan, pelatihan dan kesadaran dari
semua SDM untuk terlibat dalam lingkungan kerja dalam memelihara dan meningkatkan
kualitas lingkungan di sekitarnya.

4) Kontinuitas Peningkatan Performa Lingkungan Rumah Sakit

Sistem manajemen lingkungan di rumah sakit dilaksanakan untuk menjamin rumah


sakit dapat mengembangkan kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya dalam
pengelolaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan di rumah sakit diharapkan berjalan baik
dan semakin baik.

5) Peraturan Perundang-undangan

Implementasi sistem manajemen lingkungan di rumah sakit akan


membuktikan kepatuhan rumah sakit terhadap peraturan perundang-undangan akan
menunjukkan kepeduliannya terhadap pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Rumah
sakit yang telah berdiri lebih lama berkemungkinan dapat menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Jika tidak, maka rumah sakittersebut tentu akan
mendapatkan tuntutan hukum dan publisitas negatif. Peraturan lingkungan merupakan
penggerak pelaksanaan dan perbaikan sistem manajemen lingkungan sehingga lingkungan
dapat terpelihara dan secara potensial memperbaiki kinerja lingkungan. Sedangkan
kebijakan harus mencerminkan komitmen manajemen puncak untuk taat pada peraturan
dan perundang-undangan.

Dengan memiliki sertifikat ISO untuk pengelolaan lingkungan maka kesempatan semakin
besar untuk memperoleh dokumen tertulis yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa
rumah sakit tersebut telah bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6) Bagian dari TQM (Total Quality Management)

Total Quality Management adalah manajemen mutu terpadu yang merupakan strategi
utama rumah sakit dalam mencapai tujuannya. Hal ini meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi dan pendokumentasian. Sistem manajemen rumah sakit
menggunakan pendekatan TQM, sehingga implementasi sistem manajemen lingkungan
rumah sakit secara langsung mendukung pelaksanaan manajemen mutu terpadu.
7) Pengurangan dan Penghematan Biaya

Implementasi sistem manajemen lingkungan rumah sakit berkaitan erat dengan


penghematan dan pengurangan biaya. Minimisasi limbah merupakan contoh pengurangan
biaya operasional untuk penyimpanan bahan limbah berbahaya, transportasi dan
pembuangan limbah. Selain itu juga berkurangnya bahan baku yang digunakan dan
berkurangnya tenaga yang dibutuhkan, mungkin juga akan didapat keuntungan dari pajak
serta menurunnya biaya asuransi.

8) Meningkatkan Citra Rumah Sakit

Pemenuhan standar yang saat ini berlaku global, khususnya di bidang lingkungan,
secara internasional dikenal dengan pengelolaan lingkungan dengan nomor seri ISO 14001.
Rumah sakit yang memiliki sertifikat ISO 14001 ini, menunjukkan bahwa rumah sakit
tersebut benar-benar peduli terhadap lingkungan. Dengan kata lain, rumah sakit yang
peduli dengan lingkungan, akan meningkatkan hubungan baik rumah sakit dengan
masyarakat dan membantu citra rumah sakit terutama dalam hal isu limbah berbahaya.

Berdasarkan pasal 22 Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan


menyebutkan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara,
pengamanan limbah, radiasi dan kebisingan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Administrasi Kesehatan
Administrasi kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut
perencanaan,pengorganisasiaan, pengawasan hingga penilaian terhadap sumber,
tata cara dan kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan serta
lingkungan sehatdengan upaya kesehatan perorangan kelompok dan masyarakat.

2. Manajemen Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit


Secara umum manajemen rumah sakit merupakan koordinasi antara
berbagai sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, ada
kemampuan pengendalian untuk mencapai tujuan. Manajemen kesehatan
lingkungan rumah sakit adalah perencanaan, pengorganisasian, dan kemampuan
pengendalian dalam upaya pencegahan penyakit atau gangguan kesehatan utuk
mewujudkan kualitas lingkungan rumah sakit yang sehat.

3. Upaya Manajemen Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit


Menurut Adisasmito komponen-komponen penting dalam sistem
manajemen lingkungan rumah sakit antara lain sebagai berikut :
a. Dukungan Manajemen
Komponen yang paling penting di dalam menjalankan sistem
manajemen lingkungan adalah dukungan dari manajemen puncak.
Nilai-nilai yang ditentukan oleh manajemen puncak di dalam kebijakan
lingkungan memegang peran yang sangat penting dalam membentuk
dan menjalankan sistem manajem lingkungan rumah sakit.
b. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu komponen penting karena apabila
gagal dalam membuat perencanaan akan mengalami kendala dalam
melakukan kegiatan selanjutnya. Fase perencanaan dari siklus
perbaikan berkelanjutan membutuhkan perumusan perencanaan untuk
memenuhi tujuan-tujuan dan sasaran kebijakan politik. Perencanaan
lingkungan seharusnya memasukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Identifikasi aspek-aspek lingkungan dan evaluasi dampak
lingkungan; identifikasi berupa sumber bahaya,penilaian dan
pengendalian resiko. Aspek - aspek kesehatan lingkungan yang ada
di rumah sakit meliputi :
1) Penyediaan air bersih
2) Penyediaan air kegunaan khusus
3) Pengelolaan air limbah
4) Pengelolaan sampah
5) Pengelolaan limbah klinis
6) Penyehatan makanan dan inuman
7) Pengelolaan linen
8) Pengelolan sanitasi ruang bangunan dan non-medis
9) Pengendalian serangga dan tikus
10) Infeksi nosokomial
2. Persyaratan-persyaratan legal
3. Kebijakan lingkungan dan kriteria kinerja internal
4. Tujuan dan sasaran lingkungan
5. Perencanaan dan program manajemen.

c. Pelaksanaan
Bila rumah sakit mengharapkan program lingkungannya berjalan
dengan sukses, rumah sakit harus mengembangkan kemampuan untuk
mendukung sistem manajemen lingkungan tersebut. Pelaksanaan
sistem manajemen lingkungan rumah sakit harus mempertimbangkan
hal-hal seperti sumber daya manusia dan biaya, menyinergikan dan
mengintegrasikan sistem manajemen lingkungan ke dalam aktivitas
rutin rumah sakit, sistem lingkungan manajemen rumah sakit harus
mampu mempertanggungjawabkan dan dipertanggungjawabkan,
kesadaran mengenai lingkungan dan motivasi, pengetahuan,
keterampilan, dan pelatihan, komunikasi, informasi dan pelaporan,
pengendalian operasional dan persiapan cara penanganan darurat.
d. Pemeriksaan
Pengawasan dan pengukuran merupakan salah satu cara untuk
mengukur kesuksesan dari kinerja lingkungan diorganisasi dan untuk
membuat nyata sistem manajemen. Pemeriksaan manajemen
merupakan hal yang penting sebab mencerminkan keterlibatan
manajemen untuk sistem manajemen lingkungan.

e. Tindakan
Akhirnya sistem manajemen lingkungan rumah sakit adalah
kerangka yang harus dikembangkan secara terus-menerus dalam suatu
action. Secara periodik, rumah sakit harus menyiapkan
dokumenpencatatan dan pelaporan sistem manajemen lingkungannya
dengan faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi
kebijakan dan kegiatan lingkungan. Tindakan ini harus mencerminkan
perbaikan berdasarkan hasil audit dan dokumen sistem manajemen
lingkungan.

f. Evaluasi data
Penilai harus mengevaluasi informasi pada waktu pelaksanaan, baik
dengan kebijakan rumah sakit maupun protocol yang ada dalam
upayanya meningkatkan kualitas data. Evaluasi data harus terus
diperiksa karena keseluruhan penemuan penilaian atau observasi
didorong dari pembuktian selama wawancara dan pengamatan di
lapangan. Di dalam evaluasi data yang diperlukan adalah:
1. Tinjauan efektivitas dari pelaksanaan kebijakan dan program
lingkungan
2. Tinjauan efek potensial lingkungan akibat aktivitas rumah sakit;
3. Tinjauan pelaksanaan peraturan/evaluasi standar lingkungan;
4. Evaluasi masalah lingkungan yang potensial;
5. Evaluasi melihat kemungkinan adanya keuntungan dari
pengelolaan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai