Anda di halaman 1dari 7

PT.

BAHARI NUSANTARA BN-363


Revisi o PROSEDUR MANAJEMEN KESELAMATAN KAPAL UNTUK
MENCEGAH PENYEBARAN VIRUS CORONA, COVID-19 Hal. 2/6
01-04-2020

PROSEDUR MANAJEMEN KESELAMATAN KAPAL UNTUK


MENCEGAH PENYEBARAN VIRUS CORONA, COVID-19

1. TUJUAN
Untuk menjamin bahwa setiap personil di kapal harus mengetahui tindakan apa yang perlu
dilakukan dalam melaksanakan kesiapsiagaan dalam pencegahan dan penanganan
persebaran COVID-19 khususnya di kapal guna menyelamatkan kapal, awak kapal,
rauatan dan lingkungan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku bagi semua personil di kapal dan pada saat kapal berada dilaut
maupun di dermaga.
Pedoman ini disusun berdasarkan rekomendasi WHO sehubungan dengan adanya kasus
COVID-19 yang bermula dari Wuhan, China hingga berkembang ke seluruh dunia.
Pedoman ini diadopsi dari pedoman sementara WHO serta akan diperbaharui sesuai
dengan perkembangan kondisi terkini.

3. KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Sehubungan dengan lonjakan penyebaran Virus Corona, COVID-19 di Indonesia yang
semakin meluas maka PT. Bahari Nusantara menghimbau kepada seluruh armada agar:
1. Nahkoda melakukan monitoring ketat dan melarang awak kapal untuk meninggalkan
kapal saat kapal berada di terminal maupun berada di tempat labuh.
2. Dalam kondisi darurat dan awak kapal harus turun ke darat maka wajib mendapatkan
persetujuan Nahkoda atau DP A perusahaan serta terminal setempat, dan aktifitas
selama berada di darat harus dibatasi sedemikian rupa untuk menghindari keramaian.
3. Penjagaan Gangway bagi semua visitor termasuk anak buah kapal yang baru join atau
naik ke kapal wajib melaksanakan pemeriksaan menggunakan thermometer infra red,
bagi visitor dengan suhu badan melebihi 37°C tidak diperkenankan naik ke kapal serta
melapor kepada terminal setempat untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan di darat.
4. Menyediakan hand sanitizer atau sabun di area gangway, semua personil yang
diijinkan naik ke kapal agar mencuci tangan, untuk sementara waktu hindari kontak
melalui salaman atau sentuhan fisik lainnya.
5. Pemenuhan kebutuhan bahan makanan dan kebutuhan operasional lainnya agar
dikonsumsikan oleh orang yang berkompeten dengan kapal PT. Bahari Nusantara atau
Agen untuk di suplay ke kapal sehingga abk tidak perlu turun meninggalkan kapal.
6. Melaksanakan pemeriksaan rutin suhu tubuh semua awak kapak minimal sekali setiap
hari dan melapor ke management darat serta terminal bila ditemukan indikasi demam
untuk dilakukan pemeriksaan lanjut.
7. Bagi awak kapal yang meiliki gejala demam disertai batuk atau sesak napas, wajib
menggunakan masker dan membatasi interaksi jarak dekat dengan abk lain sambil
menunggupemeriksaan lanjutan saat kapal tiba di pelabuhan tujuan.
PT. Bahari Nusantara
8 COPY TERKENDALI Dilarang mengcopy/menyebarluaskan tanpa izin Direktur

N
8. Agar seluruh awak kapal menjaga kebersihan diri setiap selesai melaksanakan kegiatan
operasional diatas kapal.

4. TANGGUNG JAWAB
Nakhoda merupakan pimpinan tertinggi diatas kapal pada saat setiap keadaan darurat dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan prosedur yang ada guna menjamin keselamatan
dari kapal, awak kapal, muatan dan lingkungan.
Nakhoda wajib melakukan pemeriksaan rutin harian terhadap kondisi kesehatan seluruh
awak kapal, diantaranya pemeriksaan suhu tubuh, ada atau tidaknya gejala batuk, nyeri
dada, ISP A, serta keluhan lainnya. Hasil pemeriksaan rutin harian tersebut agar dicatatkan
dalam logbook kesehatan kapal, dan melaporkannya ke Operasi Marine dan/atau agen
setempat ketika kapal berada di jetty.
Logbook ini diperlukan untuk memonitor kondisi kesehatan awak kapal pada saat kapal
berlayar sehingga Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dapat mengeluarkan surat rujukan
ke rumah sakit setempat apabila terdapat awak kapal dalam kondisi sakit pada saat kapal
berada di jetty/anchorage. Sebagai informasi, terdapat case dimana terdapat awak kapal
yang sakit (tidak memiliki gejala COVID-19) dan memerlukan pemeriksaan/pengobatan di
rumah sakit namun ditolak oleh pihak rumah sakit dikarenakan awak kapal yang sakit
tersebut tidak memiliki surat rujukan dari KKP setempat.
Apabila terdapat awak kapal yang sakit agar dapat melaporkan ke pihak Operasi Marine
dan/atau agen setempat sebelum kapal tiba agar dapat dilaporkan ke KKP setempat untuk
mendapatka pemeriksaan awal oleh pihak KKP dan mendapatkan surat rujukan ke rumah
sakit setempat (clearance untuk keperuan administrasi rumah sakit).

5. PROSEDUR OPERASIONAL
Berdasarkan bukti yang ada, penyebaran COVID-19 dari manusia ke manusia dapat terjadi
terutama melalui kontak dekat dan droplet atau tetesan dari seseorang yang telah terinfeksi
COVID-19, misalnya, batuk dan bersin, yang terpercik di benda dan permukaan di sekitar
orang tersebut bukan melalui transmisi udara. Orang-orang yang paling berisiko terinfeksi
adalah mereka yang berhubungan dekat dengan pasien COVID-19 dengan menyentuh
benda-benda atau permukaan yang kemudian menyentuh mata, hidung atau mulutnya.
Tindakan pencegahan dan mitigasi merupakan kunci penerapan pelayanan kesehatan yang
diperlakukan saat ini.
Langkah-langkah pencegahan yang paling efektif meliputi:
• Melakukan kebersihan tangan dengan mencuci tangan sesering mungkin
menggunakan sabun atau hand sanitizer jika tangan tidak terlihat kotor.
• Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut.
• Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut degan lengan atas
bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah.
• Pakailah masker medis jika memiliki gejala pemapasan dan melakukan kebersihan
tangan setelah membuang masker.
• Menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang mengalami gejala gangguan
pemapasan.
PT.BAHARI NUSANTARA BN-363
Revisi o PROSEDUR MANAJEMEN KESELAMATAN KAPAL UNTUK
MENCEGAH PENYEBARAN VIRUS CORONA, COVID-19 Hal. 4/6
01-04-2020
• Melakukan pembersihan, sterilisasi dan pemberian disinfektan pada area-area yang
berpotensi terkontaminasi COVID-19 pada awak kapal yang lainnya. Termasuk
membersihkan permukaan-permukaan lingkungan dengan air dan deterjen serta
memakai disinfektan yang biasa digunakan (seperti hipoklorit 0,5% atau etanol 70%)
merupakan prosedur yang efektif dan memadai.

6. SURVEILANS DAN RESPON


6.1 Definisi Operasional
6.1.1 Pasien dalam Pengawasan
1. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pemafasan Akut (ISPA) yaitu demam
(>38°C) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit
pemapasan seperti : batuk/ sesak nafas/ sakit tenggorokan/ pilek/
pneumonia ringan hingga berat.
DAN
Tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan DAN
Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria
berikut:
a. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang
melaporkan transmisi lokal.
b. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di
Indonesia.
2. Seseorang dengan demam (>38°C) atau riwayat demam atau ISPA DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak
dengan kasus konfirmasi atau probabel COVID-19.
3. Seseoran dengan ISPA berat/ pneumonia berat di area transmisi lokal di
Indonesia yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada
penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

6.1.2. Orang dalam Pemantauan


Seseorang yang mengalami demam (>38°C) atau riwayat demam; atau gejala
gangguan sistem pemapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk.
DAN
Tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
DAN
Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria
berikut:
a. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan
transmisi lokal.
b. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di
Indonesia.

COPYTERKENDALI

PT. Bahari Nusantara Dilarang mengcopy/menyebarluaskan tanpa izin Direktur


6.1.3. Kasus Probabel
Pasien dal am pengawasan yang diperiksa untuk COVID-19 tetapi
inkonklusif (tidak dapat disimpulkan)

6.1.4. Kasus Konfirmasi


Seseorang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan laboratorium
positif.

Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam
ruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter dengan kasus pasien dalam
pengawasan, probabel atau konfirmasi) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan
hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala. Kontak erat dikategorikan menjadi 2,
yaitu:
1. Kontak erat risiko rendah
Bila kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan.
2. Kontak erat resiko tinggi
Bila kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel.

Termasuk kontak erat adalah :


a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan
ruangan di tempat perawatan kasus tanpa menggunakan APD sesuai standar.
b. Orang yang berada dalam satu ruangan yang sama dengan kasus (termasuk tempat
keija, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan
hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
c. Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala jenis alat
angkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari
setelah kasus timbul gejala.

6.2. Kegiatan Surveilans


6.2.1. Kasus Pasien dalam Pengawasan
Jika ditemukan kasus pasien dalam pengawasan, kegiatan surveilans
dilakukan terhadap kontak erat termasuk keluarga maupun petugas
kesehatan yang merawat pasien.
6.2.2. Kontak Erat
Berikut kegiatan yang dilakukan terhadap kontak erat:
a. Kontak erat resiko rendah
Kegiatan surveilans dan pemantauan kontak erat ini dilakukan selama 14
hari sejak kontak terakhir dengan pasien dalam pengawasan. Kontak erat
ini wajib melakukan observasi. Observasi yang dimaksud dalam
pedoman ini adalah karantina. Kontak erat resiko rendah tidak
memerlukan pengambilan spesimen.
• Apabila pasien dalam pengawasan dinyatakan negatif COVID-19
maka kegiatan surveilans dan pemantauan terhadap kontak erat
dihentikan.
• Apabila pasien dalam pengawasan dinyatakan probabel/positif
COVID-19 (konfirmasi) maka pemantauan dilanjutkan menjadi
kontak erat risiko tinggi.
b. Kontak erat risiko tinggi
Kegiatan surveilans terhadap kontak erat ini dilakukan selama 14 hari
sejak kontak terakhir dengan probabel/konfirmasi. Kontak erat ini wajib
dilakukan observasi dan dilakukan pengambilan spesimen (hari ke-1 dan
hari ke-14). Pengambilan spesimen dilakukan oleh petugas laboratorium
setempat yang berkompeten dan berpengalaman di lokasi observasi.
Pengiriman spesimen disertai sal i nan formulir pemantauan harian
kontak erat (lampiran 2). Bilahasil pemeriksaan laboratorium positif
maka pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan.
6.2.3. Orang dalam Pemantauan
Orang dalam pemantauan wajib melakukan isolasi diri di rumah dan
dilakukan pengambilan spesimen (hari ke-1 dan hari ke-2). Kegiatan
surveilans terhadap oarang dalam pemantauan dilakukan berkala untuk
mengevaluasi adanya perburukan gejala selama 14 hari.

7. SARANA DAN PRASARANA


• Tersedianya ruang wawancara, ruang observasi, dan ruang karantina di atas kapal. Jika
tidak tersedia maka menyiapkan ruang yang dapat dimodifikasi dengan cepat untuk
melakukan tatalaksana awak kapal yang sakit yang sifatnya sementara.
• Memastikan fungsi alat deteksi dini (thermal scanner) dan alat penyehatan serta
ketersediaan bahan pendukung.
• Memastikan ketersediaan dan fungsi alat komunikasi untuk koordinasi dengan unit-
unit terkait.
• Menyiapkan logistik penunjang pelayanan kesehatan yang dibutuhkan antara lain obat-
obat suportif (life-saving), alat kesehatan, APD, Health Alert Card (HAC), dan
melengkapi logistik lain, jika masih ada kekurangan.
• Menyiapkan media komunikasi risiko atau bahan komunikasi, informasi, dan edukasi
(KIE) dan menempatkan bahan KIE tersebut dilokasi yang tepat.
• Ketersediaan pedoman kesiapsiagaan menghadapi COVID-19 diatas kapal, termasuk
mekanisme atau prosedur tata laksana dan rujukan bagi awak kapal yang sakit.

8. LAMPIRAN :
PT. BAHARI NUSANTARA BN-363-1
Revisi o FORM NOTIFIKAS1 PELAKU PERJALANAN DARI PELABUHAN TERJANGKIT Hal. 1 / 1
01-04-2020

FORMULIR NOTIF1KASI
PELAKU PERJALANAN DARI PELABUHAN TERJANGKIT
Kantor Kesehatan Pelabuhan
Tanggal

Alamat Berangkat dari Kondisi


Nomor Baku
No. Nama Jabatan Umur L/P (pelabuhan asal Kesehatan /
Pelaut Asal
kedatangan) Keterangan

Diketahui

Dibuat oleh,
PT. Bahari Nusantara
( ) ( )
Dikrang mengcapv/menyebarluaskan tanpa izin Direktur

BN COPYTERKENDALI

Anda mungkin juga menyukai